Bangkitnya Istri Tidur Sang CEO

.

.

Roger pria itu kini sudah berada di kantor nya sejak tadi pria itu sedang tidak fokus dengan setumpuk berkas-berkas dokumen yang sengat penting yang ada di hadapan nya

" tuan " Martin masuk seraya membawa ipad milik nya

" hhhmm... apa kau sudah menemukan informasi nya " tanya Roger tanpa melihat asisten nya itu

" iya tuan dan anda bisa membacanya sendiri " ucap Martin memberikan ipad milik nya kepada Roger

dan Roger yang sedang fokus memeriksa dokumen itu menghentikan kegiatannya dan meraih ipad milik Martin dan membaca semua informasi yang asistennya itu berikan untuk nya.

Roger mulai membaca kalimat demi kalimat yang ada di dalam ipad itu sesekali ia menghembuskan nafasnya dengan kasar

" Mawar Hitam " ucap Roger

" ya tuan.... dan beliau adalah agen yang sangat hebat dan dua bulan ini di bunuh dengan cara yang tragis oleh teroris " ucap Martin

" dan kabar yang beredar Mawar hitam tertangkap dan di bunuh karena kecerobohan nya sendiri " lanjut Martin

Roger menyimpan ipad milik Martin di atas meja kerja nya setelah nya ia menyadarkan tubuh nya di sandaran kursi kebesaran nya itu . Roger membuka kacamata bacanya setelahnya ia memijat pangkal hidung nya

" memang nya ada apa kenapa tuan sangat ingin mengetahui indentitas agen rahasia yang berasal dari negara hongkong ini " tanya Martin penasaran

Roger menghela nafasnya dengan kasar " apa kau percaya adanya perpindahan jiwa Martin " tanya Roger

Martin yang mendengar itu diam ia tidak mengerti maksud dari pertanyaan tuan nya itu

" aku pernah membaca nya di buku kuno memang perpindahan jiwa itu benar adanya tuan , tetapi itu hanya ada di jaman kuno saja sedangkan di jaman moderen seperti ini tidak ada lagi " ujar Martin

" dan di jaman moderen ini masih ada Martin... buktinya sekarang raga istriku di huni oleh jiwa wanita lain " ucap Roger yang seketika membuat Martin terdiam

" HAH...!!? anda serius tuan... tapi bukan kah ini sudah jaman moderen emang masih ada ya yang seperti itu di jaman sekarang " bingung Martin yang masih tidak percaya

Roger menatap asisten nya itu sekilas setalah nya ia menatap ke arah jendela besar ruangan nya

" awalnya aku juga tidak percaya Martin, tapi setelah Aleta mengatakan semua nya dan aku berusaha mencari kebohongan wanita itu tetapi aku tidak menemukan nya, jiwa yang menghuni raga istriku saat ini adalah jiwa Aleta Rayn atau Mawar hitam, agen rahasia yang berasal dari negara Hongkong itu " jelas Roger

Martin terdiam ia tidak menyangka dengan semua ini, Mawar hitam yang kabarnya sudah meninggal dua bulan lalu karena di bunuh oleh teroris saat sedang menjalankan misi nya itu hidup kembali di dalam raga wanita lain, dan wanita itu tak lain adalah Aleta Zayn istri dari Roger Michael Geoffrey.

" mawar hitam... istri anda , kenapa bisa tuan " tanya Martin yang masih bingung

" aku tidak tau... dan jiwa istri ku Aleta Zayn sudah meninggal, ini sangat tidak adil kan Martin " ucap Roger lagi

Martin menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal kenapa hidupan tuan nya itu sangat lah rumit. dan ia juga harus terlibat di dalam nya karena ia adalah asisten setia Roger.

" saya bingung tuan... dan saya tidak tau harus mengatakan apa " ucap Martin

Roger menatap malas asisten nya itu setelahnya ia melempar Martin dengan pulpen dan tepat mengenai dadah pria itu

" ck... kau sangat tidak bisa di ajak curhat, lebih baik kau pergi dan kembali lagi kesini jika aku sudah tenang " ucap Roger

Martin menghela nafas nya dengan panjang ia mengambil ipad milik nya di atas meja tuan nya itu setelah nya ia keluar dari ruangan Roger, karena lebih baik ia pergi dari pada ia tetap berada di dalam sana dan pada akhirnya ia akan mendapatkan amukan dari tuan nya itu.

Roger kembali menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi kebesaran nya, ia kembali mengingat ucapan Aleta

" kau tenang lah , tinggal satu rahasia lagi yang harus aku pecah kan setalah nya aku akan kembali ke negara asal ku Hongkong "

Roger menggelengkan kepalanya, apa yang harus ia katakan kepada putranya nanti jika wanita yang selama ini Arkan panggil dengan sebutan Mami itu bukan lah ibu nya dan hanya raga wanita itu saja yang ibu nya jiwa nya bukan.

" aku tidak tau apa yang terjadi nanti nya tetapi apapun itu semoga Arkan tidak bersedih dengan semua ini " ucap Roger

.

.

.

Aleta dan Arkan masih berada di halaman rumah bersama dengan kucing anggora betina berwa putih peliharaan Arkan.

" di habickan makan nya Jelly, " ucap Arkan memaksa kucing imut itu untuk menghabiskan makanan nya

Aleta tersenyum "seperti nya Jerry nya sudah keyang, makanya dianya gak mau makan lagi " ucap Aleta dengan lembut

Arkan mengerucutkan bibir nya lucu " yacudah makan nya Alkan buang aja " bocah kecil itu meraih piring yang berisi setengah makan kucing itu dan ingin membuangnya.

" jangan itu masih bisa di makan Jerry nanti lebih baik Arkan simpan di toples makanan lagi ya sayang " ucap Aleta dengan lembut

Arkan menghentikan langkah nya dan menatap wanita cantik yang tersenyum lembut kepada nya

" tapi ini makanan cica mami gak boleh di makan lagi " ucap Arkan

" Arkan sini duduk di dekat nya mami " Aleta menepuk kursi kayu yang ada di samping nya, Arkan menurut ia menghampiri Aleta dan duduk di samping wanita itu dengan piring yang berisikan makanan kucing yang ada di tangannya

" dengar mami ya sayang.... makanan sisa ini masih bagus dan masih bisa di makan, jadi masih bisa di simpan, " ucap Aleta menjelaskan

Arkan masih menatapnya dengan tatapan lucu nya " tapi kata papi makanan sisa itu gak baik jadi halus di buang dan ganti yang balu aja " ucap nya dengan polos

Aleta menggelengkan kepala nya " tidak semua makanan sisa itu tidak baik sayang, buktinya makanan kucing ini masih sangat baik dan Jerry kucing nya Arkan baru memakannya sedikit , jadi masih bisa di simpan dan bisa di berikan kepada Jerry saat dia lapar nanti " jelas Aleta

di kehidupan sebelumnya Aleta tidak pernah sedeket ini kepada anak kecil tetapi entah di kehidupannya yang sekarang ia tiba-tiba sangat dekat dengan Arkan seakan keduanya mempunyai ikatan yang kuat.

Arkan diam otak kecil nya berfikir " jadi ini halus Alkan cimpan lagi mami " tanya nya dan Aleta menganggukkan kepalanya

Arkan turun dari kursi kayu dan mengambil toples tempat makanan kucing nya itu dan setalah nya ia menyimpan makanan itu kedalam toples seperti semula , Aleta tersenyum melihat nya, senyuman yang sangat tulus karena setalah rahasia kedua nya sudah ia pecahkan ia akan meninggalkan negara ini dan entah kapan lagi ia akan bertemu dengan bocah kecil yang sangat menggemaskan ini.

" oh ya mami, becok Alkan ulang tahun loh " ucap Arkan kembali duduk di samping Aleta

" oh ya.... besok kita akan merayakan Ulang tahun nya Arkan ya sayang " Aleta mencubit pelan pipi gembul bocah kecil itu

.

.

.