NovelToon NovelToon
Possessive Leader

Possessive Leader

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Perjodohan / Cintamanis / Kehidupan di Kantor
Popularitas:20.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Net Profit

📢📢📢WELCOME DI AREA BENGEK NGAKAK GULING-GULING 😂😂😂

Jesi yang sudah terbiasa dengan kehidupan bagai sultan, harus kehilangan semua fasilitas itu karena ayahnya yang ingin membuatnya menjadi mandiri. Dalam sekejap ia menjadi seorang mahasiswi magang, dan dihadapkan dengan team leader yang ganteng tapi sayangnya galak.


"kalo aja lo itu bukan pembimbing magang gue, ogah banget dah gue nurut gini. Ini namanya eksploitasi tenaga karyawan."

"Aku tau, aku itu cantik dan menarik. nggak usah segitunya ngeliatinnya. Ntar Bapak naksir." Jesika Mulia Rahayu.

"Cantik dan menarik emang iya, tapi otaknya nothing. Naksir sama bocah seperti kamu itu impossible." Ramadhan Darmawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curriculum vitae

Rama masih membaca satu persatu berkas mahasiswa magang di perusahaannya saat Raka masuk sambil tertawa. Rama terpaksa harus memeriksa satu persatu secara manual karena di database personalia untuk data mahasiswa magang hanya berisikan nomor induk mahasiswa, nama lengkap, program studi dan nama universitas. Tak selengkap data karyawan tetap yang berisi dari mulai nama lengkap hingga banyaknya anak yang dimiliki.

Tidak mengetahui dimana calon istrinya kuliah membuatnya harus membaca setiap berkas permohonan magang, curriculum vitae tentunya yang menjadi sasarannya karena dari sana dia bisa melihat data lengkap dari mulai data pribadi, data orang tua hingga riwayat pendidikan yang pernah di tempuh.

"Lagi meriksa apaan sih? Banyak banget amplopnya." Raka menghampiri Rama dengan tumpukan berkas dalam map besar berwarna coklat.

"Permohonan magang?" Raka membaca perihal yang tertulis di depan amplop yang terletak di ujung kanan amplop.

"Lagi nyari calon bini gue!" Balas Rama masih fokus dengan curriculum vitae di hadapannya.

"Bukan ini." Rama kembali memasukan berkas itu dan memisahkannya di sisi yang berbeda.

"Kan lo udah punya calon bini. Ngapain nyari lagi? Udah di pecat lo sama calon mertua?"

"Sembarangan kalo ngomong!"

Sambil mendengarkan ucapan Raka, dia tak tinggal diam. Sudah tak sabar ingin tau calon pendamping masa depannya seperti apa. Rama kembali membuka amplop coklat yang lain.

"Hadeh bukan yang ini juga." Ucapnya lirih.

"Ribet amat sih, Wan. Tinggal lo cari aja nama anak magang yang nama belakangnya Gunawan. Nama calon mertua lo kan Burhan Gunawan, nama belakang anaknya juga pasti ada Gunawan nya."

"Kagak semudah itu. Udah gue coba nyari anak magang yang nama belakangnya Gunawan kagak ada. Makanya gue buka ini satu-satu nyari di daftar riwayat hidup, ada data yang lengkap." Balas Rama.

"Astaga bukan yang ini juga." Keluhnya kemudian.

"Ntar lagi deh lo nyarinya, Wan. Gue butuh tanda tangan lo sekarang. Ini berkasnya, kalo udah oke langsung tanda tangan aja." Raka memberikan berkas yang ia bawa pada Rama.

"Gue tunggu di depan yah. Lama-lama gue betah deh disini, si aqua gelas ngegemesin banget. Lo pasti seneng yah diikutin dia kemana pun. Kapan-kapan kalo dia lagi nganggur boleh yah gantian, gue pinjem dia buat jadi asisten gue." Imbuhnya kemudian berlalu keluar tanpa menunggu jawaban Rama.

"Seneng dari mana? Yang ada gue ngenes iya. Pinjem-pinjem... Dikira si jas jus barang apa? Kagak bakal gue pinjemin!" Gumam Rama sambil kemudian membaca berkas ajuan desain baru dari Raka.

Rama mencoba fokus dengan berkas yang sedang ia baca tapi suara tawa keras Raka dan Jesi dari luar sana membuatnya kehilangan konsentrasi. Niatnya berjalan ke arah pintu untuk menutup pintu supaya suara tawa mereka tak terdengar namun melihat Jesi begitu akrab dengan sahabatnya membuatnya tak nyaman. Ada rasa tak rela jika gadis menyebalkan itu tertawa riang dengan orang lain sementara saat bersamanya selalu membuat kesal. Menyebalkan.

"Heh Jas jus sini sebentar!" Panggilnya dari depan pintu membuat Jesi yang entah sedang menertawakan apa tiba-tiba bungkam dan cemberut.

"Bener kata Raka, si jas jus emang menggemaskan. Dia cemberut aja bikin gue gemes pengen nyubit pipinya." Batin Rama.

"Heh jas jus... kamu denger nggak dari tadi saya panggil!"

"Aku lagi ngambek. Nggak nerima perintah apapun. Titik!" Balas Jesi jutek.

"Ya udah biar gue yang bantu aja, Wan. Lo butuh apa?" Akhirnya Naura yang paling waras menengahi.

"Nggak. Nggak jadi!" Timpal Rama kemudian menutup pintu.

"Aneh banget dah temen lo, Ka." Ucap Naura lirih.

"Temen lo juga kali." Balas Raka.

"Yang jelas bukan temen aku. Karam nyebelin!" Ucap Jesi.

Di dalam sana Rama kembali membaca data anak magang, dari pada membaca berkas Raka karena dirinya yang sedang tak fokus, bisa berakibat fatal jika ia membuat keputusan saat konsentrasinya tak penuh.

Sudah delapan puluh persen permohonan magang ia baca tapi orang yang ia cari belum juga ketemu. Hingga amplop selanjutnya ia buka dengan malas.

"Punya si jas jus nih..." Gumamnya.

Spesial milik asisten gadungan penguji kesabaran, Rama membacanya dengan perlahan. Hingga akhirnya ia terbelalak saat membaca nama calon mertuanya di dalam daftar riwayat hidup gadis bernama Jesika Mulia Rahayu.

"Ini gue nggak salah baca kan?" Rama mengucek matanya pelan kemudian kembali membaca ulang daftar riwayat hidup Jesi. Dan sialnya ternyata dia tak salah baca.

Rama menarik nafas panjangnya lagi, "Dia jadi asisten aja udah bikin gue naik darah tiap hari. Gimana kelanjutan hidup gue punya istri kayak dia."

"Oh my god... Its so bad!" Gerutunya.

Bibirnya menggerutu seolah nasib sial sedang menimpanya karena mendapati calon istri yang selama ini selalu ia banggakan mesti belum pernah bertemu nyatanya adalah Jesi. Si jas jus yang setiap hari ada di sisinya. Tapi kakinya dengan cepat melangkah keluar dari ruangan dan menghampiri Jesi yang masih mengobrol dengan Raka dan Naura.

"Nih revisi lagi desain tutupnya. Gue mau yang lebih unik, kalo yang ini tutup biasa kayak produk sebelumnya. Kasih variasi dikit lah." Rama memberikan berkas ajuan Raka tadi. Dia belum memeriksa seutuhnya tapi entahlah saat ini Rama hanya ingin Raka segera pergi dari sini.

"Iya besok gue revisi. Sekarang mah mau nganter si aqua gelas pulang." Jawab Raka.

"Lo nganter Naura pulang aja. Si jas jus masih ada kerjaan."

"Aku juga mau pulang. Aku lagi ngambek, nggak nerima perintah apa pun. Titik!" Ucap Jesi.

Rama benar-benar di buat kesal, sejak kembali dari meeting tadi siang hanya kata-kata itu yang diucapkan asistennya. Rama tak habis pikir harusnya dirinya yang marah karena Jesi malah tidur saat jam kerja, tapi anehnya keadaan malah jadi terbalik. Jesi yang marah padanya.

"Ribut aja terus kalian. Gue mau balik lah pusing. Ayo Ka, anterin gue pulang!" Ucap Naura.

"Lama-lama gue udah kayak supir lo aja deh, Ra. Gue mesti minta gaji nih sama laki lo." Meskipun ngedumel tapi Raka tetap menyetujui permintaan Naura, ia bahkan membantu dengan membawakan paper bag besar yang berisi hadiah dari calon mertua Rama.

"Neng Jesi, maaf yah kagak jadi nganterin pulang. Lain kali Aa anterin deh." Pamit Raka.

"Udah nggak usah banyak ngomong buruan jalan sana." Usir Rama.

"Iya-iya. Galak amat sih! Titip aqua gelas kesayangan gue jangan sampe lecet."

Rasanya Rama ingin segera membuka sepatu dan melemparkannya pada Raka, "kesayangan... Kesayangan... Enak aja! Ini jas jus milik gue." Batinnya.

1
Markonah Salim
aku jd ilfeel klo gni ah. gk jd terharu krn kasus nikah. ini hl sakral kok jd mainan. tau sekolah jas jus
destiana
Luar biasa
Khairul Azam
itu nanti si rama di rumah gak makan 🤣🤣🤣
Khairul Azam
didunia nyata mumet, baca novel ini jd menghibur ketawa aja 🤭🤭
Khairul Azam
itu bapaknya jas jus yg mau ditemuin 🤣🤣🤣
irma hidayat
zydan nya juga nyuruh aborsi biarkan dulu nginap diprodeo
irma hidayat
good ayah burhan
irma hidayat
makanya hidup tuh jangan jahat Dina,raya yg dituai psti sesuai perbuatan
Khairul Azam
aku lagi maskeran, baca ini langsungvretak maskerku 🤣🤣🤣
irma hidayat
hamil kayanya jasjus
Khairul Azam
itu emang disengaja jes sama ayah km, 😅😅😅
irma hidayat
ayo Jes upload aja buku nikahnya biar mereka shok
Khairul Azam
udah bener bapaknya membatasi uang jajan anaknya, anaknya dimanfaatin
endang nastusil
Luar biasa
Reni Reni
Kecewa
Reni Reni
Buruk
Jennifer Jatam
Luar biasa
Jennifer Jatam
Biasa
irma hidayat
Shok jasjus saat tau calon suaminya
irma hidayat
bikin hati jadi nano nano puny asisten kaya jasjus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!