NovelToon NovelToon
NOT PERFECT MOTHER

NOT PERFECT MOTHER

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ibu Cantik

Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.

Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.

Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.

Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ungkapan Perasaan

Hari-hari berlalu setelah kejadian penculikan Zian dan luka yang diterima Rania. Rania semakin pulih, meskipun tubuhnya masih lemah dan perlu banyak istirahat. Keadaan di rumah sakit mulai membaik, namun di balik itu, ada sesuatu yang tersimpan dalam hati Zidane. Perasaan yang sejak lama ia simpan rapat-rapat, kini tak bisa lagi ditahan. Ia merasa waktu yang tepat telah tiba—waktu untuk mengungkapkan apa yang selama ini mengganggu hatinya.

Rania, yang semula canggung dengan kehadiran Zidane, kini mulai bisa melihat sisi lain dari pria itu. Keberadaannya di sisi Rania selama masa pemulihan, perhatian yang selalu ia berikan.

Pada sore hari yang cerah, setelah Rania selesai dengan pemeriksaan medis terakhir dan diizinkan pulang, Zidane datang menemuinya di ruang perawatan. Rania baru saja mengenakan jaket rumah sakit, berusaha bersiap untuk kembali pulang.

"Rania," suara Zidane terdengar sedikit tegang, membuat Rania berhenti sejenak dan menatapnya.

"Ya, Mas Zidane?" jawab Rania pelan, mencoba menyembunyikan perasaan yang mulai tercampur aduk dalam dirinya.

Zidane berdiri lebih dekat, menatapnya dengan serius. "Aku harus mengatakannya, Rania. Aku... aku tidak bisa terus menjaga perasaan ini lebih lama lagi. Sejak kita saling mengenal, aku mulai merasa ada sesuatu yang lebih antara kita. Aku tahu ini mungkin terdengar salah, apalagi setelah semuanya yang terjadi, tapi aku harus jujur."

Rania terdiam. Ia merasa kebingungan, namun hatinya juga mulai merespons kata-kata Zidane. Ia tahu bahwa Zidane adalah orang yang selama ini ada di sampingnya, yang selalu memberikan dukungan tanpa pamrih, yang memperhatikannya meski hanya sebagai asisten pribadi Raka. Namun, apakah ia bisa membuka hatinya untuk Zidane setelah semua yang terjadi?

Zidane melanjutkan, "Aku tahu kamu mungkin tidak merasa sama, tapi aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku peduli padamu lebih dari sekadar teman atau rekan kerja."

Rania merasa ada sesuatu dalam dirinya yang tergerak. Ia menyadari bahwa perasaannya tidak sepenuhnya menolak Zidane. Namun, ia juga takut akan konsekuensi yang mungkin timbul jika ia mengikuti perasaan ini, mengingat statusnya yang hanya seorang office girl di perusahaan Raka.

"Tapi mas Zidane saya hanya office girl,kita berdua berbeda." Rania mengungkapkan uneg-uneg yang mengganjal di hatinya terkait perbedaan latar belakang kehidupan mereka.

"Rania aku tidak melihat hal-hal semacam itu dalam menjalin sebuah hubungan,kamu berbeda Rania, selama ini aku mencari wanita yang bisa membawa perasaan nyaman dalam hidupku setelah sekian lama akhirnya aku menemukan kamu." Jelas Zidane.

Zidane melanjutkan," mungkin ini terdengar terlalu cepat untuk kamu,tapi tidak untuk aku,saat aku menjatuhkan perasaan kepada seorang wanita aku akan bergerak lebih cepat entah apapun yang akan aku dapatkan dalam pengungkapan ini tapi aku sama sekali tidak menyesal telah menyampaikan bahwa aku jatuh hati kepadamu."

Rania tidak percaya dengan apa yang di ucapkan Zidane sehingga dia kembali memastikan," mas Zidane apakah benar apa yang mas katakan?"

Zidane menatap Rania dengan pandangan yang serius dan mengatakan,"apakah terlihat kebohongan didalam mataku Rania?."

Rania menatap mata Zidane dan benar tidak terdapat kebohongan didalamnya, sehingga Rania bisa menentukan perasaan nya.

" Mas Zidane saya hargai ungkapan perasaan mas Zidane tapi saya tidak bisa." kalimat Rania membuat wajah Zidane terlihat menyedihkan,eitss tapi ada lanjutannya,"saya tidak bisa menolak mas Zidane." jawab Rania sambil tersenyum. Zidane yang awalnya menundukkan kepalanya reflek menatap Rania dan mencari keseriusan dibalik ucapan Rania.

"Rania jangan mempermainkan perasaanku." Zidane hanya tidak ingin jatuh untuk kedua kalinya.

"Hahaha,mas Zidane terlalu serius jadi sekalian aja aku kerjain." Rania masih belum menghentikan tawanya karena berhasil mengerjai Zidane, sedangkan sang korban hanya tersenyum melihat Rania yang tertawa lepas.

" Kamu ya , bisa-bisanya dalam situasi serius malah bercanda." ucap Zidane.

"hahaha,maaf ya mas aku ga suka kalau terlalu serius bikin mules." lihatlah bagaimana Rania mengeluarkan kata-kata yang aneh disaat seseorang mengungkapkan perasaan kepadanya.

Zidane melanjutkan " jadi apakah aku di terima?"

"Iya mas Zidane." Jawab Rania sambil malu-malu kambing.

Zidane yang terlalu senang karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan reflek memeluk Rania.

Sedangkan yang dipeluk tanpa aba-aba syok karena selama ini belum pernah ada yang memeluknya selain ayah dan saudara laki-laki nya. Zidane yang tersadar bahwa Rania mungkin syok langsung melepaskan pelukannya sambil meminta maaf "Rania maaf,aku terlalu senang sampai meluk kamu." ucap Zidane sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Gapapa mas,tapi badan aku ga bau kan?" alih-alih marah Rania malah menanyakan perihal bau badannya, dahlah Rania mah ga bisa diajak romantis.Zidane yang tau bahwa pertanyaan Rania hanyalah pengalihan rasa salah tingkah nya tidak menanggapi dengan serius malah dia tersenyum.

"kalau begitu aku antar kamu pulang," Zidane mengambil tas bawaan Rania sambil memeluk pinggang ramping Rania. Rania reflek menatap Zidane dari samping dan Yap Zidane sangat sangat tampan dengan kacamatanya.

Sesampainya di kos Rania Zidane membukakan pintu mobil untuk Rania."hati-hati turunnya," sebelah tangan Zidane berada di atas kepala Rania melindungi agar kepalanya tidak terbentur.

"makasih ya mas, selama di rawat mas Zidane sama sekali ga ninggalin aku,tolong sampaikan terima kasih juga untuk pak Raka, Karena setiap hari mengirimkan makanan selama aku dirawat."Meskipun Raka jarang datang ke rumah sakit tapi dia rutin memantau keadaan Rania lewat Zidane jadi dia tidak lepas tangan terkait keadaan Rania.

"Iya nanti aku sampaikan,kamu yang banyak istirahat jangan mikirin pekerjaan dulu, kalau butuh apa-apa langsung hubungi aku, ingat mulai sekarang kamu ada aku,aku ga mau kamu terluka untuk kedua kalinya." Zidane memberikan pengertian kepada Rania agar bergantung kepadanya. Sedangkan Rania yang selama ini terbiasa mandiri tiba-tiba semesta mengirimkan laki-laki yang super gentleman apa ga meleyot tuh hati Rania.

"Sekarang kamu masuk,aku tungguin dari sini." lanjut Zidane.

"sekali lagi terima kasih ya mas,see you."

"see you again,sana cepat masuk." Rania berjalan masuk kedalam kosnya sesekali menoleh kebelakang untuk memastikan Zidane sudah pergi tapi nyatanya Zidane masih berada di sana sambil menyenderkan tubuhnya di badan mobil dengan besedekap dada yang membuat ketampanannya muncul berkali-kali lipat.

Rania berjalan sambil senyum-senyum sendiri karena sekarang dia memiliki kekasih yang sangat perfect. Rania berharap agar hubungannya dengan Zidane berakhir bahagia.

1
🎃SЯ ШłŁŁ🎃
Ceritanya bikin seru, terus lah menulis, author!
can: Terima kasih telah mampir di karya author.😍
total 1 replies
Nagisa Furukawa
Karakter keren! 😍
can: Terima kasih sudah mampir dikarya author 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!