Nazeera, seorang wanita cantik dan pintar, hidup dalam kesendirian setelah di khianati dan tinggalkan oleh suaminya. Namun, kehidupannya berubah drastis setelah di pertemukan dengan pria tampan yang merupakan seorang Presdir sebuah perusahaan besar.
Devan, yang selalu memprioritaskan perusahaan nya di desak untuk segera menikah oleh ibu nya mengingat dengan usianya yang sudah hampir menginjak kepala tiga. Akhirnya ia memutuskan untuk menikahi Nazeera dan menjadikannya sebagai istri rahasia yang di sembunyikan dari publik.
Namun walau begitu, tetap saja Intan menjodohkan Devan dengan banyak wanita lain karena tidak pernah setuju dengan pernikahannya bersama Zeera.
Lalu bagaimana dengan Zeera? akankan ia bertahan pada pernikahan ke-dua nya? atau justru memilih untuk meninggalkan Devan karena selalu di benci oleh ibu mertuanya?
Yuk simak ceritanya . . .
jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak berupa like, komen dan gift ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiechi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Beberapa hari berlalu, tepat dimana acara pertunangan Devan dan Celine di gelar di sebuah gedung yang sudah di siapkan oleh Intan. banyak tamu undangan yang sudah hadir disana termasuk Zeera sendiri yang hadir dalam acara tersebut sebagai tamu.
Walau Devan sempat membantah nya dalam acara konferensi pers nya beberapa hari lalu, namun tetap saja keputusan Intan tidak ada yang bisa menolaknya.
"Nak Zeera." Panggil Mahendra menghampirinya.
"Om." Sahut Zeera tersenyum ramah.
"Kau tidak papa?"
"Memangnya aku kenapa?"
"Gak usah menutupi semuanya, om tau kamu adalah wanita yang di nikahi Devan. Maaf, karena sebelumnya om tidak mempercayai Devan jika dia benar sudah menikah dan masih menyuruh Celine untuk menjadi sekretaris nya."
"Gak papa semua juga sudah menjadi kesepakatan kita untuk merahasiakan pernikahan ini."
"Tapi kenapa? bukankah jika publik tau itu akan lebih bagus? Dan kerjakan hari ini pun gak akan pernah terjadi."
"Om tenang aja, aku dan Devan sudah menyiapkan sesuatu sebagai kejutan hari ini." Sahut Zeera tersenyum tenang.
"Baiklah, kalau begitu om tinggal dulu," Mahendra menghentikan langkah nya kembali dan berbalik, "oh iya, untuk kedepannya jangan panggil aku om, panggil aku papa. Oke?" Sambung pria itu tersenyum ke arah menantunya.
Zeera pun membalas senyuman ayah mertuanya. Entah hal apa yang membuat Mahendra bisa menerima nya sengaja menantu, berbeda dengan intan yang dengan kekeh ingin menjodohkan Devan dengan Celine.
Sebelum acara pertunangan itu di mulai, beberapa kata sambutan di ucapakan oleh Mahendra sebagai perwakilan dari pihak keluarga pria. Selesai dengan itu, seorang MC memanggil Devan dan juga Celine untuk maju ke depan bersamaan dengan Intan yang membawa cincin untuk keduanya.
"Ahh tunggu sebentar." Ucap Devan menjeda acara sejenak.
Di satu sisi ada Zeera yang sedang bekerjasama dengan Aldi yang siap memutar sebuah rekaman video yang berhasil di ambil oleh Fani.
"Sebelum saya memulai pertunangan ini, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan pada kalian dan juga sebagai hadiah untuk calon istri saya, Celine." Ucap Devan.
Pria itu menepuk tangannya sebagai sebuah isyarat, seketika lampu yang berada di dalam ruangan itu pun mati. Namun, di satu sisi sebuah video terputar dengan suara Celine dan Ragil disana berisi rencana jahat mereka berdua, selain itu, dalam rekaman video itupun terdapat adegan panas dengan suara yang saling bersahutan antara seorang pria dan wanita yang tidak lain adalah Celine dan Ragil.
"Apa-apaan semua ini!" Ucap Mahendra yang sudah di kuasai amarah.
"Itu semua bohong! Itu semua fitnah!" Bantah Celine yang begitu panik. "Hentikan itu!" Sambungnya dengan perasaan yang benar-benar malu.
"Devan! Apa yang kau lakukan? darimana kamu mendapatkan video itu?" Ucap Celine.
"Darimana aku mendapatkannya, itu semua bukan urusan mu." Sahut Devan.
Plaaakk!!
Tamparan kerasa mendarat di pipi wanita itu yang dilakukan oleh Broto. Ayahnya Celine sendiri.
"Bikin malu, dasar anak gak tau diri! Sudah beruntung saya membesarkan mu selama ini, dasar anak haram!" Bentak Broto menjadi sorotan semua tamu yang berada disana.
Begitu juga dengan Celine, Intan dan Mahendra yang tercengang kaget. Wanita itu menoleh ke arah ayah nya seraya memegang pipi nya yang terasa panas.
"Maksud papa apa bicara seperti itu?"
"Broto hentikan! Apa yang kamu bicarakan?" Ucap sang istri.
"Saya sudah benar-benar muak dengan anak kamu yang tidak tau malu ini!" Ucap Broto menunjuk Celine, "sudah cukup kamu mempermalukan saya Celine! Jangan pernah anggap saya papa kamu lagi, karena kita tidak memiliki hubungan darah!" Tegas Broto.
"Broto!"
"Dan kau! Saya kirimkan surat cerai untuk mu besok!" Ucap pria itu kembali yang kemudian bergegas pergi dari sana.
"Ma, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa papa bicara seperti itu?" Tanya Celine yang sama sekali tidak mengerti.
Ia juga melihat ke arah Intan untuk meminta bantuannya agar acara pertunangan itu tetap berlanjut.
"Tante, semua yang ada dalam video rekaman itu bukan aku, itu hanya fitnah. Mereka sengaja ingin menjatuhkan nama baik aku. Tante ku mohon percayalah." Ucap Celine memohon.
Plaaakk!!
Kini giliran Intan yang menampar Celine, hatinya sudah benar-benar di buat kecewa oleh wanita itu. "Pergi kamu dari sini dan jangan pernah temui saya lagi!" Tegas Intan menunjuk pintu keluar.
"Tapi Tante..."
"PERGI!"
Beberapa bodyguard yang berjaga disana segera menyeret Celine bersama dengan ibu nya keluar dari tempat itu, bersamaan dengan itu Devan menghampiri Zeera yang tersenyum senang atas kejutan yang dibuatnya sendiri.
Celine dan Ragil kini sudah benar-benar hancur dan tidak mendapatkan kepercayaan dari satu orang pun. Devan merangkul Zeera dan membawanya pergi dari sana.
"Gimana? Kau puas dengan pertunjukan nya?" Tanya Devan.
Zeera mengangguk sambil tersenyum, "ku kira akan menjadi janda untuk yang kedua kalinya." Sahut nya.
"Mana mungkin aku meninggalkan berlian hanya demi besi berkarat." Sahut Devan mencubit hidung Zeera gemas.
Aldi segera mengemudikan mobilnya dan membawa Devan serta Zeera pergi dari tempat itu. Sampai di pertengahan jalan, Devan menyuruh Aldi untuk turun dari mobil tersebut.
"Loh, kenapa aku di suruh turun?"
"Sebentar lagi Dito akan menjemput mu, cepat turun! Hari ini aku akan memanjakan istri ku tanpa orang ketiga." Sahut Devan yang pindah ke depan.
"Duduk sini sayang, aku bukan sopir mu." Ucap Devan menepuk kursi sebelahnya.
Zeera meringis yang kemudian pindah ke depan dan duduk di samping suaminya. Rasa nya baru kali ini Devan mengemudikan mobilnya sendiri hanya untuk membawa Zeera jalan-jalan dan memanjakan istrinya itu.
Devan memarkirkan mobilnya di area parkiran taman bermain. Ini untuk yang pertama kalinya ia main ke tempat seperti itu atas permintaan sang istri. Jika biasanya Devan akan sibuk dengan pekerjaan dan urusan perusahaan nya, kini ia akan mengesampingkan itu dan mengutamakan Zeera yang menjadi prioritas nya.
Banyak hal yang mereka lakukan di tempat itu, mulai dari memainkan sebuah permainan menembak balon sampai menaiki biang Lala raksasa. Devan yang melangkah dengan membawa boneka besar yang di peluknya menjadi pusat perhatian para wanita dari banyak kalangan.
Tidak jarang mereka yang iri pada Zeera karena sudah berhasil mendapatkan pria tampan yang nyaris sempurna itu.
"Biar aku aja yang bawa boneka nya." Ucap Zeera merasa tidak enak karena Devan terus di perhatikan banyak orang.
"Gak usah, gak papa, tubuh kecil kamu akan tertutup jika kamu membawa nya." Sahut Devan yang malah meledek sang istri.
"Devan!"
Pria itu tertawa sambil berlari yang langsung di kejar oleh Zeera.
Setelah cukup lama mengantri, akhirnya mereka mendapatkan giliran untuk masuk kedalam biang Lala raksasa. Hal ini juga yang pertama kalinya Devan lakukan, menurutnya ternyata tidak buruk juga bermain di tempat ramai seperti itu. Justru malah terasa menyenangkan apalagi bersama dengan Nazeera.
***
TBC. . .