NovelToon NovelToon
Cerita KehidupanKu

Cerita KehidupanKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir
Popularitas:543
Nilai: 5
Nama Author: Danti Romlah

apa yang terjadi dimasa lalu, sangat berdampak dengan perjalanan yang dilalui dimasa kini dan masa depan.
perlakuan terus menerus akan ketidakseimbangan dan pilih kasih , membentuk seseorang mempunyai karakter yang egois dan mempunyai dendam yang tidak ia sadari.
pilihan hidupnya antara mengambil segala hal yang terjadi merupakan pengalaman dan pembelajaran terbaik, ataukah justru membuat keras nya hati dalam bersikap dan menghadapi lingkungan sekitarnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danti Romlah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keseharianku episode 34

Jikalau mas Levi masih ada acara, ya wajib kasih kabar via telepon rumah dan harus ada nomer telepon yang bisa dihubungi, siapapun itu, yang terpenting bisa menghubungkan ke mas Levi kalau-kalau ayah atau ibu mencarinya. Seketat itu peraturan di rumahku.

Darian tercengang mendengar penjelasan dari Sari. Sempat dia mengacak rambutnya kasar. Menandakan kalau dia juga menemui jalan buntu untuk bisa mendapat kesempatan mendekatiku. "Satu-satunya cara yaaa, kita usahakan untuk pulang bareng tiap hari Darian. Atau kalau ada jam pulang cepat dari sekolah, nah saat itu bisa kita gunakan untuk sekadar jalan-jalan." Akupun membuka suara dan berusaha memberikan solusi. "Tapi Yang, aku aktif di sekolah. Memang jam kepulangan kita bersamaan tiap hari, tapi ada hari-hari dimana aku pulang lebih lama karena aku mengikuti beberapa ekstrakurikuler di sekolah. Seminggu hanya ada 2 hari yang bebas tanpa ekstrakurikuler. Masak kita hanya ketemuan di 2 hari itu, itupun hanya sebentar sebatas perjalanan pulang ke rumah. Dan lagi, momen pulang cepat antara sekolahmu dan sekolahku kan juga ga sama, kalaupun sama ya itu kebetulan yang pasti akan sangat jarang terjadi" Jelas Darian yang terdengar seperti protes bagiku. Aku hanya tersenyum, "ya beginilah keadaannya Darian. Kalau kamu berkeberatan, gapapa kog, kita hanya sebatas teman aja." ucapku, yang terdengar seperti menghibur diri, karena jujur akupun kecewa dengan keadaan yang ada. Akupun juga ingin memiliki waktu luang lebih seperti anak-anak remaja lain. Tapi... Ya sudahlah.....

Darian tiba-tiba menjadi pendiam, disisa perjalanan pulang kami menuju rumah, Darian diam, dan akupun juga otomatis ikut diam. Yang terdengar hanya suara tertawa dari Sari dan Bari. Mereka sepertinya benar-benar menikmati kebersamaan. Jujur aku iri dengan situasi kondisi yang didapat Sari yang berbanding 180 derajat perbedaannya denganku.

Sesampainya diujung gang rumah Sari, Bari sempat menggoda, "dadadada sayang, ketemu hari Minggu yaaa, tunggu aku di sini, aku jemput kamu. Maaf besok aku ada ekskul basket di sekolah, jadi besok kita ga bisa jalan pulang bareng, lusa kita ketemu yaa cantik" gombalan Bari sukses bikin pipi Sari merah merona. "Iya sayang, hati-hati di jalan pulang yaa, lusa aku tunggu di sini tepat jam 8 pagi" balas Sari sembari berlalu, menyempatkan melambaikan tangan dan kiss bye ke arah Bari. Bari pun seolah-olah menangkap lemparan kiss bye dari Sari. Aku tersenyum melihat tingkah mereka. Tapi saat berbalik dan melihat reaksi Darian, langsung hilang senyum di bibirku. Darian semakin cemberut dan langsung berlalu tanpa mengucapkan sepatah kata. Akupun mengikutinya dari belakang dalam diam. Bari melangkah menyejajarkan langkahnya disampingku, "Darian kenapa Yang? Ngambek karena ga bisa bebas ketemuan sama kamu?" Bisik Bari saat sudah sampai disampingku. Ku anggukkan kepala lemah.  "Bro!!!! Banyak jalan menuju Roma, masak dengan rintangan diawal seperti ini aja kamu sudah menyerah bro????!!! Cemen kali sohib ku satu ini!!!!" Ledek Bari sembari mempercepat langkahnya agar bisa menyejajari langkah Darian. Begitu beriringan, Bari langsung merangkul pundak Darian, memberinya semangat. "Ayolah bro, semangat, ini bentuk perjuangan bro...perjuangan!!!" Ucap Bari semangat. "Perjuangan gundulmu itu, kamu enak lancar jaya acara pendekatanmu ke Sari, jalanmu seperti jalan tol, mulus tanpa hambatan. Lha aku??? Baru di awal sudah menemui jalanan terjal dan ekstrim. Berat bro berat!!" Sanggah Darian. Dan aku yang mendengarnya semakin menundukkan kepala ku. Sepertinya Darian akan menyerah sedari awal....

1
aprilla Tarigan
novel nya bagus
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak
total 1 replies
Marsha Danti
mohon dukungan nya
semoga kedepannya saya bisa makin berkembang dan memperbaiki segala kekurangan yang terjadi
o^┢┦apΡy
Bermain dengan emosi
Marsha Danti: terimakasih banyak atas atensinya kak 🙏🙏
total 1 replies
Yaky De la rosa
Jleb banget emosinya!
Marsha Danti: terimakasih banyak dan mohon kritik sarannya kak/Angry/
total 1 replies
Yuri Lowell
Gempar
Marsha Danti: terimakasih banyak sudah berkenan hadir dan mampir kak/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!