NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku Untukmu

Ambil Saja Suamiku Untukmu

Status: tamat
Genre:Pelakor jahat / Poligami / Selingkuh / Tamat
Popularitas:673.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Eys Resa

Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.

Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.

Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ungkapan Perasaan

Setelah makan malam yang hangat dan penuh tawa, Arya mengantar Luna pulang. Namun, dia tidak langsung mengantarnya ke apartemen. Arya mengambil jalan memutar, melajukan mobilnya menuju sebuah taman kota yang sepi dan indah. Di sana, di bawah kerlipan lampu taman dan rembulan yang bersinar, Arya bertekad untuk mengungkapkan perasaannya. Jantungnya berdebar kencang, lebih kencang dari saat ia menghadapi rapat pemegang saham terbesar.

Arya memarkirkan mobilnya di tepi taman. Dia menoleh ke arah Luna, yang tampak bingung.

"Kenapa kita ke sini, Pak Arya?" tanya Luna. "Ini bukan jalan pulang ke apartemen ku."

Arya tersenyum tipis. "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu, Luna. Sesuatu yang tidak bisa aku tunda lagi. "

Luna menatap mata Arya, merasakan ketegangan yang tiba-tiba muncul. "A...Apa?" tanyanya lembut.

"Ayo, turun. "

Arya mengajak Luna turun dan berjalan-jalan disekitar taman. Andai bisa, dia ingin sekalu menggenggam tangan Luna, tapi saat ini masih belum waktunya.

"Apa yang ingin anda katakan padaku, pak. " tanya Luna.

"Ayo duduk dulu. Suasananya sangat nyaman untuk menghirup udara malam. " kata Arya.

Setelah duduk berdampingan, Arya menghela napas panjang dan mulai berkata.

"Aku mencintaimu, Luna."

Luna terdiam. Kata-kata itu begitu tulus, namun sulit untuk ia percayai. "Pak Arya, jangan bercanda. Kita ini... hanya sebatas atasan dan asisten. Hubungan kita profesional."

"Tidak, Luna," bantah Arya dengan suara tegas. "Perasaanku padamu lebih dari itu. Sejak aku tahu kebenaran tentangmu, aku tahu aku tidak bisa lagi hanya menjadi atasanmu. Aku ingin menjadi lebih. Aku ingin menjagamu, melindungimu, dan membuatmu bahagia."

Luna menggelengkan kepalanya. "Pak Arya, kamu mungkin hanya kasihan padaku. Atau mungkin kamu hanya merasa bertanggung jawab. Aku tidak bisa dengan mudah mempercayai perasaanmu."

"Luna, lihat aku," kata Arya, memegang lembut kedua tangan Luna. "Aku tidak kasihan padamu. Aku jatuh cinta padamu. Aku jatuh cinta pada kekuatanmu, pada senyummu, pada caramu menghadapi hidup. Aku sungguh-sungguh."

Luna menatap mata Arya, mencari kebohongan di sana, tetapi dia hanya menemukan ketulusan yang murni. Hatinya yang selama ini beku mulai mencair. Tapi dia takut. Takut untuk jatuh cinta lagi, takut untuk kembali terluka.

"Aku... aku butuh waktu, Pak Arya," lirih Luna. "Aku tidak bisa langsung menerima ini. Terlalu banyak hal yang sudah terjadi."

Arya mengangguk. "Aku mengerti. Aku akan memberimu waktu. Tapi, ada satu syarat."

Luna mengangkat alisnya, menunggu. "Apa?"

"Selama kamu memikirkannya, kamu tidak boleh mengabaikan perhatian yang aku berikan padamu," kata Arya, matanya bersinar penuh harap. "Aku akan membuktikan kepadamu bahwa perasaanku tulus. Aku akan tunjukkan padamu bahwa aku berbeda dari dia. Aku akan meyakinkanmu."

Luna tersenyum. "Anda benar-benar keras kepala, ya?"

"Untukmu, aku akan jadi pria paling keras kepala di dunia," jawab Arya sambil tersenyum.

Luna mengangguk. "Baiklah, aku setuju. Tapi jangan terlalu berlebihan."

Arya tersenyum lega. "Tidak akan." Dia lalu menggenggam tangan Luna lebih erat. "Terima kasih, Luna. Terima kasih sudah memberiku kesempatan."

Mereka berdua lalu menghabiskan beberapa menit dalam keheningan, menikmati pemandangan malam yang indah. Setelah itu, Arya mengantar Luna pulang. Di depan rumah Luna, Arya memberinya senyum hangat sebelum pergi. Luna masuk ke dalam apartemen, hatinya dipenuhi perasaan campur aduk. Dia tidak tahu apakah dia harus bahagia atau takut.

Sementara itu, di rumah keluarga Rafi, suasana bukannya semakin membaik, melainkan semakin kacau. Rafi yang tertekan oleh gugatan perceraian Luna dan tuntutan ganti rugi yang besar, mulai bertindak nekat. Setiap hari, pertengkaran antara dia dan Saras juga ibunya, semakin sering terjadi.

"Bu! Kita harus cari cara! Luna minta ganti rugi!" kata Rafi panik. "Dan aku tidak punya uang sebanyak itu!"

Bu Endah menatap anaknya dengan tatapan lelah. "Lalu mau bagaimana lagi, Rafi? Sejak awal Ibu sudah bilang, jangan pernah sakiti Luna! Dia anak baik-baik. Sekarang kau rasakan akibatnya!"

"Bukan itu yang aku butuhkan, Bu!" teriak Rafi frustrasi. "Aku butuh solusi! Aku sudah memikirkan semuanya. Kita gadaikan saja rumah ini ke bank."

Mata Bu Endah membelalak. "Apa? Gadaikan rumah? Apa kau sudah gila, Rafi? Ini satu-satunya peninggalan Ayahmu! Ibu tidak akan pernah mengizinkannya!"

"Jika Ibu tidak mau, maka aku akan masuk penjara, Bu!" kata Rafi dengan nada putus asa. "Luna tidak akan main-main dengan gugatannya. Dia sudah menyiapkan pengacara yang terbaik."

Bu Endah menangis. "Bagaimana bisa kau berpikiran sejauh itu? Gadaikan rumah ini? Di mana kita akan tinggal setelah itu?"

"Aku tidak tahu! Aku hanya tahu aku tidak mau masuk penjara!" balas Rafi. "Ini semua salah Ibu juga! Kenapa dulu Ibu tidak menghentikan aku menikahi Saras?"

Bu Endah terkejut. "Rafi! Jangan salahkan Ibu! Kau yang tidak bisa mengendalikan nafsu dan hatimu!"

Rafi terdiam, tidak bisa membantah. Dia tahu, ucapan ibunya benar. Ini semua adalah kesalahan dirinya.

Pertengkaran itu berakhir tanpa solusi. Rafi merasa putus asa. Dia tahu, Luna tidak akan mencabut gugatannya. Dan dia juga tahu, dia tidak bisa memaksa ibunya untuk menggadaikan rumah. Di tengah kekacauan itu, Saras hanya bisa menonton dari kejauhan. Dia merasa tak berdaya. Dia merasa dirinya menjadi penyebab semua masalah ini.

Saras mendekati Rafi yang sedang duduk termenung. "Rafi... apa yang bisa kita lakukan?" tanyanya lembut.

Rafi menoleh, menatap Saras dengan tatapan dingin. "Apa yang bisa kau lakukan? Kau? Kau hanya menambah masalah!"

"Rafi, aku tidak bermaksud..."

"Apa yang bisa kau lakukan? Pergi dari rumah ini dan cari pekerjaan,jangan hanya menjadi benalu di rumah ini?" potong Rafi sinis. "Kau benar-benar tak berguna."

Saras merasa hatinya sakit. Dia sadar, pernikahannya dengan Rafi tidak pernah bahagia. Dia hanya menjadi pelarian Rafi dari masalahnya.

Di malam yang sama, Luna tidak bisa tidur. Dia memikirkan semua yang dikatakan Arya. Hati kecilnya ingin mempercayai Arya, namun logikanya menolak. Di takut untuk membuka hatinya kembali.

Luna mengambil ponselnya. Dia membuka pesan dari Arya. "Selamat malam, Luna. Tidurlah yang nyenyak. Semoga mimpi indah."

Luna tersenyum. Pria ini begitu gigih. Di kembali memikirkan ucapan Arya tentang "syarat" yang ia berikan. Arya memang serius. Dia tidak main-main.

"Baiklah, Pak Arya," bisik Luna pada dirinya sendiri. "Aku akan memberimu kesempatan."

Luna memejamkan mata, berharap esok hari akan menjadi awal yang baru. Di sisi lain, Rafi tertidur pulas dengan gelisah. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Di dalam tidurnya, dia kembali mengigau, memanggil nama Luna. Penyesalan itu begitu besar, sehingga dia tidak bisa lagi membohongi dirinya sendiri.

1
guntur 1609
lho Arya gak nanya tentang sodok menyodok
guntur 1609
mana mau Luna sama sampah sprtimu
guntur 1609
bagus tuh Luna. tu membagi cocok kau lakukan sm keluarga gak tahu diri tu. betapa menyesalnya mereka kalau tahu Luna hoyang kaya
guntur 1609
brti Mario yg nabrak orangtuanya luna
guntur 1609
wuih babang Arya sdh dapat lampu hijau
guntur 1609
gak tahu ja kau bodoh. kalau kau lagi makan umpan
guntur 1609
kkwk🤣🤣 mampusss kau rafii.. dasar betol. gak dibaca dulu
guntur 1609
kalian fikir Luna tu pembokat apa
guntur 1609
dasar gelo
Ko
What??? Ceo ditegur sm karyawan??? 🤣🤣🤣🤣Yg bener...?? Apa segitu tdk beartinya jawatan kau arya dimata karyawan mu sampe bisa ditegur oleh rafi?? Tdk ada takut2 nya si rafi sm ceo nya🤣🤣🤣🤣🤣
guntur 1609
bagus tuh Luna jadi perempuan jangan bodoh dan lemah
guntur 1609
istri keplamu. tu. bntr lagi akan jadi manatan
guntur 1609
rasain kalian dasar keluarga toxic
Ko
Hanya sebatas itu ketegasan kau arya? 🤣🤣 Org spt saras malah tdk takut sama kau🤣🤣🤣
Nisa Nisa
ada ya manajer sekurang ajar Saras itu dibiarkan saja oleh atasannya. Apalagi jelas dia jadi istri kedua bekerja di perusahaan yg sama. Dan selalu cari ribut dgn mantan istri suaminya
Nisa Nisa
kamu tidak mengingat kakekmu Luna? kamu tdk punya ayah ibu to msh ada kakek yg menyayangi mu knp jd menantu begitu berbakti to sebagai cucu tdk?? orangtua spt kakekmu memang punya uang dan cukup banyak pembantu tp dilupakan oleh cucu sendiri itu tetap bikin nelangsa
Nisa Nisa
Rafi benar-benar dungu sdh jelas sekali Saras tdk bisa masak, tdk bisa ngurus rumah tdk mau jg berbagi biaya rumah jadi menggantikan apa? kecuali menggantikan du ranjang mungkin krn memang Luna tdk pernah sempat melayani 🤣🤣
Nisa Nisa
penasaran apa nama obat jantung yg 500 perbutir itu 🤭
Nisa Nisa
bgm menantu kebanggaanmu bu,? sdh tdk bisa masak tdk bisa beberes tdk jg mampu bayar obat mu 🤣🤣🤣
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏 AQ
total 1 replies
Nisa Nisa
utk hal ini aku sependapat dgn Luna. Kesal baca novel2 yg tokohnya minta di perawani dulu sebelum cerai krn malu, alasan bodoh yg tdk masuk akal. Bahkan ada yg setelah hamil baru minta cerai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!