Julian Lewis seorang pria yang bekerja sebagai pengirim barang.
Dia dihianati istrinya didepan matanya sendiri saat dia mengantarkan sebuah paket makanan pada Apartemen .
Julian melihat istrinya yang sedang bermesraan dengan pria lain.
Julian frustasi karena perbuatan istrinya tersebut.
Tapi saat dia sedang berada dalam masa terkelamnya . tiba - tiba anugrah sistem Harem didapatkan olehnya.
Dengan Sistem tersebut Julian di berikan tugas untuk membuat Para Wanita jatuh cinta padanya.
Tentu saja Julian akan mendapat berbagai keuntungan jika bisa mendapatkan Cinta Wanita yang menjadi target Haremnya.
Akankah Julian Bangkit kembali...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah Yang Besar
Oktaviani masih terkejut karena Julian benar - benar memberikannya rumah , setelah memberi rumah untuk Oktaviani tiba tiba sebuah pemeritahuan muncul dari System.
Faktor Daya Tarik Okataviani : + 20%
[ Ding ]
Nama : Lulu Oktaviani
Umur : 28
Tinggi : 180 cm
Berat : 48 kg
Penampilan : 8.1
Poin suka : 10 %
Keahlian Kusus : Marketing , Manajemen
Target Harem Tersentuh dengan kemurahan hati Host , Selamat anda mendapatkan 1 poin kekuatan ]
Alasan kenapa Daya tarik Oktaviani langsung melonjak sampai 20% karena dia memiliki 3 orang adik , sementara rumahnya yang sekarang sangat sempit , sebenarnya dia juga bermimpi ingin membeli rumah.
jadi dengan tanpa kesengajaan Julian ,dia telah mewujudkan mimpi Oktaviani , karena itulah Daya tarik Oktaviani langsung naik 20%.
Julian mengangguk mengerti , jadi setiap tindakannya akan membuat seorang Wanita akan mulai menyukainya.
Julian sekarang tahu bagaimana cara kerja System , di kemudian melanjutkan membeli Rumah yang seharga 50 Milyar dolar tanpa ragu , System juga tidak memberinya peringatan.
Oktaviani dengan canggung memberikan nomor WA nya " Tuan Lewis ini Nomor Saya , siapa tahu Tuan lewis butuh sesuatu " Ucap Oktiviani malu - malu.
Julian tanpa ragu menambahkan nomor Oktaviani , dia tersenyum senang karena memiliki nomor Wanita Cantik .
" Tuan Lewis ,apakah anda yakin jika Rumah ini untuk saya ?" tanya Oktaviani memastikan.
Julian tersenyum " Tentu saja , lagi pula aku sudah punya rumah ini , jadi jangan sungkan untuk mengambilnya " ucap Julian percaya diri.
Oktaviani tersenyum manis " Walaupun dia tidak terlalu tampan ,tapi dia orang yang sangat baik " gumam Oktaviani dalam hati.
Julian di beri surat pembelian Rumah besar tersebut yang terletak di kota Adrasia , untuk berkas - berkasnya , Oktaviani berjanji dia akan memberikannya langsung besok pada Julian.
Julian tidak mempermasalahkan hal tersebut , karena yang penting sekarang dia sudah memiliki tempat berteduh.
Setelah bertukar nomor dengan Oktaviani , Julian langsung bergegas kerumahnya dengan taksi , betapa terkejutnya Julian saat Sampai dirumah tersebut.
Menurut Julian itu bukanlah Rumah melainkan ,sebuah istana pasalnya memang sangat Besar .
" Pantas saja harganya sangat mahal " ucap Julian sambil menatap takjub rumah tersebut.
Julian menunjukan surat pembelian Rumah pada Security yang bertugas , Security melihat Julian dari Atas sampai kebawah , dia seakan tidak percaya jika Julian yang membeli rumah tersebut ,pasalnya penampilan Julian tidak meyakinkan sama sekali.
Di pandangi security seperti itu , Julian mengerutkan keningnya " Kenapa ?, apa kamu ingin di pecat !" Julian berusaha menjadi layaknya orang kaya pada umumnya.
Security tersenyum kecut " Maaf Tuan... saya hanya memastikan saja "
Julian mendengus " Cepat buka gerbangnya !" Perintah Julian tegas.
Security langsung bergegas membuka gerbang , Julian langsung melangkahkan kakinya masuk , untuk mencapai depan rumah saja Julian harus berjalan selama sepuluh menit , karena halaman yang sangat Luas.
Terlihat seorang Pelayan pria paruh baya menyambut Julian " Selamat datang Tuan Lewis " ucap pelayan sopan.
Karena Oktaviani sebelumnya sudah mengirim foto Julian pada pelayan tersebut , jadi pelayan paruh baya tersebut langsung mengenali Julian.
Julian mengangguk , Pelayan paruh baya kemudian menawarkan diri untuk membawa barang milik Julian " Tuan ..biarkan saya yang membawa barang anda " ucap Pelayan sopan.
Julian dengan senang hati memberikan Kardus yang isinya barang - barangnya tersebut.
Pria paruh baya membimbing Julian untuk ke kamarnya , Terlihat kamar yang begitu besar , pintu masuknya juga bagaikan gerbang sangat besar , Pelayan mempersilahakan masuk Julian.
Betapa terkejutnya Julian , Luas kamar tersebut seperti Luas rumah miliknya dulu , sebuah ranjang mewah, Bar mini di sudut kamar , Lemari pakaian dengan empat pintu , Sofa mewah juga terlihat diruangan tersebut dan masih banyak Fasilitas lainnya.
" Tuan Lewis , Ini adalah kamar utama , apakah anda perlu merubah sesuatu yang anda inginkan di ruangan ini ?" tanya pelayan Sopan.
Julian menggeleng " Tidak perlu , ini sudah cukup bagus , oh..ya nama kamu siapa ?"
" Saya Sebastian Tuan " jawab Sebastian dengan sopan.
Julian mengangguk " Baiklah Sebastian , Siapkan makanan untukku !"
" Baik Tuan !" Sebastian membungkuk hormat dan pergi.
Setelah pintu kamar ditutup Sebastian , Julian langsung melompat keranjang dengan suka cita , karena dia sangat senang mendapatkan Rumah mewah tersebut beserta isinya.
Brightown Real Estate memang memprioritaskan pembelinya , karena semua pembeli Property di Brightown Real Estate semuanya konglomerat, jadi mereka sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk pembeli selama satu bulan penuh.
Seperti bahan makanan , gaji para pelayan selama satu bulan penuh , semua itu sudah di bayar oleh Brightown Real estate semua selama satu bulan , jadi pembeli mengeluarkan uang lagi setelah bulan kedua , tentu saja hal tersebut untuk memuaskan para konsumen mereka.
Julian berbaring di ranjangnya sambil menatap langit - langit " Ah... dengan System ini tidak akan ada yang berani menyinggungku di masa depan !" ucap Julian penuh tekad.
" Baiklah .., mari sekarang pikirkan cara untuk membeli semua kebutuhanku , Aku perlu beli Mobil terlebih dahulu , Tapi bagaimana caranya ?, Setiap membelanjakan uang aku harus membelikan sesuatu untuk target Harem terlebih dahulu ?" Julian terlihat berpikir keras.
Karena menurut Julian , System pasti tidak asal bisa langsung menjadikan setiap Wanita menjadi target Haremnya. Pasti ada kriteria dan minimal Wanita yang harus dia taklukan.
Karena Julian pernah membaca Novel yang hampir mirip , juga peraturannya tidak semudah itu , misalnya jika Wanita dengan kecantikan di bawah 8 tidak akan bisa menjadi Target ,karena tidak sesuai kriteria System.
Jadi Julian menyimpulkan , jika dia ingin membeli sesuatu , dia harus membawa Target Harem yang sudah pasti , daripada harus menebak - nebak terlebih dahulu.
Tak berselang lama , Pintu kamar Julian di ketuk saat Julian sedang berpikir.
" Tok
" Tok
" Tok
" Tuan Lewis saya membawa makanan yang anda Minta "
Julian langsung tersentak , pasalnya suara yang dia dengar seorang Wanita .
Julian mencoba setenang mungkin " Masuklah !" teriak Julian.
" Krieeeeettt !!"
Pintu terbuka , terlihatlah sosok Wanita muda dengan Gunung kembar jumbo yang menonjol dari balik pakaian , Wajahnya seperti bintang film Jav yang sering di tonton Julian.
' glek ' Julian menelan ludah saat pelayan tersebut menghampiri Julian dan menaruh Makanan di atas laci pinggir Ranjang.
" Tuan silahkan , saya permisi dulu " Ucap Pelayan Sopan.
Julian menegur pelayan " Tunggu dulu !"
Pelayan membalik badan " Ada apa lagi Tuan ?"
" Siapa nama kamu ?" tanya Julian mengambil kesempatan.
" Sa..ya Celia Moon Tuan "
[ Ding ]
[ Target Harem terdeteksi ]
Nama : Celia Moon
Umur : 23
Tinggi : 172 cm
Berat : 42 kg
Penampilan : 8.2
Poin suka : 0
Keahlian Kusus : Memasak
Harem Koneksi telah dijalin ,Naikan Poin Suka Target Harem , setiap 10% Poin Target Harem Naik Anda akan mendapatkan 1 Poin peningkatan ,Jika Poin Suka mencapai 95% anda akan mendapatkan kemampuan Khusus yang dimiliki Target Harem ]
Sudah Julian duga jika Celia pasti masuk kriteria System, pasalnya wajah dia memang di atas rata - rata Wanita pada umumnya.
.
.
.
.
.
males jadinya...