NovelToon NovelToon
Pengantin Pesanan

Pengantin Pesanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Demi menggagalkan rencana jahat ibu tirinya, Zahira terpaksa mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi biro jodoh, dimana dirinya akan menjadi Pengantin Pesanan.

"Aku tidak menyangka pengantin pria nya mirip Tarzan"-- Zahira Malika Maheswari.

"Kenapa fotomu beda dengan wajah aslimu. Jawab aku, Nona Zahira!"-- Louis Abraham Smith.

Bagaimana jadinya jika keduanya terikat kontrak pernikahan, hingga terkuat rahasia Louis yang dapat menghancurkan kontrak pernikahan keduanya.

Yuk simak kisahnya hanya di cerita Pengantin Pesanan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Pengantin Pesanan

Seorang pria misterius sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Zahira yang sedang berbelanja di mall. Beberapa gambar sudah diambil secara sembunyi-sembunyi agar aksinya tidak terbongkar.

Sementara kedua wanita berbeda usia itu sama sekali tidak menyadari jika seseorang sedang mengikutinya semenjak memasuki pusat perbelanjaan tersebut.

"Aku mendapatkan kabar baik. Nyonya Victoria pasti terkejut melihat wanita itu." ucap pria misterius itu dengan seringai licik diwajahnya yang tertutupi masker.

Pria misterius itu lalu mengirimkan semua gambar yang baru saja diambilnya kepada Nyonya Victoria alias bos-nya. Tak berselang lama, ponselnya pun berdering dan itu panggilan masuk dari nyonya Victoria.

"Halo nyonya" ucap Pria itu dengan suara tegas nya.

"Tetap awasi dia. Jangan biarkan dia sampai lolos. Aku ingin kau membunuhnya sekarang juga, Jenos" ucap Nyonya Victoria terdengar menakutkan di ujung telepon.

"Baik Nyonya" sahut pria misterius itu dengan menyeringai melihat mangsanya sudah di depan mata.

Ternyata pria misterius itu bernama Jenos. Dia adalah pembunuh bayaran yang memang ditugaskan oleh Nyonya Victoria untuk membunuh Zahira. Apalagi beberapa hari yang lalu Nyonya Victoria sempat mengumumkan kematian Zahira di depan seluruh karyawan ZMM group. Sehingga demi memuluskan rencananya dia harus melenyapkan Zahira.

Jenos melangkah cepat untuk mengikuti mangsanya, namun sayangnya ia tiba-tiba bertabrakan dengan salah satu pengunjung mall membuat belanjaan orang itu berhamburan di lantai.

Pria misterius itu tidak memperdulikannya karena sedang mengejar mangsanya, namun banyaknya pengunjung yang melihat aksinya membuatnya menjadi pusat perhatian. Sehingga mau tak mau ia harus menyelesaikan terlebih dahulu permasalahannya.

"Cepat minta maaf, kau sudah menjatuhkan belanjaan gadis itu" ucap para ibu-ibu yang langsung turun tangan menghadangnya.

Tidak hanya itu, Satpam yang berjaga segera menghampiri mereka sekaligus untuk menyelesaikan kekacauan tersebut. Dengan terpaksa Jenos meminta maaf kepada gadis tadi, hingga dia pun kehilangan jejak Zahira

"Sialan, wanita itu sudah pergi" ucap Jenos sambil mengepalkan tangannya melihat kepergian mobil berwarna hitam yang diyakini mobil tersebut ditumpangi targetnya.

Namun ia tidak kehabisan akal untuk melenyapkan targetnya. Ia yakin akan segera menemukannya dan toko kelontong di seberang jalan menjadi tujuannya untuk melihat cctv toko tersebut guna memata-matai targetnya setiap kali datang ke mall tersebut.

*

*

*

Sementara itu, Zahira tak banyak bicara sejak bertemu dokter spesialis kandungan. Padahal begitu banyak edukasi yang disampaikan oleh Dokter Regina perihal tentang program kehamilan yang dilakukan setiap pasangan suami istri yang sedang menantikan calon buah hati.

Zahira hanya menjadi pendengar yang baik dan terkadang melontarkan pertanyaan kepada Dokter Regina mengenai tips dan trik yang harus dilakukan agar program kehamilan yang dijalaninya kelak berjalan dengan lancar.

Dengan penuh edukasi dan dedikasi Dokter Regina pelan-pelan menjelaskannya secara detail, membuat Zahira mengangguk tanda mengerti akan penjelasan dari dokter kandungan tersebut.

"Terima kasih dok atas tips nya" ucap Zahira tersenyum ramah.

"Sama-sama nona Zahira, semoga secepatnya diberikan momongan" balas Dokter Regina dengan ramahnya.

Zahira hanya mampu tersenyum dengan rona wajah memerah di kedua pipinya. Semua orang mendoakannya agar segera hamil.

"Aamiin, semoga bulan depan sudah ada kabar bahagianya, dok. Dan sudah pasti cucuku akan kembali datang untuk periksa kandungan, ha ha ha." ucap Oma Margaretha disertai candaan membuat Zahira tersipu malu dan juga takut jika nantinya keinginan Oma Margaretha belum terkabulkan.

Ya Tuhan, apapun takdirku, aku siap menerimanya. Tapi, aku sangat sedih jika belum mampu mewujudkan keinginan Oma Margaretha. Batin Zahira dan terlihat cemas.

Kemudian Zahira dan Oma Margaretha memutuskan untuk pulang ke kediaman Louis. Tapi sebelumnya mereka mampir terlebih dahulu ke restoran cepat saji sebelum pulang ke rumah.

Sepanjang perjalanan pulang. Tanpa mereka sadari, dua unit mobil mengikuti mobil mereka dari arah belakang.

Rupanya orang-orang yang berada dalam mobil tersebut adalah anak buah Louis yang sengaja diutus untuk menjaga majikannya saat berada di luar. Hanya saja tugas mereka memantau dari jarak jauh demi keselamatan sang majikan.

Setibanya di mansion Zahira dan Oma Margaretha berpisah dan masuk ke dalam kamar mereka masing-masing.

Zahira menyimpan paper bag yang dibawanya di atas tempat tidur, lalu ia mengambil ponselnya dalam tas untuk menghubungi sekretarisnya.

Karena beberapa hari ini dia sibuk berkebun bersama Oma Margaretha. Sehingga dia tidak sempat menghubungi sekretarisnya untuk mencari tahu keadaan perusahaannya sekarang.

Panggilan teleponnya tak kunjung diangkat oleh Bu Wira. Zahira kembali menghubunginya ulang hingga panggilan yang kesepuluh barulah tersambung.

"Ha-halo Miss" ucap seseorang dengan suara terbata-bata di ujung telepon.

"Halo Bu Wira, sepertinya anda sangat sibuk ya karena slow respon terus dan nomor ponsel Bu Wira akhir-akhir ini susah untuk dihubungi" ucap Zahira memberitahunya dan sedikit kesal dengan sikap sekretarisnya itu.

Padahal sekretarisnya adalah sosok sekretaris komplek yang tidak pernah melakukan kesalahan apalagi sampai mengacuhkan panggilan teleponnya. Zahira pun merasa heran dengan sikap sekretarisnya itu.

"Mo-mohon maaf Miss, sa-saya sedang berada di luar kota." ucap Bu Wira dengan suara terdengar tercekat diiringi dengan nafas memburu.

Zahira mengerutkan keningnya dan mendadak merasakan perasaan aneh mendengar suara Bu Wira yang sepertinya sedang dilanda ketakutan.

Sementara Bu Wira sendiri sedang dilanda ketakutan, keringat dingin mulai bercucuran di kening wanita setengah baya itu. Bagaimana tidak, ia ditodongkan sebuah pistol tepat dikepala nya. Sedang ponselnya di pegang oleh seorang wanita yang sangat dikenalnya, siapa lagi kalau bukan nyonya Victoria.

Tidak hanya itu, Kedua tangan dan kakinya terikat di kursi kayu yang sedang didudukinya. Karena saat ini ia sedang disekap di sebuah bangunan tua yang terbengkalai dan orang yang menyekapnya adalah orang-orang suruhan nyonya Victoria.

"Oh tidak apa-apa, bagaimana dengan kondisi perusahaan? tidak ada masalah kan?semuanya baik-baik saja kan Bu Wira?" tanya Zahira di ujung telepon.

"I-iya miss, perusahaan aman-aman saja. Jadi tak perlu risau." ucap Bu Wira sambil menjatuhkan air matanya dan begitu menyesali kebodohannya yang jatuh dalam perangkap Nyonya Victoria.

Maaf nona Zahira. Batin Bu Wira penuh sesal.

"Syukurlah, aku sangat percaya kepada Bu Wira. Nyatanya perusahaan bisa anda handel dengan baik. Terima kasih Bu Wira" ucap Zahira tersenyum.

"Iya, sama-sama Miss." balas Bu Wira dengan mata berkaca-kaca.

Nyonya Victoria langsung menginjak kaki Bu Wira untuk segera mengakhiri panggilannya.

"Aawww" Bu Wira merintih kesakitan dengan cepat Nyonya Victoria menghentikan aksinya dan menjauhkan ponsel tersebut.

"Sudah dulu ya Miss, saya masih banyak kerjaan" ucap Bu Wira dengan bibir bergetar, bahkan air matanya sudah tak terbendung lagi hingga membasahi pipinya.

"Iya, selamat bekerja Bu Wira dan tetap semangat" balas Zahira hingga panggilan telepon mereka berakhir.

Zahira menghembuskan nafas kasar. Entah mengapa perasaannya tidak tenang dan mulai kepikiran dengan perusahaannya. Namun ia segera buang jauh-jauh prasangka buruk tentang perusahaannya.

"Rileks Zahira, baru saja Bu Wira mengatakan bahwa perusahaan aman-aman saja" ucap Zahira berusaha meyakinkan pada dirinya sendiri bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan perusahaannya.

Namun hati kecilnya berkata lain. Tapi Zahira berusaha keras untuk tetap berpikiran positif terhadap perusahaannya.

Malam harinya.....

Zahira sedang mondar-mandir di dalam kamarnya. Dia sedang menunggu kepulangan Louis yang masih menjadi tanda tanya. Padahal saat ini ia sedang memakai lingerie seksi yang dihadiahkan Oma Margaretha untuknya.

Zahira berencana menggoda Louis dengan pakaian seperti itu. Ia sudah pasrah jika Louis meminta haknya malam ini. Tidak mungkin juga jika ia terus menghindarinya.

"Malam ini aku harus siap memberikan mahkota ku" ucap Zahira yakin akan keputusannya.

*

*

*

Bersambung....

1
tzyii
up thor
tzyii
lois mode ngerjain istri 🙈
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Ita sweet
hehehe kena jga k lois
Ita sweet
bravo Zahira
lala
up up up up up
lala
wkwkw kena tipu zahia
lala
loui tengil
Mita
seru lanjut thor 😍
indahlee
lanjut
Fatma
lanjut dong thor
fatma wati
lanjut
lala
Louis tuh
lala
Zahira akhirnya siuman
lala
good luck lois
lala
semangat lous, kmu pasti bisa hancurien mereka
Fatma
lanjut dong thor
tzyii
Louis itu
tzyii
next
Kak olaa
semangat thor lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!