NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:986
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

salah paham Rose

“mari biar ku bantu.” Robert memegangi erat tangan Rosella saat menuntunnya saat memasuki bathtub yang sudah terisi dengan air hangat dengan beberapa kelopak mawar,

Rosella mendesah pelan saat menyandarkan tubuhnya,  air hangat segera menyelimuti kulitnya yang haus dan pucat itu.

“Airnya tidak terlalu panas kan.” Tanya Robert saat merapikan rambut panjang Rosella di belakang membiarkannya terjatuh di lantai.

Rosella mengangguk perlahan, dia mulai  menyandarkan kepalanya pada ujung bak mandi berniat untuk memudahkan Robert.

“Baiklah, tunggu sebentar aku akan mengambilkan sampo kesukaan mu sebelum mencucinya.”  Robert segera berdiri melangkah menuju laci, mengeluarkan beberapa barang di sana.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu yang membuat Robert kesal akibat mengganggu waktu berharganya dengan Rosella.

“sebentar.” Ucapnya saat berjalan menuju pintu mulai membukanya sedikit untuk melihat pengunjung itu.

 Fiona yang sudah berdiri di samping pelayanan bersiap untuk menerobos masuk ke dalam ruangan, begitu dia melihat  pintu terbuka, Fiona dengan mudah berlari masuk melalui celah di bawah kaki ayahnya.

Robert segera tersentak begitu melihat Fiona berlari melewati kakinya.

“Fiona hati-hati.” Gumamnya dengan tersenyum kecil saat melihat putrinya segera mengganggu Rosella di dalam bak mandi

“tuan ada panggilan masuk untuk anda, ini dari tuan Kevin.” Gumam pelayan saat dia mengulurkan tangannya untuk memberikan telepon kepada Robert.

Robert segera mengalihkan perhatiannya pada Fiona mengambil telepon dari tangan Pelayan lalu menutup pintu kembali, Robert menjepit telepon itu di antara bahu dan telinganya, kembali mengambil peralatan mandi mendekati Rosella.

“Ada apa Kevin tumben kau menelepon ku di saat-saat seperti ini, biasanya kau sangat sibuk.” Robert pun  membasahi rambut panjang Rosella, menuangkan sampo di permukaannya mulai mencucinya dengan perlahan.

“Robert ini berita buruk, mereka melakukan pengeboman lagi di sekitar rumahku, kali ini mereka melakukan strategi yang berbeda dari sebelumnya.”

Mendengar penjelasan itu Robert mengerutkan keningnya dengan jengkel.

Kevin kembali membuka mulutnya untuk berbicara.

“aku akan menyelidiki ini dan menemukan segera sarang mereka berada memusnahkannya di sana, Robert ketatkan pengawasan di sekitar rumahku, aku menduga mereka akan menyerang mu setelah menyerangku.”

“itu mungkin, aku mengerti Kevin, berhati-hati la aku akan menyelidiki mereka juga segera.” balasnya dengan tegas.

Fiona segera mendekat dengan ayahnya saat dia mendengar nama Kevin disebut.

“ayah aku juga ingin berbicara dengan paman Kevin, berikan aku teleponnya.” Fiona kegirangan berusaha untuk mengambil telepon yang di luar jangkauannya.

Robert menyeka tangannya yang penuh buih dengan handuk kecil, mendekatkan telepon itu ke telinga Fiona sambil tersenyum.

Rosella berbalik untuk melihat Fiona dengan hangat bergumam pelan saat bertanya.

“apa yang ingin dikatakan untuk paman Kevin sayang.” Jari-jarinya mengusap pipi mungil itu.

“paman Kevin, mahkota yang paman berikan kepadaku sudah patah akibat Fiora, aku ingin mahkota yang lebih cantik dari itu, paman bisa memberinya untukku yang banyak kan.” dengan nada bersemangat Fiona melihat wajah  ayahnya saat meminta kepada Kevin.

Robert tidak menunjukkan amarah sedikit pun walaupun dia tahu putrinya sedang meminta kepada orang lain, justru dia tersenyum lebar menatap putrinya dengan anggukan, Robert tahu hal sekecil itu bisa saja dia berikan, namun melihat kedekatan putri kecilnya  dengan Kevin lah yang membuatnya merasa senang.

“Tentu saja paman akan segera mengirimkan mahkota yang cantik dengan banyak ke sana, tunggu saja oke.” Ketegangan di hati Kevin segera padam kini digantikan dengan kehangatan, dia hanya bisa tersenyum lebar saat mengetahui permintaan kecil Fiona.

“terima kasih paman, aku mencintaimu.” tawa kecil terdengar di sela-sela ucapan Fiona, saat Robert mulai menggelitik perutnya.

“paman juga mencintaimu putri kecil.” Kevin mulai mengakhiri panggilan meletakkan ponselnya.

"sarapan akan mulai sebentar lagi, ayo kita harus bergegas selesai." Robert mulai menyirami rambut Rosella dengan mengunakan shower, menghilangkan buih dan sampo di sana.

"aku ingin makan sandwich stroberi buatan Ayah, itu sangat enak." Fiona memeluk lengan besar Robert bersandar di sana.

"tentu saja sayang, ayah akan buatkan untukmu, tetapi sekarang Fiona harus menjauh, ayah takut kau akan basah dan harus mandi lagi oke." perintah Kevin dengan nada lembut menatap Fiona, tanganya terus bekerja di rambut Rosella.

Fiona mengangguk melepaskan pegangannya perlahan, melangkah mundur.

"ayah aku akan bermain dengan bibi saja." gumam Fiona.

"ya sayangku, jangan nakal-nakal oke."

Fiona mengangguk, segera pergi dari sana.

"kita masih punya waktu luang, nikmati saja oke." bisik Robert dengan sensual di telinga Rosella.

Fiona mengintip di balik pintu kamar Gisella, melihat Fiora dan bibinya sedang membuat sesuatu di sana, dia mulai sengaja berdiri di depan pintu menampakkan dirinya agar mereka juga mengajaknya.

Fiora dan Gisella segera melihat kearah Fiona yang berdiri diam di sana.

"dia pasti ingin bergabung, abaikan saja, Fiona selalu merusak apa yang kita buat dengan tingkahnya." gumam Gisella dengan pelan memberi tahu Fiora.

Fiora mengangguk kembali menyusun manik-manik di tangannya.

"bibi apa kalian sedang membuat gelang, aku juga mau." ucap Fiona dengan pelan menyandarkan tubuhnya di pintu kayu.

"kau selalu merusak Fiona, tidak perlu ikut kami juga akan membuatnya satu untukmu yang bagus." balas Gisella tidak mengalihkan perhatiannya kepada kerjaannya.

"ya kakak, aku sudah membuat gelang dengan mutiara putih kesukaan mu, tunggu saja ya." senyum Fiora kepadanya sebelum mengalihkan perhatiannya lagi.

Fiona mengangguk hanya terdiam disana terus memandangi mereka.

Rose berjalan melewati kamar Gisella saat ingin menuju ke kamarnya sendiri, dia menoleh melihat Fiona yang berdiri disana memandangi Gisella dan Fiora yang tertawa cekikikan, dengan marah Rose berjalan masuk memegangi tangan kecil Fiona di sampingnya.

"apa-apaan ini Gisella, mengapa kau tidak menyuruh Fiona untuk masuk juga," tanyanya dengan mengerutkan kening.

"jika Fiona ikut dia hanya selalu mengacaukan pekerjaan kami." cibir Gisella.

"dia hanya anak-anak yang ingin tahu tentang banyak hal, jangan seperti ini lagi, kau tidak boleh memperlakukannya sesukamu." desis Rose menatap adiknya dengan tegas.

"ya ya ya," balasnya dengan acuh tak acuh.

"Gisella aku memperingatkan mu, kau jangan berbuat sesukamu dengan putri Robert."

Rose segera menundukkan kepalanya untuk menatap Fiona.

"ayo bersama bibi saja, tidak usah disini." Rose segera menarik Fiona bersamanya.

Fiona terdiam sejenak mengikuti kecepatan langkah kaki Rose.

"bibi apa kita akan membuat gelang juga seperti Fiora dan Bibi Gisella."

"kita akan membuat banyak, gelang, kalung dan Masi banyak lagi, bibi punya semua pernak-pernik yang bagus lebih dari pada punya mereka, tenang saja.

Fiona segera tersenyum lebar mengangguk bersemangat.

Rose membuka pintu kamarnya membawa Fiona masuk ke dalam, mengambil beberapa kotak dari lacinya memperlihatkan kepada Fiona pernak-pernik mahal yang berkilauan didalamnya.

"ayo kita buat untuk Fiona."

 

 

 

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!