NovelToon NovelToon
Tak Ingin Di Madu

Tak Ingin Di Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Saudara palsu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Bagaimana jika pernikahan mu tak di landasi rasa cinta?

Begitu lah kisah cinta yang membuat tiga keturunan Collins, Hadiadmaja menjadi begitu rumit.

Kisah cinta yang melibatkan satu keluarga, hingga menuntut salah satu dari kedua putri Hadiadmaja memilih pergi untuk mengalah.

" "Kau sudah melihat semuanya kan? jadi mari bercerai!"



Deg.



Sontak Hati Gladisa semakin perih mendengar semua cibiran yang dikatakan suaminya yang saat ini tengah berdiri di hadapannya itu. Siapa sangka, Adik yang selama ini besar bersama dengan dirinya dengan tega menusuknya dari belakang hingga berusaha untuk terus merebut perhatian semua orang darinya.


"Clara, Katakan ini Semua hanya kebohongan kan? ini kau sedang mengerjakan aku kan Ra??" mesti sakit, tapi Gladis masih terus mencoba berfikir positif jika ini semua hanyalah imajinasinya atau hanya khayalan.



Clara berjalan mendekat lalu tanpa aba-aba Clara nampak mencengkeram kuat Dagu kakaknya sendiri dengan gerakan yang cukup kasar me

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan pahit

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"What? Benarkah?" Gladys tersenyum miris, bahkan Sopir pribadinya saja begitu peka dengan sikapnya yang berbeda akhir-akhir ini.

Tapi kenapa suaminya sendiri tidak?

Apakah sama sekali di hati Nathan tak ada nama Gladys di sana?

"Ya sudah pak, saya masuk sebentar ya," Tutur Gladys lalu beranjak pergi dari sana. ia masuk ke dalam toko kue, tadi ia sempat ke pikiran dengan sang suami, apakah dia sudah sarapan?

Meskipun marah dengan penghianat yang di lakukan sang suami padanya. ia tidak pernah sekalipun membenci pria yang sudah membuatnya mengandung buah hati mereka berdua.

Setelah beberapa saat akhirnya ia keluar toko kue dengan membawa sekotak brownies kesukaan Nathan. "Pasti kak Nathan suka!" Ucapnya, lalu kembali ke dalam mobil.

******

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di depan perusahaan milik Collins.Corp

Dengan hati yang bahagia ia masuk ke dalam perusahaan milik suaminya itu. Namun karena tidak hati-hati setelah membuka pintu ia malah mendapati pemandangan yang begitu mengiris hatinya.

Deg!

Seketika jantung Gladys seakan berhenti berdetak. kedua matanya terbelalak lebar mana kala mendapati suaminya tengah memangku seorang perempuan dengan bibir yang saling bertautan.

Tak berselang lama Tiba-tiba Asisten Yuda muncul dari balik Pintu Lift yang terbuka. sepertinya ia baru saja selesai meeting karena di tangannya ia membawa setumpuk berkas yang harus di tandatangani oleh Atasannya.

"Nona Gladys sedang apa?" Tanya Yuda yang belum menyadari kondisi tuannya selama ini.

Baru saat ia menoleh ke arah yang sama dengan Nona Gladys lah ia tau apa yang membuat Istri atasannya itu terdiam di tempatnya. " Ya Tuhan, apa yang mereka berdua lakukan?" Batin Yuda mengumpat kesal.

EHEM! dehem Yuda, lalu mengetuk pintu. apalagi posisi sekarang sedang tidak tepat mengingat noa Gladys sedang berada di sana.

Mendengar suara pintu yang di ketuk sontak membuat Nathan kaget hingga tak sengaja mendorong tubuh Clara hingga terjatuh ke lantai.

BRUK

"Ahhhhh!" Teriak Clara sembari memegangi Pantatnya yang terasa sakit sekali.

Seketika pandangan mata Nathan dan Gladys bertemu, Tanpa memperdulikan Clara pria itu langsung berdiri dari duduknya dan berusaha untuk mengejar Langkah Kaki Gladys yang sudah ingin melangkah pergi meninggalkan ruangannya.

Bahkan kemunculan Gladys yang tiba-tiba seketika membuat Nathan langsung melupakan keberadaan Clara di sana. Merasa di abaikan, Clara kini berteriak memanggil Nama Nathan, agar kembali untuk menolongnya.

"Kak, Kak Nathan." Teriaknya namun sama sekali tak di gubris oleh Nathan yang udah menghilang dari balik pintu.

"Nona, Anda baik-baik saja? Apa perlu saya bantu?" Tanya asisten Yuda sembari menahan tawa.

Sebenarnya ia hanya basa-basi saja menawarkan bantuan pada Clara sebagai wujud profesional kerja.

"Tidak perlu, aku bisa berdiri sendiri. lebih baik sana kau pergi!! membuatku mual saja!" Bentak Clara dengan berusaha bangkit dari posisinya yang tersungkur di lantai.

Sekarang hanya tersisa Asisten Yuda dan Dirinya saja di sana. Hati Clara mengeram kesal karena lagi-lagi Nathan melupakannya hanya untuk mengejar Kakaknya. seketika pikirannya kacau, sejujurnya ia sudah mulai curiga dengan sikap Nathaniel yang mulai perhatian pada kakaknya.

"Brengsek, tidak bisa di biarkan. jangan sampai usahaku selama ini sia-sia untuk membuat kak Nathan Membenci Gladys!!" Geram Clara dengan mengepalkan kedua tangannya.

Sejak dulu, Clara selalu berhasil mengancam Gladys. Mulai dari hal kecil, seperti menginjak tangannya, sampai memanipulasi suaminya itu.

"Aku harap kau tidak mempengaruhi Daddy-ku agar terus membelamu!" Ucap Clara waktu mereka sama-sama duduk di bangku SMA. Clara mendorong Gladys sampai jatuh, lalu menginjak tangannya dengan sengaja.

"AHhhhhh!" Pekik Gladys saat merasakan Jari tangannya terinjak.

Teriakan Gladys membuat Nathan berlari keluar ke taman belakang rumahnya. Melihat Nathan mendekat, Tentu saja Clara memutar otak agar pria yang sangat di cintainya itu tidak curiga.

Akhirnya ia menemukan ide gila, dan kebetulan kakinya yang masih menginjak tangan Gladys pun ia manfaatkan seakan-akan Kakaknya itu tengah menjegal kakinya hingga terjatuh ke tanah.

"Aduh!"

Sesampainya di sana, Nathan langsung membantu Clara untuk berdiri. "Apa yang kau lakukan?" Bentak Nathan pada Gladys.

"Kak, aku bahkan tidak melakukan apapun! Clara lah yang melukaiku!" Ucap Gladys membela diri.

"Halah dasar gadis manipulatif! Tak ku sangka begini lah sifat aslimu!"

Setelah mengatakan itu Nathan membawa pergi tubuh Clara dengan menggendongnya ala bridal style, mengabaikan Gladys.

******

Siapa sangka dari kejauhan tuan Aiden melihat dengan jelas semua yang terjadi di dalam Perusahaannya.

Selama ini tuan Aiden selalu memantau seluruh pergerakan kedua putra putrinya. bukannya marah, tuan Aiden malah tersenyum Smirk menatap ke arah Layar komputer yang ada di hadapannya.

Asisten Hans yang kini berdiri di belakangnya pun tak kalah datarnya menatap ke arah layar Leptin yang masih menyala. "Tuan, Apakah anda tidak ingin menegur Tuan Nathan atas kecerobohannya? kasihan Nona Gladys!"

"Tidak perlu, Biarkan saja! aku punya rencana lain untuk anak nakal itu, Kau siapkan saja apa yang aku perintahkan setelah ini."

"Baik Tuan." Jawab Hans, laku menundukkan kepalanya sejenak.

****

Sementara itu Nathan yang tadi sempat mengejar langkah Gladys kini nyatanya kehilangan jejak. Namun ia tak sengaja menendang kantung plastik yang tadi sempat di bawa oleh Gladys untuk dirinya.

"Apa ini?"

Karena penasaran, pria itu akhirnya memutuskan untuk mengecek apa isinya? dari bungkusannya sebenarnya ia sudah tau jika itu adalah brownies dari toko kesukaannya.

"Ini" Entah kenapa Melihat brownies itu seketika hati Rakha berdesir hebat. ada rasa sesak mana kala ia mengingat bagaimana Gladys menatap sendu ke arahnya sesaat sebelum ia pergi tadi.

"Mungkinkah ia sengaja membawakan ini untuk ku? Tapi sejak kapan dia perduli pada apa saja yang aku suka??" Gumamnya, lalu ia menatap kembali ke sekelilingnya berharap mungkin saja Gladys masih ada di sekitar sana.

Namun sepertinya harapan tinggal lah harapan karena sepertinya istrinya itu sudah pergi jauh dari sana.

Tanpa sepengetahuan Nathan, Gladys nyatanya masih di sana namun ia bersembunyi dari balik pilar besar hingga Nathan tak dapat menemukannya. Wanita itu menatap sendu ke arah pria yang berhasil memporak-porandakan hatinya tanpa memiliki niat untuk menemuinya.

"Kau bodoh, Glad. Bahkan Nathan sudah merencanakan ini, dia memberimu cuti untuk bermesraan dengan Adikmu! kenapa kau bebal tetap datang ke kantor hanya untuk memberinya kejutan."

Gladys tertawa, namun air matanya terus mengalir pada pipinya.

Wajahnya yang pucat sungguh menambah tragis nasibnya yang selalu di anggap tidak ada oleh suaminya sendiri.

di sisi yang lainnya. Nathan, terus mencari keberadaan Gladys.Namun, tak kunjung kunjung ketemu.hingga, membuatnya frustasi dan mengacak-acak rambutnya sendiri.

"kau, di mana Glad??"

1
اختی وحی
kok bisa ad kalimat meminum pelipisnya
Endang Supriati
lagi hamil muda itu flu ,sedang jsnin itu blom kuat nempel msh gumpalan darah!!! flu dan batuk itu butuh tenaga, coba waktu bersin dorongan dr dlm perut itu kuat!!!!!!!! apalagi klu batuk! penulis pernah batuk!!! ketika batuk semua bergerak apalagi gerakan perut. bisa keguguran!!!
Endang Supriati
bodohhhh sialan,lagi hamil muda TIDAK BOLEH KENA HUJAN GOBLOG
siti sopinah
cerita yg bagus
Ira Rosmawati
Lumayan
Endang Supriati
harammmmm hukumnya nikah antar sepupu dr garis bpk.
klu dr yg lski2 dr garis bpk dan yg perempuan dr garis ibu.
itu msh satu darah apalagi adik kakak.
tdk pernah baca buku kesehatan ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!