Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Sungguh cantik!
Bahkan tidurnya saja sudah cantik seperti ini, andai aku menjadi satu satunya yang di hatinya. Pasti akan bahagia! Batin Galih.
"Den, jangan di pandangi terus! Pak Supri mau ke garasi," tegur Pak Supri.
"Ehem," Galih menetralkan hati dan jantungnya saat ini sudah berdegub kencang.
"Oke, Pak," jawab Galih. Lalu mengangkat istrinya ala pengantin pengantin itu loh. Masuk ke dalam rumah dan menuju ke dalam kamarnya.
Di rebahkan tubuh istrinya, di buka sepatu dan terlepas dari telapak kaki yang mulus putih itu oleh Galih. Setelah selesai untuk istrinya, baru Galih naik ke atas tempat tidur dan memeluk istrinya yang di rindukan selama dua hari ini.
"Aku rindu padamu, Ros. Entah apakah hati ini sudah berganti namamu atau belum yang pasti aku tidak mau jauh darimu lagi. Aku sadar dua hari meninggalkanmu banyak bahaya dan menahan rindu ini sangat menyakitkan dari pada sakit hati," lirih Galih memandang Rosa yang tengah tertidur.
"Aku akan bilang nanti, bahwa aku mencintaimu, Rosa," lanjut Galih.
Hingga Galih ikut terpejam bersama istrinya, sampai sore hari Rosa baru terbangun. Tersadar jika dia masih di dalam mobil.
"Ini pasti mimpi!" ucap Rosa saat baru terbangun. Duduk dan melihat sekeliling, ternyata di dalam kamarnya. Melihat kembali pada wajah suaminya yang terlelap saat ini.
Sungguh tampan ciptaanmu Tuhan, aku bahagia saat ini. Rindu yang berat dan penantian bisa kembali melihat wajahnya sudah terwujud.
Aku merasa aman di dekatnya dan keluarganya, merasakan bagaimana di artikan sebagai keluarga dan sangat di perhatikan. Bohong jika aku tidak tersentuh, aku berharap tidak akan menyakitiku lagi. Batin Rosa.
"Puas belum mandang suamimu yang ganteng ini?" Suara Galih yang terdengar namun belum membuka matanya.
"Abang," tersipu malu Rosa ketahuan oleh pemiliknya.
Di tarik Rosa kali ini dan masuk dalam pelukannya, dan cium pipinya istrinya.
Cup!
"Aku rindu padamu Ros," bisik Galih.
"Aku pun sama Bang," balas Rosa.
Semakin erat Galih memeluk Rosa yang berada di atas tubuhnya. Dan tanpa menolak Rosa mengikuti saja kemauan Galih.
Cup!
"Bolehkan?" Tanya Galih yang memandang bibir merah mudanya itu.
Rosa memejamkan matanya dan menganggukkan kepalanya. Sudah saatnya untuk Rosa memberikan hal.yang seharusnya menjadi hak suaminya itu. Sudah lama di tahan dan akan semakin berdosa jika menolak permintaannya.
Cup!
Bibir Galih yang sudah menempel di bibir Rosa yang tidak ada penolakan saat ini. Di tambah Galih dengan sengaja diam saja bibirnya saat ini.
Tersenyum sedikit di bibir Galih lalu dia mengangut dan menyesap bibir istrinya perlahan lahan, menikmati bibir manis dan baru merasakan saat ini.
Masih menutup matanya Rosa hingga benar benar bibir suaminya mengulumnya perlahan, menikmati dan memberikan ruang agar suaminya bisa bereksplor masuk ke dalam.
Dirasa Rosa memberikan akses masuk ke dalam, jelas saja Galih tidak akan menyiakan hal tersebut. Lidah nya sudah mulai bermain di rongga gig milik istrinya, berdecak suara yang terdengar menjadi hal yang romantis dilakukan oleh Galih secara perlahan agar keduanya bisa saling menikmati hal pertama mereka lakukan.
Berhenti dan memisahkan bibirnya saat ini Galih memandang wajah merona istrinya yang sudah membuka mata.
"Manis, Baby," puji Galih.
Tersenyum malu Rosa di buatnya, salah tingkah namun tangan Galih yang sangat erat memegang pinggulnya. Seakan tidak pernah mau melepaskannya.
Deg!
Deg!
Dada keduanya saling bergetar sama hebatnya saat ini setelah pautan bibirnya terpisah.
"Apakah kamu merasakannya, Baby?" bisik Galih.
"Apa?" berpura tidak paham Rosa. Padahal sama saja dengan Galih rasanya saat ini.
"Dengarkan ini," menarik kepala istrinya agar mendengar detak jantungnya yang kian berdegub kencang.
"Aku rasa aku sudah jatuh cinta padamu, Baby," bisik Galih yang saat ini istrinya ada di dalam dadanya.
Sontak saja Rosa mengangkat kepalanya dan memandang wajah suaminya.
"Apakah kamu juga sama denganku, Baby?" Tanya Galih.
Rosa tidak memberikan jawabannya hanya terus memandang wajah suaminya lekat lekat.
"Mulai saat ini panggilanmu berubah karena aku sudah jatuh hati padamu, Baby. Jangan menolak ya," pinta Galih lagi.
Di angguki oleh Rosa dan tersenyum.
"Aku belum bisa menjawab rasa yang sama dengan Abang, bersabar ya Bang. Aku juga sedang berusaha untuk mencintaimu dan jatuh hati pada setiap yang di punyai oleh Abang. Karena abang layak mendapatkannya," jawab Rosa.
"Aku akan menunggunya, Baby." ucap Galih.
Cup!
Kembali memangut bibir dan dengan perlahan di sesapnya lagi. Namun kali ini dengan menggelora dari sebelumnya. Bahkan wajah Rosa di pegang Galih agar bisa mengikuti alur darinya. Sampai sampai Rosa kewalahan dibuatnya.
"Bernafas lah, Baby." lirih Galih yang memang sudah mulai menginginkan lebih namun harus bersabar jika ingin ke arah sana.
Tok!
Tok!
Suara ketukan kamar telah menyudahi aksi keduanya.
"Kamu menjadi canduku, Baby," tersenyum Galih dan membuka pintunya sebentar dan di tutup kembali.
"Siapa Bang?" Tanya Rosa.
"Bibi, bilang Mama dan Papa pergi. Jika ingin makan malam akan di siapkan oleh bibi," jelas Galih.
"Oh,"
"Kita akan makan di luar, Baby." ucap Galih.
"Oke," jawab Rosa.
"Bang, boleh aku tanya?" ucap Rosa.
"Katakan saja, Baby," ucap Galih yang duduk di samping Rosa.
"Tapi, aku ingin lagi ini," lanjut Galih.
Cup!
Benar benar candu, rasa manis, bahkan lembut bibir istrinya seperti lolipop baginya. Ingin di e mut terus dan lagi, bisa di pastikan bagian yang lainnya pasti akan sangat menggoda baginya.
Ah! Sial! Aku ga bisa lepas lagi sama dia! Benar benar kecanduan aku di buatnya. Sungguh berbeda jika memang sudah halal. Tapi mesti bersabar, batin Galih.
"Apakah Mama Mulan kenal baik atau bahkan pernah berteman dengan Aunty Dania, Bang?" tanya Rosa saat bibirnya sudah di lepas Galih.
"Hem begitulah," jawab Galih yang malas membahas itu, pasti istrinya penasaran, walau pada akhirnya akan di ketahui juga.
"Apa?" Tanya kepastian dari Galih.
"Mereka berteman bahkan bisa sangat dekat tapi bertiga, hancur karena rasa iri Aunty Dania. Bukan itu saja tapi serakah," jawab Galih.
"Nanti akan kamu tahu sendiri, Baby. Jangan bahas itu lagi, aku mau tanya. Apakah kamu mau terus bekerja di rumah sakit?" Tanya Galih.
Diam Rosa, bingung ingin menjawabnya apa. Ada rasa takut bertemu lagi dengan si mantan namun itulah job kesukaannya menjadi suster rumah sakit.
"Aku akan mendengarkan, Baby. Katakan saja," lanjut Galih yang paham jika dia bingung.
"Apa ada saran, Bang?" malah Rosa balik bertanya.
"Hem, aku jujur ya. Ingin kamu resign dari sana. Tapi aku tidak akan memaksamu," jawab Galih.
...****************...
Apa ya jawaban Rosa? Ada yang punya ide ga?
Terima kasih atas dukungan dari semuanya untuk karya mommy ini.
Like dan komentarnya di tunggu ya.
komen ya
temukan kebahagian mu...