Seorang istri yang merasa lelah dengan tingkah suami serta keluarganya. Hatinya begitu sakit melihat sang suami lebih menyayangi keponakannya di banding anaknya sendiri. Arumi layaknya seorang pembantu di dalam rumah mertuanya sendiri.
Suatu hari tanpa sengaja iya melihat putri kecilnya terjatuh karena didorong oleh keponakannya ingin meminta pertolongan, namun siapa sangka malah suaminya memilih membantu dan mengendong keponakannya tersebut. Puncak dari semua, ketika suami Arumi datang. kerumah membawa Siska pulang kerumah dan mengenalkannya sebagai calon istri Nico.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvazkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 27
keluarga Nicholas memilih untuk pergi dari rumah tersebut. Karena percuma saja berdebat dengan keluarga Arumi. karena mereka sudah mengetahui seperti apa Nicholas dan keluarganya memperlakukan Arumi serta Michelle di sana. Dalam perjalanan pulang. Tak ada satupun yang berbicara di dalam mobil. Semua terdiam dengan pikirannya masing masing.
"jika benar mobil ini dan rumah mama akan menjadi harta gono gini. Lalu bagaimana dengan hidup kami kedepannya. Sial, aku kalah Start dengan Arumi. Seharusnya sudah dari lama aku mengambil semua dulu!" batin Nicholas bergumam.
"kalau aku tahu Arumi lebih kaya di bandingkan dengan Monica. Sudah dari dulu aku akan perlakukan dia dengan baik. Apalagi tadi, rumah keluarga Arumi sangatlah besar. Kalau saja aku mau di ajak untuk mampir ke sana setiap ada acara, sudah pasti aku mau ikut" batin Bu Sartika menyesal.
"bagaimana jika Arumi benar benar menuntut kembali semua barang yang telah aku ambil. Sejak kecil, ah tidak. sejak dia masih bayi semua baju dan mainan milik Michella bahan susu Michelle yang mahal aku yang mengambilnya untuk Bella. Bagaimana jika mereka meminta kembali semua itu. itu pasti akan bernilai ratusan juta jika di nominal kan. Apalagi semua barang tersebut bermerk" batin Monica mulai ketakutan.
Sedangkan pak Abraham dan juga William merasa santai saja. mereka sama sekali tidak memikirkan apapun untuk saat ini. Karena meskipun mereka diam saat Arumi di tindas. Setidaknya mereka tidak pernah ikut untuk melakukan hal buruk pada Arumi dan putrinya.
Sampai di rumah, keluarga Nicholas terduduk lemas di rumah keluarga. Terutama Bu Sartika yang terlihat sekali jika dirinya sangat kecewa karena tidak bisa mendapatkan apa apa dari rumah Arumi itu. Padahal mereka memiliki niat yang sudah di rencanakan dari rumah. Tapi, nyatanya mereka masih kalah jika berhadapan dengan kelurga Arumi.
"Bagaimana setelah ini? Apa mereka benar akan menggugat rumah dan mobil yang kau pakai saat ini Nic?" tanya Bu Sartika pada putranya.
"Aku tidak tahu ma, jujur aku sedikit menyesal karena tidak dari dulu saja mengambil uang dan barang berharga milik Arumi. padahal aku yakin jika Arumi memiliki aset sendiri dan itu sangatlah banyak. Apalagi aku juga sempat melihat isi brangkas milik Arumi yang di kamar ada beberapa berkas dan juga emas yang di milikinya juga keluarga terbaru. Ada satu set berlian juga!" ungkap Nicholas dengan jujur.
"APA?" Bu Sartika dan Monica terkejut mendengar perkataan Nicholas.
"apa yang kamu katakan itu benar Nic? Kamu tidak sedang membual kan?" tanya Monica sekali lagi.
"Tidak, aku tidak sedang membuat. Arumi memang memiliki koleksi emas yang cukup banyak dan bagus. Ada satu set berlian juga. Seingat ku itu hadiah dari pamannya yang tinggal di luar negri!" jawab Nicholas meyakinkan.
"kenapa kamu tidak pernah bilang akan aset yang di miliki oleh Arumi Nic. Kamu juga tidak pernah bilang sama mama kalau keluarga Arumi itu kaya raya!" ucap Bu Sartika yang memarahi Nicholas.
"lah, mama saja dari awal tidak menyukai Arumi. Bagaimana caranya Nicholas meyakinkan mama kalau Arumi anak orang kaya. mama hanya melihat penampilan kelurga Arumi dan Arumi yang sederhana. Dan mama meng klaim jika mereka orang dari kalangan bawah.
Lagi pula setiap di rumah Arumi ada acara mama selalu saja menolak ikut saat di ajak ke sana. Nicholas juga sudah sering bercerita jika Arumi itu memiliki banyak uang dan kaya. Tapi Mama masih tidak percaya. Jadi jangan salahkan Nicholas kalau mama merasa kecewa!" jawab Nicholas menyandarkan tubuhnya pada sofa yang entah kenapa terasa begitu keras saat ini.
laki laki gila ga punya otak