NovelToon NovelToon
Sea Lovers

Sea Lovers

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:757
Nilai: 5
Nama Author: Humairah_bidadarisurga

Sea adalah gadis yang selalu menemukan kedamaian di laut. Ombak yang bergulung, aroma asin yang menyegarkan, dan angin yang berbisik selalu menjadi tempatnya berlabuh saat dunia terasa menyesakkan. Namun, hidupnya berubah drastis ketika orang tuanya bangkrut setelah usaha mereka dirampok. Impiannya untuk melanjutkan kuliah harus ia kubur dalam-dalam.

Di sisi lain, Aldo adalah seorang CEO muda yang hidupnya dikendalikan oleh keluarga besarnya. Dalam tiga hari, ia harus menemukan pasangan sendiri atau menerima perjodohan yang telah diatur orang tuanya. Sebagai pria yang keras kepala dan tak ingin terjebak dalam pernikahan tanpa cinta, ia berusaha mencari jalan keluar.

Takdir mempertemukan Sea dan Aldo dalam satu peristiwa yang tak terduga. Laut yang selama ini menjadi tempat pelarian Sea, kini mempertemukannya dengan pria yang bisa mengubah hidupnya. Aldo melihat sesuatu dalam diri Sea—sebuah ketulusan yang selama ini sulit ia temukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humairah_bidadarisurga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Malam itu, setelah makan malam romantis yang disiapkan Aldo, mereka kembali ke dalam rumah dengan hati yang masih dipenuhi kehangatan. Sea tidak menyangka bahwa pria yang awalnya terpaksa menikah dengannya kini benar-benar jatuh cinta padanya.

Di dalam kamar, Sea berdiri di depan cermin, melepas anting yang sejak tadi menghiasi telinganya. Aldo duduk di tepi tempat tidur, memperhatikannya dengan tatapan penuh kasih.

"Kau cantik," gumamnya pelan.

Sea menoleh, mendapati Aldo menatapnya dalam. Pipinya langsung merona. "Kau baru sadar?" godanya.

Aldo tersenyum kecil, lalu berdiri dan berjalan ke arahnya. Ia berdiri di belakang Sea, menatap pantulan mereka di cermin. "Aku sudah tahu sejak pertama kali bertemu denganmu, tapi baru sekarang aku bisa benar-benar menikmatinya."

Sea merasa jantungnya berdetak lebih cepat. "Jangan membuatku malu," ujarnya sambil menunduk.

Aldo terkekeh, lalu meraih tangan Sea, menggenggamnya erat. "Aku tidak ingin kita terburu-buru, Sea. Aku ingin kita menjalani semuanya dengan perlahan, menikmati setiap momen sebagai suami istri."

Sea menatap tangan mereka yang saling bertaut. "Aku juga berpikir begitu," bisiknya.

Malam itu, mereka tidur dalam dekapan satu sama lain, merasa lebih dekat daripada sebelumnya.

---

Pagi yang Manis

Sea terbangun lebih dulu keesokan paginya. Ia menatap wajah Aldo yang masih tertidur pulas. Biasanya, pria itu selalu bangun lebih awal untuk bersiap ke kantor, tetapi hari ini tampaknya berbeda.

Sea tersenyum, lalu perlahan bangkit dan berjalan ke dapur. Ia ingin membuatkan sarapan untuk suaminya, sesuatu yang lebih baik dari nasi goreng kemarin.

Ia membuka kulkas dan berpikir sejenak. "Omelet keju dan roti panggang sepertinya ide yang bagus."

Ia mulai memasak dengan hati-hati, kali ini memastikan bahwa rasanya tidak terlalu asin atau hambar. Setelah semuanya siap, ia membawa sarapan ke kamar dengan nampan kecil.

Saat ia masuk, Aldo baru saja bangun, mengusap matanya dengan malas.

"Selamat pagi," sapa Sea ceria.

Aldo mengerjapkan mata, lalu tersenyum melihat Sea membawa sarapan untuknya. "Wow, ini pertama kalinya aku mendapat sarapan di tempat tidur."

Sea meletakkan nampan di meja kecil di samping tempat tidur. "Coba dulu, siapa tahu rasanya tidak sesuai dengan ekspektasimu."

Aldo mengambil garpu dan mulai mencicipi omelet buatannya. Setelah mengunyah beberapa saat, ia mengangguk puas. "Ini enak, Sea. Kau semakin pandai memasak."

Sea tersenyum bangga. "Terima kasih. Aku akan lebih sering memasak untukmu."

Aldo menarik tangannya, lalu mengecupnya pelan. "Aku senang mendengarnya."

Mereka menghabiskan sarapan dengan penuh kehangatan, menikmati pagi yang terasa begitu berbeda dari biasanya.

---

Mencari Kesibukan Baru

Sepeninggal Aldo, Sea menghabiskan waktunya di rumah, mencoba menata barang-barangnya agar lebih rapi. Ia juga mulai mencari aktivitas baru untuk mengisi waktunya.

Saat sedang berselancar di internet, ia menemukan kursus memasak online dan berpikir untuk mencobanya. "Mungkin aku bisa membuat sesuatu yang lebih istimewa untuk Aldo nanti malam," gumamnya.

Sea menghabiskan beberapa jam mencoba resep baru, meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Namun, ia tetap bersemangat karena ingin memberikan kejutan untuk suaminya.

Saat Aldo pulang, ia terkejut melihat meja makan yang dihias dengan lilin kecil dan hidangan yang terlihat menggiurkan.

Sea muncul dari dapur dengan celemek masih terikat di pinggangnya. "Selamat datang di rumah, Tuan CEO," candanya.

Aldo tersenyum lebar. "Apa ini?"

Sea melepas celemeknya dan mendekati Aldo. "Aku mencoba resep baru. Aku ingin tahu apakah kau menyukainya."

Aldo mencicipi hidangan yang dibuat Sea, lalu mengangguk puas. "Ini luar biasa. Aku benar-benar kagum."

Sea merasa lega. "Aku senang kau menyukainya."

Setelah makan malam, mereka duduk di sofa sambil menikmati teh hangat. Aldo melingkarkan lengannya di bahu Sea, membuat gadis itu merasa nyaman.

"Terima kasih untuk semua usaha yang kau lakukan, Sea," kata Aldo pelan.

Sea menoleh, menatapnya dengan lembut. "Aku hanya ingin kita bahagia."

Aldo tersenyum. "Dan aku sudah sangat bahagia."

Mereka menghabiskan malam itu dengan berbincang santai, saling mengenal lebih dalam. Cinta yang awalnya tumbuh perlahan kini semakin kuat, membawa mereka ke dalam kebersamaan yang semakin erat.

---

Rencana Liburan Romantis

Beberapa hari kemudian, Aldo mengajukan cuti dari pekerjaannya.

"Aku ingin mengajakmu berlibur," katanya saat mereka duduk bersama di ruang tamu.

Sea mengangkat alis. "Liburan? Ke mana?"

Aldo tersenyum misterius. "Surprise. Tapi aku yakin kau akan menyukainya."

Sea semakin penasaran, tetapi ia mempercayai Aldo. Dua hari kemudian, mereka terbang ke destinasi yang telah dipilih Aldo—sebuah pulau tropis dengan pantai berpasir putih dan air laut sejernih kristal.

Sea hampir tidak bisa menahan rasa takjubnya. "Aldo, ini luar biasa!"

Aldo tersenyum, puas dengan reaksinya. "Aku tahu kau menyukai laut, jadi kupikir ini tempat yang sempurna untuk kita."

Mereka menghabiskan hari-hari di sana dengan penuh kebahagiaan—berenang di laut, berjalan-jalan di pantai saat matahari terbenam, dan menikmati makan malam romantis di bawah bintang-bintang.

Pada malam terakhir mereka di pulau itu, Aldo menggenggam tangan Sea erat saat mereka duduk di tepi pantai.

"Sea, aku ingin kau tahu bahwa aku benar-benar mencintaimu. Aku ingin menghabiskan hidupku bersamamu, tidak peduli bagaimana kita memulainya."

Sea menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Aku juga mencintaimu, Aldo."

Aldo tersenyum lega, lalu menarik Sea ke dalam pelukannya. Malam itu, mereka merasakan cinta mereka semakin dalam, semakin nyata.

---

Kehidupan Baru yang Penuh Cinta

Sepulang dari liburan, kehidupan mereka semakin harmonis. Sea mulai mengambil kursus memasak secara serius, sementara Aldo berusaha lebih banyak meluangkan waktu untuk istrinya di sela-sela kesibukannya sebagai CEO.

Suatu malam, setelah makan malam yang mereka siapkan bersama, Sea dan Aldo duduk di balkon, menikmati angin laut yang menyejukkan.

"Aku merasa seperti wanita paling beruntung di dunia," kata Sea pelan.

Aldo menoleh padanya, tersenyum. "Dan aku pria paling beruntung karena memilikimu."

Mereka saling berpandangan, lalu tertawa kecil.

Tidak ada lagi kebingungan, tidak ada lagi keterpaksaan. Kini hanya ada cinta yang tumbuh dan menguat setiap harinya.

Mereka telah menemukan kebahagiaan mereka. Bersama.

Tentu! Aku akan melanjutkan cerita Sea Lovers dengan bab baru yang tetap fokus pada hubungan manis antara Sea dan Aldo, tetapi juga menambahkan sedikit tantangan agar cerita semakin menarik.

Pagi itu, Sea terbangun lebih awal dari biasanya. Ia melirik ke samping, melihat Aldo masih tertidur nyenyak. Pria itu tampak lebih santai belakangan ini, tidak seperti sebelumnya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Sea tersenyum kecil, lalu bangkit perlahan dari tempat tidur. Ia tidak ingin membangunkan Aldo. Ia melangkah keluar kamar dengan niat membuatkan sarapan seperti yang biasa ia lakukan akhir-akhir ini.

Namun, saat ia tiba di dapur, ia mendengar suara ponsel Aldo berdering dari meja makan. Sea menoleh ke arah kamar, memastikan Aldo masih belum bangun, lalu tanpa sengaja melirik layar ponselnya yang menyala.

Sebuah pesan dari nomor tak dikenal muncul.

"Aldo, kau masih berencana menemui dia? Aku menunggu kabar darimu."

Sea merasakan hatinya mencelos. Siapa "dia" yang dimaksud dalam pesan itu? Apakah ada seseorang dari masa lalu Aldo yang kembali?

Ia menggigit bibirnya, mencoba mengusir pikiran buruk yang mulai mengganggunya.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak, Sea. Mungkin ini hanya urusan pekerjaan," batinnya mencoba menenangkan diri.

Namun, perasaan tidak nyaman itu tetap ada.

---

Pertemuan yang Mengejutkan

Hari itu, Aldo tetap bekerja seperti biasa, meninggalkan Sea sendirian di rumah. Namun, rasa penasaran terus menghantui gadis itu.

Sore harinya, ia memutuskan untuk keluar rumah dan berjalan-jalan di sekitar pusat kota untuk mengalihkan pikirannya. Namun, saat ia melewati sebuah kafe, langkahnya terhenti.

Di dalam kafe itu, duduk seorang wanita cantik dengan rambut panjang bergelombang. Dan di hadapannya, Aldo.

Sea membeku di tempat.

Hatinya seketika terasa berat. Ia ingin masuk dan bertanya langsung, tetapi ia juga takut menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkannya.

Setelah beberapa saat, Sea mengambil napas dalam-dalam dan masuk ke dalam kafe.

Aldo yang sedang berbicara dengan wanita itu langsung terdiam saat melihat Sea mendekat. Wajahnya tampak terkejut.

"Sea?"

Sea berdiri di depan meja mereka, mencoba tersenyum meski hatinya dipenuhi pertanyaan. "Hai, Aldo. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

Wanita di depannya menatap Sea dengan penuh minat, lalu tersenyum ramah. "Jadi ini istrimu?"

Sea menoleh ke Aldo, menunggu jawaban. Aldo terlihat sedikit gelisah sebelum akhirnya mengangguk. "Ya, ini istriku, Sea."

Wanita itu mengulurkan tangan. "Hai, Sea. Aku Karin, teman lama Aldo."

Sea menatapnya sejenak, lalu membalas uluran tangannya. "Senang bertemu denganmu, Karin."

Namun, hatinya masih bertanya-tanya. Teman lama? Atau seseorang yang lebih dari sekadar teman?

---

Jawaban dari Aldo

Sepulang dari kafe, Sea tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi. Ia duduk di ruang tamu bersama Aldo, menatap pria itu dengan penuh harap.

"Aldo, aku ingin tahu... siapa sebenarnya Karin?"

Aldo menghela napas dan menatapnya dalam. "Dia mantan tunanganku."

Sea terkejut. "Mantan tunangan?"

Aldo mengangguk. "Dulu, sebelum aku dijodohkan dengan seseorang oleh keluargaku, aku pernah bertunangan dengan Karin. Tapi hubungan kami berakhir karena perbedaan prinsip."

Sea menggigit bibirnya. "Lalu kenapa kau bertemu dengannya lagi?"

Aldo mengusap wajahnya, tampak sedikit lelah. "Dia baru kembali ke kota ini dan ingin berbicara denganku. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Sea. Aku tidak memiliki perasaan apa pun padanya."

Sea menatap mata Aldo, mencoba mencari kebenaran dalam kata-katanya. Dan yang ia temukan hanyalah ketulusan.

Perlahan, ia menghela napas lega. "Baiklah. Aku percaya padamu."

Aldo tersenyum, lalu meraih tangannya. "Sea, kau adalah satu-satunya wanita yang ingin kuhabiskan hidupku bersamanya. Tidak ada yang bisa menggantikanmu."

Sea tersenyum kecil. "Aku hanya takut kehilanganmu, Aldo."

Aldo menggeleng. "Kau tidak akan pernah kehilangan aku."

Sea merasa hatinya kembali tenang. Ia tahu, Aldo tidak akan mengkhianatinya.

Mereka saling menatap sejenak, lalu saling tersenyum. Cinta mereka masih sama, masih kuat.

Dan Sea tahu, ia telah memilih pria yang tepat untuk dicintai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!