Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Kz 34
Setibanya di hotel, Kal dan Zenvia tiba di sebuah hotel yang tak terlalu besar tapi memiliki tampilan vintage dan estetik.
Dan sangat terlihat bahwa itu adalah hotel mewah dan mahal.
Kal menggandeng tangan Zenvia ketika mereka baru turun dari mobil dan Zenvia kini sudah terbiasa dengan sikap Kal yang seenaknya itu.
"Ini kunci anda,Tuan," ucap sang resepsionis pada Kal sembari memberi kan kunci berbentuk kartu pada Kal.
"Hvala," sahut Kal dalam bahasa Kroasia.
Zenvia hanya melihat hal itu dan mengamatinya saja.
Lalu mereka berjalan menuju sebuah lift dan naik ke lantai tiga di mana kamar mereka berada.
Setibanya di kamar, Zenvia mengedarkan pandangannya ke kamar kecil itu.
"Kau tak salah memesan kamar? Kamar ini kecil," ucap Zenvia yang akhirnya bicara juga pada Kal.
"Ya, aku lebih suka kamar kecil agar kau tak bisa menghindariku," sahut Kal tersenyum dan membuka bajunya dan Zenvia pas melihat ke arahnya.
"Oh my ... Kal!!" kesal Zenvia yang segera memalingkan wajahnya.
"Ada apa? Aku akan mandi jadi aku membuka bajuku," jawab Kal dengan santainya dan masuk ke dalam kamar mandi.
"Kal, bisakah kau memesankan kamar lain untukku? Kau bisa memotong gajiku," kata Zenvia ketika Kal sudah masuk ke dalam kamar mandi tapi pintunya tak tertutup.
"Tidak!!" sahut Kal berteriak di bawah shower.
"Ck." Zenvia berdecak dan mencebik lalu mulai membuka koper Kal terlebih dulu untuk menata pakaiannya di dalam lemari.
Zenvia menata pakaian dan barang - barang Kal di dalam lemari itu dengan sangat rapi. Setelah semuanya selesai, Zenvia meletakkan koper kosong di pojok kamar.
Beberapa menit kemudian, Kal keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya.
"Ambilkan bajuku," ucap Kal dari belakang Zenvia yang membuat wanita itu kaget.
Ingin rasanya ia mengumpat tapi ia masih sadar bahwa Kal adalah majikan gilanya.
Lalu Zenvia mengambilkan pakaian Kal kemudian memberikannya pada pria seksi itu.
Rambut Kal basah dan Kal memberikan handuk kecil pada Zenvia.
"Keringkan rambutku," ucap Kal.
Zenvia mengambil handuk kecil itu dan Kal duduk di tepi ranjang.
Zenvia mulai mengeringkan rambut Kal dengan handuk dan berdiri di samping Kal.
Lalu tangan Kal memegang pinggang Zenvia dan mengubah posisi Zenvia menjadi di depannya.
Wanita cantik itu tak bisa mengelak dengan apa yang dilakukan oleh Kal karena Kal memiliki sifat yang keras kepala dan amat sangat dominan di mana dirinya sama sekali tak menerima bantahan atau pun penolakan.
"Kau tidak mandi?" tanya Kal.
"Sebentar lagi," jawab Zenvia pelan.
Lalu ponsel Kal berbunyi dan Zenvia mengambilnya karena ponsel Kal berada tepat di meja yang ada di sampingnya.
Kemudian Zenvia memberikan ponselnya pada Kal dan memundurkan langkahnya.
"Halo," ucap Kal.
"Baiklah, aku akan datang besok malam ke sana," sahut Kal lagi.
Kal tampak mendengarkan lawan bicaranya di seberang telepon.
"Hmm, aku sudah tahu aturannya," jawab Kal lagi.
"Oke, kirim saja alamatnya. Besok malam aku ke sana," kata Kal dan kemudian menutup sambungan teleponnya.
"Kau akan bertarung?" tanya Zenvia.
"Hei, bagaimana kau tahu? Kau benar benar sangat mengerti aku sepertinya," sahut Kal membuka handuknya dan memakai bajunya di dekat Zenvia.
"KAAALLL!!" teriak Zenvia yang tetap saja tak bisa terbiasa dengan kelakuan mesum Kal yang satu itu.
Kal hanya tertawa kecil dan memakai bajunya dan Zenvia kembali fokus pada kopernya lagi.