Pernikahan Didalam Pernikahan

Alena dan Bara baru akan melakukan check in pada hotel yang terlanjur dipesan saat jam 9 malam waktu setempat,Rasa lelah tak dapat lagi bisa diucapkan untuk Alena,karena bukan hanya fisiknya namun juga pikirannya.

Ia juga mengabaikan Ibu mertuanya dan Bi siti yang terus mengirim pesan menanyakan kabarnya.

Alena menunggu diruang tunggu saat Bara yang menawarkan diri untuk menunggu kunci kamar yang akan mereka tempati,Alena memilih berjalan-jalan disekitar hotel yang terlihat sangat indah dengan lampu-lampu yang menyala dan taman yang luas disekitarnya,membuat Alena terus berjalan menyusuri hotel yang berlantai 5 itu.

Saat sampai diujung hotel,Alena melihat sepasang laki-laki dan perempuan sedang bermesraan.Alena memilih memutar arah untuk kembali ketempat sebelumnya,namun suara dari laki-laki yang Ia dengar ,membuat Ia teringat dengan seseorang.

Alena terus mengendap-ngendap untuk lebih jelas siapa lelaki yang suaranya seperti Mas Bagas suaminya.

Sampai jawaban dari kecurigaannya ternyata benar,bahwa lelaki itu adalah suaminya.Alena yang lelah dan sekaligus ingin tau seperti apa wajah istri sirinya,langsung memberanikan diri untuk keluar dari tempat persembunyiannya.

"Halo Mas Bagas....,kamu pasti kaget kan kenapa aku ada dikota yang sama denganmu",sapa Alena dengan tenang.

Bagas langsung menoleh,begitu juga dengan wanita yang bersama Bagas.

"Siapa dia Mas?Apa dia istrimu?",tanya wanita yang terus berada disamping Bagas.

Bagas yang kaget sekaligus bingung,karena yang bersamanya sekarang adalah bukan istri sirinya Clara,melainkan Adiknya yaitu Laura,tapi Bagas harus bicara dengan istrinya terlebih dahulu mengapa dia bisa berada dikota ini.

"Laura....,kamu masuk dulu kekamar ya,nanti aku nyusul",ucap Bagas dengan santainya yang membuat Alena menyadari bahwa nama yang disebut bukan Clara yang Ia tau sebagai istri siri suaminya.

"Siapa lagi dia Mas?kenapa namanya beda lagi dengan nama yang aku tau,kamu menikah lagi atau dia hanya mainanmu sesaat Mas,jawab Mas!!aku perlu tau sebejat apa suamiku aslinya",tanya Alena dengan menggebu-gebu.

Bagas yang sudah terlanjur ketahuan memilih jujur apa adanya,Ia berpikir juga nantinya mereka akan berpisah,jadi tidak ada yang akan Bagas tutup-tutupi dari istri pertamanya.

"Dia adiknya Clara,aku hanya bersenang-senang sesaat sama dia,karena aku punya rahasia besar tentang Laura yang tidak boleh aku ceritakan kepada Clara maupun orang tuanya,jadi timbal baliknya Laura menjadi mainanku saat ini,jadi ya aku terima-terima aja kebahagiaan ini,lagian siapa yang nolak wanita secantik Laura yang masih kencang itu".jawab Bagas dengan santainya.

Alena yang tidak bisa menahan emosinya melayangkan tamparan kepada Bagas.

"PLAKKKKKK".

"Menjijikan kamu Mas,aku kira kamu hanya khilaf karena kesepian disini sehingga kamu menikahi Clara,tapi ternyata sekarang kamu dengan percaya dirinya yang tinggi justru bangga bisa merusak seorang wanita,bagaimana bisa kamu menjadi seperti ini Mas...,aku sungguh nggak menyangka bahwa orang yang aku pilih menjadi Imamku bisa sebejat ini,kamu kenapa Mas!tak ingatkan kamu juga terlahir dari seorang wanita,namun mengapa kamu begini,kamu kenapa Mas!!!".

Bagas yang ditampar dan dibombardir dengan banyak pertanyaan,membuat Ia marah sekaligus kesal.

"Kamu tau kenapa aku seperti ini?itu karena kamu berubah Alena,kamu mengenakan hijabmu dan kamu menutup tubuhmu dengan pakaian panjangmu itu,aku jadi hilang selera sama kamu,bahkan kini aku malu jika harus bertemu dengan temanku saat bersamamu,karena kamu tidak seperti dulu yang tampil cantik dan elegan,sekarang kamu bukan seleraku lagi,aku nggak suka dengan penampilanmu yang seperti itu,kamu seperti Ibu-ibu anak 5,wajahmu juga terlihat semakin tua dengan kamu mengenakan hijabmu".

Bulir air mata menetes secara perlahan dari mata Alena,Ia tidak menyangka apa yang Ia kenakan akan membuat suaminya menghinanya dengan begitu menyakitkan.Namun Ia segera menghapus air matanya dan menatap tajam suaminya.

"Baiklah Mas,aku akan segera mengurus perceraian kita,aku minta maaf ya Mas jika selama menjadi istrimu aku kurang taat,tapi apa yang aku kenakan sekarang juga atas persetujuanmu dulu Mas,kamu dulu bilang bahwa laki-laki diluaran sana tidak boleh ada yang memandang tubuhku selain kamu,mungkin itu saat kamu masih mencintaiku,tapi kini cintamu telah terbagi Mas dan melupakan aku yang sedang berusaha lebih baik,tapi satu yang harus kamu ingat ya Mas,urus Ibumu sendiri mulai hari ini,karena aku nggak akan kembali kerumah itu selain memgambil pakaian yang masih berada disana,dan itu akan aku lakukan saat putusan pengadilan memutuskan bahwa kita sudah resmi berpisah".

Mendadak Bagas teringat dengan keadaan Ibunya,namun mengingat Ibunya telah ada yang mengasuhnya,membuat Bagas menyetujui perceraiannya dengan Alena.

"Baiklah Alena,malam hari ini aku talak 3 kepadamu,kamu sudah bukan lagi menjadi istriku malam ini".

Alena menahan air matanya yang akan kembali mengucur dengan derasnya,Ia tidak mau Bagas mengetahui tangisannya,Ia tidak sudi Bagas akan beranggapan bahwa Ia menangisi perpisahaannya.

Alena memilih pergi,namun baru beberapa melangkah,Bara berdiri dihadapannya.

Bara yang mendengar semuanya pembicaraan antara suami istri yang dalam sekejap telah resmi bercerai secara agama,membuat Ia menatap kasian Alena yang begitu sedih.

Bara mendekat kearah Alena dan mengusap lembut kepala Alena yang mengenakan hijab.

"Sabarlah,dia tidak pantas kamu tangisi,Ia brengsek banget jadi laki-laki,harusnya kamu bisa melaporkannya dengan pasal perzinahan,karena rasa sakitmu harus kamu balas,jangan mau hanya disakiti saja tapi dia enak-enakan aja diluaran sana",ucap Bara memberi nasehat.

Namun apa yang Bara ucapkan terdengar ketelinga Bagas yang masih tak jauh dari tempat itu,Ia berjalan dengan cepat dan mendatangi Alena serta Bara yang begitu dekat berdirinya dengan Alena.

"Siapa Kamu?berani-beraninya kamu memberikan nasehat,kita nggak kenal jadi jangan sok menasehati Alena untuk melakukan tindakan bodoh,karena percuma,aku nggak bakal mau balik sama dia" .ucap Bagas dengan kekesalannya.

"Aku Bara,kamu jangan menyesal laki-laki bajingan,Alena akan semakin bersinar ditanganku,jangan sampai kamu menyesal karena telah menyakitinya,dan harus kamu ingat,nggak selamanya kamu muda dan banyak uang,jadi carilah orang yamg menerimamu apa adanya,karena saat kamu tua dan tak punya apapun yang bisa kamu banggakan,para wanita yang ada disekitarmu sekarang pasti akan pergi menjauh dan kamu hidup sendirian terlunta-lunta".

Bagas yang dinasehati seperti itu memandang Bara dengan tajam.

"Diam,aku tak sudi mendengar ucapan dari laki-laki miskin sepertimu,liat aja pakaian yang kamu kenakan,tidak ada harganya sama sekali,jadi jangan sok belagak menasehati orang yang baru kamu temui",ucap Bagas dengan geramnya,Ia tidak tau bahwa gaji Bagas hanya beberapa menit dari keuntungan dari Perusahaannya".