NovelToon NovelToon
Painter/Killer

Painter/Killer

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah sejarah / Perperangan / Mata-mata/Agen / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berbakat bernama Palette. Ia terlahir sebagai pelukis yang luar biasa. Kemampuan istimewanya menyeretnya masuk ke dalam masalah hidup yang jauh lebih pelik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duka untuk Potrait dan Palette

Pabrik yang terdapat di kota Potrait adalah sebuah pabrik yang memproduksi perlengkapan untuk melukis dalam jumlah yang besar.

              Media lukis berupa kanvas dan kertas. Alat lukis seperti kuas, pensil, penghapus, palet, pisau palet, easel.

              Cat sebagai bahan untuk melukis. Ada cat air, cat minyak, cat akrilik. Dan perlengkapan tambahan seperti wadah pencucian kuas, kain lap, dan papan penyangga untuk melukis di luar ruangan.

              Di pabrik itu lah sebagian besar penduduk Potrait menggantungkan hidup mereka sebagai pekerja pabrik dengan upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka hari demi hari..

              Setidaknya para pekerja di sana tidak perlu khawatir. Karena pabrik itu lah satu-satunya pabrik yang memproduksi perlengkapan untuk melukis. Hasil produksi mereka sudah dikirim sampai kemana-mana.

              Para pekerja tidak perlu khawatir akan kesejahteraan dan masa depan mereka.

              Di tempat itu pula lah setiap pagi hingga sore hari Rob dan Oliver pergi untuk bekerja. Dari hari senin sampai dengan hari jumat.

              Percakapan di suatu pagi di rumah keluarga Palette.

              “Lihat sudah jam berapa sekarang?”,

              “Apa kalian ingin mendapat hukuman karena terlambat masuk sekolah?”,

              Oliver bertanya kepada kedua adiknya yang masih belum selesai memakan sarapan mereka.

              “Oliver, hari ini kami tidak masuk sekolah”,

              “Kami sudah mulai libur sekolah Oliver”,

              Eliana dan Jack menjelaskan kepada kakak mereka.

              “Sebaiknya kamu yang bergegas Oliver”,

              “Ayah sudah menunggumu”, kata Jack.

              “Oliver busnya sudah datang”,

              Terbukti, Susan berteriak dari luar memanggil Oliver. Bus yang akan membawa Rob dan Oliver ke pabrik sudah tiba.

              “Aku datang”, teriak Oliver membalas.

              “Peluk aku Jack”,

              “Peluk aku Eliana”,

              Oliver menghampiri Jack dan Eliana di tempat duduk mereka. Oliver memeluk Jack dan Eliana.

              “Ada apa denganmu?”, tanya Jack.

              “Badanku sedikit demam”, jawab Oliver.

              “Sebaiknya kamu tidak usah masuk kerja hari ini”,

              “Tulis saja surat izin lalu biar ayah yang menyampaikannya”, usul Jack.

              “Itu benar, sebaiknya kamu tidur di rumah kami berdua akan merawatmu Oliver”, kata Eliana.

              “Tidak perlu. Aku juga tidak tahu mau melakukan apa jika seharian berada di rumah”,

              “Aku berangkat dulu”,

              “Jaga ibu baik-baik selama aku dan ayah bekerja”, Oliver pun berangkat.

              “Bye Oliver”, Jack dan Eliana.

              Jack dan Eliana tidak tahu bahwa pagi itu adalah hari terkahir mereka melihat Rob dan Oliver.

              Pagi itu ayah dan si sulung tidak pernah sampai ke pabrik. Bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan yang fatal.

              Seluruh penumpang di dalam bus itu tewas seketika di tempat kejadian. Mereka sama sekali tidak tertolong karena nyala api yang begitu besar melahap seluruh badan kendaraan.

Korban meninggal dilaporkan berjumlah dua belas orang. Semua identitas mereka sudah diketahui. Termasuk di dalamnya ada nama Rob Palette dan Oliver Palette.

               Tersebarnya berita ini begitu cepat. Secepat pula menikam pedih hati orang-orang yang ditinggalkan.

              Keluarga yang ditinggal pergi sangat terluka. Tidak ada yang bisa dilakukan selain bersedih dan meratapi.

              Apalagi mereka yang meninggal meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Atau hubungan yang baru saja bermekaran.

              Dari kedua belas penumpang yang meninggal itu menyebabkan berubahnya status orang-orang yang ditinggalkan.

              Ada yang menjadi janda, ada yang menjadi yatim dan ada yang menjadi hancur jiwanya karena tidak lagi punya kekasih.

              Seperti itu lah Susan, Jack, dan Eliana ketika mereka dipaksa kuat menghadapi kenyataan kehilangan. Mereka harus terus berjuang demi melanjutkan hidup setelah kepergian Rob dan Oliver.

              Begitu juga dengan keluarga yang lain yang tertimpa musibah serupa.

              Untuk beberapa saat kota Potrait menjadi mendung karena peristiwa mengenaskan tersebut.

              Kumpulan awan-awan hitam selama beberapa hari turut berduka memayungi kota tempatnya para pelukis.

1
🤯
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!