Novel ini kisah anak nya Asterion Estevan dan Aily di Novel My Hot Little Girl. Yang belum baca Novel itu boleh mampir dulu ke Novel sebelumnya❤️
Alterio Estevan di datang ke sebuah Club untuk menghilangkan stesnya karena sedang bertengkar dengan istri tercintanya, Julia Anindira tidak mau memiliki anak karena sedang berada di masa jayanya menuju karir impian nya.
Na’as Nya pria yang kerap di panggil Al itu di jebak oleh musuhnya dengan memasukan obat perangsng pada minuman nya, hingga membuat Al meniduri gadis bernama Bunga Lilac yang tidak sengaja berpapasan dengan nya.
Lilac yang malam itu harus nya resmi menjadi kekasih Daniel Felix, justru malah berahir di bawah kungkungan Alterios Estevan.
Bagaimana nasib Lilac setelah kejadian itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 - Saling tendang.
Alterio berdiri di dekat pintu sambi menatap Lilac yang sedang berdiri di depan nya.
“U-untuk apa kamu kesini?” Tanya Lilac dengan terbata dia juga baru sadar jika malam ini adalah malam pertama dirinya sebagai seorang istri, Lilac sangat merinding mengingat kejadian kemarin malam.
“Heh Ungu! Kau kan yang mengadu ke Mom dan memaksa dia untuk memaksaku agar aku tidur dengan mu!” Ketus Al dia mencurigai Lilac yang mengompori ibunya karena Lilac sempat mengintip Mom nya yang sedang memarahinya.
“Ungu? Namaku Lilac bukan Ungu!” Gerutu Lilac kesal karena Al seenaknya mengganti namanya.
“Aku sempat heran siapa yang meminta seluruh ruangan di decor dengan bunga Lilac padahal menikah itu identiknya dengan bunga berwarna putih, ternyata pengantin nya yang meninta karena ternyata namamu Bunga Lilac.” Ujar Al dengan wajah mengejeknya. “Norak sekali.” Gumamnya lagi.
“Kau!” Pekik Lilac kesal. “Memang nya kenapa kalau aku minta di decor dengan bunga Lilac? Itukan pernikahan ku jadi suka-suka aku mau di decor pake bunga melati atau bunga ****** juga.” Pekiknya kesal.
Mata Al menatap tajam Lilac. “Itu juga hari pernikahan ku, aku punya hak untuk marah!” Al merasa tidak terima.
“Terserah kamu, lebih baik kamu sekarang keluar! Aku ingin tidur!” Pekik Lilac bodo amat, dia sangat lelah meladeni pria sepuluh tahun lebih tua darinya itu.
Lilac berjalan menuju ranjang, namun Al bergegas naik ke atas ranjang saat melihat Lilac akan menaiki ranjang.
“Hei!! Kenapa kamu naik ke ranjangku!” Pekik Lilac kesal. Dia juga tidak mau kalah dengan cepat dia masuk kedalam selimut.
“Mulai sekarang ranjang ini miliku! Kau harus tidur di sofa itu!” Teriak Alterio sambil menendang-nendang tubuh Lilac di balik selimut.
Lilac juga tidak mau kalah, dia balik menendang Al dengan kuat hingga keduanya saling tendang-menendang dengan posisi tidur nya.
“Aaaa kau menang menyebalkan! Kau pria tua yang menyebalkan!” Pekik Lilac kesal dengan sangat keras dia menendang Al hingga terjatuh ke lantai.
“Oh shhiiittt!!” Pekik Al sambil mengusap bokong nya yang terasa nyeri. “Awas kau Ungu!” Pekiknya.
Lilac tertawa dia langsung menggulung selimut dan membawa bantalnya. “Sukurin!” Ucap Lilac sambil tertawa. Dia berjalan ke arah sofa yang ada di depan Ranjang besar itu. Akhirnya Lilac lebih memilih mengalah dari pada harus bertengkar dengan pria itu. Tubuhnya sudah sangat remuk, apalagi bagian inti nya masih terasa sakit. Pahanya pun masih terasa pegal-pegal akibat percintaan yang di lakukan Al malam kemarin.
“Nah kau memang pantas tidur di sofa, selama aku tidur di kamar mu kau hanya boleh tidur di sofa jangan berharap aku akan memberikan kasur ini untuk mu!” Ujar Al dengan senyum puas karena akhirnya dia yang menang.
Lilac hanya mendengus kesal dia menutup seluruh tubuhnya dengan membelakangi Al, karena sofa itu berhadapan langsung dengan ranjang.
Di luar kamar Julia yang baru pulang tidak sengaja mendengar pertengkaran antara Alterio dan Lilac pun tersenyum miring, dia melewati kamar itu untuk menuju kamarnya.
Julia berjalan sambil menyeruput coffee yang ada di tanganya, Julia sudah menduga jika Lilac bukan lah tipe seorang Alterio. Karena itu dirinya sama sekali tidak takut jika Alterio menikahi gadis ingusan bernama Lilac itu.
Al yang sudah siap untuk tidur malah merasa tidak gelisah, dia terus berpikir apa yang dirasakan Julia jika dia tahu dieinya sedang tidur dengan wanita lain.
Tapi di sisi lain Alterio juga senang karena dia tidur di kamar Lilac, dia tidak perlu menginap seperti kemarin di kamar hotel karena sedang bertengkar dengan Julia sampai menyebab kan hal yang sangat patal.
Al yang sedang berbaring di atas ranjang melirik ke arah Lilac yang tertidur di sofa di depan nya.
Melihat Lilac dia pun merasa menyesal, gadis sebatang kara itu harus menanggung akibat yang dirinya perbuat. Di umur Lilac yang baru 19 tahun sudah harus menanggung masalah seberat ini seorang diri. Di dalam lubuk hati Alterio yang paling dalam, dia merasa menyesal sejujurnya Al belum sempat meminta maaf pada wanita kecil itu. Ingin rasanya namun ego dan gengsi nya masih sangat besar untuk mengucapkan kata maaf itu.
Sementara Lilac yang sedang didalam selimut, dia terus mengusap wajahnya karena air mata yang sejak tadi tidak mau berhenti mengalir.
.
.
to be continued…