NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Bos Brengsek

Sang Penakluk Bos Brengsek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:493.7k
Nilai: 5
Nama Author: lintang berseri

Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?

Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.

Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.

Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya

"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"

Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya


Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...

Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Mempertegas niat

Kepanikan tampak dari wajah tampan Rainer, ia menatap wajah Anna dalam dan begitu dekat, menunjukkan bahwa dia khawatir, kemudian Rainer menarik tangan Anna agar mengikutinya tapi Anna menolaknya. Bisa bahaya jika Rainer tahu kalau Anna sedang berbohong, nyatanya saat ini Anna sangat sehat, tak terasa sakit sedikitpun hanya saja Anna sedang malas bertemu Rainer.

"Tidak usah ke klinik, saya hanya kelelahan saja," ucap Anna berusaha menolak ajakan Rainer yang memaksa mengikutinya ke klinik perusahaan yang berada di sebelah kiri gedung.

Rainer lalu melirik Anna tajam, tanpa banyak bicara Rainer meraih tubuh Anna, menggendongnya ala bridal style. Anna langsung menjerit mendapatkan perlakuan seperti ini, begitu kaget dan sangat memalukan.

"Asragfirulloh, bapa ngapain, jangan gini pa malu," ucap Anna meronta dalam dekapan Rainer.

Tubuh tinggi tegap itu menggendong Anna tanpa ada kesulitan sedikit pun, berjalan dengan sedikit tergesa membawa Anna ketempat tujuan, tak mendengarkan dan menghiraukan rontaan Anna yang ingin turun dari dekapannya, bahkan tak menghiraukan pandangan orang yang kaget dengan aksinya bahkan dari awal saat Ratih dan Melly melongo kaget menyaksikan apa yang ia lakukan.

Anna mulai diterpa kegugupan yang luar biasa, kini rasa itu bukan lagi rasa takut ketahuan ia sedang berbohong, tetapi rasa itu berubah rasa yang menggelitik dihatinya yang menimbulkan debaran debaran tak biasa, Anna sempat terpana dengan wajah sempurna sang bos tampan yang terlihat khawatir itu, Anna baru menyadari ternyata bosnya ini sangat tampan, dengan rahangnya yang tegas terdapat jambang yang terawat yang sering kali membuat para wanita menjerit karena terpesona padanya. Tercium pula parfum yang dikenakan oleh Rainer membuat Anna terbuai untuk beberapa saat, begitu wangi dan menyegarkan, pantas saja banyak wanita yang betah menempel padanya.

"Asragfirulloh, Sadar Anna dia terlalu tinggi untukmu, biarpun dia bilang suka sama kamu, dia terlalu berbeda" Anna meruruki dirinya dalam hati, berusaha menyadarkan posisi dirinya.

Beberapa karyawan sempat melihat aksi bosnya itu, bahkan ada yang memfotonya dan memasukannya ke dalam group wa kantor, sudah pasti sebentar lagi akan terjadi kegaduhan.

Setelah sampai di klinik, lalu Anna turun dari pangkuan Rainer dengan canggung. Mereka mulai memasuki ruangan Pemeriksaan. Di dalam ruangan itu mereka disambut oleh dokter jaga disana, dokter cantik bernama Elma.

"Pagi Rain," ucap Dokter Elma.

Rainer tak menjawab sapaan Dokter Elma, ia hanya menarik tangan Anna untuk duduk di kursi yang berada tepat di depan Dokter Elma.

"Tolong periksa dia El, kayanya dia sakit, tadi aku gendong dia, badannya bener bener ringan," ucap Rainer tak terduga.

"Ya ampun, memalukan sekali sih," umpat Anna dalam hati.

"Coba saya periksa ya An, biasanya kamu cuman nganter temen kamu yang sakit, sekarang kamu yang malah sakit, dianter sama dia lagi," ucap Dokter Elma sambil melirik Rainer yang berdiri di belakang Anna sambil bersidekap tetap memperhatikan gerak gerik Anna.

"Oke, tekanan darah normal, suhu tubuh normal, ada yang kerasa sakit ngga?" tanya Dokter Elma.

"Enggak dok," jawab Anna.

"Kayanya kamu cuman kecapean An, dan kurang asupan gizi nih, makan yang teratur ya An. Sekarang istirahat dulu deh ya, beberapa jam tidur juga udah fit lagi, ini aku kasih vitamin ya, diminum tiap hari ok," ucap Elma.

"Baik dok."

Kemudian dokter Elma mengalihkan atensinya pada Rianer yang sedang menatap Anna, dia bisa membaca keadaan sepupunya itu, sepertinya ada sesuatu diantara mereka.

"Rain, suruh dia tidur sebentar, bawa sana ke ruangan istirahat, baru kerja lagi," ucap Elma.

"Hmmm."

Lalu Rainer menarik tangan Anna menuju ruangan khusus yang ada di klinik ini, biasanya ruangan ini digunakan untuknya jika dia sedang kurang enak badan dan tak bisa pulang karena pekerjaan yang menumpuk.

"Enggak usah ditungguin pa, saya cuman tidur satu jam mungkin, trus nanti bisa kembali bekerja," ucap Anna benar benar canggung dengan perhatian yang diberikan oleh Rainer.

Awalnya Rainer ingin menjahili Anna karena berani berbohong padanya dan tak mau bertemu dengannya. Tapi pada saat Rainer menggendong Anna, terasa bobot tubuh Anna begitu ringan, dia berfikir bagaimana pola makan gadis ini sampai sampai tubuhnya begitu ringan.

Beberapa waktu terasa hening saat Anna mulai merebahkan tubuhnya di ranjang pasien yang nyaman itu, dan Rainer duduk tepat di sisinya.

"An, kamu capek banget ya?" tanya Rainer.

Mendengar pertanyaan Rainer, Anna merasa bingung, "Enggak juga pak," jawab Anna.

Rainer mengerti dengan jawaban Anna, dia berpikir jika Anna memang sudah biasa melakukan pekerjaan berat, jadi dia tak menghiraukan lelah di tubuhnya.

"Dengarkan saya Anna, jika saya bilang suka sama kamu, itu artinya kamu sekarang jadi milik saya, kamu bukan pacar saya tapi kamu akan jadi calon istri saya, jadi jangan macam macam. Selain kamu dilarang suka sama laki laki lain, dan kamu juga dilarang menerima pernyataan cinta laki laki lain, kamu juga harus menjaga kesehatan kamu, kamu tidak boleh terlalu lelah, jika saya tau kamu sakit dan kamu kelelahan, saya akan pecat kamu, dan saya pastikan kamu tak akan mendapatkan pekerjaan dimanapun," ucap Rainer dengan panjang lebar dan wajah yang serius.

Anna begitu kaget dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Rainer, dia mengatakannya tanpa berkedip sambil menatapnya begitu serius tanpa ada keraguan sedikitpun.

"Maaf pa, saya tidak pantas mendapatkan keistimewaan seperti itu dari bapa, saya bukan siapa siapa, hanya orang biasa yang tidak sepadan dengan bapa, jadi saya mohon jangan bebani saya dengan hal seperti ini," ucap Anna sambil menundukkan kepalanya.

Anna sebenarnya senang mendengan apa yang dikatakan oleh Rainer, begitu gentelman tapi di sisi lain ada bagian dirinya yang menolak, menyuruh Anna untuk membentengi dirinya, agar Anna tak sakit hati, karena mereka terlalu berbeda. Meskipun ada cinta yang tak memperdulikan status, tapi pada kenyataannya banyak contoh yang terjadi keluarga di kalangan atas tak akan menerima keluarga kalangan bawah seperti Anna. Biarpun ada tapi hanya sedikit keluarga kalangan atas yang bisa menerima keluarga kalangan bawah.

"Tolong kembalikan sepeda saya pa, saya tidak bisa jika bapak terus mengantar saya, saya tidak enak dengan pandangan orang lain," pungkas Anna.

Rainer tak berkata apa apa, hanya memandang Anna sambil melipat tangannya di dada, dia mengerti apa maksud Anna, saat ini Anna tidak percaya dengan keseriusan Rainer, gadis di depannya ini harus diyakinkan.

"Maaf, untuk sementara sepeda kamu saya sita, tidak ada bantahan, nanti saya kasih kompensasi, kamu naik taksi saja jika saya tak bisa mengantar kamu, tidak boleh pakai ojeg, saya ngga suka kamu dibonceng pria lain meskipun itu cuma ojeg," ucap Rainer tak memperdulikan perkataan Anna yang telah menolaknya.

"Dengar Anna, saya akan buktikan keseriusan saya sama kamu, jadi tak usah difikirkan," lanjut Anna.

Anna tak mengatakan apa apa, dia hanya menundukkan kepala, merasa bingung apa yang harus dia perbuat sekarang.

Happy reading 🤗🤗

1
Diny Julianti (Dy)
masa ana ngga dksh makan😁
emak diwi
jalan jodoh auothor Memeng keren,pantes aja si ana smpe pingsan 🥰🥰
Asyatun 1
keren banget thoor
M Nick Maoruoyi Dikarga
Lumayan
M Nick Maoruoyi Dikarga
Kecewa
Zaichik Rania
gadis dekil 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Sumayah Nur Hasanah
aku malah jadi ikut nyanyi thor😂😂😂
Kam Satun
Luar biasa
Kardi Kardi
rrrrrrrrrrrrr
Kardi Kardi: alhamdulillahhh buka juga, di kira sudah tutuppp/Proud/
total 1 replies
Kardi Kardi
aminnnnnn
Kardi Kardi
sama-sama senang. lalalaaaaa
Kardi Kardi
hahahaaaa. batman questionsss
Kardi Kardi
yeyyyy. have a nice dayyyyy
Titin Nur
semangat🙏🙏🙏😍😍😍
Kardi Kardi
sing sabarrrrr. sing sabarrrr misterrrrr
Kardi Kardi: yupppp. ngisink sabarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
shalatlah suamikuuuu
Kardi Kardi: allahu akbarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
hehehee. di ajarin tidak benar seperti apa yaaa. ouch mungkin bermain kotor karena tidak pakai sabun. heheheee
Kardi Kardi: sabun. sabun. sabunnn. licinnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
cemon new weddinggggg
Kardi Kardi: wake upppppp
total 1 replies
Kardi Kardi
bikin yang beginiannn. heheeeeee
lintang berseri: 🤣🤣🤣 jiah
Kardi Kardi: ouch blood moon. blood moonnnn. auochhh
total 2 replies
Kardi Kardi
wow wow yeachhhh. ayo mang darman belah DUYENNNNN
Kardi Kardi: auch. ohhhhhhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!