Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEGUDANG PERTANYAAN
SAMPAI DI KONTRAKAN .
Sampai di kontrakan Alya dan Albar di kejutkan dengan kedatangan dua tamu ganteng yang sedang menunggu di depan kontrakan sembari saling menatap penuh persaingan.
Siapa lagi kalau bukan Kevin dan Amar yang sedang menunggu Alya pulang.Alya dan Albar saling menatap bingung dengan ekspresi aneh mereka berdua.
"Kevin.? kak Amar.?" Alya mendekat ke arah mereka berdua,pandangan Kevin dan Amar pun kini tertuju pada Alya dan Albar.
"Al ... Loh nggak papa kan.?" Tanya Kevin mendekat mendahului Amar yang baru saja sempat membuka mulutnya.Amar bener bener jengkel di buatnya.
"Ada yang sakit yah,mana yang sakit.?" Lanjut Kevin.
"Gue nggak papa ko." Cetus Alya
"Tapi ini baju loh kok banyak bekas darah gini.?" Ucap Kevin penuh khawatir, memegang lembut dua lengan Alya,menatap lekat tubuhnya,Amar juga ikut terkejut dan khawatir kala ia juga melihat baju Alya.
"A ...ku .." Belum kelar Alya bicara.
"Set ... ! Minggir...! "
Dengan Cepat Amar menyingkirkan Kevin yang kini sedang berhadapan dengan Alya.Kavin hampir aja terjungkal untung ada Albar.
"cek ... Rese bener." Kesel Kevin,Sedangkan Alya dan Albar hanya tersenyum kecil melihat tingkah mereka.
"Kamu nggak kecelakaan kan?" Tanya Amar yang kini juga amat khawatir. Membolak balikkan tubuh Alya bahkan badan Alya sampai di puter.sedangkan kepala,mata Kevin dan Albar mengikuti gerakan Alya yang muter.
"Tunggu tunggu kak ... Alya nggak papa, bener deh." Jelas Alya menghentikan gerakan Amar yang memutar tubuhnya.Karna Alya jadi pusing karna nya.
"Bener?!"Cetus Kevin dan Amar berbarengan lalu mereka berdua saling beradu tatapan dongkol.
"Iya bener." Jelas Alya menegaskan kalau ia baik baik saja.
"Terus ini darah siapa.?" Tanya Kevin.
Alya sedih. " Darah kak Alex kak,ada insiden tadi malam." Cetusnya.
"Siapa Alex?" Tanya Amar yang memang belum tau siapa Alex.
"Jadi semalam loh Ama dia?" Tanya Kevin Amar menautkan dahinya,melihat Alya dan Kevin.
"Insiden Apa?"Lanjut Tanya Kevin
"Kejadiannya gimana?" Tanya Amar
"Terus kamu nggak terluka?"Sambung Kevin
"Jam berapa kejadiannya?" Amar lagi
"Dimana tempat kejadiannya.?" Tanya Kevin.
🤦"Ya ampun ... Kak Alya baru aja Dateng, belum juga duduk malah di kasih segudang pertanyaan banyak gitu." Albar sampe geleng geleng melihat tingkah kedua cowo tampan itu,sedangkan Alya menatap bingung memikirkan pertanyaan apa dan siapa dulu yang harus ia jawab.
Melihat kakaknya yang terpaku kebingungan,Albar pun menggandeng Kakaknya masuk dan mempersilahkan dua cowo itu masuk juga dan duduk di ruang tamu.
"Kak Amar ,Kevin, Alya permisi mau mandi dan Gati baju dulu yah,udah dari semalam nggak nyaman banget.
"Iya." Sahut Kevin dan Amar lembut dan kompak yang sesaat kemudian membuang muka masing masing.Alya dan Albar menahan kekehan nya.
"Bar kak mandi duluan yah,loh temenin tamu kakak dulu." Cetus Alya menatap Adiknya,Albar pun mengangguk setuju.
Alya pun masuk kamar dan membawa peralatan mandinya,lalu keluar melalui pintu belakang,menuju kamar mandi SCTV.
"Bentar yah kak, Albar permisi sebentar dulu." Ucap Albar Kevin dan Amar hanya mengangguk singkat.
Albar membuat minuman di dapur untuk di suguhkan pada Amar dan Kevin sementara Alya yang menuju kamar mandi di buru pertanyaan yang sama oleh para tetangga yang melihat bercak darah di baju Alya.
Alya lupa harusnya dia mengganti dulu pakaiannya,dan sekarang gara gara keteledorannya mau mandi pun malah di interogasi oleh para tetangga yang amat perduli pada ya,memang sejak Eni dan Mahendra pergi kini para tetangga sangat perhatian pada Alya dan Albar.
Alya pun mengumpulkan para tetangga yang mau bertanya untuk masuk kerumahnya,sementara ia sendiri melanjutkan aksi mandinya yang tertahan.
Seketika rumah Alya penuh dengan orang orang yang kepo,Albar yang tadinya hanya membuat dua gelas sirup sekarang membuat dua teko sirup untuk semua orang.
Kevin dan Amar sangat terkejut melihat banyaknya tetangga Alya yang datang,mereka sampai merasa sesak di buatnya.
Apalagi Kevin yang jadi korban nimbrung nya para emak emak baper,mereka semua mencubit dan memukul gemas Kevin, saking senangnya dengan keramahan dan ketampanan Kevin.Kevin sampai kuwalahan di buatnya.
Sedangkan Amar kini terkekeh puas melihat Kevin yang habis di Pepet emak emak ,Amar duduk bersama Pak Tejo dan Albar.
Kevin yang melihat betapa senang nya Amar,dia seperti mendapat ide cemerlang.Kevin pun berbisik pada para emak emak itu entah apa yang di bicarakannya Amar,Albar dan Pak Tejo pun bingung,tapi sesaat kemudian para emak emak malah berbalik nimbrung di sebelah Amar dan memepetnya hingga Amar tak bisa gerak.
Albar dan pak Tejo pun sampai kaget dan tersingkir dari samping Amar,mereka pun kini melangkah menjauh dan duduk di samping Kevin.
"Kakak ngomong apa sih sama mereka.?" Tanya Albar pada Kevin, penasaran,pandangan pak tejo pun melekat pada mereka berdua.
"Tante Tante cantik itu bilang mereka dukung gue sama Alya,terus gue bilang kalau Si Amar itu saingan gue,dan sekarang mereka lagi bantuin gue biar Amar nggak bisa deketin Alya." Cetus Kevin dengan kekehan nya.
Ekspresi Albar Datar menatap Kevin sedangkan Pak Tejo ikut terkekeh melihat betapa tak nyamannya Amar yang kini di buru banyak pertanyaan dari para emak emak kepo.
"Kenapa bar? Loh nggak dukung gue?" Tanya Kevin yang kini berbalik melihat tatapan Albar yang datar.
"Tergantung seberapa tulusnya kakak." Cetus Albar dengan wajah penuh tantangan.
"Ok, kakak ngerti bar maksud loh." Cetus Kevin mengembangkan senyum semangatnya
Sebenarnya dalam pikiran Albar,Kevin jauh lebih baik dari Alex dan Amar, pertama Karna Kevin selalu ada di saat Alya terpuruk, belum lagi kedua orang tua Kevin sangat baik.
Sedangkan Alex anak motor yang selalu menghadapi bahaya,belum lagi masalah ayahnya Mahendra yang masih banyak teka teki.
Sedangkan Amar ,dia lebih seperti kembarannya sendiri hanya bedanya cueknya Amar bukan karna trauma tapi karna memang begitulah dia,Albar tidak mau kakaknya menghadapi Albar kedua,walaupun Amar juga mempunyai hati yang lembut.
SUASANA BERBEDA TERJADI PADA MAHENDRA.
"Glu_prakkkkk ...!!"
"Alex masih hidup.?" Anggara ngamuk.
"Iii iya bos." Anak buah
"Panggil Hendra." Ucap Angga dingin.
"Bab baik bos..." Ucap Anak buah.
Mahendra datang. " Ada Apa bos.?" Tanya Mahendra.
"Apa kamu tau Alex masih hidup.?" Tanya Angga semakin dingin.
"Eng enggak bos" cetus Mahendra menundukkan wajahnya.
"Goblok....! " pekik Angga kemudian terkekeh jahat.
"Aku hanya bercanda heh ..." Cetus Angga sembari menepuk nepuk sebelah pipi Mahendra,dengan tatapan iblisnya.
"Saya punya tugas lain buat kamu,jika kali ini kamu tidak berhasil lagi... Akan aku pastikan putrimu ...." Cetus Angga memberhentikan katanya yang sangat di mengerti kelanjutannya maksudnya oleh Mahendra.
"Ja_j jangan putri saya bos,saya janji kali ini akan berhasil.Ucap Mahendra dengan tubuh dan suaranya yang bergetar hebat.