Akhir dari Bumi ini, telah ditakdirkan, tidak ada yang bisa menyelamatkannya.
Pada akhirnya, Hero terakhir juga dikalahkan, dan dibunuh oleh kejahatan.
Tapi, kesempatan itu datang padanya, Hero terakhir yang bertahan.
Dia mengalami sesuatu yang ada dalam cerita 'regressed'.
Tapi, Bumi yang ia tinggali jauh berbeda dengan apa yang ia tahu, Bumi yang merupakan dunia sihir, juga
ternyata adalah dunia XXXX.
[Semakin banyak dukungan, semakin semangat update]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ESNemesis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 : Divine Power : Holy Flame
Setelah menarik kembali pedang besarnya itu, Hemdal langsung kembali bergegas, kemudian turun dari tunggangan kudanya itu, di dekat Lynn yang tergeletak lemas dan terlihat ingin pingsan, kehilangan kesadarannya.
"Untuk sekarang aku harus mengurus monster itu dengan cepat, dan juga untuk Pangeran Lynn seharusnya Akira akan bisa melakukan, walaupun saat ini dia masih mengejar," pikir Hemdal.
Hemdal kemudian berjalan maju, melewati Lynn.
Lalu mengangkat pedangnya itu dan memegangnya dengan kedua tangannya itu, genggama pedangnya terangkat tepat di depan dada Hemdal sejajar dengan dirinya, tentunya bilah pedang itu menjulang tinggi melewati ujung kepala Hemdal. Lalu dia berkata.
"Ku panjatkan doa-doa ini demi 'ia' Dewa perang dan keberanian, Dewa Hylos. Berkatilah hamba ini, agar bisa mengalahkan kejahatan yang ada di depan aku ini," ucap Hemdal, yang perlahan membuat sekitar menjadi hangat.
"…." Sayangnya Lynn tidak mendengar hal tersebut, Lynn hanya merasakan ke hangatan yang yang ia rasakan.
Kemudian Hemdal melanjutkan ucapannya dengan lebih lantang dari pada sebelumnya. "Divine Power!!
"Holy flame."
Sedangkan Lynn hanya mendengar dua kata pertama itu, lalu kehilangan kesadarannya, pingsan.
Pedang yang di pegang Hemdal itu kemudian bermunculan api memutar spiral di ujung bawah bilah pedangnya hingga atasnya.
Apinya berwarna emas, dan memancarkan hawa ketenangan, itu adalah 'holy flame'.
Tidak lama setelah itu, wakil komandannya Hemdal telah tiba, Akira berhasil mengejar dan telah sampai di tempat.
Pada saat itu juga holy flame itu menyelimuti sepenuhnya bilah pedangnya Hemdal , dan membara begitu besar.
Bagi musuh holy flame akan terasa sangat panas dan tentunya menyakitkan, tapi bagi mereka rekan, teman, holy flame itu akan terasa hangat, dam menenangkan.
"Akira, bantu dia, bawa dia ke tempat yang aman," ucap Hemdal tanpa menoleh ke arah Akira.
"Baik Komandan Hemdal," balasnya yang kemudian mengangkat Lynn, dan membawanya menjauh, bersama membawa kuda yang dia tunggangi dan kuda milik komandannya, pergi menjauh.
Monster yang tadi terpental telah kembali mendekat, dan telah berhadapan langsung dengan Hemdal.
"Dasar kau antek-antek kejahatan, akan aku basmi hama seperti dirimu," ucap Hemdal dengan nada kesal.
Tentu saja monster tersebut hanya bisa diam, karena dia sudah tidak bisa berbicara layaknya manusia.
Hemdal pun melayangkan tebasan melayang, yang sepenuhnya terbuat dari holy flame.
Monster itu mencoba menghalangi tebasan melayang dengan sisa ekor-ekor tentakel yang dia punya.
Tapi, sayang tidak ada satu pun yang bisa menghalanginya tebasan melayang tersebut.
Ekor-ekornya terpotong habis, dan meninggalkan holy flame pada ekor-ekor tentakel mau itu yang terpotong telah terpisah, maupun sisa ekor tentakel yang masih menyambung ke monster tersebut.
Monster tersebut yang menyadari bahwa dia akan tamat jika terkena serangan itu memilih menghindarinya.
"Hooh~~ Untuk seukuran monster tanpa akhlak ternyata dapat tahu artinya menghindar yah…. Jika begitu mari aku lihat, apa kau bisa menghindarinya," ucap Hemdal dengan lantang, yang bersiap melakukan tebasan horizontal.
[Path of Sky : Horizon Slash]
Sebuah teknik yang di khususkan untuk para pengguna senjata, teknik yang memiliki tingkat kesulitannya tinggi 'Path of Sky'. Dikatakan atau memenang faktanya seorang yang benar-benar menguasai teknik Path of Sky ini berarti dia dapat menggunakan teknik di berbagai senjata, tidak terbatas pada senjata utama yang dia gunakan.
Dan Hemdal saat ini satu-satunya orang yang menguasai teknik Path of Sky dengan sempurna, dia juga berencana mewariskan teknik tersebut pada Lynn, setelah mendengar banyak kabar mengenai Lynn. Baginya Lynn pasti bisa menguasai teknik ini dengan sempurna, juga untuk bekal yang akan berguna bagi Lynn.
Lalu bagain dari teknik Path of Sky digunakan adalah 'horizon slash', teknik tebasan horizontal yang mementingkan area. Lebar yang horizontal disesuaikan dengan banyak musuh, dengan satu tujuan agar musuh tidak bisa kabur ke samping-sampingnya, dan jaraknya (panjang serangan) yang dapat disesuaikan juga, jika tebasan melayang merupakan teknik dasar yang diperuntukkan untuk orang-orang penggunaan senjata jarak dekat agar bisa melakukan serangan jarak jauh sekalipun tanpa menggunakan kemampuan seperti Aura teknik dasar yang bisa dipelajari hanya dengan kemampuan fisik, tebasan melayang seperti namanya harus melayang atau seperti harus di tembakan dan menempuh jarak baru bisa menuju target. Namun, dalam teknik Path of Sky bagian horizon slash ini selain areanya bisa menjadi gila besarnya, serangan ini merupakan serangan serentak, sekali di acungkan maka secara serentak area yang ditetapkan akan menerima dampak serangannya.
Karena saat ini bilah pedang dari Hemdal diselimuti oleh holy flame, maka dampaknya selain memotong bisa saja membakar.
Sedangkan untuk saat ini, serangan Hemdal membuat monster tersebut terlebih secara horizontal sesuai dengan serangannya, secara tiba-tiba, tapi terlihat monster tersebut terpotong bukan karena ketajaman, melainkan karena meleleh terbakar oleh holy flame, juga kedua bagian potong tersebut terbakar oleh holy flame.
Dengan begitu monster tersebut sudah tamat riwayatnya.
"Hebat, seperti yang diharapkan Komandan Hemdal. Tapi apa benar aku layak mengantikan? Memang pencapaian luar biasa aku bisa pada tingkat ini di umurku yang ke 19 tahun… apa aku benar-benar bisa menggantikan posisi Komandan Hemdal, dan menjadi komandan yang sebaiknya, sehebat dia?" Pikir Akira yang melihat kejadian itu dari jauh.
Setelah itu Hemdal melepaskan Divine Power tersebut membuat holy flame yang di bilah pedangnya padam, tapi holy flame yang membakar bagian-bagian monster tersebut tetap membakar hingga habis tak tersisa.
Hemdal kemudian mengembuskan pedang terlebih dahulu sebelum menaruhnya kembali ke belakang amor punggungnya.
Hemdal berjalan mendekat ke tempat Akira bersama kedua kuda dan Lynn berada. Lalu berkata.
"Apa apa Akira, kenapa wajahmu begitu murung."
"…."
"Hmm, apa kamu khawatir tidak bisa menggantikan aku?"
"Iya, Komandan Hemdal."
Hemdal kemudian duduk di sebelah Akira, dan memandangi langit malam sebelum berbicara kembali.
"Tidak lama lagi aku akan menjadi paladin, cepat atau lambat aku akan menjadi paladin. Kamu sudah tahu sendiri bukan? Jika begitu kamu yang aku pilih, kamu adalah yang paling cocok menjadi komandan kesatria suci mengantikan aku."
"Tapi, aku tidak yakin bisa melakukannya."
"Apa yang kamu katakan, kamu hebat. Jika teknik tombak lance yang kamu kembangkan telah selsai, sempurna, kamu akan sangat cocok dengan posisi ini."
"…."
"Aku masih memiliki waktu sebelum resmi menjadi paladin aku masih punya waktu, aku sudah mengatakan, aku akan membantu menyelesaikan teknik tombak kamu itu."
"Terima kasih Komandan Hemdal."
Hemdal berdiri kemudian berkat, "Baiklah ayo kita kembali, bukan hal sulit bagi kita, tunggangan kita untuk mengejar kereta api mix itu, cukup menambahkan Kekuatan Suci ke kudanya saja."
"Baik Komandan Hemdal."
"Ah…. Kamu yang bawa dia yah," ucap Hemdal dengan menunjuk ke Lynn.
"Siap laksanakan."
Kemudian mereka berdua naik ke kudanya masing-masing. Lynn sendiri dibiarkan tidur di atas kuda Akira.
"Baiklah, jangan sampai tertinggal Akira, AYO."
Kemudian mereka pun berkuda mengejar kereta api mix tersebut, dengan kuda yang telah terlatih, kuda yang memang khusus, juga dibantu dengan Kekuatan Suci, mengejar kereta api mix itu, bukanlah hal yang mustahil.