Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35.Tika, jujurlah!
"Tika, Ayah minta kejujuran kamu! Apakah Chandra yang sudah memerintahkan kamu untuk bekerja? Terus apakah semasa kamu berumah tangganya dengan si pria bajingan itu, kamu di perlakukan tidak baik?" tanya Ayah Efendy sambil menatap putri sulungnya.
Deg. Jantung Tika pun terasa begitu sesak, bagaimana bisa Ayahnya bisa sampai berpikiran seperti itu? Tika pun bingung, apakah harua jujur atau lebih baik berbohong.
"Tika! Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaa Ayah hem? Kenapa kamu malah diam saja. Sekarang katakan dengan jujur!" tegas Ayah Efendy.
Tika pun menarik napas dengan panjang, kemudian menatap Ayahnya dan berkata,"se-sebenarnya ...." ucapan Tika sengaja tergantung, karena begitu beratnya yang ingin Tika katakan.
"Sebenarnya apa sayang?" tanya bu Lilu terhadap putri kesayangannya, dan merasa penasaran dengan ucapan Tika yang di gantung.
"Sebenarnya Chandra tidak menyuruh Tika untuk bekerja kok. Itu resmi keinginan Tika untuk bekerja. Karena Tika merasa jenuh dan kesal di rumah terus Bu, Yah." ucap Tika sambil menatap bu Lily dan Ayah Efendy secara bergiliran.
"Pasti ada sesuatu yang tidak bereskan, sehingga kamu memutuskan untuk bekerja?" tanya Efendy terhadap Tika.
"Sudahlah Yah, enggak penting harus membahas kembali tentang Tika dan Chandra. Lagi pula disini ada Chika, nanti kalau Chika tahu Chandra seperti apa, kan bisa gawat Yah."
"Ayah tidak peduli Tika, justru Chika harus tahu kalau Ayahnya seperti apa? Toh percuma saja kalau kamu sembunyiin semua ini, yang ada kamu malah terus terbebani pikiranmu karena si pria brengsek itu. Dan Ayah mohon jujurlah sayang, biar hatimu bisa plong dan tidak terlalu terbebani."
"Tapi Ayah ...." ucapan Tika terpotong saat Ayah Efendy menatap tajam Tika."Oke, Tika akan ceritakan semuanya. Tapi Ayah sama Ibu harus janji jangan marah ya? Dan biarkan Tika yang membalas mereka."
Ayah Efendy pun menatap Tika sebentar lalu berkata,"baiklah, sekaranf katakan dengan jujur!"
Tika pun dengan segera mengatakannya dengan jujur, bagaimana prilaku dan sikap suaminya yang berubah menjadi kasar, serta mertuanya yang sangat membenci dirinya. Saat Tika sudah selesai menceritakan masalah dalam rumah tangganya, Ayah Efendy pun semakin geram, dan kesal, serta sangat marah terhadap keluarga Sanjaya. Bagaimana bisa, putri kesayangannya diperlakukan seperti itu? Padahal semasa bersama kedua orangtuanya, Tika selalu diperlakukan lembut dan manja.
"Benar-benar kurang ajar ya keluarga sanjaya! Enak sekali dia memperlakukan kamu seperti itu. Ayah akan kasih perhitungan sama dia!" geram Ayah Efendy sambil mengepalkan kedua tangannya, merasa marah dan tidak terima putri kesayangannya di perlakukan seperti itu.
"Ayah jangan marah, Ayah sudah berjanji enggak akan marah, dan biarkan Tika yang membalas mereka."
"Tapi keluarga sanjaya sangat keterlaluan sama kamu! Lagi pula, Ayah mengingkari janji Ayah. Dan Ayah akan balas mereka yang telah seenakanya terhadapmu," ucap Ayah Efendy sambil beranjak dari meja makannya, kebetulan sarapan paginya sudah habis. Dan pergi keluar dari rumah untuk berangkat kerja.
"Ayah .... Tika mohon jangan lakuin itu!" teriak Tika sambil menatap punggung Ayah Efendy yang kini sudah menghilang.
"Kamu yang sabar Tika. Lagi pula, keluarga sanjaya memang pantas di kasih pelajaran! Ibu saja merasa marah dan kesal saat mendengar mereka memperlakukan kamu seperti itu Nak, dan kamu tahu Ibu sangat sakit hati Nak." ucap bu Lily tiba-tiba meneteskan airmatanya membasahi pipinya.
"Ibu ...." panggil Tika kemudian beranjak dari tempat makannya, dan berjalan menghampiri Ibunya kemudian memeluknya.
"Kenapa kamu menyimpan rahasia ini Nak? Kenapa kamu tidak pernah bicara sama Ibu tentang perlakuan mereka terhadapmu hem?" tanya bu Lily menguraikan pelukannya, dan sambil menatap wajah cantik putrinya.
"Karena Tika enggak mau melihat Ibu sama Ayah, terbebani pikiran tentang rumah tangga Tika sama Chandra. Karena Ibu, Ayah dan Chika adalah harta yang sangat berharga buat Tika, jadi Tika enggak mau melihat kalian sedih, dan ikut sakit hati karena rumah tangga Tika dan Chandra. Tika lebih memilih menyimpan semua aib ini sendiri, dan cukup Tika sendiri yang merasakan sakit hati, tanpa melibatkan Ibu sama Ayah," ucap Tika sambil memegang kedua tangan Ibunya lalu tersenyum.
"Ya ampun Nak, Ibu tidak menyangka ternyata kamu wanita kuat dan tegar! Kamu mampu melewati ini semua dengan sendiri. Ibu benar-benar tidak menyangka ternyata kamu wanita hebat sayang." Ibu Lily sambil mengusap lembut rambut putrinya.
Tika pun hanya tersenyum terhadap Ibunya. Untunglah, Ibunya bisa mengerti kenapa Tika lebih memilih menyimpan aib suami dan keluarganya.
"Sekarang kamu jangan sedih lagi sayang. Kamu tidak sendiri disini, ada Ibu, Ayah dan anakmu Chika! Dan semoga nanti kamu menemukan calon suami yang jauh lebih baik dari Chandra." ucap bu Lily sambil menatap putrinya.
"Iya terima kasih Bu," ucap Tika tersenyum terhadap Ibunya.
"Sama-sama sayang."
"Ibu, Nenek ... Jalan-jalan yuk, Chika jenuh pingin jalan-jalan." rengek Chika tiba-tiba berjalan menghampiri Tika dan bu Lily. Kebetulan Chika tadi pergi ke toilet karena pingin buang hajat.
"Boleh tuh. Ya sudah, ayo kita jalan-jalan." ucap bu Lily.
"Ya sudah, ayo Nek."
Tika, Chika dan bu Lily pun kini beranjak dari ruangan meja makan, dan berjalan keluar rumah menuju mobil miliknya untuk pergi jalan-jalan.
bersambung .....