NovelToon NovelToon
Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Karir / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Kayla seorang perempuan yang memiliki 3 Saudara, mereka telah yatim piatu sejak kecil, Adik bungsunya merupakan anak istimewa yang membutuhkan perhatian khusus. Perjuangan mereka yang penuh dengan tangis, penderitaan akankah bisa menuju kesuksesan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan Baru

Rara menghela nafas berat karena keadaan yang sempat kacau, dia tidak boleh stress karena itu akan berdampak pada asi yang akan dia keluarkan.

"Aku pasti bisa melewati ini, untuk semua anak-anak ku". Ucapnya memandangi kedua anaknya itu.

Dia membaringkan tubuhnya yang lelah, mereka akan mulai bekerja besok dan segala pembukuannya akan dia usahakan juga.

"Selamat pagi bu". Sapa ketiga anak itu bersamaan ketika mereka keluar dari kamar dan melihat Rara yang tengah sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Pagi sayang". Tunggu bentar yah, masakannya sudah mau matang". Ucapnya tersenyum tanpa berbalik.

"Kalau begitu aku bantuin ibu menata makanan yah". Ucap Kayla dengan pelan.

"Aku juga bantu ibu yah". Kini Kanaya menawarkan diri membantu.

"boleh nak, oh iya, Keenan tolongin ibu liatin ade kembar kalian yah".

" Iya ibu, aku kekamar ibu liat ade-ade dulu". Keenan segera berlari menuju kamar sang ibu.

Setelah beberapa lama, dan masakan telah jadi, Keenan datang sedang mendorong troli sikembar karena mereka sudah bangun.

Ketiganya tersenyum melihat anak lelaki dikeluarga mereka sangat telaten mengurus anak-anak.

"Anak gantengnya ibu sudah bangun ternyata". Rara menghampiri sang anak yang kini tersenyum menatapnya.

"Ayo kita makan ibu, dek, kan kita mau buka tokonya dulu, jangan lupa kita akan sekolah". Ucap Kayla dengan pelan.

"Iya nak, kalian sarapan dulu yah, nanti saja beres-beres rumah, kalau sekolah kalian seperti nya lupa kalau ini hari tanggal mereka dan besok hari minggu". Ucap Rara sedikit tertawa.

"Astaga aku lupa bu". Kanaya dan Kayla menepuk jidatnya kemudian tertawa.

"Ya sudah kalian bertiga sarapan yah, ibu kasih ASI adikmu dulu yah, kalian makan aja duluan". Rara mengambil anaknya kemudian duduk di kursi setelah itu mengambil satu lagi.

"Ibu makan dulu, kami yang akan jaga adik karena mereka kelihatannya sudah kenyang". Kayla dan kanaya segera melihat kedua adik bayi mereka.

"Iya nak, terima kasih".

Rara makan sambil melihat bagaimana Kayla dan adik-adik nya tersenyum senang melihat anak-anak nya, dia senang karena ada yang membantunya menjaga anak-anak dan menyayanginya.

Setelah makan mereka membereskannya kemudian membuka warung sembako yang ada disamping rumah mereka, warung sembako yang sangat luas dan banyak barang itu membuat Keempatnya terkesima.

"Semuanya sistem kasir nak, kita tinggal menunjukkan ini ke mesin pendeteksi". Ucap Rara menjelaskan cara menggunakan kasir itu.

Pengalaman menjadi kasir pun dia manfaatkan untuk mengelolah toko sembako ini.

"Berapa uang sumbangan tante kamu nak, dan apa yang bisa kita berikan kepada para warga??

"Rencananya aku ingin memberikan mereka beras, telur, dan juga minyak goreng bu, bagaimana menurut ibu??

"Iya nak, kita kemas berasnya 5 liter aja, telur 5 butir, minyak goreng yang satu liter dan beberapa mie jika ditotal sekitar 100 ribu setiap kantong, bagaimana menurutmu??

"Iya bu, biar kami nanti yang membawahkan orang yang memang membutuhkan, iya kan dek?? Tanya Kayla kepada adiknya Kanaya.

"Iya bu, setelah urusan semua disini beres, kami akan membawa semuanya pada yang membutuhkan sekitar 20 oranglah dapatnya karena yang sumbangan tante 3 jutaan lebih".

"Iya nak, toh pegawai toko juga akan datang bentar lagi, karena ibu kenal mereka".

Setelah membuka semua warung, para pelanggan mulai berdatangan dan berbelanja, dan pegawai warung yang berjumlah 2 orang pun sudah datang.

"Wah Rara kamu kerja di sini, tidak salah suamimu kan kaya?? Tanya salah satu dari mereka.

"Iya bu saya kerja disini sebagai penanggung jawab, karena nak Kayla masih kecil, sebelum meninggal Rina menugaskan aku untuk membantu Kayla dan adiknya mengurusi usaha yang akan mereka kelola, oh iya sebentar yah bu". Rina mengambil Barang-barang yang dinginkan.

"Loh ini apa nak Rara, kok kamu memberikan ini smeua, aku tidak punya uang membayar nya". Tolak seorang ibu rentah.

"Itu sumbangan bu dari kami, karena seluruh uang sumbangan tante Rina dari para warga kami sumbangkan pada yang memang tidak mampu". Ucap Kanaya dengan sopan saat berada disamping sang ibu.

"Benaran nak". Ucap nenek itu terharu.

"Iya bu, kami sepakat untuk menyumbangkan uang dari sumbangan Rina menjadi sembako untuk Penghapus dosa tante kami".

"Terima kasih nak". Ucap sang nenek itu berkaca-kaca,

Sejak kemaren dia belum makan dengan cucunya, dia sudah mencari hutangan ke beberapa warung tapi tidak diberikan.

"Oh iya nek, kalau nenek ingin mencari uang, nenek bisa membantu saya dikandang, sapi dan ayam, kebetulan kami sedang membutuhkan tenaga, nenek bisa bekerja sebagai pemberi makan, dan tolong panggilan teman nenek yang sangat membutuhkan untuk kesini agar bisa mendapatkan seperti nenek". Ucap Kayla dengan Ramah.

"Ya ampun nak terima kasih". Nenek iru bersimpuh dihadapan Kayla dan juga adiknya.

" Eh, jangan seperti itu nek, kami tidak melakukan apapun". Kayla dan Kanaya langsung membantu sang nenek tua itu.

"Terima kasih yah nak, kamu memang seperti ibu dan ayahmu yang sangat baik".

"Sama-sama nek, doakan tante saya dan tolong maafkan kesalahan beliau jika dia punya salah". Kayla tersenyum sendu.

Mereka semua yang ada disana tersenyum Haru, bagaimana anak sekecil mereka sangat pintar dan baik apalagi memikirkan untuk berbagi saat mereka sudah memiliki segalanya.

"Maaf yah bu, saya tidak memberikannya pada semua orang, hanya yang memang tidak memiliki uang yang diberikan". Ucap Kayla menunduk karena tidak enak.

"Tidak apa nak, bersedekah memang untuk yang membutuhkan, bukan kesemua orang, jika ada sisanya sebaiknya kamu memberikannya ke mesjid karena mesjid dalam pembangunan".

"Iya bu, sebentar sisanya akan saya bawah kesana, terima kasih atas pengertiannya".

"Oh iya kamu menanam sayur di rumah ibu desa dan anaknya kan??

"Iya bu, memangnya kenapa??

"Kamu jual juga disini nak, semuanya lengkap bahkan bumbu, yang belum ada seperti nya sayuran saja".

"Iya nak Kayla, itu ide bagus toh, kamu juga mendapatkan hasilnya tanpa repot membawa kemanapun".

"Aku akan bertanya pada ibu desa dulu, saya kan tanamnya dirumah mereka".

"Iya nak". Mereka semua kambali asyik berbelanja.

Sedangkan Kayla membantu sang tante yang mengurus orang yang menjual gabah mereka karena memang disebelah warung sembako ini ada gudang gabah dan mereka sudah membagikan informasi kepada para petani.

"Ibu kota membeli sesuai harga pemerintah yah?? Tanya Kayla ketika ibunya sedang mencatat timbangan.

"Iya nak, kita tidak boleh menyalahi aturan nanti kita bisa masuk penjara".

"Iya ibu itu benar, nah pak boleh tolong diangkat yah, disusun dengan Rapi". Ucap Kayla dengan sopan.

"Wah nak, bu Rara kalian membeli gabah kami dengan harga pemerintah?? ". Tanya salah satu petani dengan girang.

"Iya pak, kami membeli dengan harga pemerintah terapkan, kan memang harga beras sedang naik, harganya juga sudah masuk lumayan jadi kita tidak boleh membuat petani rugi, kasihan".

"Ayo kita kabarkan yang lainnya, mereka pasti senang". Ucap Para petani itu setelah mendapatkan uang mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!