Kayra Putri Sasongko adalah gadis yang mudah bergaul dan juga cantik, tapi dia selalu menutupi lukanya dari siapapun,termasuk Mamah dan teman temanya.Karena kematian Papahnya dalam sebuah kecelakaan membuat hidupnya sekarang tidak pernah akur dengan Mamahnya.
Karena setelah kematian Papahnya, Mamahnya menjadi berubah, menjadi lebih bebas dengan selalu bergonta ganti pasangan.
Sampai terjadi sebuah kesalah pahaman yang membuat Kayra harus menikah dengan Gigolo Mamahnya sendiri.
Penasaran gimana ceritanya,, yuk langsung lanjut baca,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kay Marah
Sore harinya Alvin dan Kay sudah bersiap untuk kemali ke kota J, Kay berpamitan pada Ibu sambil memeluknya juga mencium tanganya.
"Hati hati di jalan, dan semoga pernikahan kalian selalu di beri kebahagiaan dan cepat di beri momongan juga,, "Kay hanya tersenyum malu.
"Iya Bu,, makasih doanya,"Lalu Tiwi pun memeluk Kay setelah berpelukan dengan Ibu.
"Kaka besok besok datang lagi yah,, "
"Iya,, Tiwi juga yah kapan kapan ke kota lagi, ajak Ibu sama kak Rara, biar kita kumpul lagi dan jalan jalan lagi,, "
"Iya Kak,, "jawab Tiwi.
setelah berpamitan dan saling peluk dengan semuanya, Kay dan Alvin pun langsung naik ke taxsi yang sudah di pesan.
Sampai di Bandara Kay dan Alvin menunggu keberangkatanya ,karena penerbanganya masih menunggu setengah jam lagi.
Saat Kay dan Alvin sedang duduk dengan Kay yang bersandar di pundaknya, tiba tiba ada yang memanggil Alvin.
"Hai Vin, kamu sedang apa, dan sama siapa,?"tanya si perempuan yang sudah kelihatan tante tante.
"E,,ehh tante Yuli,ini Saya mau menuju kota J, dan ini kenalin, dia adalah istri Saya Tan,, "Jawab Vian sambil berdiri dari duduknya dan mengenalkan Kay sebagai istrinya.
"Oh,, kamu dah nikah Vin, "sambil berjabat tangan dengan Kay.
"Iya Tan,, "
"Yah jadi ngga bisa jalan lagi dong kita,, "Kay yang mendengarnya langsung menatap Alvin, Alvin yang di tatap hanya bisa tersenyum tipis.
"Ya udah ya Vin,, Tante pergi dulu, Kalau kamu nanti ada kesusahan kabarin aja Tante yah, pasti Tante akan bantu kamu,, "sambil mengusap pundak Alvin. setelah itu langsung pergi itu tante tante.
Alvin melihat wajah Kay yang langsung berubah, Alvin hanya diam karena takut salah bicara, menurut Alvin kalau orang marah jangan langsung di ajak bicara dulu, menunggu emosinya sedikit mereda.
Ahirnya panggilan penumpang untuk pesawat menuju kota J pun akan segera berangkat.
Alvin menarik koper, saat akan menggandeng tangan Kay, Kay menariknya dan ngga mau di gandeng, lalu Alvin pun hanya berjalan mengikuti Kay yang berjalan di depanya.
Sampai di bangku pesawat Kay hanya diam sambil menyenderkan kepalanya di senderan bangku, dan matanya sambil terpejam.
Alvin menggenggam tangan Kay, saat Kay menariknya, Alvin tidak melepasnya.
"Marah lah sepuas hatimu, tapi tolong jangan jauhi Aku,, "sambil menggenggam tangan Kay.
Kay pun ahirnya menyerah dan membiarkan tanganya di genggam oleh Alvin.
Sampai di bandara kota J, Kay masih tetap diam.lalu mereka berdua masuk ke mobil Kay yang di parkir di parkiran Bandara.
Alvin yang membawa mobilnya dan akan menuju ke kontrakannya. sampai di kontrakan, Alvin turun dan begitu juga dengan Kay, Kay akan langsung ke arah kemudi, rapi Alvin langsung mencegahnya.
"Udah malam,, menginap di sini aja dulu,, "sambil memegang lengan Kay.
"Aku mau pulang,, "sambil berusaha melepaskan tanganya dari tangan Alvin.
"Ini sudah cukup malam, ngga baik perempuan menyetir sendirian,,"
"Aku sudah biasa,, lepas,, "
"Aku ngga akan lepaskan,, Ayo masuk,, "
"Ngga,, Aku ngga mau,, "
"Jangan seperti anak kecil terus Kay, dari tadi Aku sudah diam, Aku menunggu kemarahanmu mereda,silakan marah dan pukuli Aku kalau kamu ingin melakukanya, Aku akan terima,, "sambil Alvin memeluk Kay.Kay tetap berontak tapi Alvin tidak melepasnya.
Setelah Kay sedikit tenang Alvin pun melepas pelukanya," Ayo masuk Aku akan jelaskan semuanya, agar kamu tidak penasaran lagi,"
Kay ahirnya mau mengikuti Alvin masuk ke dalam kontrakanya, dan karena sudah malam Alvin dan Kay langsung masuk ke kamar.
"Sinih tidur lah,, "kata Alvin yang sudah di atas kasur.
"Ngga usah takut, Aku ngga akan memakanmu,, "saat melihat Kay yang masih tetap berdiri di samping kasur.
Karena Kay diam saja, ahirnya Alvin pun menarik tangan Kay, dan Kay pun terjatuh di kasur.
Kay hanya diam saja saat Alvin memeluknya, yang ada di fikiran Alvin adalah gimana reaksi Kay kalau sampai tau kerjaanya itu apa. Tapi Alvin sudah punya fikiran tidak akan bekerja seperti itu lagi dan akan insaf.
**Besok lagi,, dan besok Alvin akan jujur pada Kay tentang pekerjaanya...
Jangan lupa like, komen dan votenya,, trmakasihh**...