Hana, wanita cantik, mandiri dan pewaris tunggal seluruh Harta keluarganya. harus menelan pil pahit, saat mengetahui jika suaminya berselingkuh di belakangnya. bahkan berniat untuk menyingkirkannya dan mau menguasai seluruh hartanya. iya sampai Harus berpura-pura bangkrut sehingga membuatnya menjadi miskin. apakah Hana mampu menyingkirkan suami dan selingkuhannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria rahnita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
****
"Hati-hati ya mas. kamu yakin gak mau diantar sampai bandara?" Ratih terlihat enggan untuk mengizinkan putranya pergi.
Aryan menggeleng. "gak perlu Bun, nanti aku malah gak jadi pergi. aku ke sana juga mau melihat keadaan kebun kita."
Ratih menarik napas panjang, "baiklah tapi ingin pesan Bunda, jangan nakal dan harus menjaga diri kamu. jangan tinggalkan sholat," ucapan Ratih yang sudah sekian kalinya.
"sudahlah sayang, anak kita pandai menjaga dirinya kok. kamu juga sudah berapa kali mengatakan hal yang sama," ujar Agus, yang mendapatkan tatapan tajam dari Ratih.
pria yang tidak muda lagi itu langsung diam dan salah tingkah. sedangkan Aryan terkekeh melihat bagaimana bucin nya Agus pada Ratih.
"kamu itu gak diajak," ucap Ratih sewot.
"maaf dong sayang, aku hanya bercanda." tentu saja Agus panik karena Ratih merajuk padanya.
"kamu hati-hati. ingin pesan Bunda tadi," ujar Ratih pada Aryan.
"siap Bunda. aku akan ingin semua pesan Bunda," sahut Aryan tersenyum. kemudian ia mencium tangan Ratih dan Agus.
menyeret kopernya, aryan berjalan ke arah mobil yang sudah menunggunya. Ratih masih berdiri sampai mobil itu menghilang dari pandangannya.
"sayang, masih marah?" tanya agus.
Ratih mendengkus, dan mengabaikan suaminya.
"sayang, maaf. mas gak sengaja loh ngomong seperti itu," ujar Agus sedikit merengek seperti anak kecil yang meminta dibelikan mainan.
Bersyukur saat ini tidak ada Jihan, karena gadis itu sudah pergi ke kampus. katanya ada urusan, jadi Agus tidak merasa malu.
****
bu gina lebih banyak diam setelah kejadian semalam, bahkan wanita paruh baya itu tidak mau bertemu dengan Tuti. ia masih merasa malu sekaligus kecewa atas perbuatan putrinya.
karena vidio dirinya yang viral, membuat Tuti di DO dari kampusnya. karena salah satu pria yang berada di vidio tersebut merupakan dosen yang mengajar di kelasnya.
bagaimana dengan nasib Tuti? tentu saja gadis itu tidak berani keluar rumah. ia memilih untuk mengurung diri dalam kamar.
setelah kejadian semalam, rupanya Tuti langsung pulang ke rumahnya. gadis itu juga mematikan ponselnya, karena mendapat pesan bernada ancaman dari berbagai pihak.
"ibu makan ya, ibu gak kasian sama mas rudi?" Erna mencoba membujuk bu gina agar mau makan.
"kenapa dengan rudi? apa dia keberatan mengurus ibu?"
Erna menghembuskan napas berat, rasanya ia ingin meneriaki wanita tua itu. tetapi, hal itu tidak mungkin ia lakukan. karena dirinya masih membutuhkan wanita tua tersebut.
"bu, mas rudi pasti lelah saat ini. ia harus bulak-balik ke rumah sakit, mengurus kasus Tuti semalam. belum lagi ia harus ke kampus Tuti, apa ibu tidak kasihan dengan mas rudi?" Erna menjelaskan dengan pelan dan penuh kelembutan.
bu gina terdiam, yang dikatakan Erna ada benarnya. ia tidak bisa bersikap egois untuk sekarang, ia tidak ingin menjadi beban untuk anaknya.
"baiklah, ibu mau makan." bu gina mengambil piring yang ada di tangan Erna, dan mulai menyantap makanan itu.
saat ini Rudi baru saja pulang dari kantor polisi. rupanya, wanita semalam benar-benar melaporkan dirinya dan adiknya.
saat ini status nya masih menjadi saksi, berbeda dengan Tuti yang mungkin mendekam dipenjara karena ia terjerat kasus perselingkuhan, dengan pasal 284 KUHP tentang perselingkuhan.
rudi mencoba untuk berdamai, namun pihak penggugat meminta uang yang tidak sedikit. dengan terpaksa rudi menguras tabungannya.
"tidak masalah, aku bisa meminta Ke Hana." wajah Rudi berbuah murung saat mengucap nama istrinya.
ia merasa bersalah karena sudah menipu wanita yang selalu menurut kemauannya itu.
"kamu apa kabar? apa kamu sudah mendengar berita ini?" gumamnya menatap foto pernikahan mereka yang ada di ponselnya.
Hana terlihat sangat cantik, dengan mengenakan kebaya berwarna putih tulang dan mahkota kecil di kepalanya. membuat Hana terlihat sangat cantik dan anggun, bahkan Erna terlihat bias saja jika bersanding dengan Hana.
rudi menarik napasnya, "maafkan aku"
rudi menghidupkan mobilnya dan bersiap untuk pergi. Namun, ponselnya berdering membuat pria itu kembali mematikan mesin mobilnya.
"halo, ada apa?"
"nyonya ada dirumah tuan," ujar orang di seberang sana.
rudi tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya begitu mendengar kabar bahwa istrinya pulang ke rumah mereka.
dengan hati tiang, rudi membawa kendaraannya. banyak hal yang ingin disampaikan pada Hana, termasuk perlakuan Adit padanya.
sementara itu, Hana meminta pelayan rumahnya untuk berkumpul. sesuai rencana mereka semalam, hana pulang ke rumahnya hari ini.
"apa kalian tahu kenapa diminta berkumpul?" hanya hana pada beberapa orang yang berdiri di depannya.
Totalnya, ada delapan orang yang berkerja di rumahnya. Empat wanita dan empat laki-laki.
delapan orang pekerja itu termasuk Fina, asisten kepercayaannya. dan mereka memiliki tugas masing-masing.
"kami tidak tahu nyonya," jawab Fina. tentu saja Fina berbohong, ia sudah tahu jika majikannya akan pulang hari ini, dan alasan kenapa mereka diminta untuk berkumpul.
Hana menarik napas panjang, matanya menatap salah satu pria yang ikut berdiri. hana tahu jika pria itu bekerja pada rudi, untuk memata-matainya selama berada di rumah.
tugasnya menjaga keamanan rumahnya bersama dua pria lainnya, awalnya hana tidak tahu jika bukan kevin yang mengatakan padanya.
dan Hana yakin, pria yang bernama ujang itu sudah melaporkan pada rudi bahwa dirinya pulang ke rumah.
"maaf sebelumnya, dengan terpaksa aku harus memberhentikan kalian semua. karena rumah ini akan aku jual untuk menutupi kerugian yang aku alami, dan itu juga salah satu alasan kenapa aku tidak pulang ke rumah selama satu minggu lebih." hana sedikit menunduk saat mengatakan itu, sejujurnya ia tidak ingin berbohong dan membuat mereka kehilangan perkerjaan nya.
"nyoya," ucap Fina dengan nada suara yang terdengar lirih. matanya bahkan sudah berkaca-kaca.
"maaf Fina, saya terpaksa. saya juga sangat berat untuk menjual rumah ini. karena ditempat ini aku dibesarkan, dan di sini juga aku mempunyai kenangan bersama mama dan papa." hana terisak, ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"sekali lagi, saya meminta maaf. dan Terima kasih karena sudah mau bekerja di sini, saya ada sedikit pesangon dan gaji kalian saya tambahkan dia kali lipat. saya harap, bisa kalian gunakan untuk membuka usaha." Hana membagikan amplop coklat pada mereka satu persatu.
berkali-kali hana mengucapkan permintaan maaf dan Terima kasih. setelah itu mereka membubarkan diri, tetapi tidak dengan Fina.
karena wanita itu diminta hana untuk ikut dengannya.
"Fina, kamu tetap bekerja dengan saya. tapi, kamu tidak perlu tinggi bersama saya. saya juga sudah membeli rumah kecil di pinggiran kota, rencananya saya akan tinggal sementara di sana."
Fina menyimak perkataan hana, sampai akhirnya obrolan mereka terhenti karena kedatangan rudi.
"sayang."
*****
tuti trnyta d jual,trs d siksa jg....erna d sksa jg krna bls dndm....tnggal rudi yg blm....
loe kaya aman,loe ganteng aman, loe berduit aman. ini mah kere,,