Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.
Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.
Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?
Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 34
"Apa maksudmu? Kejahatan apa?", Akita tak habis pikir, kejahatan apa lagi yang lebih besar selain bergabung dengan organisasi kriminal. Melakukan tindakan melanggar hukum secara sistematis dan terorganisir. Menganggap manusia lain hanya sebagai objek demi kepentingan kelompok.
Tapi kemudian Akita kembali tersadar, kalau Ryuu tak sempat terlibat semua itu. Saat baru bergabung yang entah karena alasan apa, ia langsung diberi tugas oleh Kazuki untuk mengikuti Akita ke New York.
Sebenarnya organisasi itu sudah lama kehilangan pamornya. Bahkan banyak dari masyarakat yang tak segan menentang mereka lewat jalur hukum. Anak-anak muda bahkan tak sudi bergabung dengan kelompok itu, yang mereka anggap sudah ketinggalan jaman. Mereka lebih suka menjadi bagian dari jaringan kriminal melek teknologi, tetapi tak mengikat bernama Tokuryu. Bagaimana dengan kejahatannya? Bahkan Yakuza sendiri masih kalah keji dibanding mereka, hingga harus mempekerjakan kelompok itu untuk beberapa eksekusi.
Tapi nyatanya, kejayaan masa lalu masih membuat beberapa orang merasa kagum dan bangga bisa menjadi bagian dari itu meski di saat organisasi itu sudah mulai rapuh. Salah satunya adalah Ryuu yang entah sebab apa masih terisak di pinggir jalan.
"Ryuu, kejahatan apa maksudmu?", ulang Akita yang semakin penasaran karena Ryuu tak kunjung menjawab.
"Akita.. aku.. aku sudah..", Ryuu pun menceritakan kejadian terkutuk tadi malam.
Akita kontan menjadi shock mendengarnya, ia tak bisa menanggapi dengan perkataan apapun selain ekspresi ngeri dan mata yang terbelalak. Ryuu jelas memang telah melakukan kejahatan berat!
Kini Akita ikut-ikutan tertunduk. Kakinya terasa lemas dan nafasnya tersengal. Hubungan pertemanan dengan Ryuu membuat ia seolah juga menjadi bagian dari kejahatan itu.
Ryuu memang bodoh, harusnya dia bisa menahan diri. Tapi siapa yang bisa melawan nafsunya ketika otaknya sudah dialiri alkohol? Memang tak keliru bila agamanya melarang konsumsi barang haram itu. Nyatanya efek yang dihasilkan membuat seseorang hilang akal sehat dan bisa melakukan perbuatan yang ia sesali kemudian.
"Ryuu.. kau keterlaluan! Kau.. kau sungguh brengsek!", maki Akita geram.
Ryuu hanya diam. Dia mengakui kalau makian Akita pantas ia terima, bahkan seharusnya lebih dari itu.
"Kau harus minta maaf padanya. Kalau dia melaporkanmu ke polisi, kau tidak boleh menghindar. Jangan jadi laki-laki pengecut, karena aku tak kan sudi memiliki seorang teman seperti itu", Akita kemudian berdiri dan meninggalkan Ryuu.
Sesampainya di rumah, Katsumi yang ternyata menunggunya dengan gelisah langsung mendatangi Akita.
"Apa kau menemukannya?", tanya Katsumi tak sabar.
Akita terpaksa menutupi suasana hatinya dengan senyum terpaksa.
"Iya bibi, ia baik-baik saja. Tadi malam ia minum-minum sampai mabuk dan menginap di rumah temannya. Sekarang dia sedang berjalan-jalan untuk menghindari pulang, takut pada omelan bibi".
Katsumi akhirnya bernafas lega. Wajah khawatirnya kini berubah kesal.
"Anak itu, benar-benar keterlaluan. Seharusnya ia memberitahuku supaya aku tidak perlu khawatir. Baiklah, kalau begitu aku ke dapur dulu. Terima kasih banyak"
Akita balas membungkuk pada Katsumi, dan setelah wanita itu berlalu ia kembali meringis.
*******
Akita dan Sofia tengah duduk berhadap-hadapan dengan Kazuki dan Kaori. Kazuki memasang wajah masam, sementara Kaori tersenyum cerah.
"Selamat datang di keluarga Nakamura. Kau menantu pertama dan satu-satunya di sini. Jadi sudah pasti akan jadi kesayangan kami", ucap Kaori dengan wajah gembira.
"Ya.. masalah itu, belum bisa dipastikan, bibi. Agama kami memperbolehkan seorang pria mempunyai empat orang isteri", sahut Akita seraya tersenyum. Maksudnya hanya bercanda, tapi benar-benar tidak lucu dan sungguh berbahaya.
Sofia sontak menatapnya dengan sinis. Apa Akita lupa kalau ia punya seorang isteri yang punya keahlian meramu racun. Berani sekali dia berkata begitu padahal belum genap seminggu mereka menikah.
"Oh, benarkah?!", mengapa malah Kazuki yang jadi bersemangat. Kini giliran dia yang mendapat tatapan sinis dari Kaori. Dan lihat saja, pemimpin kelompok kriminal itu langsung terdiam, sudah seperti singa jantan yang kena omel singa betina pasangannya.
"Apa kami boleh melihat wajahmu?", pinta Kaori yang penasaran.
Sofia menatap Akita sebentar, kemudian mengangguk.
"Ayah, kita lanjutkan bicaranya di ruang kerja ayah saja. Aku khawatir kalau ada anak buahmu yang tiba-tiba masuk ke sini", ucap Akita.
Kazuki setuju, dan beberapa saat kemudian mereka berempat sudah duduk di set sofa di ruang kerja Kazuki.
Sofia kemudian melepas penutup wajahnya. Kaori langsung tersenyum kagum seraya menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Kau sungguh cantik, bukan begitu sayang?", Kaori minta persetujuan Kazuki.
Kazuki hanya mengangguk pelan, karena wajah yang ada di hadapannya sekarang bukan hanya cantik, tapi mengingatkannya pada seseorang. Dan itu jelas membuatnya menjadi sedikit gugup.
"Ehm.. kau, bukan orang asli Jepang bukan?", Kazuki menyelidik.
"Iya. Ayahku orang Amerika keturunan Italia, sementara ibuku keturunan Jepang", sahut Sofia segan.
"Siapa nama orang tuamu?", entah mengapa jantung Kazuki mulai berdetak cepat.
"Ayahku Gregorio Genovese, dan ibuku Himawari Nakata".
Kazuki merasakan kakinya seperti tak lagi menginjak lantai. Dua nama itu, mengapa mengikutinya sampai ke dalam rumahnya? Kebetulan kah? Kazuki tak bisa menerima itu begitu saja. Dia lebih mempercayai kalau ini adalah bagian dari sebuah rencana.
Akita duh nasibmu terancam
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
👍👍👍
😄😄😄
😅😅😅
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Jadi kena juga !!!!