hubungan rumah tangga yangg penuh penghianatan namun berakhir bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Maya's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Setelah menyelesaikan pekerjaannya laras bergegas kedapur menyiapkan makan untuk suaminya. Setelah itu laras mengambil arya dari gendongan pram dan menyuruh suaminya itu untuk makan terlebih dahulu.
"sini mas aryanya aku gendong, mas makan dulu gih mumpung sayurnya anget, tanti gantian lagi gendong aryanya setelah mas makan". Ujar laras dan diiakan oleh pram.
"ia ras, kalau begitu mas makan dulu yah". Jawab pram
kemudian pram makan sendiri sementara laras menggendong arya, dan setelah arya tertidur laras menaruhnya ketempat tidur lalu menyusul pram untuk makan bersamanya.
sambil makan mereka banyak mengobrol tentang kesibukan masing masing, mereka sangat bahagia menjalani keseharian mereka meski rasa lelah mereka rasakan setelah seharian bekerja melayani pelanggan mereka.
"mas nanti boleh yah kalau arya udah agak besar aku sewa toko yang agak besaran soalnya suka keteteran nyetok barang mas". Ujar laras pada pram.
"boleh ras, asal jangan keseringan arya dibawa ketokonya soalnya aku gak tahan sehari gak ketemu dengannya". Rengek pram pada laras.
"kalau sama ibunya sering kangen gak ?". Canda laras pada suaminya.
"mmmmm kangen tapi sedikit hihihi". balas canda dari pram
"iih kamu mah gitu, kan aku yang kasih arya buat kamu, kenapa kangen sama akunya sedikit ? Kamu mah jahat, awas saja nanti". Ujar laras sambil memanyunkan bibirnya kedepan.
"hmmmm ada yang cemburu ni yah". Goda pram sambil cengengesan.
Makan bersama mereka dipenuhi dengan canda yang hangat. Membuat rumah tangga mereka semakin hari semakin berwarna.
Tapi disisi lain ada orang yang merasa tak senang dengan kebahagiaan mereka, yakni santi mantan istrinya pram.
Santi selalu berpikir keras untuk merebut pram lagi dari laras. bukan karna dia masih mencintai pram, tapi dia hanya ingin memiliki harta yang pram miliki saat ini.
Santi merencanakan sesuatu agar dia bisa mendapatkan uang dari pram, dia merencanakan ingin menemui pram di tokonya.
keesokan harinya, santi melancarkan rencananya untuk menemui pram ditokonya tanpa sepengetahuan davina anaknya. Sementara laras kebetulan ingin pergi kerumah bu diah untuk menemui adik iparnya mira.
"mas pagi ini aku izin pergi kerumah ibu yah, aku ada perlu sama mira". Ucap laras pada pram
"ada perlu apa ras kok tumben ?". Ujar pram.
"ia mas aku mau minta bantuan mira buat kemas kemas barang pesanan mas, aku mulai kewalahan mas, siapa tau dia mau bantu lumayan kan dia bisa punya penghasilan dari pada aku harus cari orang lain". Jelas laras pada pram
"oh ya sudah terserah saja, kamu mau ajak arya kerumah ibu ?". Tanya pram
"ia mas biar ibu bisa ketemu arya sekalian". Jawab laras.
"ya sudah asal jangn lama lama saja disananya soalnya mas juga banyak pesanan, takut kurir jemput paketan kita kemarin". Ujar pram.
"ia mas". Jawab laras singkat
Setelah itu mereka sarapan bersama sementara arya tengah main diboks bayinya. tak lama mereka sarapan pram bergegas ketoko dan membuka tokonya. Sementara laras membereskan bekas sarapan mereka dan menyiapkan arya untuk segera pergi kerumah ibu mertuanya. Tak butuh waktu lama laras segera berangkat setelah taxi online yang dia pesan sampai didepan rumahnya, tapi dia tidak lupa untuk berpamitan pada suaminya.
"mas aku berangkat dulu yah !!". Pamit laras pada pram.
"ia ras hati hati yah salam buat ibu". Ujar pram
Lalu laras berlalu pergi dengan mengendarai taxi onlinenya. Tak lama waktu berselang dari kepergian laras, santi datang menemui pram dengan rencana sebelumnya.
"halo mas". Sapa santi pada pram. Sontak pram terlonjak kaget mendengar suara perempuan yang tak asing ditelinganya karna saat itu pram sedang fokus mengemas barang pesanan yang masuk pagi itu, sementara para pekerja bengkelnya tengah asyik bekerja.
pram hanya melirik dingin pada santi sambil berkata
"ada apa anda datang kemari ?". Ujar pram seraya memalingkan wajahnya.
"mmm aku ada perlu sama kamu mas". Ujar santi sambil senyuman yang agak menggoda.
"ada perlu apa anda menemui saya ?". Ketus pram
"kamu kenapa sih mas ketus gitu lihat aku datang ?". Tanya santi pada pram.
"Lansung saja keintinya, ada apa kamu menemui saya". Tegas pram
"mmm bisa gak mas kita ngobrol berdua saja didalam ?". Pinta santi sambil sedikit manja.
"maaf kita sudah bukan siapa siapa lagi, antara kita sudah tak ada urusan lagi. Lagi pun saya sudah memiliki anak dan istri, sebaiknya kita bicara disini saja saya tidak ingin menimbulkan fitnah diantara kita". Ujar pram sambil menatap santi dengan tajam menunjukan ketidak sukaanya terhadap mantan istrinya itu.
"mas tolong dong ramah sedikit sama aku, aku datang kesini hanya ingin bicara tentang anak kita davina". Ujar santi sambil sedikit merayu.
"cepat katakan saja apa perlumu kesini". Ujar pram lagi.
"mas bisa tidak aku duduk didalam sana gak didalam rumah juga tak apa disini panas gerah aku mas". Rayu santi dengan tidak tau malunya.
"jo tolong bawakan bangku disana". Teriak pram pada salah seorang pegainya.
"ia pak sebentar".. Sahut pegawai tersebut. Lalu pegawai bergegas mengambilkan bangku yang diminta oleh bosnya itu. Tak lama pegawainya itu menyerahkan bangku yang dibawanya.
"ini pak bangkunya". Ucap pegawai itu.
"taruh disitu saja untuk duduk nyonya ini". Ujar pram sambil menunjuk sisi luar dari sisi tokonya.
"silahkan duduk nyonya, kita bicara diluar saja. Saya tidak mau orang berprasangka yang tidak tidak terhadap kita dan bisa menimbulkan fitnah". Pram memberi ketegasan.
"mas kan aku sudah bilang, disini itu panas gerah lagi". Ujar santi merengek manja namun tak dihiraukan oleh pram.
"terserah anda nyonya, anda mau bicara disini atau anda tidak, jika tidak anda bisa meninggalkan tempat ini. Kebetulan kerjaan saya masih banyak dan tidak bisa melayani orang yang bertele tele". Ucap pram ketus.
"apaan sih mas pram kok sifatnya jadi berubah begitu semenjak dia menikahi perempuan itu". Batin santi yang menggerutu.
"kenapa anda diam nyonya, tolong jangan buang waktu saya hanya untuk melayani ketidak jelasan anda datang kesini ?". Pram merasa geram dengan mantan istrinya itu.
"eh ia maaf mas". Jawab santi singkat namun dia selalu membatin. "ok sekarang aku mengalah dulu deh aku hanya butuh uangnya saja dulu". Batin santi. Sementara pram hanya diam menunggu mantan istrinya bicara.
"begini mas, kamarin ada surat dari sekolahnya davina. Disuratnya tertulis bahwa kita harus membayar uang satu juta untuk sumbangan pembangunan kelas baru". Jelas santi pada pram.
"kalau urusan sekolah davina biar saya yang urus sendiri tanpa harus melibatkan anda nyonya, lagian kalau pun ada pungutan dari sekolah davina akan langsung menghubungi saya tanpa harus menyuruh anda datang menemui saya". Ujar pram mengernyitkan dahinya yang sedikit tak percaya dengan ucapan santi
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜