Kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Amelia berhasil memikat hati seorang pria. Asmara yang menggelora mengantar Amelia pada titik keseriusan sang kekasih. Apakah hubungan mereka berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan? Apalagi setelah pria tersebut mengetahui jika Amelia ternyata seorang wanita panggilan.
Lantas, bagaimana Amelia melewati segala lika-liku kehidupannya? Apakah dia mampu meninggalkan dunia yang sudah membantunya mengobati luka di masa lalu atau justru semakin terjerumus di agensi yang menaunginya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aset Kekayaan
Kilau sang mentari berhasil membuat tidur nyenyak Amel terganggu. Gadis cantik itu beberapa kali mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang menerpa. Amel mengubah posisi menjadi duduk bersandar di ranjang sambil mengamati keadaan yang ada di sekeliling.
"Kemana dia?" gumam Amel karena tak menemukan batang hidung Andra. Keadaan di kamarpun terlihat rapi. Tisu bekas tidak ada yang berserakan di lantai seperti saat terakhir Amel melihat keadaan kamar tadi malam.
Secarik kertas yang ada di nakas menjadi jawaban atas rasa penasaran Amel. Dalam kertas tersebut Andra berpamitan jika pulang terlebih dahulu karena ada urusan penting. Amel hanya menghela napas berat setelah meletakkan kertas tersebut di atas nakas.
"Kamu harus sadar, Mel. Tidak perlu sakit hati mendapat perlakuan seperti ini. Anggap saja dia klien dan bukan orang terdekatmu," gumam Amel untuk mengusir rasa kecewa yang mendera.
Amel bergegas turun dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Dia harus segera keluar dari kamar ini karena ada jadwal ke kampus. Pagi ini Amel ada janji bertemu dengan profesor untuk membahas proposal tesis yang akan diuji beberapa minggu lagi.
Setelah selesai bersiap, Amel meninggalkan kamar mewah tersebut. Dia berusaha keras melupakan kenangan indah yang terukir di sana bersama Andra. Toh, pada kenyataannya Andra telah meninggalkannya.
***
Rona jingga mulai terukir di cakrawala. Sang mentari mulai berjalan menuju singgasana. Lalu lintas kota mulai dipadati kendaraan yang berlomba menuju tujuan masing-masing. Bersamaan dengan itu, taksi online yang ditumpangi Amel akhirnya tiba di depan apartment.
"Terima kasih," ucap Amel sebelum keluar dari mobil.
Gadis cantik itu berjalan memasuki apartment dengan membawa paperbag berisi keperluan kuliah. Pada akhirnya gadis cantik itu sampai di unitnya. Dia meletakkan tas dan paperbag di atas meja makan. Lantas, dia duduk di salah satu kursi yang ada di sana.
"Capek banget rasanya," keluh Amel sambil memijat pundaknya.
Tak ada yang dilakukan Amel di sana. Dia hanya melamun sambil menatap susunan lego yang ada di atas rak di ruang keluarga. Namun, lamunan itu hilang begitu saja setelah dering ponsel Amel terdengar nyaring dari dalam tas.
"Assalamualaikum, Nek. Ada apa?" sapa Amel setelah panggilan terhubung. Rupanya Lilis yang menghubungi. "Apa? Meninggal?" Amel mengernyitkan keningnya setelah mendengar berita yang disampaikan oleh Lilis.
"Baguslah kalau begitu, Nek. Lebih baik memang dia pergi dari dunia ini," ucap Amel lagi.
Lilis hanya memberi kabar jika Yusuf dinyatakan meninggal dunia di dalam penjara karena penyakit asma. Tak ada kesedihan yang terpancar dari sorot mata Amel saat mendengar berita duka itu. Hingga beberapa menit kemudian, panggilan bersama Lilis berakhir.
"Semoga dosa-dosamu diampuni," gumam Amel sambil meletakkan ponselnya di atas meja.
Amel kembali merenung di sana. Dia mengamati keadaan di dalam apartment mewahnya. Tak lama setelah itu dia beranjak dari tempatnya dan masuk ke dalam kamar. Amel membuka Almari yang ada di kamarnya.
"Ya. Aku harus mengumpulkan asetku," gumam Amel sambil menatap brangkas yang tersimpan di dalam almari.
Tumpukan uang hasil menjual diri sebagian berada di dalam brangkas tersebut. Tak hanya uang, di sana ada juga beberapa logam mulia, berlian dan surat kepemilikan mobil dan apartment. Amel mulai menghitung tumpakan uang tunai itu dan beberapa aset yang lain.
"Ya, ternyata masih kurang," gumam Amel setelah menghitung seluruh asetnya bila dijual dan yang ada di dalam rekeningnya.
Amel memutuskan untuk menjual apartment, mobil dan semua barang mewah yang dia miliki untuk mengganti uang pinalti kontrak dari agensi Sari. Setelah mendengar berita kematian Yusuf, seketika Amel ingin kembali ke Bandung. Dia ingin hidup normal bersama neneknya karena tidak ada lagi yang perlu ditakutkan.
"Apa perlu aku buka tabungan hasil penjualan kedai kopiku?" gumam Amel saat teringat uang halal dari hasil usahanya.
Amel memisahkan antara pemasukan hasil menjual kopi dengan menjual kenikmatan karena modal usaha kedai kopi adalah pemberian Lilis dari hasil menjual tanah di Bandung. Amel beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju almari yang lain. Dia mencari buku tabungan untuk melihat berapa rupiah yang tersimpan di sana.
"Tidak. Aku tidak boleh memakai uang ini untuk diberikan kepada Sari. Ini uangnya nenek," gumam Amel saat melihat deretan angka yang tertulis di sana.
"Aku harus bekerja keras untuk mencari tambahan. Tapi dari mana aku mendapatkan uang seratus milyar?" gumam Amel setelah menghitung uang tambahan karena seluruh asetnya tidak sampai dua ratus lima puluh milyar.
Amel menutup kembali almari berisi aset kekayaannya. Lantas, dia keluar dari kamar dan mengambil ponsel yang ada di atas meja makan. Amel sibuk berkutat dengan ponselnya. Dia mencoba menghubungi beberapa kenalannya untuk menawarkan apartment dan mobilnya. Tak lupa dia menghubungi teman kuliahnya yang memiliki showroom jual beli mobil mewah.
"Tolong bantu jual mobil Civic R FL5 putihku. Kondisinya masih bagus dan jarang dipakai. Kalau mau sekarang kamu bisa ngecek langsung di basement apartementku tapi mungkin keadaannya berdebu," ucap Amel saat panggilan terhubung. Dia harus merelakan mobil pemberian dari salah satu pengusaha asal Singapura itu terjual demi terlepas dari kontrak kerja.
...🌹TBC🌹...
...Insyaallah nanti malam up satu bab lagi. Semoga gak mleyot yaa aku😆 oh ya btw kalau aku update bab baru kalian selalu dapat notif atau tidak? Please, komen ya man teman....
Andra di posisikan orang yg akan meninggslkan Amel sukarela
Semoga keluarga Ansra mau menerima Amel setulus hati
Untung Andra sudah antisipasi dari awal..
dulu aku pernah bermimpi tinggi dpt laki2 tajir.yg hdp serba kecukupan.eee gk tau nya hayalan...😁😁