Kisah seorang anak laki-laki yang beruntung menemukan sebuah batu misterius yang menuntunnya menuju takdir tertinggi.
Takdir yang akan menjadikannya yang terkuat dan takdir yang akan membuatnya menundukkan semua jenius yang ada.
Ini adalah takdir yang telah menghilang dari dunia, ini adalah takdir tertinggi...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Kay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir Kompetisi
"Xiao Xuan telah muncul kembali!..." Seseorang di kerumunan penonton tampak berteriak dengan semangat diikuti dengan tatapan kagum semua orang.
Jenius yang dianggap legenda oleh semua orang dikota Naga Harimau telah kembali!
Sementara di bawah tampak hiruk pikuk, diatas panggung Xiao Hong menunjukkan raut wajah kesal ketika dirinya melihat pergelangan tangannya di cengkram dengan erat oleh saudaranya tersebut.
"Lepaskan tangan kotormu!..." Xiao Hong dengan cepat menggerakkan tangannya dan hendak melepaskan cengkraman tangan Xiao Xuan dengan paksa. Tapi, tangannya sebenarnya tak bergerak sama sekali!
Merasakan ini, Xiao Hong tampak menggertak dan dengan wajah marah yang merah dirinya menatap Xiao Xuan dengan tajam. Sama halnya dengan Xiao Hong, Xiao Xuan juga menatap saudara keduanya tersebut dengan dingin.
Setelah bertatapan selama beberapa detik, Xiao Xuan akhirnya melepaskan cengkraman tangannya yang erat dan Xiao Hong segera menarik tangannya dengan cepat.
"Kakak, kau pikir apa yang tengah kau lakukan?..." Xiao Xuan dengan tatapannya yang dingin mencekam berkata dengan tekanan.
"Cih, anakmu ingin melukai anakku, tentu saja aku harus memberikannya pelajaran..." Xiao Hong berkata dengan kesal saat tangannya yang lain masih mengelus pergelangan tangan yang dicengkram Xiao Xuan sebelumnya.
"Itu bukanlah tindakan dari seorang tetua..." Xiao Xuan dengan cepat segera membantah jawaban tak masuk akal dari kakaknya.
Bang!
Energi spiritual yang kuat meluap dari Xiao Hong dan aura permusuhan segera tertuju pada Xiao Xuan tepat di depannya.
"Orang cacat ini bilang apa? Apakah karena berhasil menangkap tanganku barusan kau sudah begitu sombong?..." Xiao Hong berkata dengan marah saat dirinya bersiap untuk menyerang.
"Semua luka dapat sembuh kakak. Bahkan jika aku masih belum sembuh, Mengalahkanmu tak perlu membuang sedikitpun energi spiritualku..." Xiao Xuan berkata dengan pelan dan kuda-kuda bertarungnya segera terbentuk.
Melihat ini, semua orang tampaknya tegang tapi tak ada yang berani menghentikan pertarungan ini.
Sementara di panggung yang terik suasana tampak tegang, diatas menara tampaknya para orang tua menatap ke arah Xiao Xuan dengan gugup.
Meskipun Xiao Xuan tak menampilkan jejak energi spiritual sedikitpun, mereka dapat menyadari bahwa bahkan jika mereka bergabung, takkan ada hasil yang bagus untuk mereka.
"Tampaknya Xiao Xuan telah mendapatkan kembali kekuatannya..." Qin Shuangyan dengan mata bersinar berkata pelan setelah dirinya dapat melihat sedikit kengerian dari aura Xiao Xuan.
"Bahkan jika dia tak menggunakan energi apapun, aku masih ragu bahwa Xiao Hong akan bisa melukainya..." Patriak Lin tampak memejam dengan gugup.
Sementara yang lain tampak gugup dengan kehadiran Xiao Xuan, Xiao Zhang tampak bergetar di mejanya. Tangan meja batu yang ia duduki bahkan telah menunjukkan jejak keretakan.
"Kalian pikir apa yang sedang kalian lakukan!!.."
Ketika teriakan Xiao Zhang menggema, udara tampaknya telah mengamuk dan tersebar ke seluruh penjuru.
Dengan teriakan ini juga, energi dari Xiao Hong tampaknya memudar secara paksa dan kedua pria paruh baya di panggung pertarungan tampak menoleh ke atas menara.
Melihat saudara tertuanya yang menunjukkan aura yang mencekam dan wajah yang sudah sangat marah, Xiao Hong segera membungkuk dan menakupkan kedua tangannya didepan dada dengan takut.
"Maafkan saya patriak, saya hanya ingin mengungkap kecurangan si Xiao Yuan ini..." Xiao Hong berkata dengan gugup dan jantungnya berdegup kencang.
Sementara saudara keduanya memberi hormat sebagai bentuk ketakutan, Xiao Xuan hanya menatap saudara pertamanya di atas menara dengan tatapan kosong.
Bang!
Xiao Zhang meluapkan energinya dan melompat turun untuk mendarat di panggung pertarungan dengan lancar.
"Curang?! Apakah kau meragukan penilaian dariku dan ketiga tamu besar kita?! Kau sedang mempermalukanku?!..." Xiao Zhang tak bisa menahan amarahnya, bahkan saat tatapan tegang para penonton sedang terarah padanya.
Tak bisa berkata apa-apa, Xiao Hong hanya menunduk dengan takut saat ia menelan ludahnya dengan tegang. "Patriak, aku.. aku minta maaf..."
Mendengar permintaan maaf saudara keduanya, Xiao Zhang mendengus dengan marah. "Huh, aku akan memberi hukuman untukmu nanti. Pastikan kau siap dengan segalanya..."
"Dan..."
Saat dirinya telah memberikan keputusan atas nasib Xiao Hong, Xiao Zhang menoleh dan menatap Xiao Xuan dengan tajam.
Bertatapan dengan kakaknya, Xiao Xuan sedikit menunduk dan menakupkan kedua tangannya untuk memberi hormat.
"Ketiga, jika kau sudah sembuh maka bergabunglah kembali dengan klan. Kami masih membutuhkanmu..." Xiao Zhang berkata dengan serius, tapi ini benar-benar mengandung kelembutan.
Mendengar perkataan kakaknya, Xiao Xuan segera menggeleng pelan tanpa menatap kakak pertamanya. "Kakak, aku tak pernah membuang klan Xiao dalam diriku. Bahkan bakat yang dulu kalian puja juga milik klan Xiao. Tapi, saat ini aku memiliki sesuatu hal yang harus aku lakukan. Meskipun keadaanku terlihat lebih baik, aku bahkan belum dapat mengembalikan lima persen kekuatanku..." Ucap Xiao Xuan dengan pelan.
Mengesampingkan perkataan mengejutkan pada kalimat terakhir adiknya, Xiao Zhang hanya dapat menghela nafas frustasi. "Hah, baiklah. Aku hanya dapat berdoa untukmu dan keponakanku..." Ucapnya ketika matanya tak sengaja melirik Xiao Yuan di belakang adiknya.
Saat kakaknya yang sedang terlihat pusing, Xiao Xuan mengangkat wajahnya dan menatap kakaknya dengan lembut. "Kakak, anda dapat memberikan pengumuman kompetisi ini sekarang..." Ucapnya pelan.
Mendengar ini, Xiao Zhang segera tersadar dan melirik ke arah keponakan termudanya tersebut sebelum dirinya tersenyum lembut.
Kemudian dirinya melihat ke arah para penonton dan menarik nafas yang panjang. "Kompetisi klan Xiao ku telah berakhir. Xiao Yuan menjadi juara dalam kompetisi ini dan akan mendapatkan hadiah yang telah dijanjikan..."
Ketika paman tertuanya telah memberikan pengumuman, Xiao Yuan segera menunjukkan raut wajah yang berseri-seri. Sementara paman keduanya bersama dengan Xiao Dan telah meninggalkan panggung pertarungan dengan perasaan tak terima.
Mendengar pengumuman penting ini, semua penonton akhirnya bersorak dengan gembira. Banyak yang tak menyangka bahwa hasil akhirnya adalah Xiao Yuan yang menjadi pemenangnya. Beberapa wajah juga terlihat muram, jelas bahwa mereka telah memasang taruhan atas Xiao Dan.
Dan begitulah kompetisi yang telah mencapai akhirnya di sore hari, keadaan masih menjadi ramai untuk beberapa saat sebelum akhirnya para penonton kembali ke rumah mereka masing-masing.