NovelToon NovelToon
Love Me Please, Hubby

Love Me Please, Hubby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:344.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.

Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.

Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.

Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?

BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.


*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 13 - Kekhawatiran Kecil

Zico menatap layar ponselnya. Melihat ponselnya bolak-balik. Sebenarnya pagi itu dia ingin ke rumah besar. Ingin melihat keadaan wanita itu sekaligus untuk membujuk mamanya. Namun karena ingat wanita itu begitu takut dan membencinya, akhirnya Zico mengurungkan niatnya. Dia hanya bisa menyuruh asistennya untuk pergi ke rumah itu dan memberikan kartu ATM padanya.

Zico mendapat kabar dari Nathan bahwa mamanya bersedia menerima wanita itu di rumah besar untuk sementara waktu. Zico begitu lega mendengarnya. Dia berharap semoga mamanya memperlakukannya dengan baik.

Karena merasa yang berpihak di rumah itu hanya Nathan, akhirnya Zico memilih untuk menghubungi saudara keduanya itu.

“Ada apa Zi?”

“Bang, Gue mau tanya gimana kabar dia Bang?”

“Kalau Lu begitu khawatir sama dia, Lu lihat aja langsung sendiri. Ngapain nanyain ke Gue? Emang Gue gak ada kerjaan?”

“Kan dia takut ama Gue. Gimana Gue mau lihat dia Bang?”

“Itu mah urusan Elu. Udah, Gue masih banyak kerjaan. Kalau Elu khawatir banget, hubungin kakak-kakak ipar Elu aja. Mereka kan di rumah, bisa Lu mintain tolong buat jagain istri Elu…”

“Istri apaan sih Bang. Suka ngawur kalau ngomong.”

“Lah Elu khawatir banget sama cewek itu. Kayak suami lagi khawatir sama istrinya…”

“Karena dia lagi hamil anak Gue. Makanya Gue kepikiran Bang. Gue mikiran anak Gue sendiri, gak mikirin dia Bang.”

“Halah, cari alasan aja Lu. Ya udah Gue lanjut kerja dulu.” dan Nathan pun langsung menutup telepon mereka. Menyisakan Zico yang masih kebingungan. Akhirnya dia memutuskan untuk memanggil Gerry ke ruangannya.

“Ada yang bisa Saya bantu Pak?”

“Bagaimana kondisinya?”

“Nona Tanisha baik-baik saja Pak.”

“Bagaimana ekpresinya?”

“Maksudnya Pak?”

“Sedih? Senang? Dan lain-lain lah. Kenapa Aku harus menjelaskan panjang lebar?! Tidakkah Kamu mengerti maksudku?!”

“Dia terlihat bingung Pak. Tapi dia mau menerima kartu yang Bapak berikan.”

“Oh begitu. Apakah dia sudah mandi? Baju apa yang di pakainya?” tanya Zico tanpa berpikir. Membuat Gerry sangat bingung dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan bosnya itu.

“Eh, emm… Saya kurang tahu Pak. Tapi untuk baju yang di pakai sepertinya baju yang semalam Pak…”

“Hah! Seharusnya Aku melempar barang-barangnya di tempat sampah. Kenapa dia memakai baju-baju jelek itu!” Zico bergumam sendiri, membuat Gerry berpikir. Kalau bosnya sebegitu ingin tahu dan khawatir dengan gadis itu, kenapa tidak pergi untuk melihatnya sendiri?

“Ya sudah, Kamu boleh keluar.”

“Baik Pak.”

Sepeninggalnya Gerry, Zico mulai sibuk dengan pikirannya sendiri. Kehadiran wanita itu dan bayinya sungguh membuatnya tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja. Banyak pekerjaan yang menjadi terbengkalai. Pikirannya menjadi terpecah dan tidak lagi bisa fokus. Meskipun sudah berhasil membuat wanita itu tinggal di rumah besar, entah mengapa dia menjadi tidak tenang. Dia khawatir wanita itu mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang-orang di sana.

Mama pasti akan memperlakukannya dengan baik bukan? Ada cucunya di perut wanita itu, tidak mungkin mama bersikap tidak adil padanya. Zico menghela napas berat. Dia begitu bingung harus bersikap seperti apa. Di lain waktu dia berusaha untuk membuat wanita itu bisa tinggal di rumah besar, namun setelah berhasil dia malah khawatir dengan kondisinya. Mengapa pikirannya menjadi plin-plan seperti ini?

Sebenarnya menghubungi kedua kakak iparnya sedikit menurunkan harga dirinya. Selama ini dia dikenal dingin terhadap kakak-kakak iparnya. Sepertinya hal itu tidak akan berlaku lagi. Dengan terpaksa Zico menghubungi Qintan, istri dari Nathan yang di nilainya lebih bisa di ajak berkomunikasi di bandingkan Retha, istri dari Erick.

Setelah basa-basi yang sedikit kaku, dengan menurunkan harga dirinya Zico meminta bantuan Qintan untuk menjaga Nisha. Meskipun sedikit terkejut, namun akhirnya Qintan menyanggupinya. Selesai menghubungi Qintan, Zico mengirim pesan pada Nisha. Yang sama sekali belum membalas pesannya dari semalam.

***

Nisha mendekati Tutik dan Azizah yang duduk tak jauh darinya. Selama beberapa bulan ke depan dia akan tinggal di rumah itu, maka setidaknya dia harus mengakrabkan diri dengan para penghuni di rumah itu. Bila para nyonya dan tuan tidak bisa menerimanya, setidaknya dia bisa mendekati bawahan mereka bukan?

“Kak, Saya sudah selesai mengerjakan pekerjaan ini. Ada pekerjaan lain yang bisa Saya kerjakan Kak?” tanya Nisha pada Azizah, yang sepertinya lebih dominan karakternya dibandingkan Tutik.

Tutik dan Azizah saling berpandangan. Lama mereka terdiam dan ragu. Kemudian Tutik membisikkan sesuatu kepada Azizah yang membuat Azizah mengangguk-angguk setuju.

“Beneran Kamu mau lakuin pekerjaan-pekerjaan lain?”

“Iya Kak. Ada pekerjaan lain yang bisa Saya lakukan?”

“Ya udah, kalau Kamu maksa. Itu di cucian banyak peralatan masak belum di cuci. Kalau sudah selesai, Kamu pergi ambil baju-baju kotor di kamar-kamar. Terus bersihkan setiap kamar. Nanti tugas lain menyusul. Selesaikan dulu yang Aku sebutkan tadi.”

“Baik Kak.”

Nisha mulai melakukan tugas pertama. Dengan hati-hati dia mencuci peralatan masak yang bertumpuk itu. Setelah beberapa saat, akhirnya dia selesai melakukannya.

“Kak, Saya masih belum begitu hafal dengan rumah ini. Bisa kah Kakak membantu Saya untuk menunjukkan kamar-kamarnya?” tanya Nisha dengan takut-takut. Setelah kedua ART itu berdiskusi, akhirnya di putuskan bahwa Tutik yang akan mengantar Nisha untuk berkeliling.

Tutik membawa Nisha berkeliling. Nisha berusaha menghafal setiap ruangan yang di lewatinya.

“Rumah ini terdiri dari sepuluh kamar. Belum termasuk kamar ART ya. Lima kamar ada di lantai bawah, lima kamar di lantai atas. Kamar Nyonya besar dan Tuan Muda pertama ada di lantai pertama. Sedangkan kamar Tuan Muda kedua dan ketiga ada di lantai dua. Yang harus Kamu lakukan adalah mengambil baju-baju kotor dan membersihkan kamar mereka. Apakah Kamu mengerti?”

“Se…sebenarnya berapa keluarga yang tinggal di rumah ini Kak?”

“Hanya satu Nyonya besar, dua Tuan Muda dan Nyonya Muda. Total ada lima atasan yang harus Kita patuhi perintahnya. Dulunya ada enam, tapi kemudian Tuan Muda Zico memilih untuk tinggal di luar. Sebenarnya ada hal yang membuatku penasaran. Apa hubunganmu dengan Tuan Muda Zico? Kami mendengar gossip, kalau Kamu sedang mengandung anaknya. Benar begitu?” tanya Tutik dengan menggebu-gebu.

Gossip yang beredar di kalangan ART adalah rumah besar kedatangan Tuan Muda Zico semalam. Tuan Muda itu kembali ke rumah dengan membawa seorang wanita muda yang katanya tengah hamil anaknya. Tuan Muda memaksa keluarganya untuk bisa menerima wanita itu di rumah besar. Tapi paginya Nyonya besar malah mengusir wanita itu dari kamar anaknya dan menempatkannya di kamar ART, sama seperti dirinya. Dia dan ART yang lain begitu penasaran dengan kebenaran cerita itu, maka dari itu kesempatan seperti ini di gunakan Tutik untuk menanyakan kebenaran cerita itu secara langsung.

Nisha menganggukan kepalanya dengan sedih. Dia begitu enggan membahas masalah yang menyakitkan hatinya itu. Tutik melihat kesedihan di wajah Nisha\, dia cukup toleran untuk terdiam dan tidak melanjutkan pertanyaannya. ***

 

 

1
Lidya
Luar biasa
Lidya
Lumayan
Lenny Hursey
cerita mantap ga ada bosan d dengar/baca
Rossi Valentina
Luar biasa
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
nyatanya sedari awal si Daniel2 itu yg gatel suka kok istri orang malu maluin😒
Cici_sleman
krn zi lg g mau cium semua bau kecuali bau jeruk 🍊🍊🍊
Margaretha Sarinah
Luar biasa
Hyesverr Zaara
Kecewa
Hyesverr Zaara
Buruk
Fadhil Ganteng
Luar biasa
Fadhil Ganteng
Lumayan
Faeyza
🥰🥰🥰😘😘
Bunda Hafizh
owh ternyata si Gery salut ni mata2 Mak lampir tho 😤🔥😡
Bunda Hafizh
hadouh Daniel maen peluk aja,
woey istri org tu 🤦😂
Bunda Hafizh
si Gery ni lama2 nyebelin yak MW ditampol Dy
Bunda Hafizh
🔥🔥🔥😂
Rini Deswita
sangat suka
Rini Deswita
Buruk
Bunda Hafizh
Luar biasa
Bunda Hafizh
wkwkwkwk syukur dikerjain sm Nisha 😂🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!