Mendapat kabar akan kematian kekasihnya membuat Lucy Hart hancur. Dunianya mendadak gelap, dia jatuh ke dasar yang paling dalam namun seseorang, menariknya dari tempat gelap itu. Jared Levin, adalah sahabat baik kekasih Lucy. Dia telah bersumpah pada Daniel untuk menjaga dan mencintai Lucy. Dia selalu ada untuk Lucy bahkan ketika Lucy mengalami kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan, Jared selalu ada untuknya. Dapatkah Lucy melihat ketulusan Jared dan melupakan kekasihnya yang telah pergi dan ketika Jared memutuskan kembali ke Amerika, apakah Lucy akan mencegahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memiliki Kelemahan
Robert sudah mendengar apa yang telah terjadi pada para pengkhianat yang sedang Menyusun rencana untuk menghancurkan Jared. Dia tidak menduga, Jared akan langsung menghabisi mereka begitu dia kembali.
Dia tahu Jared bukan orang yang suka menunda dan berbasa-basi. Dia akan langsung menyingkirkan siapa saja yang akan menghalangi jalannya. Dia selalu melakukan apa yang ingin dia lakukan dan tak ada satupun yang bisa menghalangi jalannya.
Karena itulah, banyak yang segan padanya karena bagi pengkhianat tidak ada hari esok dan lihatlah, para pengkhianat itu langsung dihabisi meski dia sudah mendengar bahwa 3 orang telah melarikan diri.
Robert pergi ke rumah Jared. Dia tahu sahabatnya pasti ada di rumah. Saat dia datang, tanpa sengaja dia berpapasan dengan mobil Mikail. Sepertinya gadis itu baru saja menemui Jared dan sahabatnya itu masih saja berpura-pura tidak berminat pada Mikail.
Dia akan menggodanya nanti dan dia ingin menanyakan apa yang sebenarnya dilakukan oleh Jared di Moskow selama 2 minggu besok. Dia penasaran dengan hal gila apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu.
Robert mencari Jared di taman karena pelayannya berkata dia berada di sana. Pria itu berjalan dengan santai sambil bersiul dan memutar kunci mobil di jarinya.
Dia menebak, Jared pasti sedang termenung di dekat kolam sambil memikirkan Mikail yang manis tapi ketika dia melihat apa yang Jared lakukan, kunci yang ada di tangan pun terjatuh dan kedua matanya terbelalak.
Robert sampai mengucek kedua mata seolah-olah dia tidak percaya dengan apa yang sedang dia lihat saat ini. Dia bersembunyi di balik dinding, lalu mengintip untuk memastikan apakah dia sedang bermimpi atau tidak.
Dia kembali mengucek kedua mata tapi yang dia lihat itu nyata karena Jared sedang sibuk memijat kaki seorang wanita. Tunggu, dia harap matahari masih berada di tempatnya. Semoga saja kiamat tidak cepat datang karena dia belum menikah.
Untuk memastikannya, Robert keluar dari tempat persembunyian dan melangkah menghampiri Jared dengan perlahan. Jared masih berjongkok, memakaikan kaos kaki di kaki seorang wanita.
Rasa penasarannya begitu tinggi. Wanita itu duduk di atas sebuah kursi roda dan sedang membelakangi dirinya. Siapa?
"Aku sudah memanggil seorang dokter dan sebentar lagi dia akan datang untuk memeriksa keadaan kakimu," ucapan Jared dapat dia dengar.
Otak Robert dipenuhi dengan banyak pertanyaan. Apakah Jared pergi ke Moskow demi wanita itu? Kedatangannya disadari oleh Jared. Robert sedikit berdehem, dia jadi canggung.
"Maaf jika aku mengganggumu, Jared," Lucy berpaling saat mendengar suara Robert. Pria itu pun memandanginya. Wanita yang sangat cantik. Apakah dia memiliki hubungan spesial dengan Jared?
"Kenapa tidak memberitahu aku jika kau mau datang?" Tanya Jared basa basi.
"Yeah, kebetulan lewat jadi aku pikir sekalian mampir untuk bertemu denganmu. Apa kita bisa berbicara sebentara?" Robert memberikan kode agar Jared pergi dengannya sebentar.
"Tentu, Pergilah. Nanti aku akan mencarimu!"
"Aku tunggu!" Robert memandangi Lucy sebelum dia melangkah pergi. Rasa penasaran melanda, dia sangat ingin tahu.
"Dia sahabatku," Jared memberitahu sebelum Lucy bertanya padanya.
"Kau tidak perlu memberitahu aku, Jared."
"Tidak. Aku akan memberitahumu agar tidak ada kesalahpahaman dan aku tidak suka kau menyimpan rasa curiga."
"Baiklah, tapi kau tidak perlu khawatir karena aku tidak akan curiga hanya karena seorang laki-laki!"
"Kau benar, aku akan membawamu masuk ke dalam karena aku harus menemui sahabatku terlebih dahulu!"
"Aku ingin di sini, Jared. Pergilah. Aku tidak akan mengganggu tapi tinggalkan aku di sini karena aku bosan berada di dalam rumah terus menerus. Lagi pula udara begitu sejuk dan terasa menenangkan."
"Jika memang itu yang kau inginkan, aku akan meninggalkan dirimu!" Jared mendekatinya, lalu memberikan sebuah ciuman di dahi.
Lucy hanya memandangi. Dia seperti sudah terbiasa dengan ciuman yang diberikan oleh pria itu.
"Aku akan segera kembali," Jared meninggalkan dirinya tapi dia meminta Ane untuk menemani Lucy.
Jared pergi ke ruangannya di mana Robert telah menunggu. Begitu dia masuk ke dalam ruangan, Robert yang penasaran setengah mati langsung menarik tangannya dan menghimpit Jared ke tembok.
"Aku melihatnya, aku melihat kau mencium wanita itu!" Sial. Apakah wanita itu adalah kekasih rahasia Jared?
"So?" Jared mendorong Robert dan melangkah pergi.
"Katakan padaku, Jared. Apakah dia kekasih rahasiamu yang kau sembunyikan selama ini di Moskow? Apa karena wanita itulah kau tidak lagi berminat dengan si manis Mikail?"
"Anggap saja demikian, Robert. Kau bisa menganggap jika dia adalah kekasih rahasiaku selama ini!"
"Hei, yang benar? Meskipun kau membenarkan perkataanku tapi aku tahu kau tidak pernah pergi ke Moskow sebelumnya jadi jangan menipu aku seolah-olah perkataanku itu benar!"
"Jika begitu jangan banyak bertanya. Yang pasti dia adalah wanita yang aku pilih dan yang akan aku cintai sampai mati!"
"What?" Robert sangat terkejut mendengar perkataannya itu.
"Jangan bercanda, kawan. Jika kau telah memilih dirinya, lalu bagaimana dengan Mikail? Apa kau akan berhenti mengaguminya demi seorang wanita cacat?"
"Jaga ucapanmu, Robert. Aku sudah memutuskan. Kau tahu sekali aku mengambil keputusan maka keputusanku sudah tidak akan berubah!"
"Aku tahu. Tapi apa kau sudah gila memilih seorang wanita cacat? Bukankah Mikail jauh lebih baik?"
"Memangnya kenapa dengan wanita cacat?" Jared menatap Robert dengan tajam. Dia sedikit tidak suka dengan perkataan sahabatnya itu
"Jangan tersinggung karena perkataanku. Seharusnya kau tahu resikonya menjadikan wanita cacat menjadi pendamping hidupmu. Aku sudah mendengar jika kau telah menghajar para pengkhianat itu tapi di antara mereka ada yang melarikan diri!"
"Aku memang sudah melakukannya dan sebentar lagi aku akan menangkap yang tiga itu!"
"Aku harap kau segera menemukan mereka, Jared," Robert melangkah menghampiri sahabatnya yang berdiri di depan jendela. Dari sana dia dapat melihat Lucy sebab itulah kenapa Robert bisa melihat ketika dia mencium Lucy.
"Sepertinya kau benar-benar menyukai dirinya!" Robert melihat ke arah tatapan mata Jared tertuju.
"Aku sedang belajar menyukai dirinya. Karena aku telah memilih dan memutuskan untuk menerima dirinya maka aku akan memberikan segalanya untuknya!"
"Aku tidak akan mencegah karena itu adalah hakmu tapi kau harus tahu, kau memiliki kelemahan sekarang!"
Jared berpaling dan memandangi Robert. Dia tahu itu. Lucy akan menjadi kelemahan terbesarnya semenjak dia memutuskan untuk membawa wanita itu pulang.
"Seperti yang aku katakan padamu!" Robert menepuk bahunya dan kembali berkata, "Kau telah membiarkan yang tiga itu lari jadi kemungkinan besar mereka akan kembali untuk menghabisi dirimu. Sekarang kau memiliki kelemahan, seorang wanita cacat yang tak bisa melakukan apa pun. Itu berarti kau harus berhati-hati dan menjaganya dengan baik. Jika sampai mereka mendapatkan wanita itu, aku rasa kau tahu apa yang akan terjadi dan kau pun harus ingat, Mikail tidak akan tinggal diam saat tahu perhatianmu sudah berpindah ke wanita lain!" Dia harap Jared tidak salah mengambil keputusan karena wanita itu akan menjadi penghalang terbesarnya.
"Aku tahu!" Jared kembali memandangi Lucy. Selama dia masih hidup, maka dia akan menjaga Lucy meskipun harus mengorbankan nyawanya sekalipun.
meskipun lucy saat ini masih sakit dan belum bisa berjalan. tapi.. kamu tdk ada niatan untuk berpaling darinya. aseyyykkk😂😂😂
perkataan yg kamu ucapkan itu benar-benar membuat lucy pastinya jadi tersinggung 🤭
ayooo.. kamu mau bicara apa lagi lucy setelah mendengar apa yg dikatakan oleh Jared🤭
wooowww.. kamu benar-benar wanita yg setia karena bisa sehidup semati😒😒😒
kamu musti bersyukur karena bahkan sebelum meninggal Daniel benar-benar sangat memperhatikan dan mengkhawatirkan dirimu, sehingga dia malah memaksa orang lain untuk bersumpah hanya demi dirimu yg keras kepala.