[Wanita imut bermuka dua×Jendral tentara+Cinta manis+Romansa, travel time】
seorang pembunuh bayaran jenius nomor satu dunia asal Indonesia , merasa bosan mengahadapi hidup yang penuh intrik dan darah. Dia merencanakan pensiun dini dan berkeinginan berkeliling dunia menikmati hidup . namun sayang pesawat yang ditumpangi nya mengalami kecelakaan dan dirinya tidak sengaja memasuki portal ruang dan waktu di negara Tiongkok tahun 60an. Yang dimana makanan dan biji-bijian, lebih berharga dari pada emas . tapi Berkat kalung giok yang dibeli nya pada nenek tua warga China sewaktu dia akan menuju bandara,Mia merasa beruntung mendapatkan pusat perbelanjaan. dan menjalankan hidup kedua dan kambali mencapai kesuksesan seperti kehidupan sebelumnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aiu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU BOS PASAR GELAP
Jiang Meng berjalan di gang yang sepi dan menunggu.
Terdengar langkah berantakan sekitar tiga orang, kini tiga pria berbadan kurus diantara nya memiliki bekas luka di wajah.
"Di mana bos mu" Jiang Meng mengeluarkan aura pembunuhnya yang selama ini di tahan.
Seketika tiga pria tersebut gemetar ketakutan,
"Bawa aku ke bos mu" Jiang Meng melangkah pergi berjalan kedepan dan di ikuti tiga pria itu.
"Lewat sini saudari" Pria itu dengan hati-hati memimpin jalan.
Setibanya rumah kumuh, pria itu mengetuk pintu,
"Bos, saudari ingin bertemu dengan mu" Terima nya
Pintu pun terbuka, seorang pemuda mempersilahkan mereka masuk.
Jiang Meng dengan tenang duduk tanpa di persilahkan kan lebih dahulu.
Dia melihat di sekitar, dan seorang pria berumur sekitar empat puluhan keluar dan di ikuti pemuda yang membuka pintu.
"Langsung saja, ada urusan apa kau meminta anak buah mu mengikuti ku" Suara dingin mematikan Jiang Meng menatap tajam pria di depan nya.
"Saudari, perkenalkan nama ku Lian Bo saya pemimpin pasar gelap disini, aku perhatikan beberapa hari ini, kalau saudari mempunyai sumber makanan dan berkualitas tinggi, bisa kah saudari menyediakan sejumlah besar makanan untuk pasar gelap saya, masalah harga seperti biasa yang saudari jual"
Lian Bo terkejut dengan aura tak bisa wanita di depan nya, dia bisa melihat kalau wanita ini bukan orang yang bisa dia singgung.
"Berapa yang kamu ingin kan" Singkat Jiang Meng
"Sebanyak kakak punya, saya juga membantu orang-orang yang kelaparan selama bencana ini" Jujur Lian Bo
"Kalau begitu satu jam Lagi di rumah kosong pinggiran kota, kau persiapkan uang juga barang antik, dan emas batangan aku bisa menerima nya, potong sesuai harga "
Jiang Meng bangkit dan pergi, dia langsung menuju rumah kosong yang berada di pinggiran kota.
Sesampainya disana Jiang Meng langsung mesuk ke ruang angkasa, dia pergi ke stan makanan dan memanaskan di oven.
Setelah makan dia mengeluarkan nasi 500 kati, tepung 300 kati, mie putih 300 kati, sosis ,100 buah makanan kaleng, gula 200 kati. Telur 100 butir.
Waktu satu jam yang di tentukan tiba, terdengar ketukan pintu.
Jiang Meng membuka dan berkata.
"Masuk"
Lian Bo dan dua orang pria mengikuti masuk dalam rumah, mata mereka tertuju pada makanan yang di pojok.
Tangan Lian Bo bergetar senang melihat banyak makanan yang dapat menyelamatkan sebagian kecil kehidupan.
Lian Bo adalah seorang yatim piatu, orang tuanya meninggal ketika bencana kelaparan melanda di seluruh negeri.
Maka dari itu dia membuka pasar gelap bagian utara bertujuan menyediakan makanan supaya seorang anak tidak mengalami apa yang dia alami.
"Saudari ini uang nya, total semua nya 5.260 yuan. " Lian bo menyerah kan uang ketika semua nya selesai di hitung.
"Oke, suruh orang mu segera mengakut barang" Singkat jiang meng dan memasukkan uang di kantong baju.
Segera Lian bo memerintah anak buah nya mengangkut makanan, tak lupa berpamitan dengan jiang meng.
Melihat Lian bo dan lain nya sudah pergi, jiang Meng pergi dan mengunci pintu.
Hari semakin sore dia bergegas pulang, ketika melewati poht besar yang berada di simpang jalan masuk gang dia masuk ke ruang dan mengganti pakaian,
Juga memasukan sayuran dan ayam yang sudah di bersihkan yang di ambil dari rak mall.
Melihat rumah masih sepi jiang Meng bersiap untuk masak makan malam. Memanas air masukan ayam di wajan ketika air mendidih,
Tambahkan potongan jahe dan daun bawang, setelah itu masukan arak beras untuk menghilangkan bau amis.
Sambil menunggu, jiang Meng memotong sayuran dia mengeluarkan udang dengan pikiran nya, seketika udang muncul di udara tipis.
Jiang Meng menumis udah menambah kan saos tiram, setelah setengah matang dia memasukan potongan tomat dan daun bawang serta paprika.
Ayam mengeluarkan aroma harum tanda nya sudah matang, dia mengangkat kemudian menumis sayur.
Jiang weigou dan wen Lan serta Jiang Hongjun kembali mencium bau masakan mengeluarkan air liur, mereka tahu kalau putri/saudari perempuan masak enak hari ini.
"Kembali, cuci tangan bersiap makan malam" Jiang Meng melihat keluarga nya sudah kembali segera menyajikan makanan.
Semua nya tidak banyak bicara, Jiang weigou mengeluarkan anggur putih, mencicipi udang minum sup soto ayam.
Mereka makan menambah dua mangkok nasi masing-masing. Makanan yang di masak Jiang Meng lebih Lezat dari pada di restoran milik negara.
Jiang Meng kembali ke kamar , merasakan kantuk dia segera tidur.
Keesokan harinya Jiang Meng meminta izin dengan kedua orang tua nya untuk mengunjungi kakek dan nenek.
Butuh waktu satu jam lebih menuju ke rumah nenek, Jiang Meng mengeluarkan sepeda di gang sepi segara berkendara.
Sesampai nya masuk di pintu desa, Jiang Meng mengeluarkan keranjang kosong memasukan susu malt, gula merah, telur 50 butir, daging perut babi dan permen kelinci.
kedatangan Jiang Meng membuat kakek dan nenek bahagia, paman dan bibi juga kembali, semua berkumpul Jiang Meng menyerahkan keranjang pada nenek nya.
"Apa yang kamu bawa, pergi lah kerumah nenek tanpa membawa barang" Nenek Jiang memandang cucu nya kasihan.
"Hanya beberapa barang" Jiang Meng tidak terbiasa dengan antusias keluarga besar nenk pemilik asli.
Bibi memang untuk makan malam, nenek Jiang banyak memasukan lauk di dalam mangkoknya.
Setelah selesai makan mereka kembali mengobrol di atas kang.
"Saya akan pergi kepedesan" Jiang Meng mulai angkat bicara.
"Kenapa harus kepedesan, apa orang tua mu tidak mencarikan pekerjaan, di pedesaan sangat keras kamu tidak terbiasa " Nenek Jiang mulai mengeluh
"Ini di wajibkan oleh pemimpin, setiap anak harus ada yang di kirim untuk membangun negeri"
Kakek dan nenek Jiang meneteskan air mata, bibi juga menangis serta paman memandang penuh kesusahan.
"Kamu harus menjaga diri sendiri ketika diluar dengan baik, "
Jiang Meng menjawab dengan patuh, ini adalah keinginan pemilik asli.
Kekek dan nenek serta paman akan memberikan uang tentu saja Jiang Meng menolak,
"Aku sudah menjadi wanita kaya kecil, simpan lah untuk anda "
Setelah duduk sebentar Jiang Meng pergi, dia juga membungkus 100 yuan di dalam sepotong kain dan diberikan pada nenek Jiang.
Dalam beberapa hari Jiang Meng pergi menjual makanan halus dan kasar, dia juga memasok
Makanan di pasar gelap,
Kali ini dia menghasilkan 5.000 yuan, dan sekarang dia mempunyai tabungan lebih dari
10.000 yuan. Serta beberapa barang antik dan giok.
****
Kereta pergi ke perdesaan telah tiba, kereta berangkat jam 7 pagi, Jiang Meng yang sudah bangun sekita jam 5 pagi mempersiapkan barang yang akan di bawa.
