NovelToon NovelToon
GUS NACKAL VS SANTRI BARBAR

GUS NACKAL VS SANTRI BARBAR

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Khof

Novel ini menceritakan kisah seorang Naila Shababa, santri di pondok pesantren Darunnajah yang di cap sebagai santri bar-bar karena selalu membuat ulah.

Namun, siapa sangka nyatanya Gus An, putra dari pemilik pesantren justru diam-diam menyukai tingkah Naila yang aneh-aneh.

Simak selalu di novel yang berjudul “GUS NACKAL VS SANTRI BARBAR.” Happy reading🥰🥰...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 08

“Ada apa sih Mbak...? ”

“Kamu belum tau Nai, kalau banyak pakaian dalam yang hilang...? ”

“Hah... pakaian dalam...? ”

“Iya. Nggak tau juga apa sih motivasinya ngambil pakaian dalam orang coba... mau dijual? ya nggak laku lah, mau dipakai sendiri...? hiih... menjijikkan sekali...” celoteh para santri di tengah keramaian.

“Ibuku pernah bilang, jaman dulu banyak orang yang ngambil pakaian dalam orang buat tumbal pesugihan...”

“Hah, tumbal...? serem banget deh.”

Naila mengernyitkan dahinya mencoba mengingat kejadian semalam.

“Apa ini perbuatan dua orang semalam ya...? ”

“Aku tidak perlu cerita kepada mereka. Aku akan langsung mengadukan kepada dewan keamanan dan pada Umi' saja.”

...****************...

“Hei kalian denger nggak sih, kalau hari ini akan ada ustadz baru...? ” tanya Laras kepada teman-temannya yang memang tujuannya memberitahu.

“Yah bener kamu Laras, jangan bikin berita hoax...” sanggah salah satu temannya tidak percaya. Sudah tidak aneh lagi, mereka akan sangat antusias jika ada ustadz baru. Karena sekolah mereka berbasis Pesantren, maka ruang untuk bertemu dengan lawan jenis sangat sedikit. Sekolah mereka terpisah, asramanya juga sangat tertutup. Santri-santri itu hanya mengenal para ustadz saja.

“Iya beneran. Lihat aja nanti... ”

tet... tet... bel sudah berbunyi. Pertanda jam pelajaran segera dimulai. Seluruh murid menempatkan dirinya pada kursinya masing-masing.

Syukurlah jika ustadznya baru, jadi ustadz Taufiq tidak akan menagih hutangku untuk menyetorkan hafalan... seru Naila dalam hati. Pikirannya longgar, sejenak melupakan tanggungjawabnya untuk hafalan.

“Hei,kok ustadz Taufiq yang masuk... kamu bohong ya Laras...? ”

“Beneran kok, kemarin pas di kantor Aku denger sendiri percakapan Bapak kepala sekolah dengan ustadz-ustadz.” Laras mengangkat jari telunjuk dan jari manisnya. Mengisyaratkan jika ucapannya serius.

“Assalamu'alaikum... ”

“Wa'alaikum salam ustadz... ”

“Berdiri semua. Tidak ada yang boleh duduk. Saya akan memeriksa buku catatan hafalan kalian.”

Glek... Naila menelan salivanya.

Aku tidak membawa... huhu... pasti kena hukuman lagi...

“Coba diangkat setinggi mungkin.” seluruh murid mematuhi perintah ustadz Taufiq.

“Dari sini saya bisa lihat, siapa yang membawa dan yang tidak. Naila, kamu tidak bawa lagi... ”

Aduh... Naila meringis.

“Lupa ustadz, soalnya kemarin habis kecuci dalam saku. Hehe...”

“Astaghfirullah, kenapa bisa begitu...? ”

“Sepertinya tadi saya lihat diatas lemari kamu deh Nai... ” sergah salah seorang murid yang satu kamar dengan Naila.

Mampus... ngapain sih pake bilang begitu segala... Naila mengepalkan tangannya. Andai disitu tidak ada ustadz, pasti temannya itu sudah Dia tonjok habis.

“Kamu bohong lagi Naila...? ” bentak ustadz Taufiq dengan nada tinggi.

“Hehe... maaf ustadz... ”

“Maju sekarang juga...!!! ”

Tuh kan kena lagi...

“Sudah, ada lagi yang tidak membawa...? ”

“Tidak ada ustadz... ” jawab seluruh isi ruangan dengan kompak.

“Naila, hari ini kamu bebas dari hukuman saya... ”

Huft... Alhamdulilah... Naila menghembuskan nafas lega.

“Tapi... ” ustadz sengaja menggantungkan ucapannya agar semua muridnya penasaran.

“Apa ustadz...? ” Naila tidak sabaran, harus menyela ucapan ustadz Taufiq.

“Beliau yang akan menghukummu... ” seorang laki-laki mengenakan peci hitam dan baju batik memasuki ruangan. Membuat seluruh isinya melongo terpana.

“Gus An...”

“Yang mau ngajar kita Gus tampan...? ”

“Tuh kan beneran. Aku nggak bohong.” Bela Laras karena tadi teman-temannya banyak yang menuduh Dia membuat berita hoax.

“Baik, untuk pelajaran saya hari ini dan seterusnya saya serahkan kepada Gus An. Saya hanya mengajar mata pelajaran fiqih saja. Terimakasih.” ustadz Taufiq mengucapkan salam. Berpamitan untuk undur diri.

“Asyik... diajar Gus An... ”

“Assalamu'alaikum... ”

“Wa'alaikum salam Gus... ”

1
Hayatun Syamilah
urmm cepat update nyar ,masih menunggu ...
Nur Aini
setuju
Salim S
biasanya kalau anak kiyai yg cewek itu di pangilnya NING ukan sih..maaf kalau salah...
Wijaya Rahmat
seruuuu
Apriana Suci
Luar biasa
Hayatun Syamilah
belum ada ka
Dikdikdoank
Luar biasa
Dafa Jalalludin
😂😂😂
Dafa Jalalludin
seru banget 👍👍
Dafa Jalalludin
sangat seru...dan mengajarkan harus bagai mana bersikap dan bertutur kata terhadap guru
Tumini
Lumayan
Fia Sari
di part terakhir itu jawaban apa yg aku alami saat ini. apakah penulisnya ini lulusan pondok?
Hape 9A
kukira cuma di nerf doang Fatma ehhh ternyata masi ada🗿
Hape 9A
malah keinget Walid🗿
Naufal hanifah
Biasa
Naufal hanifah
Kecewa
Hape 9A
meremas dadanya karna sakit.🗿🗿🗿🗿hmmm masuk akal
Adek Khina
fatma, fatma lg yg jd durj
Alfin Wea
Luar biasa
Nurul Fadilah
setuju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!