Dia Milikku!

Karin Glencia Chandra.

Siapa yang tidak mengenal wanita ini, anak dari pasangan pengusaha properti cukup sukses, hidupnya bergelimang harta sehingga tumbuh menjadi gadis yang sombong, merasa dirinya paling istimewa. Tidak ada yang bisa menandingi kecantikan serta kekayaannya. Apa pun yang diinginkan wanita itu selalu dituruti oleh orang tuanya sehingga Karin tidak pernah merasakan apa itu penolakan.

Kehidupan yang sangat sempurna itu ternyata tidak membuat Karin puas. Wanita itu malah menyembunyikan sisi gelap yang tidak orang lain ketahui termasuk orang tuanya. Di rumah tentu Karin menjelma menjadi gadis baik yang tidak memiliki celah penilaian buruk di mata orang tuanya. Orang tuanya menganggap Karin anak yang sempurna, tidak pernah membuat onar selagi keinginannya terpenuhi. Tapi itu semua hanya topeng, ada

sisi lain Karin yang sangat berbanding terbalik dengan kehidupan aslinya.

Di luar tanpa sepengetahuan orang tuanya, Karin adalah wanita kejam. Tidak berperikemanusiaan karena berani

menjalankan bisnis kotor, perdagangan manusia dan penjualan organ tubuh manusia. Kehidupan bebas tanpa pengawasan ketat membuat Karin semakin gelap mata. Citranya di mata publik sebagai wanita anggun dan model hanya kedok saja. Senyum manis di media sosial ataupun televisi akan hilang saat dirinya sudah masuk ke gedung miliknya. Siapa pun yang terjebak dengan pesona Karin akan berakhir tragis. Bagi Karin hanya dia yang boleh memulai, dia tidak suka jika pria yang menyukai dirinya lebih dulu.

Heart Tower adalah gedung milik Karin. Di gedung ini tempat orang melakukan transaksi kotor. Mengabaikan orang kelas bawah yang tidak memiliki uang dan menjunjung tinggi kelas atas yang bisa melakukan apa pun sesuka mereka. Karin memang tidak berani membunuh orang dengan tangannya sendiri namun dia menyuruh orang untuk melakukan apa pun yang dia inginkan. Entah sudah berapa banyak nyawa yang hilang atas perintah wanita itu. Siapa pun orang yang berani menghalangi jalannya akan dia singkirkan dengan cara apa pun.

Sangat pandai wanita itu memaikan peran. Karin bukan cuma anak dari pengusaha tapi juga wanita yang sudah terjerumus jauh di bisnis kotor. Kehidupan mewah dan hedonnya ada banyak nyawa yang dikorbankan. Tanpa dia sadar, bisnis yang dijalani telah membawanya dalam jurang kehancuran. Apalagi setelah dekat dia jatuh cinta dengan Anjar.

Heart Tower adalah gedung tingkat 28, di dalamnya banyak ruang operasi yang dijalankan oleh dokter khusus yang sudah lama bekerja di bawah intruksi Karin. Mereka bertugas memastikan manusia yang akan mereka jual dalam kondisi baik, memastikan organ tubuh yang akan dijual dalam kondisi bagus dan juga mereka bisa melakukan operasi saat dibutuhkan. Rata-rata mereka yang menjadi korban adalah anak-anak di bawah umur yang terlantar di jalanan serta korban penculikan.

Wanita itu mengatur seluruh transaksi dengan baik. tentu saja dia tidak sendiri, dibantu oleh seorang pria bernama Alex, sepupunya. Pria itu sangat licik dan memiliki ambisi besar.

Sebagai tangan kanan Karin, pria itu bertugas memastikan pengiriman mereka berjalan dengan lancar. Menyuap beberapa orang yang terlibat supaya tidak bocor, apalagi pihak keamanan, jika tidak bagaimana mereka bisa mengirim manusia ke luar negeri tanpa ketahuan.

Bersama dengan Alex, Karin juga mengenal dunia bawah tanah. Membuka jaringan pengedaran organ tubuh manusia untuk di pasok ke rumah sakit besar. Dia tahu bisnis ini sangat berbahaya tapi karena dukungan dari orang-orang di belakang, maka dengan senang hati wanita itu semakin bersemangat mengembangkan bisnisnya.

Tanpa dia ketahui kerajaan bisnis yang dibangun akan hancur dalam sekejap mata, gedung itu akan rata dengan tanah akibat ulahnya sendiri. Heart Tower yang dibangun atas penderitaan banyak manusia akan runtuh tanpa sisa.

Hubungan antara Karin dan Alex memang jauh gelap daripada sekadar ikatan keluarga atau bisnis yang mereka

jalankan. Di balik peran mereka sebagai sepupu dan rekan dalam menjalankan bisnis kotor, tersembunyi hubungan terlarang yang hanya mereka berdua ketahui.  Di depan rekan bisnis, Karin dan Alex tampak seperti sepupu yang memiliki hubungan kerja sama yang profesional. Mereka memiliki ambisi yang sama dan sikap tanpa belas kasihan membuat mereka sangat berbahaya. Namun sebenarnya hubungan mereka melewati batas moralitas.

Hubungan terlarang ini dimulai dari bisnis hingga menumbuhkan rasa ketertarikan sesaat, berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih mendalam dan berbahaya. Mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan salah namun tidak peduli. Hubungan ini bisa menjadi titik lemah yang bisa dimanfaatkan oleh musuh, atau bahkan menghancurkan bisnis. Namun, justru risiko itulah yang membuat hubungan ini semakin menggairahkan bagi mereka. Kejenuhan dalam bisnis membawa mereka ingin mencoba hal baru. Hingga tanpa ada kesadaran bahwa hubungan ini pada akhirnya bisa menjadi bumerang bagi mereka.

Pagi hari Karin terbangun sudah berada di pelukan Alex, mereka baru saja menghabiskan malam yang panas. Karin duduk sambil menyisir rambut panjangnya dan Alex pria itu bangun bersandar di ranjang sambil menyalakan rokoknya.

"Kau tidak bosan kita terus seperti ini?" tanya Karin melirik Alex yang dengan tenang mengesap rkok ditangannya.

Alex menggelengkan kepala. "Aku tidak pernah bosan mencicipi tubuh sepupuku yang cantik ini. Kau sangat memuaskan, tidak ada yang bisa menandingimu."

Karin tersenyum senang, dia bangga dipuji seperti itu. "Selama aku masih sendiri kita masih bebas melakukannya. Jika nanti aku sudah menikah, kau harus mencari penggantiku untuk memenuhi nafsumu."

Mendengar ucapan Karin, Alex menghentikan aktivitasnya. Pria itu berjalan mendekati Karin. "Pria mana yang bisa menaklukan hatimu, sayang? Apa kau yakin pria itu bisa mengimbangi permainan mu? Apakah pria itu lebih baik dari pada aku?" tanya pria itu mencecar pertanyaan.

"Mama menjodohkan aku dengan seorang pria tampan dan mapan. Dengan sekali lihat saja sudah bisa ku pastikan dia pria yang gagah dan pasti sangat memuaskan. Sayang sekali dia masih menolakku, itu sebabnya semalam aku datang menemui mu dengan posisi kesal. Aku baru saja ditolaknya untuk kesekian kali." jawab Karin dengan wajah memerah membayangkan wajah Anjar.

Alex menertawakan Karin, baru kali ini sepupunya ditolak oleh pria. Biasanya pria diluar sana yang tergila-gila pada Karin. Alex akui sepupunya sangat cantik, postur tubuhnya sangat ideal, siapapun tidak sanggup menolak pesonanya. Tapi kali ini Karin ditolak. "Katakan padaku pria mana yang menolakmu?" tanya Alex penasaran.

dengan senang hati Karin menceritakan Anjar. Namun belum selesai bercerita Alex langsung memotong perkataannya.

"Jauhi pria itu, dia berbahaya. Bisnis kita bisa hancur dalam sekejap mata jika pria itu bergerak bersama istri sepupunya."

Karin berteriak kesal. "Kau gila, menjauhi pria itu? Tidak mau. Dia pria yang sempurna, bagaimana pun aku harus mendapatkannya"

Alex mengacak-acak rembutnya, ini yang dia tidak suka dari Karin. Selalu memaksakan kehendaknya tanpa memikirkan dampaknya.

"Kau bodoh jika terus menginginkannya. Cila, wanita itu pasti akan membunuh kita jika tahu pemilik Heart Tower dan orang-orang di belakang kita. Aku tidak mau kau harus menjauhi pria itu segera." Ujar Alex dengan memaksa, dia tidak mau kehilangan Heart Tower yang sudah mereka bangun dengan susah payah. "Baik jika kau tetap menginginkannya, tapi jangan pernah libatkan aku jika terjadi sesuatu padamu. Aku sudah memperingatkanmu."

Karin hanya mengangguk singkat, dia tetap dalam pendiriannya. Anjar harus menjadi miliknya.