NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Sempurna

Kesayangan Tuan Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nikma

Ellia Naresha seorang gadis kecil yang harus menjadi yatim piatu diusianya yang masih sangat muda. Setelah kepergian orang tuanya, Ellia menjalani masa kanak-kanaknya dengan penuh siksaan di tangan pamannya. Kehidupan gadis kecil itu akan mulai berubah semenjak ia melangkahkan kakinya di kediaman Adhitama.

Gavin Alvano Adhitama, satu-satunya pewaris keluarga Adhitama. Dia seorang yang sangat menuntut kesempurnaan. Perfeksionis. Dan akan melakukan segala cara agar apa yang diinginkannya benar-benar menjadi miliknya. Sampai hari-hari sempurnanya yang membosankan terasa lebih menarik semenjak Ellia masuk dalam hidupnya.

Cinta dan obsesi mengikat keduanya. Benang takdir yang sudah mengikat mereka lebih jauh dari itu akan segera terungkap.

Update tiap hari jam 08.00 dan 20.00 WIB ya😉🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pahlawan Berseragam

Malam itu juga Ellia pergi menuju ke kota B menggunakan kereta api. Karna uangnya tak cukup ia memohon untuk menumpang di gerbong barang. Ia duduk di sudut gerbong yang dingin beralaskan koran bekas yang ia temukan di stasiun.

Perjalanan dari kota A ke kota B ini cukuplah panjang. Bisa lebih dari 12 jam perjalanan. Dan sudah dipastikan ia akan sampai di kota B besok pada waktu tengah malam.

Ellia hanya bisa termenung menatap jalanan yang ia liat di sekitarnya bergerak dengan cepat. Tak seperti hidupnya yang terasa lama sekali berputar setelah kematian orang tuanya.

Berulang kali Ellia ingin sekali kabur dari semua ini dan ikut ke tempat orang tuanya berada. Tapi, berulang kali juga Ellia berusaha berpikir positif kalo semua ini akan segera berlalu dan dia akan kembali bahagia.

Begitu juga perjalannya ke kota B. Ia tak bisa menebak nasib apa yang sudah menunggunya diujung jalan panjang itu. Tapi, ia terus meyakinkan dirinya, kalo semua akan baik-baik saja.

Tak terasa waktu berlalu dan sampailah Ellia ke kota B. Ia turun dari kereta api dan melihat sekitarnya. Di sinilah ia akan menjalani hidupnya yang baru. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan berat.

Stasiun masih terlihat ramai walaupun sudah tengah malam. Begitu banyak orang yang berlalu lalang. Banyak juga keluarga-keluarga yang sedang menantikan kedatangan anggota keluarganya yang lain. Saat mereka bertemu, mereka akan berpelukan dengan haru.

Melihat itu, sedikit membuat hati Ellia sesak. Ia kembali teringat akan kedua orang tuanya. Bahkan, ia juga ikut membayangkan bagaimana jika orang tuanya juga hadir dan berdiri diantara orang-orang di sana dan sedang menunggu kedatangannya. Senyum miris muncul di wajah Ellia. Ia segera menepuk kedua pipinya dengan keras, berusaha mengembalikan fokusnya.

"Aku akan baik-baik saja. Semua akan baik-baik saja." Lagi-lagi Ellia merapalkan mantra andalannya. Sembari berharap apa yang ia katakan bisa menjadi kenyataan.

Setelah cukup mengembalikan kesadarannya, kini ia dihadapkan masalah baru. Bagaimana ia bisa menemukan teman bibinya, hanya berbekal nama dan alamat. Bagaimana ia bisa kesana tanpa sepeserpun uang? Ellia hanya bisa menatap nanar kerumunan orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya.

Karna kelelahan juga kelaparan Ellia memutuskan untuk beristirahat sejenak di stasiun itu. Ia duduk di sudut stasiun dengan menekuk lututnya agar tubuh kecilnya tetap hangat di tengah dinginnya malam itu.

"Nak .. Nak bangun .."

Suara asing membuat Ellia terkesiap. Ia mengerjapkan matanya bingung. Sembari berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari yang tenyata sudah bersinar terang. Tanpa sadar ia sudah cukup lama tertidur di stasiun.

"Nak, kamu ingin pergi ke mana?" Tanya seorang pria paruh baya dengan seragam lengkapnya. Sepertinya ia penjaga stasiun.

Ellia yang baru menyadari keberadaan pria itu cukup terkejut. Ternyata suara asing yang membangunkannya itu adalah suara pria itu. Belum sempat Ellia menjawab Pria itu kembali berkata.

"Paman sudah memperhatikanmu dari semalam. Kamu seperti kebingungan. Kamu mau ke mana nak? Bisa paman bantu?" Tanya pria paruh baya itu ramah. Senyumnya yang tulus membuat hati Ellia sedikit menghangat.

"Ah. Halo paman, saya ingin menemui seseorang. Apakah paman kenal orang ini?" Tanya Ellia sembari menunjukkan secarik kertas yang diberikan bibinya.

Pria paruh baya itu menerima secarik kertas tersebut. Ia melihat ada nama dan alamat di sana. Setelah membacanya sekilas ia tersenyum dengan lebar.

"Oh, kamu tamunya Yunus Amerta? Aku mengenalnya cukup baik." Mendengar hal itu mata Ellia berbinar senang. Tak ia sangka, orang pertama yang menawarkan bantuan padanya mengenal orang yang sedang ia cari.

"Benarkah paman? Syukurlah. Apakah alamat itu cukup juah dari sini? Bagaimana cara saya bisa sampai ke sana?" Tanya Ellia ragu-ragu. Ia harus memastikan bisa menemui pria bernama Yunus hari itu juga.

"perjalanan dari stasiun ini ke alamat itu cukup jauh nak. Bisa dua jam berkendara. Kamu bisa naik bus dari stasiun ini ke sana, karna kereta tidak ada yang ke sana." Jawab pria itu menjelaskan.

"Hm, kira-kira berapa ya pak biaya naik busnya?" Tanya Ellia lesu.

Pria itu menangkap ada kegelisahan dalam pertanyaan Ellia. Ia juga mengamati kondisi Ellia waktu itu. Dia bisa membaca apa maksud pertanyaan Ellia.

"Ayo biar paman antar mencari bus di depan stasiun." Ajak pria itu tanpa menjawab pertanyaan Ellia.

Walaupun bingung Ellia hanya bisa mengikuti langkah pria paruh baya di depannya itu dengan patuh.

Sesampainya di depan stasisun, pria itu langsung mengedarkan pandangannya. Tak lama kemudian ia kembali berjalan ke sebuah bus yang memang sedang berhenti menunggu penumpang di sana. Kemudian pria itu menemui kernet bus dan membeli selembar tiket. Ellia mengamati semua aktivitas itu dengan bingung dan bertanya-tanya.

"Naiklah bus ini nak. Pemberhentian terakhir adalah daerah tujuanmu." Ucap pria itu sembari memberi Ellia selembar tiket bus yang baru ia beli.

Ellia cukup terkejut menerima tiket dan kebaikan pria itu. Hari ini pertama kali mereka bertemu. Bahkan, ia sendiri belum mengetahui namanya. Namun, pria paruh baya itu begitu baik padanya.

"Te .. Terima kasih paman. Terima kasih banyak. Saya sungguh gak menyangka paman akan membantu saya. Paman kan belum mengenal saya. Bagaimana cara saya membalas kebaikan paman ini?" Ujar Ellia dengan suara gemetar menahan tangis. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya. Kebaikan sederhana yang baru ia terima membuat perasaannya campur aduk saat itu.

"Ini hanya hal kecil. Menolong seseorang itu tidak harus kalau sudah kenal. Tidak perlu membalasnya. Cukup suatu saat nanti kalau kamu bertemu paman lagi, jangan lupa disapa ya." Jawab pria itu dengan senyum tulus.

"Baik, tentu saja paman. Sekali lagi terima kasih banyak. Untuk terakhir, boleh saya tau nama paman siapa?" Tanya Ellia.

"Bram. Nama paman Bram. Kalau kamu sudah bertemu Yunus nanti, sampaikan salamku padanya ya." Jawab pria itu yang ternyata namanya Bram. Dan Ellia pun mengangguk sebagai jawaban.

Tak lama kemudian, kernet bus berteriak menandakan bus akan segera berangkat. Bram menyuruh Ellia untuk segera naik ke dalam bus. Ellia menurut, ia segera masuk ke dalam bus dan mengambil tempat duduk di sebelah kaca. Di sana ia bisa melihat Bram.

"Terima kasih paman. Sampai jumpa lagi." Teriak Ellia dari dalam bus. Kemudian ia melambaikan tangan pada Bram. Bram membalas dengan senyum dan lambaian tangan Ellia.

Perlahan bus pun mulai bergerak menjauh meninggalkan stasiun. Lambat laun ia sudah tak lagi bisa melihat Bram. Ellia kembali menyandarkan tubuhnya. Walau kantuk sudah menghilang. Perutnya yang lapar masih meronta ingin diisi.

Ia memeluk perutnya sendiri dengan kencang dan memaksa matanya untuk kembali terpejam saja agar ia tak merasakan laparnya. Sembari menunggu bus itu membawanya ke satu-satunya harapannya. Walaupun kekhawatiran masih terngiang, apakah orang itu mau menerimanya. Ellia menepis semua hal itu dan berusaha berpikir positif saja.

.

.

.

Bersambung ...

1
Ita Xiaomi
Berharap Ellia aman-aman saja.
Ita Xiaomi
Jgn ganggu Ellia. Ntar ribet urusannya klo Clara ikut campur.
Ita Xiaomi
Terharu.
4U2C
memang apa lagi yang diingin nyonya CLARA sama ELLIA,,pasti akan menyuruh ELLIA ini itulah,,kerana CLARA merasakan diri cukup pantas jadi nyonya 🤣🤣🤣🤣🤣 kasihan ELLIA nantinya,,seorang anak angkat perkeja kebun haruskah direndahkan didepan orang ramai ya..
Nikma: Huhu, perbedaan kasta memang sangat ironis yaa🥺🥺
total 1 replies
susy yudhistira
sadar vin.....
Nikma: Susah kayaknya kak😌
total 1 replies
jenny
sampe segitunya efek dari syok yang dirasakan Ellia membuat dia langsung sakit. jika berita ijinnya paman Yunus karena anaknya sedang sakit sampai terdengar si tuan muda, apa dia gak merasa bersalah?
Nikma: Harga dirinya Gavin tuh kayaknya ketinggian kak, jadi susah merasa bersalahnya😌

btw, makasih uda mampir dan dukung novel aku ya kak🤗🥰
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ita Xiaomi
Tuan jgn nak semaunya ya. Itu anak gadis org dijaga jgn nak disakiti. Dr kecil dia dah hidup menderita.
Nikma: Yuk, pukul Gavin rame² kak😌
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
simta dila
sweet ya tapi apakah benar begitu?
Nikma: Hmm, gimana yaa🤭✌️
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ita Xiaomi
Sore aja ambilnya. Klo malam gelap ntar ada yg lain pula.
simta dila
baca novel ini aku merasa kaya kisah di kerajaan Thor 😍😁
simta dila: iy sepertinya begitu KK hehe
Nikma: Hehe, iya kah kak? Mungkin karna latar tempat dan pembawaan tokoh²nya yaa?🤭
total 2 replies
Ita Xiaomi
Eh tuan muda klo mau buah ambil sendiri.
Ita Xiaomi
Lg bobo' Ellia tuh.
susy yudhistira
lain d mulut lain di hati, tuan muda😊
4U2C
nah loh GAVIN,,apa perasaanmu akan tenang??? pasti tidak kan.
4U2C
nah kan belum apa-apa CLARA sudah pandai memerintah ELLIA seperti pelayan,,belum nanti kalau sudah nikah apa akan jadinya..???
4U2C
ya setuju sangat sama FAUZAN,,ELLIA boleh cari kebahagiaan sendiri dan GAVIN juga sama..
4U2C
memang tiada gunanya kamu melarang GAVIN,,paman YUNUS dan ELLIA cuma tukang kebun jauh pangkat dan darjat dari kamu,,begus juga kamu sama CLARA yang setaraf dengan kamu perbisnis lagi dan ada keuntungan disemua belah pihak,, ELLIA cuma bawahan kamu enggak malu kamu kalau nanti ELLIA jadi pendamping kamu???
4U2C: kalau pakai hati dan perasaan enggak pa-pa,,kalau dapetin ELLIA kerana cinta dan sayang juga enggak pa-pa,,tapi kalau kerana obsesi takutnya jadi boomerang dalam jalanin hubungan kedunya kedepan..
Nikma: Hm, gimana ya.. Kalau Gavin uda obsesi kayaknya gak bakalan mikirin hal² gitu ... yang paling penting dia bisa dapetin Ellia🙄
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!