Update setiap hari.
Celine dituduh membunuh Ny. Lyn. Jason menyiksa Celine dengan sangat kejam. Akan tetapi sebuah bukti menyatakan Celine tidak bersalah. Perlahan rasa cinta di hati Jason mulai muncul.
Tetapi satu persatu masalah mulai muncul setelah mereka berdua memutuskan untuk menikah. Di saat Jason sudah cinta mati dengan Celine. Pria di masa lalu Celine muncul dan mengagalkan semua rencana yang sudah mereka buat.
Akankah hubungan Celine dan Jason berhasil sampai tahap pernikahan? Apakah Celine tetap memilih Jason dibandingkan pria di masa lalunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33 Selamat
Di perusahaan Jason sedang memimpin rapat. Di depannya ada beberapa investor asing yang ingin menanam saham di perusahaan yang ia pimpin. Dari gaya Jason menyampaikan bisa dipastikan kalau para investor asing itu pasti tidak ragu-ragu untuk menyuntikkan dana mereka di perusahaan yang dipimpin oleh Jason. Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Jason dan semua orang yang ada di dalam sana. Ben muncul dengan wajah yang panik. Hal itu membuat Jason kebingungan.
"Tuan, Nona Celine diserang. Sekarang saya tidak bisa menghubungi pengawal yang saya kirimkan untuk menjaga Nona Celine," jelas Ben apa adanya.
Jason mengepal kuat tangannya. Pria itu memegang pundak Ben. "Urus mereka."
"Tapi, Tuan." Ben terlihat protes. Namun ikut dengan Jason dan meninggalkan para investor asing akan menimbulkan banyak kerugian. Pada akhirnya Ben menyerah. Dia tersenyum lebar saat memandang para investor asing di depannya dan mengambil alih rapat.
Di sisi lain. Celine terus saja melajukan mobil tersebut menjauh dari kota. Dia sendiri juga tidak tahu akan pergi ke mana saat ini. Dea yang mulai menyadari kalau arah yang dituju Celine bukan jalan menuju rumah mulai terlihat bingung. Dia ingin tahu sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Nona mudanya saat ini. Kenapa mereka tidak segera pulang saja ke rumah agar lebih aman.
"Nona, anda mau pergi ke mana. Sekarang sudah sore. Tidak aman jika kita terus berada di luar rumah." Dea terlihat takut. Dia tidak mau sampai bertemu dengan orang jahat lagi.
"Aku juga nggak tahu harus pergi ke mana."
"Lalu kenapa kita tidak pulang saja Nona."
"Aku takut mereka mengikuti kita. Bagaimana kalau di mobil ini ada alat pelacak. Mereka bisa tahu di mana rumah Jason berada. Aku ini hanya orang biasa. Wanita yang tidak penting. Aku yakin mereka ingin menculikku karena mereka tahu aku adalah tunangan Jason."
Dea diam sejenak. Dia sendiri tidak menyangka kalau Celine bisa berpikir sampai sejauh itu. Namun apa yang dikatakan Celine cukup masuk akal.
Kini Celine memberhentikan mobilnya di parkiran sebuah dermaga. Wanita itu baru sadar kalau ponselnya ketinggalan. "Dea apa kau punya nomor Jason?"
"Saya tidak mungkin memiliki nomor Tuan Jason, Nona," jawab Dea jujur.
"Bagaimana kalau nomor Ben?"
Dea hanya menjawab dengan gelengan kepala. Wanita itu kembali ingat akan sesuatu. "Nona, Saya akan menghubungi orang yang ada di rumah. Lalu meminta mereka untuk segera menghubungi Tuan Jason atau Tuan Ben agar bisa menjemput kita," ucap Dea memberi solusi.
"Ide yang bagus. Cepat hubungi mereka sekarang."
Dea mengeluarkan ponselnya dari dalam tas selempang yang kini ia kenakan. Wanita itu terlihat frustasi saat mengetahui ponselnya mati. "Gawat Nona. Baterainya habis."
Celine menghela napas kasar. Wanita itu menjatuhkan kepalanya di setir mobil. Tiba-tiba beberapa mobil berhenti di dekat mobil yang ditumpangi Celine. Dua wanita itu terlihat panik. Celine cepat-cepat menghidupkan mesin mobilnya untuk kabur dari sana. Namun saat melihat Jason keluar dari salah satu mobil wajah Celine terlihat ceria. Wanita itu segera turun dari mobil. Diikuti Dea dari belakang.
Jason membuka kacamata hitam yang ia kenakan. Membuka kedua tangannya dengan perasaan lega. Ia menyambut tubuh ramping kekasihnya dengan penuh cinta.
"Jason, aku takut." Suara Celine yang menjadi membuat Jason tenang. Wanita itu segera memeluk erat tubuh Jason. Memejamkan mata karena sudah merasa aman saat ini.
"Sayang, apa yang terjadi? Mobil siapa ini?" tanya Jason khawatir. Dia memegang dagu Celine dan memandang wajah wanita itu dengan penuh tanya. Memeriksa keadaannya untuk memastikan Celine baik-baik saja.
"Aku sendiri juga tidak mengerti. Kenapa mereka ingin menangkapku."
"Sayang, aku pergi ke taman karena mobilmu ada di sana. Ada alat pelacak di mobil itu. Karena tidak juga menemukanmu aku sempat putus asa. Namun di saat terakhir aku ingat dengan ponsel yang dimiliki Dea. Aku melacak keberadaanmu melalui ponsel Dea sebelum ponsel itu mati."
"Maafkan aku karena sudah membuatmu khawatir. Seharusnya tadi aku segera pulang saja meskipun menggunakan mobil ini." Celine menunjuk mobil yang ia bawa kabur.
"Lupakan. Yang paling penting sekarang kau selamat. Kau juga baik-baik saja." Jason kembali memeluk Celine dengan penuh kerinduan. Seolah-olah mereka sudah lama tidak bertemu.
"Aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku takut kehilanganmu Celine." Jason menatap wajah Celine dan memegang dagunya dengan lembut. Pria itu mengecup bibir Celine untuk beberapa saat. Mengabaikan orang-orang yang ada di sekeliling mereka.
"Aku mencintaimu," ucap Jason lagi.
Celine tersenyum dan mengelus lembut pipi Jason. "Ayo kita pulang."
Dari kejauhan Aberzio sedang menonton kebersamaan Celine dan Jason. Pria itu menggeram dengan perasaan berapi-api. Ingin sekali detik ini juga dia keluar dari mobil dan merebut paksa wanita yang ia cintai itu. Namun Aberzio tidak mau gegabah. Kini mereka ada di wilayah kekuasaan Jason. Aberzio akan lebih hati-hati sebelum membawa Celine pergi. Dia juga tidak mau kehilangan wanita yang ia cintai untuk yang kedua kalinya.
"Saya tidak berhasil mendapatkan informasi apapun tentang wanita yang sekarang bersama dengan Tuan Jason, Bos. Hanya ada informasi kalau seorang Celine di bawah oleh Nyonya Lyn. Ibu kandung Tuan Jason."
"Dia Helena. Kenapa kau masih meragukannya?" protes Aberzio.
Strike memandang ke depan. "Bos sebaiknya kita pergi saja meninggalkan Sisilia. Jika Tuan Jason melakukan penyelidikan dan mereka tahu kalau kita berhubungan dengan masalah ini, akibatnya akan sangat fatal. Kita juga belum tahu pasti. Kenapa Nona Helena tidak mengenali anda lagi."
Aberzio berusaha untuk sabar dan tenang. Dia memalingkan wajahnya. "Kenapa kau melupakanku, Sayang? Salahku di mana?"
dan kenapa kelemahan robert itu helena....sehingga robert ingin sekali membunuh helena
aduh helena kenapa malah nemuin robert sih.....
cinta yg berubah jd obsesi
mngkin benar ada baiknya aberzio n jason bekerja sama kesampingkan ego dulu biar bis amengalahkan si robert yg psiko itu
dan karena musuh itu juga hidup kalian jadi makin terasa lebih hidup dan berwarna gak monoton n flat tugitu ajah..
mau juga donk shoping tanpa melihat harga n beli semua yg disuka🤣🤣🤣
aberzio pasti akan melindungi istrinya
percayalah aberziomu sangat bisa diandalkan
eyh ato itu trik musuh yang sebenarnya udah ngintai helena diam diam..🤔
mudah²an hanya kebetulan
penuh misteri ini....
aku masih penasaran sm sosok siapa yg berniat membunuh helena dulu sampe sekarang
beda sama aberzio dia malah jatuh cinta saat helena menjalankan misi...n sll melindunginya diam² setiap ada misi untuk helena