Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 MENGHADAPI DENGAN TENANG
Saat ini mika sudah lebih tenang, agnes sudah memakai pakaiannya dan tomi masih memohon ampun kepada mika agar di maafkan.
" Sejak kapan kalian bersama dan kapan kalian menikah? " Tanya mika dengan hati yang gemetar namun sekuat mungkin mika terlihat tenang.
Tomi menunduk tidak mampu berkata-kata, tomi benar-benar menyesali perbuatannya bahkan tomi merasa malu untuk mengangkat kepalanya.
Dengan wajah angkuh agnes melipat kedua tangannya di dada " Sudahlah apa yang mau kamu permasalahkan, bukannya semasa kecil kita sudah saling berbagi jadi apa salahnya jika sekarang kamu membagi mas tomi denganku, apa lagi saat ini gue sedang hamil anaknya mas tomi. Mau tidak mau kamu harus menerima semua ini " Ujar agnes dengan angkuh " Toh setelah gue melahirkan nanti lo juga bisa jadi seorang ibu, gue akan memberikan kebebasan buat lo mengasuh anak gue "
" Agnes! " Tegur tomi agar agnes diam dan tidak banyak bicara
Prok.. Prok.. Prok..
" Setelah kau ambil suamiku lalu kau mau jadikan aku babumu gitu?! Hahahah jangan harap. Sampai kapan pun aku tidak sudi berbagi denganmu apa lagi sampai mengasuh anakmu " Ucap mika dengan tatapan jijik.
Mika melihat kearah suaminya yang masih diam seribu bahasa " Aku minta ceraikan aku dan kalian keluar dari rumahku karena ini adalah rumah pemberian orang tuaku " Kata Mika dengan tegas.
" Tidak! Sampai kapanpun mas tidak akan menceraikan kamu. Mas mohon terima agnes " Akhirnya tomi bersuara walaupun perkataanya memohon agar mika menerima agnes.
" Kau pikir aku sudi satu rumah dengan sampah seperti kalian? Jangan harap. Jika kamu tidak mau menceraikanku maka jangan harap kau masih bisa bekerja di perusahaan akan aku buat perusahaan memecatmu mas " Ancam mika " Jangan lupakan siapa kakak dan juga papahku, tanpa mereka kamu bukanlah apa-apa "
Agnes menatap tidak suka kepada mika, ia hendak protes namun tomi segera berdiri " jangan sombong kamu mika, ternya ini wujud asli kamu. Mas tidak menyangka jika kamu akan sesombong ini " Hardik tomi.
Mika tidak ingin kalah dari tomi, mika langsung berdiri dan memberikan tatapan tajam kepada tomi " Ya, inilah aku. Inilah wujud asliku yang selama ini aku simpan " Ucap mika " Aku sombong karena memang kedua orang tuaku orang kaya, tidak seperti kamu yang hidup pas-pasan tapi belaga memaduku. Apa kamu tidak ingat siapa yang sudah membuat kamu lulus S1? Apa kamu lupa siapa yang memberikan biaya kuliah adikmu, ibumu yang sombong itu? "
" Jaga ucapan kamu mika!! " Bentak tomi yang tidak terima
" Makanya jangaan melemparkan bensin kedalam api. Jika tidak ingin di sakiti maka jangan menyakiti orang lain, ingat karma itu nyata " Ucap mika " Dan untuk kamu, ambil saja sampah ini dan segeralah kalian pergi dari rumah ini karena aku akan menjualnya. Tidak sudi aku menempati rumah bekas perselingkuhan " Mika langsung berlalu kedalam kamar dan mengabaikan teriakan tomi yang memanggil dirinya.
" Mas bagaimana ini? Kalo sampai mika membuat kamu di pecat di kantor lalu siapa yang akan membiayai aku dan calon anak kita " protes agnes.
" Diam kamu! Seharunya tadi kau tidak merayuku dan semua ini tidak akan pernah terjadi " Ucap tomi " lebih baik kamu pergi dilu, aku harus bicara dengan istriku "
Dengan sebal agnes langsung pergi, agnes tidak mau memiliki suami pengangguran. agnes akan sangat malu jika memiliki suami pengangguran.
