Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran yang Tersembunyi
Tidak terasa satu bulan cepat berlalu, Anggrek dan Arjuna menikmati masa-masa pendekatan mereka. Meski hubungan mereka layaknya suami istri pada umumnya tapi untuk komunikasi Anggreklah yang lebih aktif. Arjuna lebih banyak diam dari pada mengatakan sesuatu, Arjuna lebih membuktikan tindakannya dengan tingkah lakunya ketimbang mengobral kata.
"Abang bajunya sudah aku letakkan di kasur ya, aku ke bawah dulu bantu Mamah," kata Anggrek seraya berlalu meninggalkan kamar karena Arjuna tengah mandi.
Sedangkan di meja makan Mamah meminta para pekerja di rumah mengatur makanan untuk sarapan yang sudah di siapkan oleh Anggrek pagi-pagi sekali setelah subuh.
"Ada yang bisa Anggrek bantu Mah?" tanya Anggrek.
"Sudah Sayang! Lagi pula kamu sudah memasak untuk kita semua pagi ini dan sekarang waktunya kamu mengurus suami mu tercinta! Cepatlah ke atas Arjuna pasti lebih membutuhkan dirimu! Lagi pula Mamah di sini hanya memantau pekerjaan para maid.
"Abang, aku masuk ke kamar!" teriak Anggrek dari luar karena memang pintunya masih terbuka.
"Masuk saja!" sahut Arjuna dari dalam.
Wanita cantik itu memasuki kamarnya dengan sang suami. Terlihat Arjuna tengah memasang kemejanya, Anggrek tanpa di minta menghampiri suaminya dan langsung membantu mengancingi baju suaminya. Tidak lama setelah itu Anggrek membantu Arjuna mengenakan dasi tanpa ada percakapan yang berarti di antara keduanya.
"Abang nanti aku ingin pergi ke salon sama Mamah, bolehkan?" tanya Anggrek meminta persetujuan sang suami agar dia bisa segera pergi bersama sang Mamah setelah Arjuna dan Papah berangkat bekerja.
"Boleh, gunakan saja kartu yang aku berikan minggu lalu untuk biaya perawatan dan shopping kamu dan Mamah nantinya," kata Arjuna.
"Terima kasih Abang, makin suka deh sama Abang!" kata Anggrek dengan memeluk tubuh kekar sang suami dan mengecupi bibir sang suami secara singkat.
"Rambutnya perlu aku bantu juga ngak?" tanya Anggrek.
"Ngak usah, nanti bentuknya malah ngak karuan," kata Arjuna.
"Eh Abang jangan ngeremehin kemampuan dedek ya! Aku ini ahli dalam mendesign dan juga merancang perasaan Abang untuk Adek!" kata Anggrek dengan gaya yang sengaja di buat-buatnya.
"Ye lah tu!" Arjuna hanya menjawab tanpa menoleh seraya mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer.
...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...
"Segini cukup Bang?" tanya Anggrek meletakkan potongan cake yang menjadi menu sarapan mereka pagi ini.
"Udah," kata Arjuna.
"Jun, gimana proyek dengan Tuan Thomas? Apa kamu jadi pergi ke USA dalam waktu dekat?" tanya Papah pada Arjuna saat sarapan.
"Papah kebiasaan deh, bahasaannya kerja terus! Itu anak kamu udah karatan umur 35 orang udah punya anak yang di bangku perkuliahan dan minimal tiga orang anak. Lah lihat anak kamu jangankan tiga orang anak, satu anakpun belum padahal sudah sangat tua! Itu semua gara-gara kamu selalu surih dia kerja pagi, siang dan malam! Kamu kalau jadi Papah itu uang pengertian kenapa? Gimana mereka busa saling cinta kalau Arjuna sibuknya melebihi orang kerja rodi!" sembur Mamah emosi mendengar perkataan Papah.
Sedangkan Arjuna pilih aman saja tidak menyaut perkataan Nyonya Besar dari pada nanti nyerempet sana-sini urusannya bisa panjang.
"Mah, jangan marah-marah terus. Nanti tingsi Mamah naik, kitakan mau perawatan bareng di salon. Lagian kalau Abang ada proyek di USA bagus juga, Anggrek bisa ikutan sekalian bulan madu di sana Mah," kata Anggrek beruaaha menenangkan ibu mertunya.
"Kamu jangan belain dua pria gila kerja ini terus Anggrek tuh lihat suami kamu makin hari makin kebangetan. Malah sekarang sering pulang lewat dari jam satu! Kamu ngapain coba di kantor selama itu? Mau jaga lilin?" kata Mamah yang tambah kesal saja.
"Mah, Papah kerja keraskan juga untuk Mamah. Begitu juga dengan Arjuna, dia harus kerja keras untuk menangani perusahaan. Apalagi sekarang perusahaan kita tengah berkembang pesat, jika Papah mempercayakan pada orang lain Papah takut nanti terjadi kebocoran rahasia perusahaan pada perusahaan lawan dan itu bisa mengakibatkan hal yang sangat fatal bahkan hingga gulung tikar," Papah menyampaikan ketakutannya pada Mamah, selama ini Papah jarang mengemukakan itu. Tapi kali ini harus! karena sudah sangat banyak teman-temannya yang berakhir dengan gulung tikar hanya karena salah mempercayai orang.
...🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞...
Di sebuah pusat perawatan yang ada di kota X, di mana itu adalah pusat perawatan kecantikan terbaik. Saat ini Mamah dari Arjuna bersama dengan Anggrek tengah melakukan perawatan kecantikan di sana. Mereka di satu ruangan dan bersebelahan agar bisa saling berbagi cerita.
"Apa kau merasa bahagia dengan pernikahan mu sayang?" tanya Mamah pada Anggrek.
"Iya Mah, aku sangat bahagia bisa menjadi istri Abang."
"Apa kalian sudah saling mencintai?" tanya Mamah lagi.
"Aku tidak tahu ini cinta atau tidak Mah! Tapi aku takut kehilangan Abang, aku tidak suka jika Abang di dekati oleh wanita lain! Jika Abang ada tugas di luar kota yang paling aku takutkan adalah Abang berpaling dariku, tapi aku selalu berusaha menjaga Abang untuk selalu bersamaku melalui do'aku Mah," kata Anggrek pada Mamah mertuanya.
"Kamu mencintai Arjunaku Sayang. Mamah sangat bahagia, lalu bagaimana dengan Arjuna? Apa dia pernah mengatakan jika mencintai dirimu?" tanya Mamah pada Anggrek.
"Abang tidak pernah mengekpresikan prasaannya padaku Mah. Sejauh ini akulah yang sering memulai percakapan, tapi Abang selalu memperlakukan aku dengan baik dan lembut," kata Anggrek pada Mamah mertuanya.
Setelah keduanya selesai melakukan perawatan wajah dan tubuh, Mamah dan Anggrek keluar ruangan itu. Kedua wanita beda usia itu ingin melakukan perawatan rambut, hingga suara yang cukup lantang mengganggu pendengaran keduanya.
"Hai pembawa aib keluarga!" teriak seseorang dari belakang tetapi tidak ada satupun yang menoleh.
"Iya kau maksudku Anggrek! Wanita pembawa sial yang di ceraikan beberapa jam setelah akad nikah karena ketahuan hamil anak pria lain! Aku sangka kau sudah pergi dari negeri ini, rupanya dengan tidak tahu malunya kamu malah menjilat keluarga kaya agar bisa hidup enak!" teriak Mawar dari belakang.
"Sudah berapa pria yang menggunakan dirimu wanita murahan?" tanya Mawar dengan lancangnya di hadapan Mamah mertua Anggrek.
Plak
Plak
"Itu pantas untuk orang tidak punya sopan santun seperti Anda! Anda mau memfitnah menantu saya? Tapi Anda salah sasaran Nona Mawar! Saya bahkan bisa memenjarakan Anda atas perlakuan tidak menyenangkan serta fitnah yang Anda lakukan 2 bulan yang lalu! Apa Anda pikir saya tidak tahu kasus itu? Saya tahu dan saya juga tahu kalau Anda dan Kakak Anda adalah dalang di balik ini semua!" perkataan Mamah dari Arjuna itu membuat Mawar menegang tapi dia berusaha untuk tidak panik.
"Anda jangan asal bicara! Apa Anda punya bukti?" tanya Mawar dengan percaya diri.
"Tidak ada kejahatan yang benar-benar bersih Nak! Kau msaih terlalu muda!" kata Mamah setelah mengatakan itu dia menarik tangan menantunya dan juga membiarkan orang-orang merekam. Dia muak dengan kebenaran yang tersembunyi ini, biarkan kebenaran itu menjadi dekat kepermukaan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...