Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

 " Sial , sial , kenapa gue harus nangis sih ,gue ini Dea bukan Flower asli , kenapa harus ikut merasakan sakit coba '' grutu Flower di atas motor sport milik Ethan yang di tungganginya.

Sebenarnya Ethan sudah melarang Flower agar tidak mengendarai motor miliknya karna hawatir dengan keselamatan istrinya , takut jika istrinya sampai terjatuh atau yang lainnya, tapi siapa yang bisa membantah keinginan Flower termasuk Ethan sendiri.

Awalnya Flower datang ke mansion Davidson hanya penasaran dengan isi kamar pemilik tubuh asli , tapi siapa sangka saat tiba di mansion Davidson dirinya malah mendengar kebenaran yang menyakitkan tentang pemilik tubuh asli.

     Flower yang baru tiba di mansionnya segera menaruh motor milik suaminya di dalam garasi . Sedangkan Paman Hans yang mendengar suara motor mili Tuannya dirinya buru buru keluar dari dalam mansion ,untuk memsatikan jika Nyonyanya pulang dengan keadaan baik baik saja tanpa lecet sediktpun.

 Paman Hans bernafas lega karna melihat Nyonyanya ternyata baik baik saja tidak ada yang lecet sama sekali , tapi Paman Hans meyadari ada yang aneh dari Nyonyanya , ya itu mimik wajah Nyonyanya yang sepertinya tidak baik baik saja.

Flower melangkah masuk ke dalam mansion melewati Paman Hans begitu saja , bahkan sambutan yang di ucapkan oleh Paman Hans tak di hiaraukannya.

'' Mery !'' seru Flower yang berada di ruang tengah.

'' Iya Nyonya ''

'' Buatkan aku jus jambu , dan bawa ke gazebo , oh ,Ya,, jangan lupa sama cemilannya '' pinta Flower lalu pergi begitu saja ke arah taman mansion.

'' Baik Nyonya '' ucap Mery yang sudah pasti tak di dengar oleh Flower yang sudah menjauh.

 Flower yang sudah berada di gazebo , segera meluruskan kedua kakinya dengan cara di naikkannya ke atas meja , lalu tak berselang lama Mery datang sembari membawa jus jambu dan cemilan seperti yang di minta oleh Flower.

'' Nyonya , ini jus jambunya sama cemilannya '' ucap Mery dengan sopan sembari meletakkan jus jambu dan cemilan yang di bawanya ke atas meja.

'' Makasih Mery '' ucap Flower menurunkan kedua kakinya dari atas meja.

'' Sama sama Nyonya '' balas Mery tersenyum.

Setelah kepergian Mery , Flower segera meneguk jus jambu favoritnya untuk menyegarkan tenggorokannya yang terasa kering.

Krasss

Krassss

'' Ck ,,, kasihan banget loe Flow , jelas saja kalau dari kecil loe di perlakukan berbeda , orang ternyata loe anak selingkuhan Dady loe , benar benar sial banget idup Loe '' gumam Flower sembari mengunyah cemilan yang di bawa oleh Mary berupa kripik kentang.

'' Terus kenapa gue juga ikut merasakan sakit , jelas jelas ini jiwa gue , hanya raganya yang milik Flower , Haiss,,,,, sungguh deh lama lama gue gila hidup di duni novel ini , banyak sekali cerita yang tak sama dengan alur novelnya , lebih pantas di sebut ini novel yang berbeda , hanya nama permerannya saja yang sama '' ucap Flower.

Sebenarnya Flower sudah merasakan jika alur cerita novelnya berbeda semenjak sikap Ethan yang berubah lembut padanya , tapi Flower tak memperdulikannya , karna baginya asal hidup enak dan tak kekurangan uang itu sudah lebih dari cukup , tidak perduli dengan alur novel yang berubah atau yang lainnya.

    Karna tak ingin di buat pusing dengan keanehan keanehan yang di dapatnya dalam alur novel, Flower memilih melahap cemilan di depannya sembari menikmati suasana sore hari di taman mansion , yang terasa sejuk dan segar.Tapi beberapa saat kemudian sebuah bangunan kecil yang berada di ujung taman mansion menyita perhatian Flower , mungkin bangunan itu berjarak sekitar seratus meter dari gazebo yang di tempati Flower bersantai.

" Bangunan apa itu? Kok gue baru liat ada bangunan di ujung sana " Gumam Flower , karna merasa penasaran akhirnya Flower beranjak berdiri dan pergi ke arah bangunan kecil itu.

 Ketika jaraknya hanya tinggal beberapa meter , Flower berhenti tidak melanjutkan langkahnya dan memiliha berdiri mengamati bangunan kecil di depannya yang terlihat seperti gudang , dirinya merasa heran padahal dirinya hampir setiap hari berada di gazebo , tapi kenapa tidak pernah menyadari keberadaan bangunan kecil di depannya saat ini.

'' Nyonya ''

'' An***g,,, !!!! " pekik Flower.

'' Paman Hans , !!! kamu mau bikin aku mati kena serangan jantung ya '' sentak Flower sembari berkacak pinggang.

Gimana Flower tidak terkejut , dia berjalan ke arah ujung taman seorang diri , dan kini dirinya berada tepat di depan bangunan kosong , mana hari sudah hampir gelap , terus di sekitarnya juga banyak pohon pohon yang lumayan besar.

'' Maaf kan saya Nyonya '' ujara Paman Hans merasa bersalah sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

'' Huh , untung aja jantungku masih baik baik saja '' grutu Flower lalu kembali menatap ke arah bangunan di depannya.

'' Maaf Nyonya , apa Nyonya ingin menempati ruangan ini lagi ?'' tanya Paman Hans.

Flower menoleh ke arah Paman Hans mengrinyitkan dahinya bingung . '' Ingin menempati ruangan ini LAGI ? '' Flower mengulang pertanyaan Paman Hans dengan menekan kata lagi.

'' Iya Nyonya ''

'' Apa sebelum amnesia aku sering ke bangunan ini ?'' tanya Flower.

Paman Hans seketika sadar jika dirinya melupakan satu hal tentang keadaan Nyonyanya yang masih mengalami amnesia.

'' Maaf Nyonya , semenjak Tuan Besar Ricardo meninggal , tempat ini menjadi tempat favorit anda '' jawab Paman Hans.

'' Banarkah '' gumam Flower lalu melangkahkan kakinya mendekati pintu bangunan di depannya.

Dengan perlahan Flower membuka handle pintu bangunan itu yang ternyata tidak di kunci.

krekkkk

Saat pintu terbuka dengan lebar , Flower seketika di buat merinding karna ruangan itu gelap gulita.

'' Gelap sekali Paman '' ujar Flower dan Paman Hans bergegas masuk dan menekan saklar lampu yang berada di diniding.

Klikk

Flower di buat menganga saat melihat deretan buku yang memenuhi rak hingga menutupi dinding bangunan kecil itu , bahkan di ruangan itu juga ada meja dan kursi , mungkin untuk Flower asli jika sedang membaca buku pikirnya .Dengan langkah pelan Flower masuk lebih dalam , dirinya meneliti setiap deretan buku dari yang tipis hingga yang paling tebal yang tertata rapi di setiap rak.

'' Paman Hans , apa tempat ini selalu di rawat ?'' tanya Flower meneliti keadaan ruangan yang sangat rapi dan bersih , bahkan juga sangat wangi.

'' Iya Nyonya ,saya meminta salah satu pelayan agar membersihkan dan merapikan tempat ini setiap pagi '' jawab Paman Hans.

Mendengar jawaban dari Paman Hans , Flower hanya manggut manggut saja , lalu tangannya meraih salah satu buku di atas rak yang berada di depannya.

'' Ck ,,, bikin mual aja liat buku ini '' gumam Flower mendengus, melihat buku yang di ambilnya ternyata tentang bisnis , dan Flower buru buru meletakkan kembali bukunya di tempatnya.

'' Ada apa Nyonya ?'' tanya Paman Hans mendengar Nyonyanya seperti sedang berbicara sendiri.

'' Tidak ada , ayo kita keluar Paman Hans '' ajak Flower.

Tapi saat Flower melewati meja di sampingnya , Flower tak sengaja menyenggol ujung meja dan membuat beberapa tumpukan buku yang ada di atas meja jatuh berserakan di atas lantai.

'' Nyonya , biar saya saja yang merapikannya '' ucap Paman Hans yang di angguki oleh Flower.

Saat memperhatikan Paman Hans yang tengah memunguti beberapa buku di atas lantai , kedua mata Flower di buat menyipit saat melihat ada satu buku yang membuatnya penasaran.

'' Paman Hans , aku mau lihat buku bukunya '' ujar Flower lalu mengambil satu buku yang membuatnya penasaran.

Deg

" Sampul buku ini , kenapa sama dengan sampul novel yang gue baca , hanya gambar pemeran wanitanya yang pindah , terus judulnya juga beda , ini judulnya Menikah dengan kekasih kakaku , apa apan sih ini " batin Flower terkejut sekaligus bingung dengan novel yang di pegangnya.

" Nyonya ada apa ?" tanya Paman Hans heran melihat Nyonyanya seperti sedang terkejut.

" Tidak ada Paman , ayo kita keluar '' sahut Flower berjalan keluar dengan membawa novel yang di pegangnya.