NovelToon NovelToon
Cinta Senja Untuk Awan

Cinta Senja Untuk Awan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Suryandari

Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB V Pertemuan

"uh...faster baby...you are truly awesome?" nafasnya tersenggal senggal sedang memburu. Terlihat dua manusia tanpa busana sedang saling tindih menuntaskan dahaga hasratnya.

Oh...honey?come on...owh..owh... Suara laknat itu terus terdengar dari mulut mereka. terdengar syarat saling menuntut menuntaskan hasrat. Dan diakhir permainan itu sang laki-laki menyebut kekasihnya..

"Felisya...?"lalu tubuhnya ambruk disamping wanita itu tak bertenaga.

Nampak laki-laki itu duduk melepas karet pengaman yang menempel di alat vitalnya membuang karet tersebut ke tong sampah setelah itu memungut boxernya dan segera dia memakainya. Dia juga mengambil beberapa uang kertas dari dompet dan melempar uang tersebut tepat didada polos wanita yang telah ditidurinya tadi. Lalu dengan santainya melenggang kekamar mandi untuk membersihkan tubuh.

laki-laki itu adalah Awan Daniel Abimana. Laki-laki tampan berdarah indo belanda. Tubuhnya yang atletis,berkulit bersih hidung mancung,serta struktur rahang tegas membuatnya penuh pesona. Apalagi mata elangnya berwarna biru seperti milik sang opa. Sungguh menjadikan laki-laki ini bak rupa dewa. Dia baru saja menuntaskan hasratnya dengan wanita bayaran,begitulah kebiasaannya saat merindukan kekasihnya felisya. Dia akan menyewa wanita malam untuk menuntaskan hasrat membayangkan jika dia sedang bersetubuh dengan kekasihnya itu.

Inilah salah satu alasan yang membuat sang deddy membenci Felisya. Nyatanya Felisya merubah awan terlalu jauh. Tuan abimana sangat benci perselingkuhan dan having sex. Dari kecil ayah dan ibunya terlalu memanjakan cucunya itu sampai terkadang Tuan Abimana dan nyonya Arumi sendiri tidak bisa berbuat banyak. Barulah saat mereka pergi untuk selama-lamanya perlahan dia mengembalikan Awan yang dahulu dikenal sebagai anak yang baik.

Tak lama pun Awan chek out dari hotel,dia menuju mansion almarhum opanya,yang sekarang ditempatinya. Awan adalah cucu satu-satunya karena Abimana adalah anak semata wayang juga.

Setelah memasuki kamarnya yang bernuansa monokrom itu Awan merebahkan tubuhnya. namun beberapa saat ponselnya berdering. Nampak nama daddy tertera dilayar utama. Dia pun segera menggeser warna hijau diponselnya itu.

"Hallo dad,ada apa?" sapanya.

"Kebiasaan kamu ini Wan,ucapkanlah salam terlebih dahulu?" tegur Abimana diseberang sana.

"Iya..iya..assalamu'alaikum?" ucapnya.

"Wa'alaikumsalam...?" jawabnya

"Ada apa daddy telpon Awan?" tanyanya to the poin.

"Bagaimana progres pembangunan hotel kita yang baru?" Tanya Abimana kepada anaknya itu,memang saat ini Awan mengawsi perusahaan keluarga mereka yang bergerak bidang perhotelan dibelanda.

"Bagus dad pembangunannya sudah sembilan puluh lima persen saat ini,paman Antonio saat ini standby terus disana. Mengawasi semua jalannya pembangunan sampai detik ini masih belum ada kendala yang berarti?ucapnya tegas.

"Itu kabar yang yang bagus,minggu depan mulailah menetap di Indonesia. Daddy sedikit kerepotan apalagi proyek kalimantan menuntut cepat terselesaikan belum lagi proyek tambang batu bara saat ini butuh pantauan khusus setelah ada oknum nakal yang secara sengaja korupsi?" papar sang daddy.

Mendengar itu bak angin segar yang sedang berhembus,dia memang sudah sangat rindu tanah kelahirannya terutama pada sang kekasih.

Namun dia masih menutupinya dari sang daddy biar tidak mencolok. Dia tau orangtuanya itu tidak akan pernah menyukai felisya. Kalau dia terang-terangan bisa tidak boleh diizinkan kembali ke Indonesia.

"Tapi bagaimana perusahaan yang disini dad?" ucapnya pura-pura enggan pulang.

"Gampang lah nanti diatur,biar daddy hubungi Antonio biar dia yang membereskan masalah perusahaan disana?" ucap Abimana lagi. Antonio ini selain orang kepercayaan keluarga abimana adalah sepupu abimana sendiri.

"Ok baiklah dad,aku menurut apa kata daddy saja?'Didalam hati Awan sungguh bahagia mendengar kabar itu. Setelah percakapan dengan sang daddy berakhir Awan menghubungi felisya lewat video call ingin mengabarkan kalau sebentar lagi bertemu. namun ternyata ponsel Felisya tidak aktif,dan Awan pun tau alasan kenapa Ponsel sang kekasih tidak bisa dihubungi. Saat ini pasti Felisya sedang memacu tubuh dengan laki-laki lain juga menuntaskan hasratnya.

Awan pun menghela nafasnya berat,sebenarnya ini juga menyakitkan bagi Awan. Namun bagaimana lagi awan pun sadar felisya seperti dirinya yang tidak bisa menekan kesengannya,menurut awan dia tidak boleh egois. Namun nanti saat dia di Indonesia tidak boleh lagi terjadi hal itu. Awan akan memberikan apa saja yang felisya inginkan.

Waktu pun terus cepat berlalu,kini Awan sudah bersiap-siap akan ke bandara. Terlihat dua koper yang tak seberapa besar sudah siap untuk dibawa. Senyum Awan begitu mengembang dia tidak sabar bisa kembali ke Indonesia.

Setelah Awan keluar dari rumah nampak om Antonio sudah ada didalam mobil menunggu awan. Kali ini dia diantar om Antonio ke bandara. Jarak tempuh mansion dan bandara hanya dua puluh lima menit saja.Dan benar saja Awan datang begitu mepet dengan jam penerbangan. Dia segera chek in dan memasuki awak kabin Pesawat. Awan duduk dengan santainya dikursinya,sambil sesekali melihat awan-awan begitu dekat dengannya diluar jendela. Pesawat sudah terbang menuju Indonesia,karena jarak tempuh lumayan jauh awan tertidur juga. Belanda Indonesia bisa ditempuh hampir lima belas jam. Hingga akhirnya pesawat pun mendarat dengan selamat di Bandara Sukarno Hatta. Disana sudah nampak Pak slamet dan sang mommy yang menantinya.

Awan berjalan dengan langkah lebarnya menuju wanita cinta pertamanya itu. Setelah sudah didekatnya Awan memeluk sang mommy dengan pelukan hangat lalu mencium tangannya.

"Ya ampun anak mommy makin ganteng saja?" ujar Arumi sambil terus memeluk putra semata wayangnya itu melepas semua kerinduan.

"Anak siapa dulu dong,anak mommy ini?" celetuknya sambil tertawa. Ya begitulah Awan jika bersama ibunya yang masih suka manja-manja.

Arumi yang gemas pun langsung mengacak-acak rambut awan.

"Kamu ini paling pandai merayu,ya sudah ayo kita segera pulang mommy sudah siapkan makanan kesukaan kamu?Ajak arumi menuju mobil mereka. Disana terlihat Pak supri membawakan dua koper Awan dan segera memasukkannya dalam bagasi setelah sampai ditempat mobil mereka terparkir.

Didalam mobil,terlihat anak dan ibu itu terus melempar candaan. Menyalurkan setiap kerinduan dihati mereka. Awan sudah 4tahun terakhir tinggal dibelanda tanpa sama sekali berkunjung ke Indonesia. Hanya sesekali saat Tuan abimana tidak padat jadwal pekerjaannya mereka bertandang ke belanda mengunjungi awan,atau kalau tidak saat ada hal urgent yang memaksa Tuan Abimana turun langsung menangani permasalahan yang ada disana. Jadi sangat wajar jika kerinduan menumpuk dihati mereka.

Hingga tak tersa waktu tiga puluh menit berlalu,mobil yang membawa mereka sudah sampai didepan mansion mereka. Pak supri pun membukakan pintu mobil untuk dua majikan beda usia tersebut. Nampak Awan menghembuskan nafas leganya,dia rindu rumahnya. Dan tidak ada yang berubah disana,semua masih sama setelah empat tahun dia meninggalkan rumah itu.

"Ayok kita segera masuk?" Ajak Arumi.

"Ok mi?" sahut awan dengan senyumnya. Mereka memasuki mansion dengan masih bergandengan tangan.

Arumi memeluk tangan putranya itu dengan posesif melangkah masuk kedalam rumah. Didalam sudah ada bi sari,senja dan asisten rumah tangga yang lainnya siap-siap menyambut kedatangan sang tuan muda. Berbagai hidangan khas Indonesia tersaji dimeja makan lengkap dengan buah dan minuman segar.

"Selamat datang Tuan muda?" ucap bi sari saat awan memasuki ruang makan.

"Terimakasih bi,kalian semua antusias menyambutku padahal sangat sibuk?" Awan membalas ucpan bi sari. Namun ekor matanya tertuju pada gadis belia yang terlihat wajah polos cantik alami. Dia tidak tahu jika dirumahnya sekarang ada pembantu baru yang lumayan menarik. Arumi yang dari tai memperhatikan gerak gerik anaknya itu langsung peka.

"Ini Senja Wan,dia asisten baru dirumah ini?" ucap Nyonya Arumi mengenalkan senja.

"Arumi tugasnya membersihkan kamar dan ruang kerjamu,dia gadis yang sangat cekatan? Puji Arumi blak-blak an didepan semua orang. Namun awan hanya menjawab suara deheman saja tanpa berkata apa pun.

Arumi yang mendengar itu jadi malu dan tidak enak sendiri.

"Terimakasih atas pujiannya Nyonya,tapi itu sangat berlebihan. Saya hanya berusaha menjalankan tugas saya dengan baik saja?ucap Arumi.

" Boleh juga nih cewek,kelihatannya masih sangat muda?"monolog Awan dalam hati.

" Cukup Awan,dia hanya seorang pembantu kamu sudah memiliki Felisya jangan aneh-aneh?" batin awak terus masih berperang. Lalu nyonya Arumi pun mengajak anaknya itu segera makan. Semua asisten pun pergi meninggalkan mereka dimeja makan.

Setelah selesai makan Awan masuk ke dalam kamarnya begitu juga Nyonya Arumi. Awan langsung melucuti semua baju yang melekat ditubuhnya setelah mengunci pintu kamar. Dia masuk kedalam kamar mandi membersihkan tubuh,setiap inci tubuhnya tak luput dari sapuan air dan sabun. Awan sangat menikmati acara mandinya,tiba-tiba bayangannya berfantasi akan tubuh Senja. bentuk tubuhnya yang sintal begitu terlihat sexi dibalut seragamnya. Kulitnya yang seputih susu,wajah innocent nya membuat Awan mabuk kepayang,bagian tubuh bawahnya tiba-tiba begitu mengeras. Akhirnya dia mainkan sendiri bagian tubuhnya itu. Saat pelepasan dia memanggil nama Senja panjang.

"oh..senja..oh...nikmat sekali?" desahnya disaat sesuatu yang kental itu keluar dari alat vitalnya. Lalu Awan segera membersihkan cairan kental tersebut. Kepalanya menggeleng heran,karena semenjak dia berhubungan dengan felisya tidak ada satu pun wanita yang menjadi Fantasinya. Dia pun memperingatkan dirinya sendiri lagi.

"Ingat Awan kamu memiliki felisya,jangan sampai tertarik pada wanita itu,apalagi disini dia seorang pembantu?" monolog Awan.

Setelah selesai dengan ritual mandinya yang lumayan lama,Awan pun keluar dengan bathrobe nya,menuju walk in closed. Kini Awan sudah nampak segar,dia pun duduk di sofa kamarnya. Mengutak-atik ponselnya berharap sang kekasih memberinya kabar. Namun ternyata nihil,tak ada satupun pesan maupun panggilan dari sang kekasih. Awan pun lalu berniat menghubungi kontak felisya namun ternyata masih belum aktif juga. Diwajahnya nampak kekecewaannya yang begitu dalam.

Setelah itu pandangannya beralih kepada dua koper yang ada disudut kamarnya. Tadi Pak supri lah yang membantu memasukkan semua kopernya kedalam kamar. Awan pun memencet tombol intercom didalam kamarnya yang terhubung dengan ruangan dibawah.

"Iya Tuan?" jawab Bi sari

"Bi tolong panggilkan Senja biar dia naik keatas masuk kamar saya. Saya butuh dia menata semua baju ke walk in closed!" perintah Awan.

"Baik Tuan muda?"

Akhirnya bi sari pun meminta senja masuk kedalam kamar tuan mudanya itu.

"Nduk kamu diminta kekamar Tuan Muda sekarang juga?

Ucap bi sari kepada senja. Senja yang mendengar itu sontak saja syok,bukan karena apa dia sungguh sungkan apa lagi jika harus berduaan dikamar dengan seorang laki-laki. Meski itu sang majikan,membuatnya begitu tak enak.

"Ya... Ampun bi,bagaimana ini? Aku takut pada Tuan muda kelihatannya galak?" ucap senja takut-takut.

"nggak apa-apa nduk,Tuan muda hanya kelihatannya saja yang galak,tapi sebenarnya dia sangat baik?"

"Tapi bi...?" ucap senja yang masih ragu-ragu.

"Sudahlah nduk jangan tapi-tapi,cepat sana dari pada nanti membuat Tuan Muda menunggu lama dan akhirnya benar-benar marah?" bi sari meyakinkan senja.

Senja pun mengganggukkan kepalanya lesu,mendadak lemas rasa tubuhnya saat langkah kakinya menuju kamar yang biasa dia bersihkan itu. Langkahnya begitu berat seakan tak segera sampai. Saat didepan pintu kamar tersebut debaran jantungnya begitu keras,dia merapikan penampilannya. Lalu menghembuskan nafas berat untuk memberi kekuatan,awalnya dia ragu mengetuk pintu. Namun akhirnya dia mengetuk pintu juga.

"tok..tok..tok..tok?" suara pintu terdengar,Awan pun berjalan mebukakan pintu. Seketika mulut Senja sedikit menganga melihat tampilan Awan,yang dimatanya nampak lebih ganteng dari pada pertma dia melihat tadi. Dengan pakaian santainya Awan sungguh nampak mempesona. Senja pun langsung tersadar saat melihat awan yang mengernyitkan dahinya. Dia merutuki kebodohannya telah terpesona ketampanan sang Tuan muda.

"Sadar senja sadar...jangan bodoh?" gumamnya dalam hati,wajahnya sudah bak kepiting rebus merah merona karena malu.

"Kamu mau sampai kapan didepan pintu,lagian kamu lelet sekali dari dapur kesini saja waktumu lebih sepuluh menit. Lagian kenapa tadi berdiri sangat lama didepan pintu,sekalipun kau mantrai itu pintu tidak akan merubah bentuknya?" kata Awan.

Senja pun masuk dalam kamar tersebut.

"Jadi Tuan muda sudah tau saya sejak tadi didepan pintu?" tanyanya,wajah senja semakin merah saja,Awan yang melihat itu terkikik geli didalam hatinya,menahan tawanya agar tidak keluar kini dia tau ternyata gadis itu masih sangat polos. Ini akan menjadi hiburan tersendiri bagi awan.

"Iya lah saya tau,tuh depan pintu ada cctv?" ucap Awan santai.

"hah...cctv?" tanya senja seakan belum percaya.

"Kamu katanya yang membersihkan kamar saya,masak gitu aja nggak tau?" jawab Awn masih dengan wajah datarnya. Lalu dia menggelengkan kepalanya.

"Dasar gadis bodoh,gitu mommy memuji mu setinggi langit?" awan mengejek senja,dan yang diejek pun langsung tak terima.

"apa kata Tuan muda saya bodoh? Saya tidak bodoh Tuan Awan yang terhormat saya hanya tidak tau.

jawab senja tak mau kalah. Entah kekuatan dari mana dia bisa melwan Awan padahal tadi dadanya bergemuruh karena gugup menghadapi awan.

"Sudah jangan berisik,tuh lihat koper saya! masukkan semua ke dalam walk in closed sekarang juga!" perintahnya.

"Dasar Tuan muda songong, dia yang songong ngatain aku yang bodoh? Gerutu senja dalam hati.

"Senja kau tak boleh mengomel mencaciku?" ucap Awan.

Senja pun terperangah kaget,bagaimana sang tuan mudanya itu bisa membaca fikiran senja. Jangan-jangan dia titisan dukun gumam senja dalam hati.

"Aku bukan dukun tapi semua begitu jelas diwajahmu!" celetuk awan.

Wajah Senja semakin ditekuk saja,dongkol rasanya Awan seakan bisa membaca apa yang dia fikirkan. Sedangkan Awan menampilkan senyum smirk nya yang menyiratkan maksud tertentu

Lalu senja pun menyeret dua koper itu dengan setengah hati karena dongkol. Namun dia tetap melakukan tugasnya dengan baik agar bisa segera keluar dari ruangan tersebut dan bisa menghirup nafas dengan lega tanpa gangguan Awan.

"

1
Dwi endah Susanti
keren di???
Diana Larasati: terimakasih kakak🥰tunggu update selanjutnya..
total 1 replies
Webcomics fan #2
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Ermintrude
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Diana Larasati: iya nih kak...masih baru dan amatiran/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!