NovelToon NovelToon
Bidadari Surga Untuk Penjual Kebab Yang Tajir

Bidadari Surga Untuk Penjual Kebab Yang Tajir

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurhikmah

Idzam Maliq Barzakh seorang pengusaha muda yang sukses dalam karir nya namun tidak dalam urusan asmara. Karena jenuh dengan kisah asmaranya yang selalu bertemu wanita yang salah, ia berganti profesi menjadi penjual kebab di sebuah mini market atas saran sahabatnya Davin. Ia ingin mencari Bidadari yang tulus mencintainya tanpa memandang harta. Namun perjalanan kisah cintanya ketika menjadi penjual kebab selalu mengalami kegagalan. Karena rata-rata orang tua sang wanita langsung tidak setuju ketika tahu apa profesi Izam sebenarnya. Mereka beralasan jika anak mereka menikah dengan Izam akan menderita dan melarat karena tidak punya harta dari menjual kebab tersebut. Karena hampir putus asa, ia di sarankan sahabatnya fahri untuk tinggal di sebuah pesantren sederhana untuk memperdalam ilmu agama dan di sana lah ia bertemu bidadari yang sesungguhnya yang mau menerimanya apa adanya bukan ada apanya.

Mohon untuk tidak Boomlike teman-teman, untuk menghargai karya para author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan pernikahan settingan.

Melihat Istrinya bersemu merah pipi nya membuat Izam geram dan gemes pengen nyubit pipi gembul istrinya yang memang agak chubby. Tapi karena masih di depan banyak tamu, ia mengurungkan niatnya itu.

Amay memakan makanan yang di bawa Haura tadi dengan lahap, sesekali Izam tanpa sungkan mengusap nasi yang menempel di sudut bibir Amay yang mampu membuat Amay makin klepek-klepek karena perlakuan manis suaminya.

"Ayo Bang makan! " ajak Amay sambil memberikan sendok yang satunya kepada Izam.

"Aakk.... " Izam membuka mulutnya lebar-lebar.

Melihat aksi Izam membuat Amay salah tingkah, ia bermaksud menyuruh suaminya makan sendiri. Tetapi suaminya malah membuka mulutnya seakan-akan Amay akan menyuapi nya. Tak ingin suaminya malu, Amay pun menyuapkan makanan ke dalam mulut suami nya berulangkali hingga nasi yang ada di dalam piring tadi habis tidak bersisa.

"Alhamdulillah... Nikmat nya makan di suapin istri! " ucap Izam sambil berdoa kemudian meminum air putih.

Hari semakin malam, para santri sudah kembali ke asrama masing-masing karena besok mereka masih akan bangun pagi untuk shalat subuh berjamaah.

Bulek Saroh menyuruh pengantin baru tersebut untuk masuk ke dalam kamar pengantin untuk beristirahat karena hari sudah sangat malam.

Ini kedua kalinya Izam memasuki kamar Amay, tapi kali ini sebagai suaminya yang halal secara agama dan hukum negara. Kamar Amay menjadi kamar pengantin yang sangat bagus dan cantik karena di hiasi oleh berbagai macam rangkaian bunga buatan anak-anak santri yang menekuni bidang seni merangkai bunga.

"Jadi, ini anak-anak santri yang bikin ya, sayang? " tanya Izam sambil menyentuh rangkaian bunga tersebut.

"Iya, Bang! Aku juga gak nyangka banget jika hasil nya jadi sebagus ini! " jawab Amay dengan sangat antusias.

"Loh, memangnya kamu belum pernah lihat hasil belajar mereka? " tanya Izam lagi dengan heran.

"Gak, soalnya kan aku juga baru beberapa bulan di sini Bang! Jadi selama ini aku gak tahu jika keahlian santriwati sudah sampai sejauh ini! " jawab Amay dengan jujur.

"Oh, jadi begitu! Ngomong-ngomong, jika nanti aku akan mengajak mu tinggal di kota tempat aku mencari nafkah, apakah kamu mau ikut dengan ku, sayang? " tanya Izam dengan sangat hati-hati.

"Tentu saja aku akan ikut kemana suamiku pergi, karena bagaimana pun juga sekarang ini Abang adalah Imam aku, dan aku akan menuruti semua perintah Abang jika tidak bertentangan dengan syariat agama! " jawab Amay dengan mantap.

"Subhanallah Tabarakallah... Terimakasih sayang! Abang lega mendengarnya! " ucap Izam dengan penuh syukur.

"Ya sudah, kalau gitu Abang mau ambil wudhu, mau sholat isya! Kamu mau kita sholat isya berjamaah berdua? " tanya Izam kepada istrinya.

Amay menganggukkan kepalanya dan Izam pun segera ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Izam keluar dari kamar mandi dan langsung bersiap-siap, sedangkan Amay gantian ke kamar mandi.

Cukup lama Amay di kamar mandi sehingga membuat Izam agak khawatir, ketika ia ingin mengetuk pintu kamar mandi, istrinya keluar dengan wajah di tekuk.

"Ya ampun, sayang? Ada apa? Aku baru mau memanggil mu karena aku takut kamu kenapa-napa! " ucap Izam dengan nada khawatir.

"Maaf Abang! Sepertinya mulai malam ini Abang sholat sendiri! Amay kedatangan tamu bulanan! " jawab Amay dengan wajah yang menunduk.

Izam termenung beberapa saat mencerna jawaban istrinya dan ketika paham ia tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

"MasyaAllah, sayang? Abang kira ada apaan sampai tadi begitu lama! Ya sudah, Abang mau sholat isya dulu! Kamu ganti baju dulu gih biar nyaman tidurnya! " ucap Izam dengan tersenyum geli melihat istrinya tampak takut-takut.

Amay mengangkat wajahnya dengan lega mendengar ucapan suaminya. Ia pun kembali ke kamar mandi untuk mengganti gaun pengantin dengan piyama tidurnya. Ia melihat sebuah koper di pojok kamarnya, ia lalu membawa koper tersebut ke arah lemari nya. Dengan sigap Amay membuka koper tersebut dan menyusun semua pakaian milik suaminya di lemari nya yang kemarin sengaja ia kosongkan atas anjuran Bulek Saroh.

"Astaghfirullah hal adzim, sayang? Kamu ngapain beresin pakaian Abang? " ucap Izam ketika selesai sholat.

Amay yang kaget langsung menundukkan wajah nya, ia takut karena sudah bersikap lancang menyentuh pakaian suaminya sebelum suaminya memberikan izin.

"Maaf Abang! Amay sudah lancang menyentuh pakaian Abang! " jawab Amay takut-takut sambil meremas kedua tangannya.

"Ya ampun, sayang? Bukan itu maksud Abang! Abang tidak melarang mu menyentuh pakaian Abang, yang Abang larang itu saat ini kamu pasti capek, jadi menyusun pakaiannya bisa besok saja! " sahut Izam dengan lembut sambil menyentuh pundak istrinya.

"Amay kira Abang marah sama Amay! " ucap Amay jujur.

"Kenapa pula Abang marah dengan perempuan yang baru beberapa jam menjadi istri Abang! Abang hanya tidak ingin istri Abang terbebani dengan melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Abang ingin kita melakukan pekerjaan rumah bersama-sama, saling membantu satu sama lain, saling support, karena kamu itu istri Abang, bukan pembantu Abang! " jawab Izam panjang lebar.

"Tapi, Amay gak merasa terbebani, Abang! " sahut Amay lagi.

"Iya, Abang tahu, Abang ngerti kok kalau istri Abang ini ingin melakukan tugasnya sebagai seorang istri kan?? " tanya Izam lagi.

Amay kembali menganggukkan kepalanya. Izam meraih tangan Amay dan menuntunnya untuk duduk di atas tempat tidur.

"Amay dengarkan Abang! Pernikahan kita ini memang terkesan mendadak, tapi ini bukan pernikahan mainan atau pernikahan settingan. Ini pernikahan yang sakral yang benar-benar Abang inginkan dan Abang minta di hadapan Allah SWT. Abang ingin kita menjalaninya pelan-pelan, tanpa ada paksaan dari pihak lain tentang bagaimana sikap kita sebagai istri maupun sebagai suami. Abang ingin Amay menganggap Abang sebagai partner hidup, teman berbagi suka dan duka, pasangan halal yang saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing, tanpa ada paksaan. Abang ingin jika ada yang Amay suka maupun tidak suka langsung utarakan kepada Abang agar Abang mengerti, dan begitu juga sebaliknya Abang akan mengutarakan jika ada yang Abang suka maupun tidak suka kepada Amay agar nantinya tidak ada kesalahpahaman di antara kita berdua. Amay paham? " ucap Izam lembut dengan tangan masih menggenggam tangan istrinya.

Amay menangis kesegukan mendengar ucapan yang keluar dari mulut suaminya.

"Astaghfirullah hal adzim, sayang! Maafkan Abang sudah membuat kamu menangis! " sahut Izam dengan wajah bersalah.

"Hu... Hu... Hu... Bukan Abang yang bikin Amay menangis! Amay menangis karena terharu! Amay gak nyangka bisa mempunyai suami sebaik dan sebijak Abang! Hu... Hu.. Hu... Rasanya Amay baru saja mendapatkan undian punya suami seperti Abang! " jawab Amay sambil menangis.

Mendengar jawaban istrinya, Izam terkekeh geli mendengarnya. Ia dengan lembut menghapuskan air mata yang mengalir di pipi chubby istrinya ini.

"Bolehkah Abang membuka hijab mu, sayang? " tanya Izam dengan lembut.

Amay menganggukkan kepala nya. Izam pun dengan pelan membuka hijab yang masih menutupi mahkota istrinya. Ia terpana melihat istrinya tanpa hijab dengan rambut panjang warna kecoklatan yang sangat cocok dengan wajah Bule dan mata birunya.

"Subhanallah, cantiknya istri Abang ini! " puji Izam sambil membelai rambut panjang kecoklatan milik Amay.

"Abang gak ganti baju? " tanya Amay ketika sadar jika suaminya masih berpakaian ketika akad nikah tadi.

"Allahu akbar... Abang lupa! Ya sudah, Abang mau ganti baju dulu! " jawab Izam sambil menepuk jidatnya.

"Mau Amay siapin baju Abang? " tanya Amay lagi.

"Tidak usah, sayang! Abang bawa ke kamar mandi saja dan ganti di sana! " tolak Izam dengan lembut.

Izam pun mengambil baju kaos dan celana panjang, kemudian ke kamar mandi untuk mengganti pakaian nya dan meletakkan pakaian yang tadi ia pakai di tempat pakaian kotor.

Amay bersiap-siap hendak tidur ketika suaminya keluar dari kamar mandi dengan memakai kaos oblong dan celana panjang berbahan dasar kaos.

Izam naik ke atas tempat tidur di sebelah Amay dan membaringkan dirinya dengan menepuk sebelah lengannya yang meminta Amay untuk tidur berbantal lengannya yang kekar.

Dengan malu-malu Amay membaringkan dirinya di atas lengan kekar suaminya dan ia menghirup aroma suaminya yang begitu memenangkan.

"Nanti lengan Abang sakit lagi jadi bantalnya Amay! " ucap Amay ketika mereka saling berhadap-hadapan.

"InsyaAllah Abang kuat, sayang! " jawab Izam dengan yakin.

"Ayo baca doa sebelum tidur! Sudah malam banget ini! " ucap Izam lagi dengan menutup mulutnya yang menguap.

Mereka pun bersama-sama membaca doa tidur dan ayat kursi sesuai dengan anjuran Nabi membaca ayat-ayat pendek sebelum tidur.

Izam mengecup lembut kening istrinya sebelum memejamkan mata, ia benar-benar sudah sangat mengantuk karena tadi siang ia sibuk mempersiapkan segala nya agar tidak ada yang kurang ketika acaranya berlangsung.

Amay memperhatikan wajah laki-laki yang menjadi suaminya dalam diam. Entah kenapa mata nya tidak mengantuk sama sekali, ia perlahan mengangkat tangannya menyentuh lembut pipi suaminya, menusuknya pelan memastikan jika suaminya benar-benar sudah tertidur. Karena tidak ada reaksi dan sudah terdengar dengkuran halus suaminya, Amay mulai berani meraba wajah suaminya mulai dari kening, alis, mata, pipi dan rahang nya yang di tumbuh bulu-bulu halus yang membuatnya semakin terlihat macho.

Amay cekikikan sendiri menertawai dirinya sendiri yang berani meraba wajah suaminya ketika suaminya sudah tertidur. Entah berapa lama ia melakukan semua itu sehingga tanpa ia sadari ia sudah tertidur pulas dalam dekapan suaminya.

🌾🌾🌾

Di Jakarta.

Anita di temani kakak laki-laki nya Ahyar berkunjung ke rumah kontrakan Izam untuk bertemu dengan Izam. Ahyar sebenarnya sudah pernah datang ke rumah Izam, namun terlambat karena Izam sudah pergi dari rumah tersebut dua jam sebelum ia datang.

"Mbak, Mas! Mau nyari Mas Izam ya? " tegur seorang Ibu yang rumahnya di depan rumah kontrakan Izam.

"Iya Bu. Izam nya belum juga pulang ya, Bu? " jawab Ahyar sambil bertanya kembali.

"Iya Mas, sampai sekarang Mas Izam nya belum juga pulang! Tidak tahu kapan beliau pulangnya! " jawab Ibu itu dengan jujur.

"Kira-kira Ibu tahu gak sebenarnya Izam pergi ke mana? " tanya Ahyar sedikit berharap.

"Wah, kalau itu saya beneran gak tahu, Mas! " jawab Ibu itu lagi dengan Menggelengkan kepalanya.

"Coba aja Mas tanya sama pemilik rumah, siapa tahu beliau tahu Mas Izam pergi ke mana! " usul Ibu tersebut.

"Boleh deh, Bu! Boleh minta alamat yang punya rumah ini, Bu? " pinta Ahyar dengan tersenyum senang.

Ibu tersebut menyebutkan alamat pemilik rumah yang di kontrak Izam dan Ahyar mencatat alamat tersebut di ponselnya. Setelah itu mereka berdua pun pamit untuk langsung menemui pemilik rumah itu.

"Terimakasih ya Kak, sudah mau bersusah payah menemani aku menemui Mas Izam. " ucap Anita dengan tulus.

"Tidak perlu berterimakasih, karena ini sudah tugas seorang kakak kepada adiknya! " jawab Ahyar sambil mendorong kursi roda Anita.

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil, dan langsung menuju alamat yang di berikan Ibu tadi.

"Mudah-mudahan pemilik rumah Mas Izam tahu kemana Mas Izam pergi! " ucap Anita dengan lirih.

"Aamiin... Semoga saja! " sahut Ahyar mengamini doa adiknya.

Mobil yang mereka kendarai akhirnya sampai juga di alamat tersebut dengan lancar. Ahyar membantu Anita turun dengan menggendongnya dan menaruhnya di atas kursi roda yang sudah ia turunkan terlebih dahulu sebelum ia menggendong Anita.

Ahyar mengetuk pintu rumah yang terlihat sangat besar dari luar dengan di dampingi Anita yang duduk di kursi roda.

Pintu terbuka, dan Bunda Yasmine terkejut melihat kedatangan Anita dengan kakaknya itu ke rumahnya.

"Anita, Ahyar! " ucap Bunda Yasmine dengan wajah kaget.

"Ibu kenal dengan kita berdua??? " tanya Anita dan Ahyar saling berpandangan.

"Tentu saja, hanya saja kalian tidak mengenal saya karena saya salah satu anggota pengajian yang di ikuti oleh Umi kalian. " jawab Bunda Yasmine dengan ramah.

Anita dan Ahyar menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan mereka berdua masuk ketika di persilahkan masuk oleh Bunda Yasmine.

"Oh ya, ngomong-ngomong ada perlu apa kalian kemari? " tanya Bunda Yasmine langsung.

"Itu Bu, mau tanya tentang laki-laki yang mengontrak rumah Ibu yang di jalan xxx itu! " ucap Ahyar dengan serius.

"Oh, Nak Izam?? " tanya Bunda Yasmine.

"Iya Bu! " angguk Anita dengan cepat.

"Kalau boleh saya tahu, ada apa ya mencari Nak Izam? " tanya Bunda Yasmine kembali.

"Mau pamitan Bu, kira-kira Ibu tahu gak Mas Izam nya pergi kemana? " jawab Anita cepat sambil bertanya kembali.

"Maaf ya, bukan saya tidak mau bantu! Hanya saja saya benar-benar tidak tahu Izam pergi kemana, beliau hanya pamit mau menenangkan diri. Tidak bilang mau kemana dan ke tempat siapa. " jawab Bunda Yasmine dengan wajah meminta maaf.

Anita terdiam, ia tidak tahu lagi mau bertanya apa lagi. Ia ingin sekali menemui Izam sebelum ia berangkat pergi berobat ke luar negeri bersama kedua orang tuanya.

"Ya sudah, kalau begitu kami pamit dulu, Bu! " ucap Ahyar yang memecah keheningan.

"Oh iya, silahkan! " jawab Bunda Yasmine ramah dan mengantar mereka hingga ke depan pintu.

"Maaf kan saya Anita, Sebenarnya saya tahu dimana Izam berada. Saya tidak ingin kamu bertambah kecewa dan sakit hati karena saat ini Izam sudah menikah dengan perempuan pilihannya dan saya tidak ingin kamu semakin merasa sakit, dan saya juga tidak ingin mengganggu kebahagiaan Izam bersama istrinya! " ucap Bunda Yasmine pelan ketika mobil yang di tumpangi Anita dan Kakaknya menghilang dari pandangan.

Bersambung...

Selamat membaca dan selamat beraktivitas readers semuanya...

Semoga hari kalian menyenangkan 💕😍...

1
Eko Nur Yanto
Lumayan
Diajeng Lope
ini cerita pesantren ko beda bgt tata kramanya ya???terlalu bebas bgt antara laki2 n perempuan juga bebas....aku pikir pesantren ketat.apa pesantren now kya gitu ya hdweh
Pratiwi Marjunani
lanjut
Indira Ira
Luar biasa
Lala lala
mana bisa org lain maksa anak gadis org nikah..bs kasus hukum itu koq takut sih..tggl laporin polisi si maryam
Ayunda
dari bayi hidupnya di lingkungan pesantren di didik kyai kok bisa ya bicaranya amay meninggikan suaranya ke suami hadeh
yustina sukilah
lanjut aja....
yustina sukilah
ceritanya bagus, alurnya sudah ok menurutku.
tulisannya juga nggak banyak yang salah.
sampai di sini belum kelihatan tanda-tanda mau tamat.
sebetulnya akan bagus kalau dibuat season 1,2,3 dst
begitu kak..
maaf ya 🙏🙏
Apri
lucu bener
norah selen
tahniah amay ama izam
Nofi Ani
lanjut
norah selen
engga tahu malu dan enggak Sadar gk kw shasa udh bt salah msih juga buat ribut
yustina sukilah
semoga cepat ketahuan juga dari tempat kerjanya kelakuan shasha, biar dipecat sekalian tuh pendorong nama baik pendidik
yustina sukilah
sama2 terkejut deh jadinya...
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
lah sultan koma smpe puluhan thun dokter'y masih setia merawat'y cb klo rakyat jelita psti udh dikatakan wassalam 🤭
Arsuni Gustaf: 😁😁😀😀😄😄😅😅😃😃🤣🤣
total 1 replies
🌷🌹
kasihn bgt dgn sebutan "umi" nya, kata & perilaku'y gak sinkron,
🌷🌹
ladalah trnyata adik kakak watak'y sama ya, nafsu dunia 🤦‍♀️🙄
✮тιαɳα☘︎
yg ada nnti malah kmu yg kaget deh 😁
Yanti Rusyanti
ayo tor up lagi lagi seru nih
Hasanah Ana
🤣🤣🤣🤣 malang x nasib mu Davin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!