Awal dari kisah seorang pria bernama Mikey Alexander yang diwarisi Makhluk Mistis oleh para pendahulunya untuk membalas dendam atas kematian kedua orang tuanya.
Mikey tidak menyangka kalau yang membunuh kedua orang tuanya ternyata adalah kakeknya sendiri yang menyamar sebagai ayah dari wanita pujaan hatinya..
Ditemani oleh ketiga saudaranya dan para wanita-wanitanya yang juga dibekali Makhluk Mistis, Mikey mempunyai rencana besar untuk berperang melawan musuh-musuhnya.
Bagaimanakah kelanjutan kisahnya? Mari kita simak bersama dalam novel yang berjudul PEMBALASAN SANG MONSTER.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikey69, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Monster On
Kembali Di Posisi Mikey.
Mikey memacu motornya menuju ke sebuah rumah yang terdapat di pojok kota. Rumah yang mewah dan megah juga hanya satu-satunya rumah di daerah tersebut.
Mikey menghentikan motornya dengan tetap menggunakan helm mendekati rumah yang terlihat di jaga oleh dua orang satpam.
"Maaf ada perlu apa??" Tanya satpam pertama mendekati Mikey.
"Pergi dari sini sekarang.." Dorong satpam pertama itu karena Mikey hanya diam tidak mengucapkan satu kata pun dan terus bergerak menuju rumah.
"Sudah usir saja laki- laki itu.." Teriak satpam kedua yang sedang asik meminum kopinya.
Karena heran temannya yang tidak kunjung mengusir Mikey. Satpam itu mencoba mendekati Mikey dan satpam pertama.
"Kurang ajar.." Teriaknya melihat temannya sudah berlumuran darah ditusuk pisau dan Mikey pun terus memutar pisau itu ke dalam perut satpam pertama.
Serangan satpam kedua pun terhenti saat pisau Mikey menembus lehernya dan membuatnya kejang-kejang seperti ayam yang di potong.
Mikey mencabut pisaunya lalu menggendong satpam pertama dan menarik satpam kedua ke dalam sebuah tong sampah besar dan memasukannya ke sana.
Mikey mendekati ruangan satpam dan melihat tiga orang sedang tertidur lelap. Ia lalu melompat dan menusukkan kedua pisaunya keperut kedua satpam yang tertidur. Ditusuknya berulang-ulang di setiap tubuhnya bahkan mereka tidak sempat menjerit.
Satpam ketiga yang terbangun masih bingung dengan apa yang dia lihat. Tapi Mikey tidak membuang waktunya dan kembali mencabut golok dan menghempaskan ke lehernya hingga terputus.
Mikey meninggalkan tempat satpam itu dengan darah segar mengalir di lantai lalu berjalan mendekati rumah mewah itu.
Mikey melihat ada lima orang sedang bersenang-senang dengan minuman ditangan mereka. Mikey lalu menebas meraka satu-persatu. Pria terakhir lari melihat ke empat temannya meregang nyawa.
Mikey segera melemparkan pisaunya ke kaki kiri pria yang lari tersebut dan mendekati pria yang mengerang kesakitan dan berusaha mencabut pisaunya.
Mikey pun langsung menusukan pisau keduanya di kepala pria itu yang membuat pria itu langsung jatuh. Mikey sangat menyukai hal tersebut dan senyum merekah di bibirnya menandakan ia menyukai melihat mereka berlumuran darah.
Mikey mendobrak pintu utama dan melihat delapan pria terdapat di dalam ruangan tersebut. Ia pun bertarung dengan mereka tapi mereka hanya penjahat kelas teri dan dapat dengan mudah memenggal kepala mereka satu-persatu dan meletakan kepala mereka yang terlepas dari tubuhnya di atas meja makan.
Lalu Mikey membunuh empat pria lagi di dapur tapi ia belum menemukan Wulan dan beralih ke lantai atas ia mendobrak pintu yang terkunci. Mikey melihat wanita cantik yang sedang hamil berada di kamar tersebut.
"Siapa kau?? Beraninya masuk kerumahku!!" Teriak wanita angkuh itu.
"Dimana Wili??" Tanya Mikey
"Penjaga.. Penjaga.." Teriak wanita itu.
Mikey menarik hijabnya hingga terlepas dari kepalanya, menunjukkan rambutnya yang hitam legam lalu menarik tangannya dengan paksa dan keluar dari kamar menyusuri tangga.
"Itulah penjaga yang kau panggil.." Teriak Mikey memperlihatkan susunan kepala tanpa tubuh tergeletak di meja makan.
Wanita itu kaget tapi dia menutup mulutnya erat-erat agar dia tidak menjerit melihat keadaan itu.
"Ku tanya satu kali lagi.. Dimana suamimu??" Tegas Mikey.
"Dia belum pulang kerumah.. Aku tidak tahu dia dimana.." Ucap wanita itu ketakutan.
"Hubungi dia sekarang.." Ucap Mikey mendekatkan pisau dilehernya.
Wanita hamil itu pun mulai menekan dan mencari nomor telepon suaminya dengan tangan yang terus bergetar.
"Halo.. Sayang kamu dimana??" Kata si wanita itu dengan suara ketakutan.
"Aku lagi digudang ada pekerjaan yang belum ku laksanakan.." Ucap Wili berbohong.
Mikey dapat mendengarkan pembicaraan mereka karena speaker handphonenya diaktifkan.
"Katakan ada penyerangan dirumah.." Bisik Mikey di telinga wanita itu.
"Sayang di luar ada keributan.. Aku takut.." Ucap wanita itu berbohong kepada suaminya.
"Baiklah tunggu aku pulang.." Ucap Wili mengakhiri teleponnya.
......................
Di Sebuah Gudang.
"Kurang ajar.. Mereka berani menyerang rumahku.." Ucap Wili.
"Ada apa bos?? Kau terlihat tegang.." Ucap Franz.
"Ada kelompok yang menyerang rumahku.." Ucap Wili.
"Biarkan kami saja yang membereskan penyerangan itu bang.." Ucap Marco dan Edward.
"Apa kalian bisa membereskan ini semua??" Tanya Franz.
"Tenang aja bang.." Ucap Edward bergegas mengumpulkan anak buahnya.
"Mario tidak ada bang.." Ucap salah satu anak buahnya.
"Dia sedang menguburkan wanita yang tewas tadi.." Ucap Edward sambil masuk ke dalam mobil.
Mereka pergi dari gudang itu meninggalkan Franz dan Wili.
......................
Di Rumah Wili.
Mikey memaksa wanita itu untuk duduk. Wajahnya pucat pasi, pasrah dengan apa yang terjadi. Akal sehatnya pun berhenti memberikan kekuatan untuk melawan. Susunan kepala dan darah dimana-mana membuatnya hampir mati lemas.
"Jangan pernah pergi dari kursi itu, jika kau masih sayang nyawamu.." Perintah Mikey dan pergi meninggalkannya.
Sekarang Mikey hanya perlu menunggu Wili tiba.
Tidak perlu waktu lama Mikey melihat mobil minibus melaju kencang dan berhenti di depan gerbang yang tertutup. Mereka semua turun, jumlah mereka ada 10 orang.
Salah satu pria terlihat memerintah. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok dan mulai menyebar ke berbagai arah rumah tersebut.
Mikey mengincar empat orang yang bergerak kearah timur rumah dan menyerang kedua orang yang berdiri di belakang.
Mikey menusukan kedua pisau dibahunya. Mereka berdua berbalik dan langsung dirobek perutnya dengan golok.
Kedua pria yang berada di depannya langsung menyerang Mikey dengan golok mereka tapi mampu ia hindari. Giliran Mikey menyerang dan berhasil membuat putus tangannya hingga terjatuh ke tanah.
"Ekkkk.. Akkk.. Tanganku.." Ucap pria itu.
Mikey menghabisinya dengan mudah lalu temannya yang tidak mampu melawan karena ketakutan memudahkannya memenggal kepalanya.
Baru saja membersihkan pisau dan goloknya dari darah, ia sudah di kepung oleh empat orang yang terlihat garang.
Tapi ternyata kemampuan mereka tidak segarang kemampuan bertarung mereka, kurang dari lima menit Mikey mampu menghabisi mereka semua.
Mikey hanya perlu menghabisi dua orang lagi tapi ia merasa Wili tidak ada disini. Dia pasti di gudang. Tapi sebelum pergi ke gudang Mikey ingin menjajal kemampuan pemimpin pasukan ini. Jadi ia memutuskan kembali memasuki rumah Wili.
Mikey memasuki ruangan utama dan melihat dua pria hitam. Ia tahu mereka pasti berasal dari daerah timur negara ini. Mikey juga tidak melihat wanita hamil tadi, dia pasti sudah pergi bersembunyi.
Plok..
Plok..
Suara tepuk tangan dari dua orang yang akan Mikey hadapi.
"Kau memang luar biasa.. Mampu mengalahkan banyak anak buah kami.. Sebelum itu perkenalkan aku Edward dan dia Marco.." Ucap Edward.
"Aku hanya butuh kepala kalian.." Teriak Mikey.
"Sombong sekali anak ini.." Teriak Marco maju menyerang.
Marco melakukan tendangan yang cukup keras membuat Mikey hampir terpental. Belum kembali dari posisi kuda-kudanya Edward menendang pundak Mikey dan membuatnya terpental membentur kursi.
"Hahaha.. Jadi cuma segini kemampuannya.." Ucap Edward tertawa.
"Hehehe.. Menyenangkan sekali.." Ucap Mikey membuat keduanya kaget karena melihat senyuman di wajah Mikey dan kembali bangkit dengan mudah.
Mikey pun menyerang mereka. Ia menyerang Marco dengan pisaunya yang ditepis olehnya kemudian Mikey ikuti dengan tendangan memutar dan membuatnya terpental.
Edward menusukkan golok, dengan sigap Mikey sempat menghindar tapi golok tajamnya mampu melukai tubuh Mikey.
"Hahaha.. Menyerah saja anak manja.." Ucap Edward tertawa.
"Hehehe.. Menyenangkan sekali.." Balas Mikey.
Mereka pun berduel kembali, Mikey dapat menjatuhkan goloknya dengan memukul wajahnya dengan tangan kiri. Darah mengalir di pelipis kirinya namun saat akan menghabisi Edward.
Marco menyerang saat mereka berdua berhenti mengambil nafas. Serangannya lebih brutal, menyerang dengan penuh nafsu. Mikey hanya bisa menangkis semua serangannya.
Saat serangannya mulai melambat ia segera menyerang balik, lalu mengambil pisaunya dan menusuk tepat di mata kanannya.
"Ahhhkkk.." Jeritnya.
Dengan cepat Mikey menyerang balasan dengan membabi buta. Merobek setiap tubuhnya dan diakhiri dengan tusukan tepat di jantungnya juga mengakhiri perlawanan Marco.
"Siapa orang ini?? Marco.. Tidak mungkin.." Teriak Edward.
Tubuhnya mulai kaku. Dia tidak mampu bergerak. Tubuhnya terhenti akibat ketakutan yang melihat temannya tewas didepannya.
Tubuh Mikey bermandikan darah segar Marco lalu mendekati Edward yang melotot dan tiba-tiba Edward berlutut.
"Ampuni aku.. Jangan bunuh aku.." Melas Edward.
"Katakan dimana Wili??" Teriak Mikey.
"Dia berada di gudang perlengkapan di selatan kota ini.." Ucap Edward ragu-ragu.
"Baiklah.. Saatnya kau pergi ke neraka.. Aku tidak akan mengampuni siapapun.." Ucap Mikey mengayunkan goloknya dan membuat kepala Edward putus dari tubuhnya.
"Keluar kau sekarang!! Kau tidak ingin aku membunuhmu kan.." Teriak Mikey kepada wanita yang sedang bersembunyi.
Wanita berjilbab itu keluar dari suatu ruangan, mendekati Mikey sambil memegang perutnya yang mengembang.
"Carikan aku kantong plastik.." Perintah Mikey.
Wanita itu tidak menjawab hanya mengambil sebuah kantong plastik dan memberikan kepada Mikey. Lalu Mikey memasukkan kepala Edward dan Marco ke dalam kantong tersebut dan membawanya.
"Kau harus tunjukkan dimana gudang tempat Wili berada.." Ucap Mikey.
"Jangan bunuh aku.." Ucapnya.
Mikey kemudian mendorong wanita itu keluar rumah. Kemudian Mikey juga membakar rumah Wili dan memerintahkan wanita itu naik ke motor sportnya. Mikey memacu motornya menuju gudang tempat Wili berada.
Dipacunya motor Mikey secepat mungkin dengan di pandu oleh wanita di belakangnya untuk menentukan lokasi musuh.
Dia memegang erat pakaian Mikey, dia tidak perduli meskipun sebentar lagi bahwa Mikey akan membunuh suaminya.
Laju motornya pun semakin kencang dan Mikey bahkan tidak perduli wanita itu sedang dalam keadaan hamil. Ia hanya ingin cepat sampai dan menyelamatkan Wulan dan Tyas.
Butuh waktu cukup lama untuk mereka berdua tiba di gudang milik Celestial Company. Gudang itu di bawah lereng bukit dan tersembunyi dari hingar bingar kota.
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏