NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Anak Haram Sang Istri / Wali Nikah
Popularitas:251.4k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Kepergian Nayla menjelang pernikahannya, membuat semua orang bersedih, termasuk Laura sang kakak.

Ketika takdir membalikan kehidupan dan menulis cerita baru, Laura harus menerima kenyataan bahwa ia harus menjadi pengantin pengganti sang adik, Nayla. Untuk menikah dengan calon suaminya bernama Adam.

Namun, ketika akad nikah akan berlangsung, sang ayah justru menolak menjadi wali nikahnya Laura. Laura ternyata adalah anak haram antara ibunya dengan laki-laki lain.

Pernikahan yang hampir terjadi itu akhirnya dibatalkan. Fakta yang baru saja diterima lagi-lagi menghantam hati Laura yang masih di rundung kesedihan. Laura lalu meminta pada Adam untuk menunda pernikahan hingga dia bertemu dengan ayah kandungnya.

Bagaimana perjalanan Laura mencari ayah kandungnya? Apakah dia akan bertemu dengan ayah biologisnya itu? Dan bagaimana kisah cintanya dengan Adam? Baca kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam Belas

"Mas, ini Laura. Kakaknya Nayla, calon istri Adam yang telah tiada itu," ucap Mama Ratna.

Pandangan Ariel lalu tertuju pada gadis itu. Keduanya tampak terpaku saat pandangan mata mereka bertemu. Rasa ada ikatan antara keduanya. Mereka berdua sama-sama terdiam.

Melihat Laura dan Ariel terdiam, Mama Ratna lalu memandangi keduanya silih berganti. Wajah wanita itu sedikit terkejut.

"Mas, kenapa memandangi Laura begitu dalam? Apa kamu mengenalnya?" tanya Mama Ratna.

Pertanyaan istrinya itu membuat Ariel tersadar dari lamunannya. Dia lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tentu saja aku tak kenal." Ariel menjawab dengan sedikit gugup.

Laura juga tersadar dari lamunannya, dia lalu mengulurkan tangan dan disambut Ariel dengan senyuman. "Saya Laura, Om. Kakaknya Nayla," ucap gadis itu dengan tersenyum juga.

Ariel lalu duduk dan diikuti Laura. Kembali Ratna memandangi suaminya dan Laura secara bergantian sambil mengambilkan nasi dan lauknya untuk Ariel. Nasi yang dia ambil hampir saja tumpah, karena menatap Laura dengan intens.

"Ratna, kamu kenapa?" tanya Ariel dengan suara lembut.

"Mas, dari tadi aku memperhatikan kamu dan Laura, kalian berdua sangat mirip. Laura ini ibaratnya Mas Ariel dalam versi cewek. Sepertinya Papa dan putrinya," ucap Ratna.

Ariel yang sedang minum langsung tersedak mendengar ucapan istrinya. Dia lalu reflek memandangi Laura. Adam juga melakukan hal yang sama.

"Apa ini hanya satu kebetulan? Nama Papa sama dengan nama ayah kandung Laura. Wajah Papa dan Laura begitu mirip. Ada apa ini?" tanya Adam.

Ariel kembali memandangi wajah Laura. Dia lalu bertanya, "Siapa nama ibu kamu, Laura?" tanya Ariel dengan sedikit gugup.

"Sumarni, Om," jawab Laura.

Sendok yang Ariel pegang lalu terjatuh mendengar jawaban Laura. Hal itu membuat Ratna memandangi suaminya itu dengan tatapan curiga.

Ternyata bukan Ratna saja yang keheranan melihat tingkah Ariel pagi ini, tapi juga Adam putranya. Pria itu langsung bertanya sesuatu dengan sang papa.

"Kenapa Papa terlihat gugup dan terkejut? Jangan bilang kalau Papa adalah ayah kandungnya Laura?" tanya Adam.

Ratna lalu menatap curiga setelah mendengar ucapan putranya. Dari tadi Ariel memang tampak berbeda. Pria yang biasanya acuh itu, hari ini terlihat sangat gugup.

"Kenapa kamu bisa bertanya begitu? Jangan berpikir terlalu jauh, Adam. Bagaimana mungkin Papa memiliki anak dengan wanita lain. Satu-satunya wanita dalam hidup papa adalah mama kamu!" seru Ariel dengan suara terbata karena merasa dipojokan dengan pertanyaan putranya.

"Tapi kamu dan Laura memang sangat mirip. Pantas saat pertama melihat, aku merasa sudah familiar." Ibu Ratna kembali mengulang ucapannya.

Adam diam-diam melirik ke arah ayah dan Laura. Dia memang melihat banyak kemiripan antara keduanya.

"Laura, nanti kita cari bersama di mana ayahmu. Semoga segera bertemu!" seru Adam.

"Terima kasih, Dam," jawab Laura.

Keempat orang itu akhirnya sarapan dengan saling diam. Tidak ada suara. Terlihat ada kecanggungan.

Setelah sarapan Ariel langsung pamit, dengan alasan masih banyak kerjaan. Dia masuk ke ruang kerja. Duduk dekat meja dan membuka laptopnya. Pikirannya masih terus tertuju pada Laura.

"Apa mungkin Laura adalah anak Sumarni, wanita yang aku kenal? Jika benar, apakah Laura putriku? Apakah dia anak yang Sumarni kandung dulu?" tanya Ariel dalam hatinya.

Ariel tampak gelisah di dalam ruang kerjanya, matahari yang masuk melalui jendela tidak dapat menghilangkan kesedihannya. Dia jadi teringat dengan Sumarni, mantan kekasihnya saat masih muda. Mereka berdua pernah memiliki hubungan yang sangat dekat, tapi semuanya berubah ketika Sumarni mengaku sedang hamil anaknya.

Ariel masih ingat betapa takut dan tidak siapnya dia untuk menjadi ayah. Dia tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Sumarni dan meminta wanita itu menggugurkan kandungannya. Sumarni sangat terkejut dan sakit hati dengan permintaan Ariel, dan sejak hari itu mereka tidak pernah bertemu lagi.

Sekarang, Ariel jadi berpikir tentang Laura, gadis yang baru saja dia temui. Mereka berdua memiliki mata yang sama, hidung yang sama, dan senyum yang sama dengan dirinya. Ariel jadi berpikir, apakah Laura adalah anaknya dan Sumarni?

Ariel merasa seperti ada yang mengganjal di hatinya. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, atau apa yang harus dia katakan. Dia hanya tahu bahwa dia harus mengetahui kebenaran tentang Laura dan Sumarni.

"Aku harus bagaimana jika benar Laura putriku, aku tak mungkin mengakuinya. Apa yang akan Ratna dan orang tuaku katakan jika tau kebenaran ini?" Ariel bermonolog pada dirinya sendiri.

Sementara itu Laura dan Adam berangkat dari rumah, dengan tujuan untuk mencari tahu tentang ayah Laura. Mereka telah mendengar dari ibu Sumarni bahwa ayah Laura adalah seorang pria yang pernah bersekolah di sekolah yang sama dengan ibu Sumarni.

Mereka tiba di sekolah yang dimaksud, dan langsung menuju ke ruang arsip untuk mencari informasi tentang ayah Laura. Setelah beberapa saat mencari, kepala administrasi di sekolah akhirnya menemukan sebuah dokumen yang mencantumkan nama ayah Laura.

"Ariel Wibisono" Adam membaca nama tersebut dari dokumen. "Apakah ini ayahmu, Laura?"

Laura memandang Adam dengan mata yang lebar, dan mengangguk. "Ya, menurut ibuku itu nama ayahku," Laura berkata dengan suara yang lembut.

Adam tampak sangat terkejut ketika membaca data pribadinya. Itu sama persis dengan data pribadi papanya. Tapi, dia tak mengatakan pada Laura, takut gadis itu menjadi sangat terkejut. Adam akan bertanya langsung dengan papanya.

Mereka pamit setelah lebih dahulu memotret foto yang ada di dokumen. Wajah pria itu sangat mirip dengan ayahnya Adam. Namun, tadi Laura tak mau bertanya lebih lanjut pada pihak sekolah, karena tak memiliki alasan yang kuat untuk mengetahui tentang data pribadi yang lain. Semua bersifat rahasia. Kecuali pihak berwajib yang meminta, mungkin sekolah akan memberikan data detailnya.

Adam merasa bersyukur karena Laura tak terlalu memaksa pihak sekolah untuk memberikan alamat dan data pribadi Ariel saat ini. Hanya nama lengkap, nama orang tua, kelahiran dan tahun tamat sekolah. Keterangan lain, tak administrasi berikan dengan alasan itu bersifat rahasia.

"Maaf Laura, aku bukannya sengaja merahasiakan apa yang ada dalam pikiranku padamu. Aku hanya ingin bertanya langsung pada papa, aku akan katakan semua setelah mengetahui kebenarannya" gumam Adam pada dirinya sendiri.

Mereka melanjutkan pencarian ke daerah tempat tinggal Ariel sesuai yang Bu Sumarni berikan. Wanita itu hanya memberikan nama jalan, tanpa nomor rumah karena dia juga tak pernah ke rumah Ariel. Keduanya hanya sering bertemu dan melakukan hubungan badan di kos Sumarni.

"Maaf, Dam. Jika memang yang di dalam foto tadi adalah ayahku, aku merasa dia sangat mirip dengan papamu. Apakah mungkin ayahku dan papamu adalah orang yang sama? Apakah data pribadi ayahku tadi sama dengan papamu? Kamu pasti tau tahun kelahiran papamu, dimana dia bersekolah dulu dan nama nenek kakekmu. Apakah data tadi sama dengan papamu?" tanya Laura saat mobil mulai berjalan.

Pertanyaan gadis itu membuat Adam jadi terkejut.

**

Sementara menunggu novel ini update bisa mampir ke novel teman mama di bawah ini. Terima kasih.

1
Ida Nur Hidayati
semoga lancar jaya menuju hari H ...Daniel Laura
Patrick Khan
danil kemana ini.. apa terjadi sesuatu.. 😖😖
Fitri Riyani
aku masih negatif thinking sama bapaknya Daniel
yang dl gak setuju sama Laura
Fitri Riyani
permintaan seseorang?
Daniel kah
atau bapak nya?
Fitri Riyani
adam kah
gantian jd pengganti
Naufal Affiq
thor jangan buat bingung dong,kemana daniel,kenapa adam jadi penggantinya
Warung Sembako
kirain jadi ma daniel, trnyta ma adam juga akhirnya
Ida Nur Hidayati
keputusan yg baik Laura
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor...
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Su Narti
Alhamdulillah akhirnya sah juga Adam sama Laura,aq seneng banget karena aq pendukung mereka 🩷🩷🩷🩷
Sinok
Lumayan
Sugiharti Rusli
apa Adam berani mengajukan diri karena permintaannya
Sugiharti Rusli
ada apa dengan Daniel sebenarnya yah
Sugiharti Rusli
wah udah mau ada karya baru lagi nih mam,,
Sugiharti Rusli
apa akhirnya Adam yang maju sebagai pengantinnya,,,
Sugiharti Rusli
apa papa Daniel berperan dalam sabotase ini🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
apa yang terjadi sama Daniel dan mamanya yah,,,
Sugiharti Rusli
wah sudah baca juga mam judul othor Santi Suki yang terbarunya,,,
Sugiharti Rusli
kamu harus terus memantapkan hati ke Daniel yang sudah kamu pilih Ra,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!