Sang Putri Mahkota Whan

"Baik lah aku percaya.... begitu saja ngambek, malu loh sudah beruban, lihat rambut Yang Mulia putih semua" ucap Wui Whan dengan bercanda sedangkan semua orang melotot mendengar ucapan Wui Whan

Jangan tanya Kaisar Zhang nafas nya sudah berada di Senin dan Jumat saat mendengar ucapan Wui Whan dia ingin marah tapi tak bisa ingin mancak-mancak tapi sepertinya akan sia-sia karena Wui Whan memilik jawaban yang membuat dia mati kutu jadi dia memilih untuk diam menahan gemas pada calon Permaisuri nya itu

"Sabar Zhang sabar, kamu harus sabar jangan terbawa emosi... agar kau tak mengigit bibir cerewet dan nyebelin nya" gumam lirih Kaisar Zhang

Semua orang tahu Kaisar yang di takuti itu sedang menahan emosi pada wanita cantik yang sedang berdiri di depan Kaisar Zhang

Wui Whan menyandarkan diri nya pada Kaisar Zhang saat melihat teriakkan Tetua Bo tanpa Dosa nya dia melakukan itu. yang tadi nya Emosi sudah tingkat dewa jadi memerah melihat kelakuan Wui Whan

ARRRGGGG

Teriak menggema Tetua Bo Gum itu membuat semua orang yang berada di perguruan pun mencari dimana suara kencang itu saat mereka melihat perbatasan milik Tetua pertama yang dilarang untuk orang yang bukan keluarga pelayan dan prajurit yang memiliki Akses masuk itu pun berdiri di depan Gerbang keluarga Tetua Nam

"Kalian dengar? teriakan itu terdengar dari kediaman Tetua pertama.... tapi siapa yang berteriak kencang seperti itu, apa lagi para prajurit pun tidak ada di depan sini, tapi gerbang nya di gembok" ucap guru yang mengajar di kelas bela diri

Para guru lain pun mengangguk mereka ngga mungkin melanggar aturan Tetua Nam jadi mereka hanya bisa menunggu di depan gerbang takut terjadi apa-apa jadi mereka cepat membantu keluarga Tetua Nam

Satu jam mereka setia berdiri di depan gerbang tapi belum ada satu prajurit pun yang kembali mereka semakin bimbang apa yang harus mereka lakukan kalau gitu

"Kenapa lama sekali para prajurit sedang apa sih.... ngga mungkin kita dobrak ini pintu kan" ucap Guru pengobatan

Mereka pun semakin tertekan dan binggung apa yang harus mereka putuskan apa mereka memaksa masuk agar mereka tahu apa yang terjadi dengan tetua mereka atau menunggu lagi

"Tidak bisa kita harus cepat masuk aku tak ingin Keluarga Tetua Nam. kenapa-kenapa, lebih baik kita masuk saja dari pada menunggu tanpa kepastian seperti ini" ucap Guru bela diri dia pun dengan ancang-ancang untuk mendobrak gerbang itu

BRAK

Sekali tendangan pintu itu terbuka. bukan hal aneh bagi semua orang bila guru bela diri mampuh mendobrak dengan sekali hentakan seperti itu

"Ayo kita masuk. aku khawatir terjadi apa-apa pada keluarga besar Tetua Nam" ucap Guru lain nya dan mereka pun masuk juga dikuti beberapa murid yang dari tadi ikut menunggu bersama mereka

ARRRGGGG

Teriakan Tetua Bo Gum semakin lemah dan kebetulan semua murid dan beberapa guru pun datang melihat keadaan Tetua Bo Gum seperti itu

Mereka memuntahkan isi perutnya karena melihat Daging Tetua Bo Gum mulai melumer seperti lelehan Lava berwarna merah semua orang merinding disko dangdut koplo melihat itu

"A apa yang terjadi kenapa Tetua Bo Gum bisa seperti itu?" tanya Murid yang pucat Pasih melihat semua nya

Tetua Nam pun menatap semua murid dan guru yang baru saja tiba dia pun mengeluarkan Kristal Dewa yang merekam kejadian agar para murid dan guru tidak salah paham

Semua murid dan guru melihat tayangan itu pun merasa marah kecewa dan juga kesal dan mereka juga tidak memiliki rasa iba pada kelima guru dan Tetua Bo Gum. menurut mereka itu pantas didapatkan oleh mereka ber enam

"Kalian harus menjaga rahasia ini.... Aku akan bilang kalau mereka pergi membawa beberapa harta milik perguruan, itu akan lebih baik dari pada orang tau mereka mati karena berniat membunuh kami semua" ucap tegas Tetua Nam

Semua nya pun mengangguk mendengar ucapan Tetua Nam mereka juga tak ingin membela manusia-manusia serakah seperti mereka ber enam

Kematian seorang penghianat itu pantas kita hilangkan tanpa ada yang tahu keadaan mereka

"Ck.... tidak seru masa be

TBC