Sikap dingin pengabaian yang berlangsung begitu lama dari tunangannya membuat seorang gadis bernama Iris takut dibuang hingga dirinya bersikap kasar, keji dan obsesi atas nama cinta kepada setiap wanita yang mendekati tunangannya sampai pada akhirnya itu membawanya dan keluarganya kepada kematian.
Di saat terakhir kematiannya, akhirnya terlihat jelas tatapan dingin benci dari tunangannya dan disadarinya jika cintanya adalah sepihak dan bodoh, tapi semuanya terlambat kini hanyalah penyesalan. Dewa yang kasihan dengan Iris memberikannya kehidupan ketiga untuk penebusan dosanya dan kebahagiaannya.
Di kehidupan barunya, Iris mencari tumpukan emas dan menyebarkan rumor palsu tentang kekasih palsunya di dalam pertunangannya demi pembatalan pertunangan. Anehnya bukan pembatalan diterima, tapi malah perasaan yang pasang surut dan manis pahit terikat melalui pembuktian cinta pangeran. Akankah perasaan Iris yang ditutup kembali terbuka? Akankah Iris bahagia?
Chasing Gold And Avoid The Prince
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliza eri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Laki-laki Berkulit Eksotis
Iris yang tidak paham dengan maksud Lucius langsung melepaskan genggaman tangan Lucius dan memberikan hormat pamit dengan kedua orang itu. Iris yang langsung pergi semacam itu membuat Lucius merasa jika Iris benar-benar marah dan mungkin dia akan dengan cepat membuat keputusan yang lebih mengerikan diam-diam. Sedangkan Iris yang tidak merasakan apapun berjalan menuju keluar istana dan pulang dengan kereta kudanya.
Keesokan harinya, Lucius tanpa sarapan langsung berangkat menuju kediaman keluarga Earl. Tapi, sayangnya Iris yang tidak ingat dengan janji Lucius akan datang ke mansion keluarganya hari ini, dan malah berada di luar rumah tepatnya di alun-alun kota melihat proses pembangunan usaha pertamanya diluar nama keluarganya.
Dia menantikannya orang-orang yang akan datang menyerahkan uang dan membayar ke arah dirinya. Setelah puas memandangi bangunan, Iris berkeliaran di alun-alun tanpa pengawalan dengan senangnya dia berkeliaran sampai tidak sengaja Iris bertabrakan dengan seorang laki-laki berkulit coklat eksotis mirip seperti putri Shareefah yang dari timur tengah.
"Ah, maafkan aku..." ucap sosok laki-laki berkulit coklat eksotis itu dengan Iris yang telah terduduk di atas jalanan dengan meringis kesakitan
Iris sambil meringis berusaha bangkit dari posisi duduk, tapi laki-laki berkulit coklat eksotis yang khawatir dengan Iris mengulurkan tangannya kepada Iris. Iris tanpa ragu juga menggapai ukuran tangan itu.
"Nona, maafkan aku, karena terlalu ceroboh dan tidak melihat jalan yang ada di depanku hingga bisa menabrak anda," ucap sosok laki-laki berkulit coklat eksotis itu dengan perasaan yang bersalah
"Tidak apa-apa tuan, aku juga minta maaf karena tidak melihat jalan akibat keasikan menyaksikan kiri dan kanan alun-alun sampai aku tidak memperhatikan yang ada di depanku,"
"Dan terima kasih telah membantuku berdiri," ucap Iris dengan senyuman sambil merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan dan kotor
"Ah nona tangan anda terluka," ucap sosok laki-laki berkulit coklat eksotis yang melihat Iris melambai-lambaikan tangan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"Ini tidak apa-apa, hanya luka kecil bukan hal yang serius," ucap Iris dengan senyuman
Sang laki-laki berambut coklat eksotis yang merasa bersalah dengan Iris, langsung menyerahkan sebuah belati kecil dengan lambang singa dan timbangan sambil berkata "Nona, ambil ini sebagai biaya kompensasinya dan jika nona berkunjung ke timur tengah tunjukkan belati ini maka anda akan mendapatkan sesuatu yang luar biasa di sana,"
"Kalau begitu aku pergi dulu sekarang, karena kereta kudaku saat ini sedang menunggu,"
"Sampai jumpa lagi nona manis," ucap sosok laki-laki berkulit coklat eksotis sambil berlari melambai-lambaikan tangannya setelah mencium tangan Iris sebagai penghormatan
'Eh? Jadi belati ini harus aku apakan? Memangnya apa yang istimewa dari belati ini? Lebih baik aku simpan saja dulu,'
'Humm... Tapi dia cukup tampan untuk laki-laki timur tengah,' ucap Iris di dalam hatinya sambil menyimpan belati itu
Setelah puas berjalan-jalan untuk Iris mendapatkan ide baru untuk bisnis pendampingnya. Iris pulang ke rumah, dengan sang kakak dan pangeran yang menunggu di depan pintu, setelah mendengarkan pelayan yang menyampaikan pesan jika Iris telah kembali dari perjalanannya.
"Iris Drachenschatz, kamu bisa-bisanya menipu kakak untuk pergi keluar tanpa pengawalan,"
"Jangan karena ayah tidak ada dirumah kamu bisa membohongi aku yang menggantikan posisinya,"
'Ah... Gawat aku lupa jika aku izin pergi dengan nama Lucius jalan-jalan hari ini, sedangkan dia datang kemari,'
Chasing Gold And Avoid The Prince