NovelToon NovelToon
Langit Bumi

Langit Bumi

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perubahan Hidup / Identitas Tersembunyi
Popularitas:356.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Abil Rahma

Hafidz tak pernah menyangka jika dirinya ternyata tak terlahir dari rahim ibu yang selama ini mengasuhnya. Dia hanya bayi yang ditemukan di semak dan di selamatkan oleh sepasang suami istri yang dia kira orang tua kandungnya, membuatnya syok dengan kenyataan itu.

Sebenarnya dia tak ingin mengetahui siapa orang tua kandungnya, karena dia merasa sudah bahagia hidup bersama orang tua angkatnya saat ini, tapi desakan sang Ibu membuatnya mencari keberadaan keluarga kandungnya.

Mampukah dia menemukan keluarganya?
Bagaimana saat dia tahu jika ternyata keluarganya adalah orang terkaya di ibu kota? Apakah dia berbangga hati atau justru menghindari keluarga tersebut?


"Perbedaan kita terlalu jauh bagikan langit dan bumi," Muhammad Hafidz.


"Maafin gue, gue sebenarnya juga sakit mengatakan itu. Tapi enggak ada pilihan lain, supaya Lo jauhin gue dan enggak peduli sama gue lagi," Sagita Atmawijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Meskipun berat, Hafidz dan Gita tetap mengikuti kemauan sang Mama. Memberi ruang dan waktu untuk Mama, hingga bisa memutuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Mereka berdua tak ingin memaksa kehendak Mama. Mungkin saat ini Mama masih trauma dengan masa lalunya, masih banyak hal yang ditakuti, tapi mereka percaya seiring berjalannya waktu, Mama akan kembali percaya diri dan menghilangkan traumanya.

"Hari Senin kita sudah masuk kuliah Ma, mungkin kita akan jarang berkunjung ke sini. Tapi kita pasti akan telfon Mama tiap hari," ucap Hafidz saat mereka akan berpamitan pulang.

"Mama tidak apa-apa, kalian belajar yang rajin. Selalu akur, jangan pernah ada rasa dengki ataupun iri diantara kalian, jika ada sesuatu yang tidak kalian sukai bicaralah, jangan disimpan sendiri, nanti justru menghadirkan kekcewan yang kalian buat sendiri," pesan Mama pada kedua anaknya.

"Insyaallah Ma, doakan kami selalu ya." Sambung Gita sambil memeluk sang Mama.

Setelah berpamitan mereka pun segera meninggalkan pesantren itu dengan iringan lambaian tangan sang Mama yang tersenyum mengantar kepergian mereka berdua.

Mereka langsung menuju apartemen Hafidz karena Indra mengatakan sudah berada di sana. Dan apa yang dikatakan pemuda itu benar adanya, bahkan Indra sudah tiduran santai tanpa beban di atas tempat tidur milik Hafidz. Tentu saja pemuda itu bisa masuk, karena dia meminta satu kunci kamar Hafidz.

"Bagiamana kabar Tante Sinta?" tanya pemuda itu.

"Alhamdulillah baik," jawab si kembar secara bersamaan.

Mereka berdua lalu menceritakan apa yang mereka dapatkan hari ini, termasuk tentang bel siapnya sang Mama bertemu dengan Papa dan Tante Sita. Indra mendengarkan dengan serius, bahkan setelahnya pemuda itu tampak memikirkan sesuatu.

"Gue punya ide," ucapnya setelah cukup lama terdiam.

Indra menyampaikan ide yang baru saja dia dapatkan, Hafidz dan Gita juga menambahi beberapa, dan akhirnya mereka sepakat dengan ide yang baru saja mereka rencanakan. Berdoa semoga rencana kali ini akan mulus, tanpa ada halangan apa pun.

"Semoga Mama setuju, karena Papa kan tidak tahu keberadaan Mama saat ini," ucap Gita.

"Iya, itu juga yang jadi pertimbangan ku. Tapi mulai saat ini, kamu jangan berkunjung dulu ke tempat Tante, takutnya Papa kamu curiga, apalagi nanti kalau rencana kita sudah berjalan, sebisa mungkin kalian berdua juga jangan sering-sering bertemu, mungkin di kampus kesempatan untuk ketemu," sambung Indra membuat keduanya menganggukkan kepala.

"Terus satu lagi, motor pesanan kamu sudah aku bayar penuh. Motornya juga sudah di bawah, bisa di lihat sendiri." Indra kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur setelah mengatakan hal tersebut.

"Makasih Bang Indra, nanti aku transfer uangnya. Kirim nomor rekening ya," timpal Gita tersenyum bahagia.

Hafidz mengernyitkan dahinya mendengar perkataan mereka berdua. "Kamu beli motor? Buat apa? Bukannya sudah ada mobil?" pemuda itu memberondong pertanyaan pada kembarannya.

"Bukan aku. Ayo kita lihat motornya, Bang!" Gita menarik Hafidz yang sedang duduk santai di sofa, tak urung pemuda itu pun menurut.

Hafidz selalu bertanya kenapa beli motor baru dan lain sebagainya, tapi Gita tak menjawab semua pertanyaan abangnya itu membuat Hafidz menghela nafas dan terdiam hingga mereka sampai di parkiran, tempat dimana motor itu berada.

"Taraa! Ini motor baru buang Abang ku tersayang," seru Gita.

"Ini terlalu berlebihan Git, kalau mau beliin aku motor harusnya konfirmasi dulu dong. Kalo kaya gini, nanti temen-temen ku bilang apa? Hafidz yang anak kampung mampu beli motor semahal ini," bukannya bahagia Hafidz justru terlihat tak suka dengan motor sport pilihan Gita.

Gadis itu hanya bisa menunduk, inginnya membuat Abangnya bahagia tapi justru membuat pemuda itu kecewa, bahkan tadi memanggilnya dengan sebutan nama. Menyesal, sungguh dia menyesal karena tak meminta pendapat dulu dari Hafidz.

"Maaf Bang," lirihnya.

Hafidz terkejut mendengar ucapan Gita yang bergetar, dia langsung menatap wajah kembarannya yang terlihat berkaca-kaca. Menyesal karena untuk pertama kalinya membuat gadis manja itu bersedih.

"Abang yang minta maaf, harusnya berterimakasih bukan malah ngomel." Hafidz memeluk Gita dan mengabaikan tatapan penghuni kostan elit itu.

"Sudah jangan dipikirkan, akan Abang gunakan motor ini. Makasih ya Dek, dan maaf buat kamu bersedih," tambahnya masih memeluk Gita. hafidz merasakan jika Gita mengangguk dalam pelukannya.

Seperti yang dikatakan Hafidz, pemuda itu pun menggunakan motor tersebut ke kampus. Tak memperdulikan tatapan beberapa orang yang mengenalnya. Seperti yang Gita katakan, jika dirinya tak usah memperdulikan omongan orang lain, karena mereka akan tetap membicarakan kita meskipun kita baik sekalipun. Dari pada pusing mikirin komentar netizen, lebih baik memperbaiki diri tanpa memikirkan omongan mereka.

Bukan hanya motor yang menjadi perhatian mereka, tapi juga penampilan Hafidz yang membuat pemuda itu makin terlihat ketampanannya. Bahkan beberapa teman perempuannya terang-terangan memuji perubahan Hafidz, yang makin terlihat keren. Pemuda itu hanya menanggapi dengan senyuman dan ucapan terimakasih.

Setelah jam kuliah pertama, Hafidz memutuskan untuk ke kantin, perutnya yang kosong belum terisi yang membuat langkahnya kali ini berbeda seperti hari-hari lalu saat di kampus. Indra, tentu saja selalu bersama pemuda itu, ditambah Silfia yang juga ikut bergabung, karena mereka satu kelas.

"Gita! Ngapain lagi temen Lo itu Ndra?" ucap Hafidz saat tak sengaja melihat Gita sedang beradu mulut dengan Taka. Tumben sekali Taka datang ke kantin itu. Apa mungkin sengaja menemui Gita? Atau ada tujuan lain?

"Lo duduk aja sama Silfi, buat gue yang ke sana. Kalo Lo yang ke sana mereka bakalan curiga," bisik Indra, membuat Hafidz mengangguk.

"Bisik-bisik apa sih kalian? Ada aku di sini!" protes Silfi saat dirinya tak diikut sertakan dalam obrolan.

"Rahadian cowok Sil, udah Lo duduk anteng, biar Hafidz yang pesan makanan." Ucap Indra tanpa persetujuan Hafidz setelah itu meninggalkan mereka berdua untuk menemui Gita.

Hafidz hanya menggelengkan kepala, lalu bertanya pada Silfi mau memesan makanan apa.

"Mau apa lagi Lo! Belum puas nyakitin Gita?" kesal Indra pada pemuda di hadapannya.

"Bukan urusan Lo! Dan inget, bukan gue yang deketin dulu, tapi cewek Lo itu." Taka menunjuk wajah Gita.

"Ada apa lagi Git?" tanya Indra.

"Catet ya, Gue enggak suka sama Lo sama sekali. Gue mancarin Lo karena permintaan Nyokap Lo sendiri, jadi gue enggak merasa ngeduain Lo atau apa. Gue cuma nurutin apa mau Nyokap Lo, dan gue dapat bayaran dari dia. Bahkan semua kado dan hadian itu duitnya juga dari Nyokap Lo, enak kan? Makanya gue mau," ucap Taka tanpa beban, seakan yang dikatakan bukanlah hal yang menyakitkan buat Gita.

Berbeda dengan Gita, yang langsung meneteskan air mata. Tapi saat Indra kan memukul Taka, dengan cepat Gita mencegahnya.

"Jangan kotori tangan Abang, aku nangis bukan karena dia Bang, tapi karena alasan lain. Ayo kita pergi." Gita menarik tangan Indra meninggalkan Taka yang tersenyum miring penuh kemenangan.

.

.

Bersambung.....

🍁🍁🍁🍁

1
YuWie
yahhh baguss..walo gak puasss krn disini semua perannya jadi protahonis semua. antagonisnya di maafken malah tambah bahagia..begitulah
YuWie
waguuu
YuWie
anehhh..knpa adrian bebas. bukankah dokter ini kerjasama dg sita membohongi pasien.
YuWie
pastiii sukses kamu fidz
Santi Rizal
keren banget ceritanya
Santi Rizal
pengkhianatan membuat banyak orang yang terluka
Santi Rizal
sita bener bener jahat banget wong edan
Santi Rizal
bagus ceritanya Thor
LENY
ZUVA SAMA REVAN AJA ATAU SAMA RICKY. KL SAMA HAFIZD KETUAAN DAN SDH DIANGGAP ADIK SAMA HAFIZD.
LENY
YA WAJARLAH GITA KECEWA KRN PERBUATAN TANTE NYA SDH KELEWAT BATAS KEJAM NYA 😥
LENY
MAAF THOR KOK AKU GAK ADA TERHARU NYA YA LIHAT SINTA MINTA MAAF SETELAH PERBUATAN JAHAT SITA DIASINGKAN 10 THN DI TMH SAKIT JIWA ANAK DIBUANG DUH BLM BISA DAN GAK RELA SITA SEMUDAH ITU DIMAAFKAN. BAGUSLAH GITA JGN CABUT LAPORAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN BIAR SITA RASAKAN DULU AKIBAT PERBUATAN JAHAT NYA🙏
LENY: MALAH SINTA YG DIJAHATIN MINTA MAAF DULU ADUH 🙈🙈
total 1 replies
LENY
YA BENER AKU GAK SETUJU KL DICABUT TUNTUTANNYA BIARKAN SITA DIPENJARA DULU AGAR JERA KRN PERBUATANNYA SDH KELEWAT BATAS. ENAK BENER KL SMPE DILEPAS DARI PENJARA. LAGIAN SINTA KOK MERASA BERSALAH JG ANEH. SITA AJA YG HATI NYA JAHAT IRI DENGKI.
LENY
KRN IRI SAMA SAUDARA SENDIRI TEGA BERBUAT JAHAT DAN KEJAM MELEBIHI BINATANG😡 PADAHAL SINTA BAIK ORANGNYA GAK PANTAS DISAKITIN DGN KEJAM
LENY
PAPA REY INI TERLALU LEMAH MSH AJA GAK MAU CERAIKAN SITA KRN KASIHAN REVAN. PADAHAL PERBUATAN SITA SDH KELEWAT BATAS KEJAMNYA. GAK MIKIR ANAK KANDUNG DIBUANG DAN ISTRI DISAKITIN. JD GREGETAN LIHATNYA.
Santi Rizal
semoga kedepannya LBH bahagia hafizd ..mm dan Gita
Santi Rizal
saudara kembar tapi jahat banget
Santi Rizal
hubungan batin ibu dan anak emang kuat
LENY
LANJUT THOR
LENY
DASAR SAKIT JIWA IRI HATI DENGKI 😡
LENY
CERAI AJA BODOH BENER MSH MAU BERTAHAN SAMA WANITA IBLIS ITU SDH SELINGKUH PEMBUNUH JAHAT LBH DARI BINATANG. PASTI REVAN MENGERTI.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!