NovelToon NovelToon
Nona, I Love You!

Nona, I Love You!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Asih Nurfitriani

Arunika seorang novelis khusus romansa terpaksa meninggalkan lelaki yang sudah 7 tahun menjalin cinta dengannya. Robin telah tega berselingkuh dengan temannya semasa kuliah, hal tersebut diketahuinya saat datang ke acara reuni kampus.
Merasa dikhianati, Arunikapun meninggalkan tempat reuni dalam keadaan sakit hati. Sepanjang jalan dia tak henti meratapi nasibnya, dia adalah novelis spesialis percintaan, sudah puluhan novel romantis yang ia tulis, dan semuanya best seller. Sementara itu, kehidupan percintaannya sendiri hancur, berbanding terbalik dengan karya yang ia tulis.
Malam kelabu yang ia jalani menuntunnya ke sebuah taman kota, tak sengaja dia berjumpa dengan remaja tampan yang masih mengenakan seragam sekolah di sana. Perjumpaannya yang tak sengaja, menimbulkan percikan cinta bagi Sandykala, remaja tampan berusia 18 tahun yang sedang mencari kesembuhan atas trauma percintaan masa lalunya. Akankah romansa akan terjalin antara keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asih Nurfitriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI BANGKIT

"Sana kamu pulang, ngapain jam segini masih di sini?" tanya Sandy ke Jimmy, dia enggan beranjak padahal sudah jam 10 malam. Masih saja dia asyik berduaan dengan Tasya, pacar bulenya.

 "Kenapa tega banget sih kamu San? Aku baru pertama kali ini bermesraan sama Tasya, kamu mah enak tiap hari sama Kak Aruni..!" omelnya saat diminta pulang oleh Sandy.

Aku sebenarnya juga tidak enak kalau Jimmy pulang ke rumah sampai larut malam. Biar aku kirim pesan ke Jihan,untuk membiarkan Jimmy menginap di tempat Sandy malam ini.

"Kamu berutang budi denganku ya Jim, aku sudah meyakinkan Jihan supaya mengijinkanmu menginap malam ini di tempat Sandy..!" kataku, Jimmy menyambutnya dengan wajah berbinar sementara kekasihku wajahnya cemberut.

"Benar-benar merepotkan kalian berdua!" omel Sandy, dia hanya bisa pasrah, dan sekarang dia pun tidur di pangkuanku sambil terus mengomel tanpa henti.

"Lihatlah sekarang, siapa yang berlebihan, manjamu itu tidak sesuai dengan tampangmu!" ledek Jimmy. Mendengar perkataan Jimmy, wajah Sandykala pun bersemu merah.

"Kamu sendiri, aku kira kamu selama ini cupu, ternyata kamu suhu, dasar penipu!" ledek Sandy,setelahnya dia kembali membenamkan dirinya di pangkuanku. Aku hanya bisa mengelus dada melihat tingkah dua pemuda ini berdebat.

"Baby, aku harus tidur, aku sudah mengantuk!" ucap Tasya,matanya terlihat sudah tidak ada daya untuk terbuka.

"Ah baiklah,ayo aku antar ke kamar ya!" kata Jimmy, dia pun bangkit dan menemani Tasya ke kamar.

"Jimmy,langsung keluar ya kamu, jangan lama-lama di dalam!" teriakku saat Jimmy berjalan melewatiku dan Sandy.

"Baik Kak!" jawabnya pelan diikuti senyuman nakal.

Sandy masih bermanja-manja denganku, inilah kegiatan setiap malam saat kami sedang berdua. Bercerita tentang kegiatan kami seharian, dan pastinya sesekali diselingi adegan romantis. Namun kali ini dia tidak bisa berkutik, makanya sejak tadi dia enggan untuk beranjak. Mulutnya masih saja meruncing, aku jadi pengen menciumnya, Astaga!!! Hentikan pikiran mesum ini!

"Ayo sana tidur,ajak Jimmy sekalian!" perintahku, aku masih mengelus kepalanya, aroma sampo yang dia pakai membuatku ingin mengendusnya.

"Biarkan aku tidur di sini sayang, di sofa juga tidak apa-apa..!" rengeknya, dia benar-benar sudah terlalu bergantung denganku. Aku senang sekaligus sedih juga melihatnya.

"Sementara ini kamu tidur di apartemen kamu ya, tidak lama kan? Cuman tiga bulan, tapi kalau Jimmy sudah mendapat tempat tinggal untuk Tasya, kan kita bisa sama-sama lagi..!" hiburku,aku berusaha untuk membuatnya sedikit maklum. Dia pun berangsur bangkit. Bukannya berdiri malah dia memelukku makin erat. Mengendus-endus aroma badanku dengan hidung mancungnya, itu membuatku geli sekaligus senang.

"Sandy, nanti Jimmy lihat..." bisikku pelan.

"Masa bodoh, biar dia lihat sekalian. Hmmm, aku suka wangi ini,wanginya membuatku kecanduan.." ucapnya sambil terus menggunakan hidung mancungnya itu. Hidungnya menuju ke leher dan tengkuk belakang, membuatku merasakan sensani nikmat, namun aku harus menghentikannya sebelum Jimmy melihatnya.

"Sayangg..cukup! Cup!" kataku,akupun menarik wajahnya dan mengecup bibirnya. Dia sedikit kecewa karena apa yang dia lakukan aku hentikan.

"Hhhmmm..lagi!" pintanya manja,dia memajukan bibirnya, aku tak bisa menolaknya. Dan satu kecupan aku sematkan di bibir tipisnya. Rupanya itu pun belum cukup.Sampai akhirnya dia harus menyudahi keinginannya karena Jimmy keluar dari kamar Tasya.

"Ayo kita ke apartemenmu, Tasya sudah tidur!" ajak Jimmy, dia melihat ekspresi kecewa di wajah Sandy, dan hanya bisa tertawa meledeknya.

"Sana kamu duluan! Ah menyebalkan!" sungutnya, dengan terpaksa akhirnya dia berdiri. Tapi tangannya masih memegang jemariku dengan erat. Sudah seperti momen perpisahan menuju benua lain, berat banget sepertinya.

Jimmy yang melihat sikap Sandy hanya bisa terbengong, lelaki muda yang digandrungi banyak wanita dan terkesan dingin bagai gunung es seketika menjadi budak cinta di hadapanku.

"Lepaskan Kak Aruni, dasar setan! Ayo pulang!" ajak Jimmy, dia sudah habis kesabaran sepertinya. Akhirnya dengan sekuat tenaga mencoba menarik Sandykala.

"Sayang..kamu tidak berusaha menahanku?" katanya memohon. Aku pun hanya berbisik pelan agar dia menurut.

"Pulanglah, aku mencintaimuuuu" ucapku pelan sambil perlahan melepas genggaman tanganku.

"Nanti video call ya sayangggg!" teriaknya, karena Jimmy sudah menarik paksa Sandy untuk pulang.

Padahal kami hanya terpisah oleh tembok semata, tetapi rasanya seperti LDR beda benua,lebay sekali diriku.

...*****...

Sudah dua minggu Tasya tinggal di apartemenku, dengan banyak drama dari Sandy yang sering ngambek karena Jimmy lebih sering menginap di tempatnya sejak Tasya di Indonesia. Dengan bantuan Luna,kakak ipar Sandy, Tasya mencoba mengikuti audisi untuk casting sebagai model iklan.

Hari ini kami berempat akan mengunjungi Bayu dan Ayahnya. Karena mendapat perawatan intensif dari para dokter yang ahli di bidangnya kesehatan Ayah Bayu berangsur pulih. Meskipun masih dibantu dengan kursi roda untuk aktifitas.

"Akhir pekan kamu tidak ada kelas?" tanya Cakrawala, Aku dan Sandy setiap minggu pasti ke rumah utama untuk menghabiskan akhir pekan bersama Ibu,sejak Ibu ada di Indonesia.

"Aku ambil kelas sampai Jumat saja Kak, biar weekend kita bisa berkumpul begini.." jawab Sandy, dia sedang berkirim pesan dengan Bayu.

"Oh ya sayang, alat terapi untuk Ayah Bayu sudah kamu pesan kan?" tanya Luna memastikan. Karena sedikit sibuk Cakrawala meminta Sandy dan aku untuk mencarikan sepeda statis untuk terapi Ayah Sandy di rumah.

"Tenang saja, hari ini akan dikirim ke rumahnya Bayu!" jawabku, karena kami sudah memesannya dua hari yang lalu.

"Syukurlah, maaf ya aku dan suamiku sibuk akhir-akhir ini, apalagi sejak ikut program hamil, kami diminta mengurangi aktifitas tapi malah sibuk terus..!" ungkap Luna. Karena keinginan mereka agar memiliki anak, ditambah support Ibu yang sangat antusias. Mereka sepertinya harus sedikit lebih santai sekarang.

"Jangan capek-capek Kak, nanti keponakanku tidak jadi-jadi!" pesan Sandy. Mendengar perkataan Sandy, Cakrawala pun menepuk kepala Sandy.

"Jangan meremehkan aku ya anak kecil, Ibu sudah memberikanku makanan terbaik agar spermaku gesit dan lincah..!" kata Cakrawala bersemangat. Namun justru Luna terlihat malu saat suaminya berbicara tanpa sensor di depanku.Mungkin dia lupa bahwa ada aku di mobil ini.

"Sayang, ada Aruni di mobil kita, kamu membuatku malu!" kata Luna, dia pun menyembunyikan wajahnya di belakangku. "Maaf kan suamiku ya Aruni.." bisiknya pelan.

Aku hanya tertawa mendengarnya.

"Kakak ini memang mulutnya! Ada wanita lain di sini, setidaknya gunakan bahasa yang lebih sopan!" protes Sandykala, mendengar hal tersebut Cakrawala sedikit salah tingkah.

"Kita semua sudah dewasa, buat apa aku harus berkata sopan, kalau kamu memang masih anak kecil, jadi tutup telingamu kalau orang dewasa sedang berbicara!" omel Cakrawala sambil menjewer telinga adiknya.

"Aahh, sakit! Aku juga pria dewasa tahu!" dengus Sandy kesal. Luna pun memarahi Cakrawala karena selalu menganggap Sandy anak kecil.

Hubungan kakak adik ini memang terbilang unik, sering berbeda pendapat namun saling menyayangi dengan cara mereka masing-masing.

...*****...

"Nak Caka dan Sandy, kenapa pake membelikan alat terapi segala? Bapak biasa jalan kaki di sekitar taman sama Bayu.." kata Pak Handoko, Ayah Bayu setelah menerima sepeda statis untuk digunakan di rumah.

"Biar nanti Om makin cepat pulihnya, jadi kalau pas tidak keluar rumah, bisa latihan..!" jawab Cakrawala.

Kami juga tadi mampir untuk membeli bahan kebutuhan pokok dan buah-buahan. Semua sudah dibawa ke apartemen Bayu.

"Bahan makanan masih banyak San, ngapain malah dibelikan lagi. Kalian ini membuat kami jadi tidak enak!" kata Bayu, dia merasa selama ini bantuan keluarga Sandy terlalu banyak.

"Kamu dan Om sudah aku anggap keluarga sendiri, jangan sungkan, ini tidak seberapa dibandingkan dengan kebaikan kamu selama ini.." jawab Sandy.

"Om Handoko, Bayu, saya dan Luna ada kabar baik terkait uang yang sudah dibawa lari pria yang menipu Om. Walau tidak bisa kembali sepenuhnya, ada sekitar 2 miliar yang bisa kembali dari total hampir 10 Miliar yang dia bawa kabur.." Kata Cakrawala menjelaskan kondisi uang yang sedang diproses.

"Semua aset Om sudah habis, jika masih ada 2 miliar yang bisa kami dapatkan kembali, Om bersyukur, setidaknya masa depan kami masih ada!" ucap Pak Handoko dengan berlinang air mata. Bayu pun memeluk Ayahnya yang sedang terisak.

"Om jangan khawatir, kami juga akan membantu Om memulai usaha lagi. Bagaimana kalau kita membuka usaha kuliner? Bayu punya passion di kuliner sepertinya. Dan Om punya pengalaman mengelola resort wisata, kita akan bahas itu nanti..!" ujar Cakrawala.

"Bayu juga harus ikut Kejar Paket C untuk mendapatkan ijazah SMA, lalu bisa lanjut kuliah, dan mendalami ilmu tentang Culinary. Sandy akan bantu kamu!" kataku, kami juga sudah mencari info tentang Lembaga Belajar yang bisa diikuti Bayu nantinya.

"Kamu jangan merasa minder ya Bay, aku akan bantu kamu dan support kamu!" kata Sandy menguatkan, dia menepuk pundak sahabatnya dengan penuh semangat.

"Kak Caka terima kasih banyak. Ayah pasti senang bisa kembali ke aktifitas lamanya. Meski tidak seperti dulu lagi..!" kata Bayu memeluk Cakrawala erat.

Kami semua merasakan suasana haru saat ini, aku yang bahkan baru mengenal mereka merasakan kehangatan seakan berada dalam sebuah keluarga.

"Oh ya, kami juga bawakan pizza kesukaan Om, tapi makannya tidak boleh over ya..!" kata Luna.Aku dan Luna bersama-sama menyiapkan makanan dan minuman, sementara para pria sedang sibuk membicarakan project mereka ke depannya.

"Aku senang kamu ada di sini Aruni..!" ucap Luna tiba-tiba. Aku yang sedang menata makanan di piring sontak terkejut.

"Oh ya, kamu selalu bilang begitu setiap bersamaku. Aku pun senang bisa kalian.." jawabku, aku seperti menemukan keluarga baru. Dulu seringnya aku hanya menghabiskan waktu dengan Jihan atau Robin. Pulang ke tempat kakak juga jarang, walau kami sering berkomunikasi lewat ponsel.

"Sekarang suamiku sedang kena sindrom tak mau jauh dariku, lihat saja sejak tadi dia melirik ke arah sini terus.." kata Luna, dia mengamati Cakrawala dari jauh,saat mata mereka bertemu, senyuman manis tersungging di wajah tampan Cakrawala.

Senyuman yang sama seperti milik pria beliaku, Sandykala.

"Apa terjadi sesuatu? Sampai-sampai suamimu jadi seperti itu?" tanyaku penasaran.

"Ibu memberikan obat untuk meningkatkan staminanya, tapi rupanya efeknya luar biasa, dia selalu minta *itu* hampir tiap malam.Aku sampai kewalahan.." katanya pelan,dia sedikit malu saat bercerita.

"Mungkin karena selama ini kalian kan berjauhan. Jadi wajar kalau dia begitu bukan?" tanyaku balik. Sedangkan Sandy yang belum jadi suamiku saja, aku sempat kewalahan dibuatnya. Bagaimana kalau dia dan aku sudah menikah nanti? Apa-apaan pikiran vulgar ini!!

"Iya, tapi kali ini berbeda,tapi aku senang, karena dia jadi manja sekarang. Walau dulu juga manja tapi tidak separah saat ini..." ucap Luna sambil tersenyum malu.

"Aku doakan calon keponakanku segera hadir ya.." ujarku,dia pun senang mendengar harapanku untuknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!