NovelToon NovelToon
RACUN

RACUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Kisah cinta masa kecil
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Girl_Rain

Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kelabu yang menyelimuti rumah tangga selama lima tahun?

Khalisah meminta suaminya untuk menikah lagi dengan perempuan yang dipilih mertuanya.

Sosok ceria, lugu, dan bertingkah apa adanya adalah Hara yang merupakan teman masa kecil Abizar yang menjadi adik madu Khalisah, dapat mengkuningkan suasana serta merta hati yang mengikuti. Namun mengabu-abukan hati Khalisah yang biru.

Bagaimana dengan kombinasi ini? Apa akan menjadi masalah bila ditambahkan oranye ke dalamnya?

Instagram: @girl_rain67

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Girl_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A. 15~ Kenyataan

Abizar keluar dari kamar mandi dengan jubah mandinya, ia tersentak melihat Hara ada di kamarnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

Abizar bertanya karena ini kamarnya yang hampir tidak ditapaki oleh Hara dikarenakan biasanya ada Khalisah yang mengurus.

"Menyiapkan pakaian, Mas," jawab Hara kemudian tersenyum pada Abizar yang kebingungan. Ia tau penyebabnya.

Menyiapkan pakaian, dan mas?

"Kamu mabuk ya?" tanya Abizar.

"Apa 'sih! Mas tuh yang mabuk. Hara 'kan cuma nyiapin pakaiannya, Mas. Ini di coba." Hara menyerahkan satu set pakaian yang diterima Abizar, lalu mendorong Abizar ke ruang ganti.

Hara menunggu Abizar berganti pakaian dengan duduk di atas kasur, dan saat Abizar keluar lengkap dengan setelannya, Hara bangkit menghadap Abizar dan memasangkan dasi di leher Abizar.

Selesai memasangkannya, Hara bertepuk tangan atas keberhasilannya sehingga menyadarkan Abizar acara tertegunnya.

"Kamu sudah bisa memasang dasi ya sekarang." Abizar mengangkat dasinya sembilan tersenyum.

"Iya, mbak Khalisah yang ngajarin," terang Hara tersenyum. Ah, ia jadi teringat istri pertama suaminya itu.

Mbak Khalisah pulang ya, Hara kangen.

"Khalisah mengajarimu, kenapa?" tanya Abizar bingung.

"Katanya biar adil pas pembagian waktu, mbak Khalisah nggak mau aku nggak kebagian waktu siapin pakaian mas Abi. Bukan cuma cara siapkan pakaian juga 'sih, tapi cara ngerjain pekerjaan rumah juga mbak Khalisah ngajarin," jelas Hara.

Abizar membatin, "Alasannya masuk akal, karena ini Khalisah- orang yang menjunjung tinggi keadilan dalam berbagai hal. Tapi aku merasa tidak tenang, apa karena Khalisah melakukannya setelah mengetahui kebenarannya ya? Seolah perbuatannya menunjukkan-"

"Mbak Khalisah baik banget ya, enggak egois. Sepertinya mbak Khalisah enggak masalah adanya Hara sebagai istri kedua mas Abizar, makanya mbak Khalisah mau menyelaraskan pembagiannya denganku."

Benar. Tapi Khalisah....

Itu tidak boleh terjadi.

"Lalu, apa yang kamu lakukan di sini? Bukannya ini jatahnya Khalisah?" Mendadak mimik Abizar berubah, dan nadanya tidak lagi hangat.

"Tapi mbak Khalisah 'kan lagi enggak ada," jawab Hara tanpa pikir panjang.

"Jadi, kamu ingin mengambil kesempatan untuk mendekatiku." Telunjuk Abizar mengangkat dagu Hara, hingga wajah itu tepat di wajahnya yang agak menunduk.

Langsung Hara berpaling agar wajahnya menengadah karena keinginannya sendiri. "Aku enggak bermaksud begitu. Aku cuma mau membantu Abi agar tetap menjalani hari seperti biasa selagi mbak Khalisah enggak ada, enggak ada maksud lain."

Mata Hara berkaca.

Mengapa selalu seperti ini akhirnya? Awal yang hangat berubah dingin, dan aku selalu saja disalahkan.

"Dan membuatku lebih terbiasa denganmu ketimbang Khalisah? Sehingga Khalisah tidak perlu khawatir jika tiba-tiba ia meninggalkanku." Tetap Abizar pada kata-katanya yang menyakiti Hara. Namun sedetik kemudian ia tersadar akan kalimat yang diucapkannya.

Jangan-jangan Khalisah....

"Enggak, aku bahkan nggak pernah berpikir ke sana. Makanya aku bingung waktu mbak Khalisah mengajariku, seakan mbak Khalisah menyiapkan aku untuk menggantikannya. Segalanya mbak Khalisah ajari dan persis seperti apa yang mbak Khalisah lakukan." Air mata Hara mulai berlinang, dan Abizar langsung berbalik badan supaya tidak melihat sosok Hara yang menangis karenanya.

Namun seakan ingin dilihat, Hara berjalan ke hadapan Abizar. Hara menunjuk dirinya sendiri dan berusaha mengeluarkan suara, "Aku hiks, dari awal Mama menawarkan aku hiks, untuk jadi istri keduanya Abi, enggak pernah ada niatan untuk merebut Abi dari istri pertama Abi. Malahan dibanding merebut Abi hiks, setelah mengenal mbak Khalisah, aku mau kita bertiga hidup akur selamanya. Apakah Abizar tidak menginginkannya? Lalu, mengapa Abizar setuju untuk menikahiku?!" pekik Hara diakhir kalimatnya.

Kali ini Hara benar-benar mengeluarkan unek-unek sampai Abizar dibuat diam olehnya.

"Sejujurnya aneh, Mama pernah bilang sudah dua tahun Mama meminta Abi menikah lagi, tapi entah bagaimana sindiran diketika usia pernikahan mencapai lima tahun membuat Abi menyetujuinya. Mama juga pernah bilang, Abi sempat menunda pemikiran untuk menikah lagi setelah Mama bilang akulah yang jadi pengantinnya--

--Sesudah menikah pun aneh, Abi kadang bersikap hangat secara dadakan, lalu bersikap dingin lagi seakan memberi batasan seperti kata mbak Khalisah. Sebenarnya, kenapa Abi bersikap plin-plan begini? Lalu, apa bedanya aku dengan wanita lain mungkin dinikahi Abi sehingga Abi harus berpikir kembali? Bukahkah pernikahan kedua bertujuan memiliki keturunan, lalu apakah sesudah keturunan itu lahir bagaimana selanjutnya?"

Jantungnya Abizar berdegup keras atas penuturan Hara.

Bagaimana Hara bisa mencapai kesimpulan ke arah sana? Apakah sikapku selama ini sangat jelas hingga Hara yang lugu saja bisa ke kesimpulan ini?

"Apa berakhir dengan per--"

"Kamu terlalu jauh berpikir, anak kita saja belum lahir," potong Abizar dingin. Ia bisa menduga kata yang akan diucapkan Hara, tapi terlalu takut jika dimintai jawaban.

"Jangan memberiku beban, aku sudah cukup terbebani dengan perginya Khalisah dari rumah." Abizar melewati Hara begitu saja dan keluar dari kamar, meninggalkan sosok Hara yang terduduk di lantai.

Hara kembali menangis. "Padahal Abi tinggal bilang tidak mau menyakitiku yang berstatus temannya, makanya berpikir kembali niatnya. Dan bersikap dingin padaku agar aku tidak berharap pada Abi, hingga saat itu tiba aku bisa mengikhlaskan anakku untuk kalian secara suka rela dari pada disakiti terus."

Memang benar, Hara adalah sosok wanita polos yang mungkin gampang dibodohi. Tapi perkaranya ini memang sudah jelas dari awal, alasan Abizar menikah lagi, dan pertunjukan Abizar yang selalu menunjukkan Khalisah sebagai pilihannya.

Sangat jelas! Sehingga Hara tak mampu berpikir untuk mendekati Abizar agar tak jadi membuangnya, apalagi mengingat sosok mbak Khalisah yang menunjukkan ketidaksetujuan akan rencana itu.

Hati Khalisah lah yang menahannya memperjuangkan hak miliknya.

Hara meraba perutnya. Ia berucap, "Nak, papa kamu jahat banget. Tapi enggak perlu khawatir karena mama tiri kamu baik kok, baik banget."

Benar, Hara memilih mengikuti arus. Terserah jika itu ada batu mengingat kembali pertentangan mbak Khalisah, Hara akan menerima apapun masa depannya.

Sedang diluar, ada Abizar yang terduduk di depan pintu dan menyandarkan diri. Sudah berlalu beberapa menit semenjak ia berposisi demikian.

Ponselnya bergetar, menyentak Abizar dari pikiran kosongnya. Abizar melihat pesan di surel dari pengirim yang hanya diketahui olehnya.

Wanita itu memilih pergi, jadi buat apa kau mempertahankannya? Nikmatilah hidupmu bersama istri keduamu haha....

Abizar menggertakkan giginya. Ia marah, saking marahnya sampai melampiaskan emosinya pada keyboard saat menuliskan balasan.

Aku tetap pada pilihanku.

Ketika pesan tersebut telah dibalasnya, Abizar kembali menyandarkan tubuhnya pada pintu. "Kapan ini berakhir, ya Allah."

...☠️...

...☠️...

...☠️...

Juru pengetahuan: Tisara Al-Muchtar dan beberapa yang lainnya 🌻

1
Dinda Putri
up
Aminin azaaa
bingung Thor Edgar kan seorang polisi, tp bertahun tahun jd bodyguard khalisah, gimana cara bagi waktu nya🙏🙏
Masitoh Masitoh
jujur aku heran dgn sikap Khalisah terlalu baik ya Thor walau mertua SDH hadirin madu bahkan suaminya mafia
@Girl_Rain67: Jujur, Rain pun pengen jadi Khalisah. Tapi tak sanggup 😢
total 1 replies
Dinda Putri
up
Dinda Putri
Lanjut Thor jangan kelama an upnya jadi penasaran
@Girl_Rain67: Siap, kak
total 1 replies
Dinda Putri
luar biasa
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
@Girl_Rain67: Insyaallah
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Aminin azaaa
lanjutkan
@Girl_Rain67: Siap, kak. /Smile/
total 1 replies
Aminin azaaa
lanjut
Gadiscantik27
Malam, kak. Boleh minta support balik, kak?
@Girl_Rain67: Boleh, kak 🌹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!