Menceritakan tentang Raya seorang perempuan yang memiliki kelebihan yaitu Indra keenam. Raya adalah seorang vokalis bend nya yang berada KapRal. Raya juga merangkap sebagai pencipta lagu yang dia ambil dari kisah-kisah arwah penasaran.
Suatu hari Genk KapRal didatangkan beberapa musibah dan malapetaka, pertama Raya nyaris terbunuh, kedua bend KapRal mendapati sebuah fitnah bahwa bend mereka melakukan plagiat atas lagu-lagu yang diciptakan Raya.
Saat merasa frustasi Raya tiba-tiba mendapat ide untuk datang ke villa milik kakeknya.
Di Sana dia yang ditemani sagara menemukan beberapa hal ganjil serta berhasil menemukan sebuah syair atau mantra yang akan di ubah oleh Raya menjadi sebuah lagu.
Dari sanalah malapetaka besar itu akan muncul. Setelah Raya memperkenalkan lagi ciptaanya kepada teman-teman bend nya.
Satu persatu teman-teman bend mati dengan cara yang mengenaskan, pembunuh nya hanya meninggalkan jejak yang sama yaitu kedua bola mata korban lenyap tiada bekas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuireputih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13 Apakah Mengandung Kutukan?
Di studio, Raya adalah orang pertama yang sampai. Tak lama Sagara menyusul bersama Bemby dan Reno. Lalu, Karin datang dengan membawa satu kantong plastik besar minuman soda kaleng dan beberapa cemilan ringan yang ia beli di minimarket dekat studio.
Seperti biasa, Bara datang terlambat, diikuti Pita. Pandangan sinis nya masih menghujam Raya.
"Kamu jadi pakai lagu itu, Ray?" tanya Sagara tanpa basa-basi begitu semua lengkap.
Raya mengangguk. Ia mengeluarkan CD rekaman.
"Belum dengerin lagunya sudah merinding!" komentar Bemby.
"Kayanya lagu ini lebih cetar dari yang sebelumnya!" Imbuh Reno.
"Tahu dari mana? Dengar saja belum! Siapa tahu hasil plagiat lagi!" sela Pita sambil memutar bola mata.
Raya hanya mengangkat sebelah sudut bibir. Persetan Pita mau bilang apa.
"Yang nggak berkepentingan, mending nggak udah komen!" sindir Karin sambil meraih CD itu, lalu berjalan menuju DVD.
Sunyi ….
CD seakan enggan berputar. Semua yang ada di ruangan tampak gusar, tak terkecuali Raya. Jantung gadis itu berpacu keras seiring deras aliran darah. Sebuah perasaan tak mengenakkan muncul tiba-tiba. Ia bingung. Padahal antusiasmenya sebelum ini sangat besar. Namun, kini keraguan akan lagu itu hinggap.
Apakah lagu itu tidak mengandung suatu kutukan yang mampu mengundang petaka? Namun, Raya segera menepis keraguan itu.
Terlahir sebagai manusia dengan bakat istimewa membuat Raya mengerti tentang dunia gaib. Roh dan makhluk halus hanya sebuah energi yang keberadaannya tak mampu melukai manusia. Kecuali jika energi itu masuk, berbaur, dan menjadikan tubuh manusia sebagai wadah. Apa pun bisa dilakukan, termasuk membunuh.
Di luar sana, ada banyak lagu yang dipercaya mengandung kutukan. Sebenarnya Raya berambisi membuat lagu yang bisa mempengaruhi psikis seseorang dan terkenang selamanya dalam ukiran sejarah. Namun, ia paham risiko yang akan diterima. Bukan hanya stigmanya jadi jelek, ia pasti akan dituduh bersekutu dengan setan, bahkan iblis.
"Sial! DVD-nya eror!" sungut Karin geram sambil menendang bagian bawah sofa.
"Tapi tadi enggak kok, Kar. Jangan-jangan karena lagu Raya yang ini terlalu horor!" duga Reno sambil menggedikkan bahu.
"Nggak ada hubungannya!"Raya menyergah, “Coba lagi deh! Kalian harus dengar ini. Ini akan jadi sejarah baru KapRal. Kalian tahu? Rindu dan Aura saja shock berat dan minggat gara-gara dengar lagu ini!" ucap Raya panjang lebar.
"Jadi nggak sabar. Semoga bukan gertakan sambal seperti lalu-lalu." Bara berucap sambil mengangkat sudut kanan bibirnya. Sepertinya ia tak lagi sungkan menunjukkan kebencian pada gadis yang telah membesarkan nama KapRal.
Karin kembali memasukkan kepingan CD dalam DVD. Berhasil. Kali ini CD dapat terbaca. Dentingan piano yang lembut pun terdengar. Semua memasang pendengaran dengan teliti agar dapat meresapi lagu yang akan diaransemen setelah ini.
Detik demi detik berlalu bak roda yang terus bergulir. Angin menyapa, mengalahkan dingin AC hingga menciptakan atmosfer yang mencekam.
Suara desahan pilu terdengar, membuat Raya tercekat. Bulu kuduknya meremang dan langsung direspon oleh mata yang memicing ke segala penjuru ruang. Desahan yang terdengar dalam lagu begitu asing, hingga Raya sendiri tak mengenali.
Namun, Raya tahu, jika suara itu berasal dari alam lain dan tanpa sengaja terekam di lagunya.
Teman Raya yang lain membisu, seakan hanyut dalam irama. Tak ada yang menyadari datangnya suara asing itu karena mengira Raya sengaja mendesah di awal lagu. Bait demi bait meluncur, hingga tiba ke bagian reff.
Kala itulah keanehan lain muncul. Lampu studio tiba-tiba padam. Anehnya, DVD terus memutar lagu, seolah tak terhubung oleh listrik yang ada dalam gedung ini. Raya, Sagara, Bemby, Reno, Karin, Bara, dan Pita saling pandang.
tapi kerennnnn 👍👍👍👍