NovelToon NovelToon
Di Batas Waktu

Di Batas Waktu

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Romansa
Popularitas:414.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Menikah sekali seumur hidup adalah mimpi Adel. Namun, gadis berhijab yang memiliki nama lengkap Dandelion Az-Zahra itu harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya dengan orang yang pernah ia sukai di masa putih abu itu bukanlah pernikahan impiannya. Karena, Sakha Rafardhan, menikahinya hanya sebatas rasa bakti kepada sang ayah di akhir hayatnya yang ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Sementara sang kekasih yang akan ia nikahi justru hilang bak di telan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya.

" Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku terpaksa menikahimu karena Lisa tiba-tiba hilang tanpa kabar. Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir". Sakha

" Sampai waktunya tiba, izinkan aku tetap melaksanakan tugasku sebagai istrimu. Karena apapun alasanmu menikahi ku, aku tetaplah istrimu." Adel

Bagaimana perjalanan mahligai rumah tangga mereka di saat akhirnya Sakha bisa menemukan Lisa?
Benarkah tidak ada cinta untuk Adel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan

Di Batas Waktu (30)

Mas, kamu dimana? Sama siapa? Mas sudah makan siang? tanya Adel via chat. Ia penasaran.

Di sebrang sana Sakha hanya tersenyum membaca pesan dari Adel.

Mas masih di kafe baru mau makan siang. Mas sendiri disini. Sakha

Kafe punya mas? Adel memastikan.

Ya iyalah , Sayang. Terus kafe siapa lagi?. Sakha

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Adel terus memandangi ponselnya. Ingin percaya apapun yang di katakan suaminya, tapi foto itu juga menunjukkan jam kapan foto itu di ambil. Adel hanya menghela nafas.

" Kamu kenapa?", Aisyah yang memperhatikan Adel dari tadi penasaran. Sementara Tia dan Syifa masih sibuk mengisi piringnya.

" Aku gak apa-apa", Adel mencoba untuk tersenyum.

Aisyah tahu, Adel berbohong. Itu artinya Adel belum mau menceritakan apa yang sedang terjadi. Sebagai sahabat yang baik, ia pun tak ingin memaksa Adel untuk mengatakan yang sebenarnya.

" Aku tahu kamu berbohong. Tapi,aku juga gakkan maksa kamu untuk cerita. Hanya saja, kalau ada masalah, jangan hanya di pendam sendiri. Bicarakan baik-baik agar cepat selesai dan tidak berlarut-larut."

Perkataan Aisyah membuat Tia dan Syifa memperhatikan ke arah mereka. Seperti halnya Aisyah, kedua sahabatnya yang lain pun bisa melihat bahwa Adel memang sedang tidak baik-baik saja. Namun, mereka pun tidak ingin memaksa Adel untuk bercerita. Sampai Adel sendiri yang mau menceritakannya.

" Ibu hamil gak boleh stress lho, Del", Syifa menimpali di sela-sela makannya. " Itu gak baik buat debay nya", jelas Syifa lagi.

" Ia. Stres bisa mempengaruhi tumbuh kembang janin bahkan bisa menyebabkan kelahiran prematur ", tambah Aisyah. Selain karena Ketika hamil ia rajin banyak membaca artikel, dokter tempat ia memeriksakan kandungannya pun juga menjelaskan hal yang sama bahkan lebih rinci lagi.

Adel diam. Jika ia terus memendam masalah ini, ia memang jadi kepikiran terus.

" Akh benar, aku malah lupa kalau ada dia disini yang juga merasakan apa yang aku rasakan ", Adel mengelus perutnya yang masih belum banyak perubahan. " Ya, mungkin lebih baik aku bicarakan apa yang mengganjal di pikiranku ", putus Adel akhirnya. Ia tidak boleh membuat janinnya menjadi bermasalah hanya karena ia yang banyak pikiran.

" Nah, itu lebih baik. Komunikasi apapun sama Sakha, jangan memendam sendiri ", Syifa yang tahu bahwa Adel tidak mudah menceritakan masalahnya sekalipun pada sahabatnya memberikan saran.

Adel hanya mengangguk. Ia bersyukur memiliki sahabat yang pengertian. Tidak memaksa untuk selalu menceritakan semuanya dengan dalih persahabatan. Karena ada kalanya sesuatu itu tidak harus di ceritakan apalagi masalah rumah tangga. Kecuali sudah benar-benar butuh solusi.

Mereka pun kembali menikmati makanan yang ada.

Adel yang sudah mendapatkan izin untuk makan makanan yang pedas manfaatkan dengan baik. Ia menikmati sambal buatan Aisyah yang memang selalu cocok di lidahnya. Sambal bawang tanpa terasi. Karena Adel memang tidak suka sambal terasi. Pedasnya pun pas.

Mengambil timun dan kol rebus sebagai lalapan di tambah ayam serundeng yang juga buatan Aisyah. Sungguh nikmat.

Diantara mereka berempat, Aisyah memang yang paling jago masak. Hampir masakan apapun ia pandai. Karena hobi memasak sejak dulu, Aisyah selalu mencoba memasak aneka masakan sampai ia berhasil mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang ia harapkan. Ia tidak bosan untuk mencoba. Bahkan ia selalu membagikan kepada ketiga sahabatnya hasil masakannya untuk uji rasa.

" Masakan Aisyah memang gak pernah berubah. Enak dari dulu", puji Tia.

" Hanya kurang daun singkong buat lalapan", timpal Syifa.

" Iya ya. Pantesan berasa ada yang kurang ",

" Iya tadi lupa soalnya. Jadi di ganti timun sama kol aja", jelas Adel yang memang membawa bahan untuk di masak di rumah Aisyah. Karena ia tidak mau merepotkan Aisyah yang baru saja melahirkan untuk berbelanja juga.

" Udah, syukuri apa yang ada. Segini juga udah Alhamdulillah ", Aisyah kembali mengambil nasi dan meletakkan di atas piringnya.

" Porsi ibu menyusui emang beda ya", Tia tersenyum melihat porsi makan Aisyah.

" Kan untuk dua orang ", jawab Aisyah.

" Kamu tuh baru melahirkan tapi, bentuk badan udah kayak biasa", kagum Syifa.

" Itu mah bakat. Makan sebanyak apapun buktinya Aisyah tak pernah gemuk gak kayak aku", timpal Tia disertai kekehan.

"Akh benar juga",

Adel hanya tersenyum. Berkumpul bersama sahabat-sahabatnya memang sedikit membuat ia melupakan masalah foto yang dikirim oleh nomor tak di kenalnya.

" Oh iya, jadi sekarang kandungan kamu sudah berapa Minggu?", tanya Aisyah mengganti topik pembicaraan.

" Sepuluh mingguan", jawab Adel sambil menghitung-hitung khawatir salah.

" Jadi belum bisa lihat jenis kelaminnya ya!", sertu Aisyah.

" Iya belum, di pemeriksaan Minggu besok juga belum bisa di lihat padahal sudah penasaran ", Adel sedikit kecewa.

" Memangnya harus nunggu usia berapa minggu biar bisa tau jenis kelaminnya", tanya Syifa penasaran.

" Usia 16 Minggu. Tapi, di sarankan untuk di lihat pada usia antara 18 sampai 20 mingguan", jawab Adel.

"Itupun kalau dede nya gak malu-malu ", timpal Aisyah.

" Malu-malu gimana?", Tia ikut penasaran.

" Ya malu-malu. Dedenya nyembunyiin alat k3laminnya. Intinya posisi janin menutupi area itunya jadi tidak terlihat saat USG", jelas Aisyah.

" Ough, ada ya yang seperti itu ", Tia mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Kan janin di dalam perut ada masanya ia mulai aktif bergerak. Jadi hal itu bisa terjadi. Malahan, sepupu aku sampai ia lahiran gak tau jenis kelamin janinnya. Soalnya di sembunyikan terus setiap mau di cek", Aisyah tertawa mengingat sepupunya yang kesal karena tidak bisa mengetahui jenis kelamin anaknya.

" Kamu sendiri pengennya anaknya perempuan atau laki-laki?", tanya Syifa.

" Mau perempuan ataupun laki-laki gak masalah sih. Asal lahir selamat dan sehat, gak kurang apapun. Walaupun sebenarnya berharap sih yang pertama laki-laki. Kebayangnya biar bisa jagain adik-adiknya nanti", jelas Adel.

" Ini aja masih di perut. Udah mikir adik-adiknya aja", Syifa tertawa.

Adel dan yang lainnya pun tertawa.

" Mudah-mudahan kalau anakku benar-benar

laki-laki, dia bisa setampan Fatih", Adel melihat ke arah bayi laki-laki yang tidur tenang di samping Aisyah.

" Aamiin ", jawab mereka serempak

" Kalau gitu, banyakin baca surat Yusuf ", timpal Tia yang pernah mendengar itu dari ibunya yang sedang berbincang dengan tetangga yang sedang mengandung.

" Aku juga pernah dengar itu sih", timpal Syifa

" Memang salah satu amalan untuk ibu hamil adalah membaca surat Yusuf. Harapannya adalah sang anak bisa memiliki sifat seperti nabi Yusuf selain ketampanan tentunya. Sebab, dalam surat tersebut menceritakan kisah Nabi Yusuf yang mendapat cobaan dan kesulitan sejak masih kecil hingga dewasa. Namun, dengan keteguhan dan kesabarannya, Nabi Yusuf dapat melalui cobaan itu hingga mendapat kemuliaan.", jelas Aisyah panjang lebar.

"Amalan lain juga bisa membaca surat Maryam, sholawat,perbanyak istighfar, juga ayat kursi.", tambah Aisyah.

"Ayat kursi? kenapa?", Tia penasaran.

1
Nadien Najwa
Luar biasa
Dewi Yanti
katanya orag bodoh itu akan melakukan kesalahan yg sm berulag kali, shaka bodoh g bljr dr kesalahan yg sblmnya.
Dewi Nafisah
pokoknya ngena banget ceritanya. oke dech...
Nurulindah Indah
nice, semangat Thor 👍👍
Olha Alamri
Kecewa
elise rachma
Luar biasa
Erna M Jen
bagus itu pemikiranmu adel biar jelas mau bawa kemana rumah tanggamu ..👍
Nurhayati Lubis
hahahahah...Adel kerja Lembur
Erna M Jen
aku suka jalan ceritanya 👍👍
Rahma Lia
Luar biasa
Uthie
Cerita yg baguss... menarik... sukkkaaa.. 👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️
Uthie
Sukkaaa banget sama ceritanya 👍👍👍😘😘🤗🤗🤗
Uthie
Yaaa dahh ending dehhh 😂😂😂
Uthie
Hahaha... lucu si ayah baru niii 😂😂
Uthie
setelah ini sy Cusss ke cerita mu berikutnya Thor 😘 👍👍👍👍💃💃💃
Uthie
sukurin tuhh si Lisa 😡😡😡
Uthie
harus segera ditindak itu 😡😡😡
Uthie
lebih baik jujur 👍😌
Uthie
Wadduuhhhh... Shaka 😌
Uthie
Duhh... gangguan masih terus ngintai 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!