🏆Novel Legendaris🏆
Kisah seorang gadis berusia 17 tahun yang dipaksa menikah untuk menggantikan adik kandungnya yang di lamar oleh keluarga Van Rogh Costel III tetapi adiknya, yang bernama Jingmi menolak lamaran keluarga bangsawan tersebut yang mengakibatkan kemarahan keluarga Van Rogh Costel III.
Untuk meredakan amarah keluarga Van Rogh Costel III maka Jia Li yang merupakan anak kedua keluarga imigran bermarga Kwee yang sukses itu terpaksa di nikahkan dengan anak pertama Van Rogh Costel III yaitu Van Costel IV anak laki-laki keluarga bangsawan di Rumania.
Sayangnya Van Costel IV yang akan dinikahkan dengan Jia Li, dia bukanlah manusia...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
Pertemuan Antar Klan Bangsawan
Dalam perayaan penyambutan hantu Van Costel IV yang dilakukan secara meriah itu membuat suasana di lembah Moldova gegap gempita.
"Tuan Van Costel ada kabar dari segenap utusan klan bahwa para petinggi klan akan datang pada perayaan Samhain ini", ucap Antolin Lucian.
"Iya, aku mengerti, dan bersiap-siaplah menyambut kedatangan mereka, Lucian", sahut Van Costel.
"Kami sudah mengatur semuanya bahkan telah mempersiapkan sejumlah acara untuk mereka, tuan", lanjut Antolin Lucian.
"Apakah klan Dalca akan menghadiri festival ini ?", tanya Van Costel.
"Entah, tuan, karena utusan tidak menyampaikan berita khusus mengenai klan Dalca tetapi kami mendengar dia telah menyebar beberapa mata-mata di lembah Moldova ini", sahut Antolin Lucian.
Tiba-tiba Van Costel IV menyerang Antolin Lucian dengan mengarahkan tangannya kepada utusan itu.
"Aku tidak pernah mempercayai orang-orang disekitarku... Mungkin saja diantara mata-mata itu adalah kamu... Antolin Lucian...", ucap Van Costel sambil menatap tajam Antolin Lucian.
"Tuan...", sahut Antolin Lucian membalas menatap dingin Van Costel IV.
"Apakah kamu tidak mengerti bahwa tak seorangpun dari anggota klan yang dapat aku percayai", ucap Van Costel menyeringai sinis.
"Hal wajar bagi anda untuk tidak mempercayai siapapun diantara kami para klan tetapi aku tidak memiliki alasan untuk mengkhianati anda, Tuan Van Costel", lanjut Antolin Lucian.
"Tidak perlu alasan untuk berkhianat, Lucian, karena apapun dapat saja berubah tanpa memerlukan alasan kuat untuk melakukannya", ucap Van Costel serius.
"Demi nama Zeus terkuat, aku tidak pernah berpikir untuk melawan mu, tuanku yang terhormat, bagiku kekuasan di kursi klan bukanlah tujuan utamaku", sahut Antolin Lucian.
Van Costel langsung tertawa keras ketika mendengar jawaban dari Antolin Lucian yang sangat meyakinkan sekali.
Tidak untuk utusan yang bernama Antolin Lucian karena dia sama sekali tidak memahami jalan pikir tuannya.
Perayaan Samhain yang berlangsung di lembah Moldova masih terlihat meriah.
Dihadiri sejumlah petinggi klan pada Festival Samhain untuk merayakan pesta penuh bahagia itu.
Hanya saja tidak untuk klan Dalca dari keturunan Wallachia yaitu Klan Vlad V yang merupakan seteru utama dari klan Van Rogh Costel III.
Mereka tidak datang pada acara penyambutan kebangkitan hantu Van Costel IV bahkan sengaja keluarga bangsawan Van Rogh Costel III tidak mengundang klan Vlad V ke acara tersebut.
"Selamat untukmu Van Costel atas bangkitnya kembali dirimu dari kematian dan menuju hidup abadi", ucap salah satu tamu yang hadir di acara Samhain.
"Klan Van Apostol ! Aku sangat tersanjung dengan ucapan mu yang bersimpati padaku", ucap Van Costel seraya menyeringai tajam.
"Aku mengatakannya dalam lubuk hatiku yang paling dalam, Van Costel. Dan ini bukanlah hanya sekedar simpati saja", sahut pria bernama Van Apostol III.
"Perayaan ini menjadikan ajang pertemuan antara klan bangsawan dan merupakan kesempatan terbaik bagi kita", ucap seorang tamu yang lainnya.
"Benar Danut Mihai, perayaan ini mampu menyatukan kita dari ketiga belas klan bangsawan tapi sayangnya Dalca tidak hadir dalam perayaan Samhain ini", sahut pria berpakaian setelan jas merah menjuntai ke bawah lantai.
"Apakah kamu tidak memberitahukan kabar baik ini padanya, Ionatan ?", tanya seorang tamu perempuan berparas manis dengan lekuk tubuh yang sangat proporsional.
"Tidak, karena aku pikir dia akan segera mengetahuinya tanpa perlu aku kabari, Alexandra Vasilica", sahut Ionatan Ferdinand V.
"Tidak hanya Dalca, tetapi klan Sahitis, klan Geza dan klan Florentin tidak terlihat disini", ucap Alexandra Vasilica.
"Mungkinkah mereka terpengaruh oleh Dalca !?", tanya Ionatan.
"Aku rasa mereka tengah mengurus sesuatu yang teramat penting sehingga mereka tidak dapat hadir dalam acara ini", jawab seorang pria berdasi kupu-kupu dengan rompi merah dari arah samping.
"Rupanya kamu Demetri...", ucap Vasilica. "Kamu baru datang ?", sambungnya.
"Aku baru datang dari wilayah balkan, Vasilica sayang", sahut Demetri.
"Jangan bicara sembarangan, Demetri !", kata Vasilica seraya memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Apa kabar Van Costel ?", sapa pria bernama Demetri.
"Seperti yang kamu lihat sendiri, kabarku sangatlah baik, Demetri", sahut Van Costel.
"Syukurlah Costel karena kabar kembalinya dirimu merupakan angin segar bagi semua klan", kata Demetri.
"Hmmm... Tetapi aku tidak melihat kegembiraan itu dari klan lainnya, Demetri...", ucap Van Costel.
"Tidak adakah yang lebih penting dari ini, menyambut sesama anggota klan yang telah kembali dari kematian, bukankah syarat mutlak untuk semua klan bangsawan", ucap Ionatan.
"Apakah kamu tahu penyebab mereka tidak hadir di perayaan ini, Demetri ?", tanya Van Apostol.
"Aku juga tidak tahu alasan mereka tidak hadir dalam perayaan Samhain ini dan bukanlah urusanku jika mereka tidak datang karena aku tidak memiliki hubungan khusus dengan mereka", sahut Demetri.
"Dari peperangan Patra yang sebelumnya diantara klan bangsawan, bukankah mereka telah menyatakan permusuhan secara terang-terangan !?", kata Vasilica.
"Kita termasuk dalam peperangan Patra, Vasilica", sahut Ionatan.
"Tetapi kita telah berdamai setelah semua klan sepakat untuk menyetujui bahwa Klan Van Rogh Costel III yang berkuasa penuh di Wallachia", jawab Vasilica.
"Apakah kita telah berdamai ?", tanya seorang pria yang mengenakan satu lensa di matanya.
"Apa pendapatmu Mazonn ?", sahut Demetri.
"Aku tidak memiliki sebuah pendapat khusus, karena perang Patra telah berlalu dua puluh tahun yang lalu...", ucap pria bernama Mazonn.
"Apakah Dalca benar-benar menyatakan permusuhan secara terang-terangan ?", tanya Danut.
"Jika benar demikian artinya Dalca telah melanggar perjanjian yang telah disepakati oleh seluruh pendahulu klan", sahut Ionatan.
"Aku tidak tahu alasan Dalca yang sebenarnya dengan menolak secara terang-terangan kekuasaan Van Rogh Costel III atas Wallachia", ucap Danut.
"Mungkinkah dia sengaja tidak hadir karena alasan itu", ucap Mazonn.
"Atau mungkin dia tidak mendengar kabar bangkitnya Costel dari alam kematian, tidak ada yang tahu mengenai hal ini", sahut Ionatan.
"Dalca benar-benar telah menyalahi aturan diantara para klan", ucap Demetri.
"Jangan mengambil kesimpulan terlebih dahulu karena kita tidak tahu tentang hal ini yang sebenarnya", ucap Danut.
"Oh iya, Costel, bagaimana kamu dapat kembali hidup ?", tanya Van Apostol.
"Maaf, Van Apostol, mengenai hal itu adalah sebuah rahasia di dalam keluarga Van Rogh Costel III", sahut Antolin Lucian yang tiba-tiba muncul dari dalam ruangan pertemuan.
"Lucian, kamu rupanya...", sapa Vasilica.
"Apa kabar semuanya ? Aku harap kalian baik-baik saja dan semoga kalian menyukai acara perayaan Samhain ini", sahut Lucian.
"Terimakasih atas perhatian mu pada kami semua para anggota klan, dan kami berharap kamu dalam keadaan yang sama baiknya dengan kami semua", kata Mazonn.
"Tidak ada kabar sebaik ini dan kehadiran kalian merupakan sesuatu berita terbaik bagi kami", jawab Lucian.
"Baiklah, karena semua telah hadir, bagaimana kalau kita semua merayakan perayaan Samhain ini dengan sebotol anggur yang menyegarkan", ucap Ionatan.
"Anggur !? Apa kamu membawanya dari pedalaman Perancis ?", kata Demetri.
"Mana ada pedalaman di negara Perancis, Demetri !? Jangan terlalu mengada-ada dan mengarang cerita bohong", sahut Ionatan.
"Sayang sekali aku tidak terlalu suka anggur merah, Ionatan", ucap Demetri.
"Baiklah, aku tidak akan menawarkan minuman ini padamu, aku hanya bersulang untuk menyambut kembalinya Van Costel", lanjut Ionatan.
Demetri yang mendengar jawaban dari Ionatan hanya tersenyum saja.
"Tolong kamu siapkan gelas wine untuk para tamu", perintah Antolin Lucian pada seorang pelayan pria.
"Baik Tuan Lucian", sahut pelayan pria itu.
Terlihat pelayan pria dari keluarga Van Rogh Costel III memberi beberapa gelas wine kepada para anggota klan yang lainnya.
"Silahkan nikmati minuman spesial ini karena aku jarang-jarang membawa hadiah khusus dan ini adalah kesempatan kalian untuk menikmati wine segar", ucap Ionatan.
"Ucapan mu terlalu manis, Ionatan", kata Vasilica.
"Ayolah sayangku, ini adalah perayaan terbaik untuk kita semuanya ! Janganlah bersikap sinis padaku Vasilica sayang", sahut Ionatan.
"Yah, baiklah, Ionatan, demi menghargai Costel maka aku menerima ajakan ini", ucap Vasilica.
"Itu kabar yang sangat bagus buat ku dan aku harap kamu menerima ajakan kencan dariku, Vasilica sayang", kata Ionatan.
"Jangan terlalu bermimpi, Ionatan", kata Vasilica.
Ionatan menuangkan sebotol anggur merah campuran dari Cabernet Sauvignon (65%), Cabernet Franc (8%) Merlot (25%) serta Petit Verdot (2%) ke dalam gelas wine milik Vasilica.
"Nikmatilah anggur spesial dariku, Vasilica sayang", sahut Ionatan.
"Hmmm... Terimakasih...", ucap Alexandra Vasilica seraya menenggak segelas wine di tangannya.
Ionatan juga membagikan sebotol anggur merah kepada yang lainnya secara bergiliran, dia menuangkan satu per satu wine itu ke dalam gelas semua anggota klan.
"Kamu mendapatkan anggur merah ini darimana Ionatan ?", tanya Demetri yang tampak puas mencicipi segelas wine miliknya.
"Apa aku perlu memberitahukan padamu ?", tanya Ionatan.
"Terserah padamu saja kalau begitu, Ionatan dan aku tidak akan memaksanya", sahut Demetri.
"Aku mendapatkannya di negara Perancis, Letak perkebunannya berada di dataran tinggi di sebelah barat Château Beychevelle yang kaya kerikil", jawab Ionatan.
"Kamu baru berkunjung ke sana Ionatan", ucap Mazonn.
"Iya, Mazonn, aku baru kembali dari Chateau beberapa hari yang lalu", jawab Ionatan.
"Kapan-kapan kita pergi bersama ke Chateau Beychevelle jika kamu hendak ke sana, Ionatan", ucap Mazonn.
"Tampaknya kamu sangat tertarik pergi ke sana, Mazonn", sahut Ionatan.
Mazonn hanya tersenyum mendengar ucapan Ionatan tanpa memperpanjang pembicaraan tentang rencananya ke Perancis lagi.
lom ada endingnya
diasaat Antolin memohon mohon lo aja hati u aja membatu. giliran itu baru so soan. aku bantuin karena dia ga tau apa apa.
Heh Kalau mau nolongin orang dengan tulus gak mungkin lo itu masih berbelit dengan masakelam yang lo alami. kesannya gak ikhlas nolonginnya. Katanya GURU kok kelakuan tak mencerminkan seorang Guru/Pooh-pooh/.
disaat Dimitri Peka ,Masonn gak peka.
di saat mason bicara ambigu disitulah Dimitri bertanya kemudian disaat dimitri berbicara ambigu disitulah mason juga bertanya tanya./Shame//NosePick//Pooh-pooh/
Teruslah kalian berdua planga plongo
terus kami yang baca juga ikut bertanya tanya dengan percakapan kalian yang ambigu/Shame/
wahai wanita...
cintailah aku...